Anda di halaman 1dari 136

POMPA

SUMBER HERU MIRMANTO PADA PELATIHAN OPERATOR DI PT.PUSRI


DEFINISI POMPA :

Pompa adalah suatu alat/ pesawat yang digunakan untuk


memindahkan fluida cair (liquid) dari suatu tempat yang rendah ke
tempat lain yang lebih tingi melalui suatu sistem perpipaan, atau dari
suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan
tinggi, atau dari satu tempat ke tempat lain yang jauh serta untuk
mengatasi tahanan hidrolisnya.
KLASIFIKASI :
POMPA

Positive Displacement Pump Dynamic

Reciprocating

Piston, Plunger

Steam-Double Acting - Simplex


- Duplex

Power
- Simplex
Single Acting - Duplex
Double Acting - Triplex
- Multiplex
Diaphragm

- Simplex - Fluid Operated


- Multiplex - Mechanically Operated

Rotary
- Vane
- Piston
Single Rotor - Flexible
- Member
- Screw
- Peristaltic
- Gear
- Lobe
Multiple Rotor - Piston
- Circumferential piston
- Screw
KLASIFIKASI : POMPA

Dynamic Positive Displacement Pump

Centrifugal

Axial Flow

Single Stage Closed Impeller


Multistage Open Impeller

Fixed Pitch
Mixed Flow,
Variable Pitch
Radial Flow

Open Impeller
Self Priming
Single Suction Non Priming
Semi Open Impeller
Single Stage
Double Suction Multistage
Closed Impeller

Peripheral

Single Stage Self Priming


Multistage Non Priming

- Jet (Ejector)
Special Effect - Gas Lift
- Hydraulic Ram
- Electromagnetic
PRINSIP KERJA POMPA :
Discharge

Su c
tion

Menaikan energi cairan yang dilayani dengan cara


mentransfer energi mekanis dari suatu sumber energi luar
(motor listrik, motor bensin/diesel ataupun turbin dll.) untuk
dipindahkan ke fluida kerja.
Sehingga cairan tersebut dapat mengalir dari suatu tempat
yang bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi.
Positive Displacement Pump :

Perpindahan zat cair disebabkan perubahan volume ruang


kerja pompa yang diakibatkan oleh gerakan elemen pompa
yaitu maju-mundur (bolak-balik) atau berputar (rotary). Dengan
perubahan volume tersebut maka zat cair pada bagian keluar
(discharge) mempunyai tekanan yang lebih besar dibanding
pada bagian masuk (suction) dan konsekuensinya kapasitas
yang dihasilkan sesuai volume yang dipindahkan.
Prinsip Kerja Pompa Reciprocating :

Pompa yang merubah energi mekanis penggeraknya


menjadi energi aliran fluida yang dilayani dengan
menggunakan bagian pompa yang bergerak bolak-balik di
dalam silinder.
Pompa Reciprocating : Diapraghma

 Plunger
 Piston
 Diapraghma

PLUNGER Piston
Pompa Reciprocating :

Simplex Single Acting

RECIPROCATING
PUMP

Duplex Single Acting


DIAGRAM SKEMATIS POMPA TORAK

Kapasitas :
π 2
Q t  D S n (m)
4
π 2
Q act  v D S n (m)
4
Dimana :
D = diameter ( m )
S = stroke ( m )
N = rpm
KEUNTUNGAN & KERUGIAN :
 Efisiensi totalnya tinggi
 Kapasitas isapnya baik sekali
 Dapat beroperasi dalam berbagai posisi, horizontal, vertikal, miring
 Head yang dihasilkan relatif tinggi dibanding dengan kapasitas.
 Mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga tidak
memerlukan proses priming.
 Kapasitas atau aliran zat cair tidak kontinyu.
 Getaran tinggi.
 Maintenance rumit
 Pengaturan kapasitas sulit
PRINSIP KERJA POMPA ROTARY :

Prinsip Kerja pompa rotary : Merubah energi mekanis


penggeraknya menjadi energi aliran fluida yang dilayani
dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak
berputar (rotary) di dalam casing.
Rotary Pump :
 Screw Pump
 Gear Pump
 Lobe Pump
 Vane Pump
Screw Pump

GEAR
PUMP Lobe Pump
Vane Pump
KEUNTUNGAN & KERUGIAN ROTARY PUMP
:

 Konstruksi sederhana
 Efisiensi totalnya tinggi

 Getarannya relatif kecil

 Kemampuan isapnya baik sekali

 Mampu melayani cairan dg viskositas tinggi

 Kapasitas rendah

 Pengaturan kapasitas sulit


Gear Pump :
Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan roda gigi yang
digerakkan. Konstruksinya bisa external ataupun juga internal.

EXTERNAL GEAR
PUMP Internal Gear Pump

Keuntungan & Kerugian


 Aliran uniform
 Konstruksi sederhana
 Kapasitasnya relatih besar
 Mampu melayani fluida dg viskositas tinggi
External Gear Pump :
Inl
et
Gear set

Oil seal

Needle bearing

Ou
tl
t e

Applied at : PAF and FDF hydraulic/lube oil pumps


Purpose : High discharge pressure
Low flow rate

Plant Auxiliaries-DS-R0
Lobe Pump :

LOBE PUMP
Pompa lobe mempunyai dua rotor.
Kedua rotor berputar serempak dengan arah saling berlawanan di dalam
sebuah casing dan selalu membentuk sudut 900 terhadap rotor yang lain
Sliding Vanes :

SLIDING
VANES

• Elemen pendorong adalah sudu yang bergerak sliding secara bebas di


dalam slot dari rotor.
• Rotor berputar di dalam casing eksentrik yang berbentuk elips.
• Ruang antara rotor dengan casing dibagi oleh sudu2.
• Jika rotor berputar, volume ruangan yang dibatasi oleh dua sudu mula-
mula membesar sehingga fluida cair akan terisap melalui lubang
hisap, kemudian mengecil lagi sehingga fluida dikompresikan dan
dikeluarkan melalui saluran keluar.
Komponen Sliding Vanes :

Vane rotor
Bearing
Discharge

Drive shaft

Suction
Screw Pump :

Screw Pump

Apabila rotor berputar maka ruang yang terbentuk antara bagian


cekung dengan dinding rumah akan bergerak ke arah aksial,
sehingga cairan akan dimampatkan.

Keuntungan & Kerugian

 Aliran uniform
 Putaran dapat ditingkatkan sehingga
Kapasitasnya relatih besar
 Mampu melayani fluida dg viskositas tinggi
Prinsip Kerja Pompa Rotodynamic :

Pompa rotodynamic : Kenaikan energi fluida dilakukan oleh


impeller yang berputar karena transfer daya dari luar.
Akibatnya fluida di dalam impeller mendapat percepatan,
sehingga energi kinetiknya akan naik.
Energi kinetik ini selanjutnya berangsur-angsur dirubah
menjadi energi potensial (energi tekan) baik pada volute
chamber atau diffuser ring pada pompa centrifugal ataupun
pada stator pada pompa aksial.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN :
 Kontinuitas aliran sangat baik.
 Realibilitas operasinya sangat tinggi, karena memiliki sedikit
bagian yang bergerak dan tanpa adanya mekanisme katup.
 Mampu bergerak dengan putaran tinggi, sehingga dapat dengan
mudah dikopling langsung dengan motor listrik.
 Dapat melumasi sendiri, oleh fluida yang dipompa.
 Mudah pengaturan kapasitasnya.
 Mempunyai Head relative lebih rendah dibanding dengan
kapasitas yang dihasilkan.
 Tidak mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga
saluran suction hingga impeller pompa harus terisi cairan penuh.
Pompa Rotodynamic :

Centrifugal

Radial Flow Mixed Flow Axial Flow


Pompa Rotodynamic :

Impeller Pompa Centrifugal

Radial Flow Mixed Flow Axial Flow


Komponen Pompa Centrifugal :

Nomenklatur Pompa Centrifugal


Single Stage Centrifugal Pump :
Pump shaft
Bearing (Radial)

Bearing (Thrust)

Shaft sleeve

Oil bath Stuffing box

Oil seal
Pump casing

Mechanical seal
Open end impeller

Back casing

Casing drain
Multistage Centrifugal Pump :
Discharge Flange
Casing (ring)
Impeller (4 stages)

Packing gland NDE bearing

Drive shaft

Stuffing box

Applied at : RO HP pump
Purpose : High discharge pressure
High flow rate Suction Flange
MULTISTAGE CENTRIFUGAL PUMP :
Pump Cross Section
Kicker Stage Discharg
Applied at : Boiler Feed Pump Suctio
e
Purpose : High discharge n
pressure Seal
High flow rate Water
Barrel Cover DE Bearing

Bearing
(Thrust)

Deflector Stuffing Box

Balance Drum
Inter Stage
Volute in half
Balance Pipe Barrel
DOUBLE ADMISSION
WITH A DIFFUSER-RING AND VOLUTE
CASING
Pompa Aliran Vertikal
CIRCULATING WATER PUMP
Pompa aliran vertikal : Turbine Pump
Bentuk Impeller

• Open
• Semi-open
• Closed
- Single suction
- Double suction
• Non-clogging
• Axial flow
• Mixed flow
1. POMPA DAN KOMPRESSOR

Pompa dan kompressor adalah suatu alat transportasi fluida


yang sangat penting fungsinya dalam sebuah industri.

Fungsi utamanya adalah untuk mempertinggi energi mekanik


dari suatu sistem aliran fluida sehingga fluida ini akan
mengalir dengan konstan.

Energi mekanik dapat ditimbulkan dengan jalan:


 aksi positif displacement (Positive Displacement) pada :
reciprocating pump/ kompresor, rotating pump/kompresor.
 aksi sentrifugal (Variable Head Capasity) : pada centrifugal
pump/kompresor.
 Perbedaan kedua golongan itu, antara lain :
 Pada VHC, kapasitas dan head terbentuk karena adanya
putaran kipas.
 pada PDP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya
gerakan perpindahan.
HEAD
Head merupakan besaran energi yang terdapat di
dalam persamaan neraca energi dari sistim aliran
fluida. Persamaan dikenal sebagai persamaan
Bernoulli.
Di dalam sistim aliran fluida terdapat dua macam
head, yaitu 1.
: Static head
adalah energi yang diakibatkan karena
adanya perbedaan tinggi antara
SH
permukaan likuid dengan pusat pompa.

Berdasarkan perbedaan dengan posisi


SDH pompa, maka static head dibedakan atas :
static suction head dan static discharge head.
SSH Static suction head adalah perbedaan tinggi
permukaan likuid sebelum pompa (suction
liquid level) dengan pusat pompa.
 Sedangkan static discharge head
merupakan perbedaan tinggi permukaan
likuid sesudah pompa (discharge likuid
SDH level) dengan pusat pompa.

SL
 Static suction head dibedakan atas :
Static suction lift (SSL) dan
static suction head (SSH)

SDH Static suction lift (SSL) : di mana posisi


pompa berada di atas permukaan fluida
SH yang akan dialirkan (dihisap) oleh pompa
(harganya negative),

static suction head (SSH) posisi pompa


berada dibawah permukaan fluida yang
akan dialirkan (harganya positif).
DYNAMIC HEAD
Adalah :
Energi yang diakibatkan oleh adanya sifat alir fluida yang terdiri dari:
- velocity head (energi yang diakibatkan oleh adanya kecepatan alir
fluida).
- pressure head (energi yang diakibatkan oleh adanya tekanan fluida)
- friction head (energi yang hilang karena adanya friksi dari fluida
Discharge head
Merupakan head dari fluida yang meninggalkan pompa yang
tergantung pada :
- besarnya suction lift atau suction head dan discharge static head
- tenaga yang diinginkan
- kapasitas
- desain pompa
TOTAL HEAD

TH = SDH+SL+(FD+FS+VH)
FD

SDH SDH : Static discharge head


SL : Static suction lift
SL SH : Static suction head
FS PS : Pressure pd suction vessel
PD
PD : Pressure pd discharge
SDH
head
PS
FS : Friksi pd suction line
SH
FD : Friksi pd discharge line
VH : Velocity head
TH = SDH +PD-(SH+PS)+(FD+FS+VH)
PERSAMAAN BERNAULLI
P g V2
 Z  kons tan
 gC 2 g C
2 2
PA g V PB g V
 ZA    A
ZB  B

 gC 2 A g C  gC 2 B g C

PA g V 2A PB g V 2B
 ZA    ZB  Hf
 gC 2 A g C  gC 2 B g C

 PA  PB g
ZA   V 2A V 2B
 ZB     Ws  H f ..........
   ......


   
gC 2 .g C    Friction
Static    Development head
Pr essure head Velocity head & pump
head head
FRICTION LOSS
L V2
Hfs  4 f
D 2 gc
1. FRIKSI KARNA DINDING PIPA (Hfs)

V2
2. FRIKSI KARENA ADANYA FITTING Hff  Kf
2 gc
(Hff)

3.FRIKSI KARENA PEMBESARAN PIPA V2


(Hfe)
Hfe  Ke
2 gc

V2
4. FRIKSI KARENA PENGECILAN PIPA
(Hfc)
Hfc  Kc
2 gc
KLASIFIKASI POMPA
BERDASARKAN JENIS FLUIDA

 Fresh water
 Light corrosive water (acid or salty water)

 Hot water

 Solid impurities=> debrish, sludge or granular => large


passage area & impeler harus tahan abrasi
 Chemical liquid (highly corrosive or flammable)
FRESH WATER

 Konstruksi pump umum


 Harga murah
 Material impeller Low grade (cast iron or bronze)
 High efficiency (Small passage area & precise impeller
construction)
LIGHT CORROSIVE WATER
(ACID OR SALTY WATER)

 Contoh : mining area, air laut, domestic water treatment plant


 Harga lebih mahal
 Material impeller medium grade (bronze, Duplex SS)
 High efficiency (Small passage area & precise impeller
construction)
HOT WATER

 Contoh untuk Boiler Feed Water Pump


 Harga lebih mahal
 Bahan impeller sebaiknya mempunyai low thermal
expansion
 High grade sealing system (i.e.: mechanical seal)
 High efficiency (Small passage area & precise impeller
construction)
SOLID IMPURITIES

 Example: pulp, drainage,


sewerage & water
treatment, process
 More expensive price
 Simple grade sealing system
(i.e.: gland packing)
 Low efficiency (Large
passage area)
CHEMICAL LIQUID

 Example: food processing, petrochemical & oil


refinery plant
 Most expensive price
 Elaborate highest safety operation
 High grade sealing system for no leak
liquid (i.e.: mechanical seal)
 High grade impeller, casing and shaft material
(i.e.: stainless steel or duplex ss)
KLASIFIKASI POMPA
Putaran Spesifik
1
nQ 2
Putaran spesifik, Ns  3

Ns H 4

Q = kapasitas (gpm)
n = putaran (rpm)
H = Head (ft)

500 < Ns < 4000 Ns rendah

10000 < Ns < 15000 Ns Tinggi


HUBUNGAN NS DENGAN TYPE POMPA
Contoh soal 1 :
PUMP PERFORMANCE

Head :
Adalah energi persatuan berat yang dikandung oleh zat cair yang
mengalir.
Energi ini berupa energi tekan, energi kinetik dan energi potential.
Satuan energi persatuan berat adalah ekuivalen dengan satuan
panjang atau (tinggi) (M ; FT)
Head dipengaruhi oleh : massa jenis dan viskositas fluida
Density (Massa Jenis)
Massa Jenis adalah massa per satuan volume fluida.
Satuan density adalah (kg/m3 ; slug/ft3)

m

V

Specific Gravity (SG) :


Perbandingan antara Massa Jenis fluida dengan massa jenis
air pada kondisi standondisi standar.
Massa jenis air pada kondisi standar (4 0C) adalah 1000 kg/m3
 fluida
SG 
 air
Pressure :
Persamaan Head Pompa

 V22 p 2   V12 p1 
H eff   Z 2      Z1      H loss
 2g γ   2g γ 

 p 2 p1   V22  V12 
H eff       Z 2  Z1       H loss

 γ γ  2g 
Dimana :
Z = ketinggian (m)
V = kecepatan (m/s)
p = tekanan (N/m2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
 = density (kg/m3)
 = berat jenis = .g
TOTAL HEAD
π 2
POMPA : Q t  D S n (m)
4
H total  H static  H dyn

Dimana : Pd  Ps
H static   Hz
 Head statis : 
2 2
Vd  Vs
 Head dynamic : H dyn   H LT
2. g

HZ  Hd  Hs

HZ  Hd  Hs

Instalasi Suction Lift


Instalasi Suction Head
Total Head Loss (HLT) :
H LT  H l  H lm

Major Losses Minor Losses

Head Loss Major (Hl) :


Kerugian energi karena gesekan pada dinding pipa
lurus dengan luas penampang yang sama/tetap

Head Loss Minor (Hlm) :


Kerugian energi karena : perubahan penampang pipa;
entrance; sambungan; elbow; katup; dan asesoris
perpipaan lainnya.

59
Head Loss Mayor
2
LV
Hl  f
D 2.g
f didapat dari diagram Moody.

f = f (Re, e/D)

V D
dimana: Re 

e/D kekasaran relatif (tergantung dari material pipa).
NOMINAL PIPE SIZE ANSI B36.19
Nominal Pipe Size
RECOMMENDED VELOCITIES OF FLUIDS IN
PIPELINES
HARGA TEKANAN UAP, VISKOSITAS DAN
DENSITY AIR PADA BERBAGAI TEMPERATUR
Roughness Value
MOODY DIAGRAM
Relative Roughness
Kerugian tekanan
didalam pipa (Steel
pipe Schedule 40)

Contoh
Q = ~ 100 gpm;
D = 4”;
Maka:
p = 0.3 psi/100 ft
panjang pipa
Head Loss Minor
V2
Fittings (loss coefficients) : H lm K
2.g
Fittings (loss coefficients) :
VALVE :

Gate valve Globe valve Butterfly valve


VALVE :

Swing check valve Ball valve


VALVE :

Swing foot valve assembly


RECISTANCE COEFFICIENT
(K)
THE CAPACITY OF PUMPS
 Kapasitas teoritis Pompa (Qts)
Adalah kapasitas ideal suatu pompa tanpa adanya
kebocoran (internal atau eksternal).

 Kapasitas Aktual (Qs)


Adalah banyaknya cairan yang mengalir melalui pipa
discharge pada waktu pompa bekerja.

Qs   v . Qts
POWER
Daya yang berguna (Nu) adalah kenaikan energi aliran fluida yang
mengalir melalui pompa per satuan waktu
γ . Qs . H
WHP  N u  HP
75
γ . Qs . H
WHP  N u  KW
102
Daya input yang dibutuhkan pompa (KW / BHP)

γ . Qs . H
BHP  N 
 op
WHP
 = berat jenis air (1000 kgf/m3)
Q = kapasitas (m3/dt)
H = Head pompa (m) BHP
SUCTION LIFT OF CENTRIFUGAL PUMPS

Energi equation :

Ps Pa  
2
Vs

   z s max   ΔH ls 
γ γ  2.g 
he Where :
Ps/ = Suction Head of the liquid at at suction nozzle
Pa = Pressure on the free surface, Pascal
Zs
Zs max = Zs + he
Vs = Velocity of the liquid at suction nozzle
Hls = Loss of head in the suction pipe from strainer to
suction nozzle
Za
According above equation the suction head will
decrease with an increase in Zs.
If ps drops to the value of the vapor pressure of the liquid at the given
temperature, the liquid begins to boil.

Net Positive Suction Head (NPSH):


The total suction head (in feet or meters) of liquid absolute at the suction
nozzle less the vapor pressure absolute (in feet or meters)

NPSHA  NPSHR

General cavitation begins when Ps becomes equal to the Pv. This


condition corresponds to the maximum suction lift.
Therefore Pa Pv Ve 2 
z s max  
   H l 
  2.g 
Penyebab Turunnya Suction Lift :
1. Kenaikan temperature cairan yg dipompakan.
2. Kenaikan head loss pada pipa suction.
3. Kenaikan kecepatan liquid pada saat memasuki impeller
vanes.
4. Bertambahnya jarak antara inlet edge dengan impeller axis.

Kavitasi juga disebabkan oleh :


1. Ujung belokan yang tajam.
2. Permukaan dinding laluan yang kasar.
3. Gangguan aliran lain yang menyebabkan terpisahnya
aliran dengan dinding saluran.
Tanda-tanda Kavitasi
• Suara berisik/noise yang bertubi-tubi
• Getaran pompa sampai terdengar
• Penggunaan daya/power yang berlebihan daripada
biasanya (Ampere meningkat)
• Debit berkurang secara siknifikan

Noise generation karena kavitasi Spektrum broadband pada saat ada


kavitasi, 3– 5 KHz (tipikal)
AKIBAT KAVITASI :
 Erosipermukaan
 Permukaan impeller dan rumah keong bopeng (berlubang -
lubang kecil-kecil, terkikis)
 Getaran struktur
 Penurunan efisiensi
 Suara berisik
Bagaimana menghindari Kavitasi??
- Yang jelas, kavitasi hanya terkait dengan posisi
suction (pipa isap pompa).

Karenanya, perhatiannya hanya pada tempat ini.


- Kurangi jumlah katup dan bengkokan pada pipa isap
- Gunakan “eccentric reducer”, bukan “concentric reducer”
- Letakkan bagian lurus dari “eccentric reducer” pada sisi atas
dari pipa isap.
- Sedapat mungkin pipa isap sangat pendek.
- Pipa isap seyogyanya berdiameter sama dengan diameter inlet
pompa.
- Gunakan ”long radius elbow”
- Yakinkan bahwa katup kaki terbenam secara sempurna.
Hindari terjebaknya udara

SALAH

BENAR
HEAD DEVELOPED BY A CENTRIFUGAL PUMP
IMPELLER

Polygon Velocity :

W2
C2
C2r

2 2
W1 C1 C2U U2
C1r
1 1

C1U U1

1
Theoritical Head H t   U 2 C 2 u  U1 C1u 
g
U1 & U2 = peripheral velocity
C1 & C2 = absolute velocity
1 & 2 = inlet & outlet blade angle
EFFECT OF THE OUTLET ANGLE (2) ON THE HEAD
DEVELOPED
U2
H t  (U 2  C2 r .ctg 2 )
g

Looses in Impeller :
• Skin Friction
2 > 900 • Blade Loading
• Incidence
• Blade Loading
Hea

2 = 900 • Incidence
d

• Wake Mixing
• Impeller-shroud Clearance
2 < 900
Leakage
• Disk Friction
• Recirculation
Capacity
THE CAPACITY OF CENTRIFUGAL PUMP

 Kapasitas teoritis Pompa (Qts)

Q ts  π D1 b1 C1r  π D 2 b 2 C 2 r

 Kapasitas Aktual (Qs)

Q ts  η v  D1 b1 C1r  η v  D 2 b 2 C 2 r

 D1 & D2 = Diameter inlet & outlet impeller


 C1r & C2r = inlet & outlet Radial velocity
  1 & 2 = inlet & outlet width impeller
PUMP CHARACTERISTIC :
1. Main Characteristic
2. Working Characteristic
3. Universal Characteristic

Main
Characteristic
WORKING CARACTERISTIC OF
PUMPS :
Working Characteristic :

Radial Flow Pump Mixed Flow Pump

Axial Flow Pump


Working Characteristic :

Perubahan Karakteristik Akibat Viskositas dan Putaran Berbeda

(a) Variation in static head (b) Variation in friction head


UNIVERSAL CHARACTERISTIC
EFEK VARIASI KECEPATAN SPESIFIK THD
KARAKTERISTIK
Efek Variasi Head Statis Pompa thd Titik Kerja Pompa

No static head – All friction Positive static (suction) head


Efek Variasi Head Statis Pompa thd Titik Kerja Pompa

Negative (gravity) head Mostly lift – no friction head


SELECTION OF CENTRIFUGAL PUMPS
CENTRIFUGAL PUMP PERFORMANCE
Seri Pump Operations
Parallel Pump Operations
Series & Paralel Operation Of A Centrifugal Pumps

Operasi seri dan paralel dari pompa dengan


karakteristik sama.
UNSTABLE OPERATION

Contoh Karakteristik Kerja yang Tidak Stabil


KERUGIAN POMPA :
1. Kerugian Mekanis :
 Gesekan Bearing, seal, packing, pelumas
 Transmisi Roda gigi, Koupling, belt, dll.
2. Kerugian Hidraulis :
 Viskositas Gesekan fluida dg dinding laluan
 Sirkulasi Jumlah sudu terbatas
 Kavitasi Tekanan inlet rendah
3. Kerugian Volumetris :
 Internal Kerusakan wearing ring (Resirkulasi)
 Eksternal kerusakan Seal & Packing
AXIAL HYDRAULIC THRUST AND IMPELLER
BALANCING

R  R2  R1 
π
4

 p2  p1  D02  Dsh2 
R3  m
 c0  ρ Q c0

π
R  R  R3   p2  p1  D02  D2sh   ρ Q c 0
4

Cara membalans gaya-gaya aksial :


 Menggunakan peralatan pembalans tipe
hydraulis.
 Memakai bantalan aksial.

 memakai pemasukkan ganda (double


Axial Thrust at The Centrifugal pump admission) paralel.
AXIAL HYDRAULIC
BALANCE

Use of ribs to achieve axial Use of back wear ring to achieve


hydraulic balance axial hydraulic balance
INDUCER

 Axial flow
 Increase total pressure
 Permits non cavitating
operation in impeller
 Used as boost pump,
permits main pump to
operate at higher speeds
DIFFUSER RING

 Merubah energi kinetik menjadi potential outlet


 Untuk menaikan tekanan fluida keluar impeller

 Mengarahkan cairan untuk memasuki


WEARING RING :

Wearing Ring adalah komponen yang mencegah kebocoran internal.


Bila Wearing Ring aus, korosi, erosi, atau perawatan yang kurang tepat,
maka Kebocoran internal meningkat :

Aliran bersirkulasi, terpompa berulang- ulang,


kemudian panas dan efisiensi turun
Efek keausan Wearing Ring terhadap
performance pompa
- Menaikkan aliran fluida pada impeler (bukan pada
discharge pompa)
-Menaikkan temperatur fluida pada saat memasuki
impeler
- Mengakibatkan aliran olak pada masukan impeler
Akhirnya: - bising
- getaran pompa
- kerusakan seperti kavitasi
Pemasangan wearing ring ditujukan untuk mempermudah
penggantian bagian aus

Suction head tanpa wearing ring Suction head dengan wearing ring
SEAL :
Tujuan Pemasangan Seal:

• Mencegah kebocoran Fluida


• Mencegah kontaminasi
lingkungan
• Pembersih permukaan
logam
• Sebagi penyekat ruang
bertekanan
Mechanical seal

Over hung type Impeller beetwen bearing


ANATOMI MECHANICAL SEAL
SEAL & PACKING

Packing Labyrinth seal

Geometri Seal
Karakteristik mechanical seal
• Dimensi besar
• Mampu menyekat lebih baik
• Dapat mengamodasi misalignment
• Mampu beroperasi pada temperatur tinggi
• Tahan terhadap fluida yang korosi

Kekurangan Mechanical Seal


• Perlu pendingin yang bersirkulasi
• Material khusus
• Tingkat kerapatan seal fungsi temperatur
Parts of a simple Seal Chamber
PUMP THROUBLESHOOTING

8 MAIN COMPONENTS OF PUMP SYSTEM TO BE


INVESTIGATED

1. The foundation
2. The driver
3. Mechanical power transmission
4. The driven pump
5. The suction piping and valves
6. The discharge piping and valves
7. Instrumentation for control of pump flow
8. Failure to maintenance the alignment
GENERAL THOUBLESHOOTING

(1) Pompa Sukar Dipancing


(a) Katup Isap

Apakah katup isap Ya


Bersihkan benda-benda
tersumbat sampah atau
penyumbatnya
benda asing

Tidak

Apakah dudukan katup Ya Perbaiki katup atau


aus ganti dengan yang baru
(b) Pompa Vakum

- Perbaiki perapat atau paking di


sambungan pipa isap
Apakah udara terisap Ya
dari sambungan pipa - Kencangkan penekan paking
isap? - Perbaiki saluran air perapat ke
kotak paking
Tidak

Apakah kapasitas
Ya Perbaiki atau ganti
pompa vakum
pompa vakum
berkurang?
(2) Pompa Tidak Berputar Setelah Tombol Ditekan
- Ganti sekering bila putus
- Jika pemutus arus atau relay
Apakah alat pelindung Ya
arus terbuka, kembalikan
bekerja?
- Jika tidak bekerja semestinya,
perbaiki atau ganti yang baru

Tidak
Cari sebab-sebab
bekerjanya alat pelindung

Apakah pompa dapat Ya Jika motor terbakar/putus


diputar dengan tangan? lilitannya, perbaiki/ganti motor
Tidak
Apakah ada benda Ya
Keluarkan benda asing tersebut
asing tersangkut?
(3) Pompa Berputar, Air Tidak Keluar/Keluar Kurang Dari Normal

Apakah katup discharge Ya


Buka katup discharge
tertutup?
Tidak
- Periksa air di dalam tandon
Jumlah air pemancing Ya
- Periksa kebocoran air pada
kurang?
katup isap
Tidak
Ya Tukar polaritas kabel power
Apakah putaran pompa
terbalik? supply

Tidak - Buka katup laluan udara

Adakah kantong udara Ya - Periksa kemiringan pipa isap,


di dalam pipa? sambungan pipa isap, dan
kotak paking. Perbaiki bila ada
ketidaknormalan
1
1
Tidak
Adakah benda asing Ya
Keluarkan benda asing tersebut
menyumbat pompa/pipa?

Tidak - Perbaiki / ganti bagian yang


aus
Adakah keausan berlebihan Ya
di dalam pompa? - Setel celah sempit pada cincin
perapat
Tidak
- Periksa tinggi pompa dari
muka air yang diisap
Apakah head isap terlalu Ya
tinggi dan terjadi kavitasi? - Adakah hambatan pada pipa
isap
1 - Apakah diameter pipa isap
cukup besar
1
- Head sistem perpipaan
Tidak
diperkecil dengan merubah
Head system lebih tinggi Ya sistem pipa
daripada head pompa?
- Ganti pompa dengan head
yang sesuai
- Tambah pompa dan disusun
secara seri
(4) Motor Mengalami Pembebanan Lebih

- Periksa tegangan
Tegangan jala-jala Ya
terlalu rendah? - Bila tegangan berasal dari
trafo, pindahkan terminal ke
Tidak tegangan yang lebih tinggi

Putaran pompa terlalu Ya


tinggi (u/ yang diputar Ganti pulley yang sesuai
dengan belt)?

Tidak - Untuk pompa sentrifugal,


kurangi kapasitas dengan
Pompa ditempatkan Ya
menggunakan katup discharge
terlalu jauh?
- Untuk pompa axial, kurangi
head dan naikkan kapasitas
1
1
Tidak
Penekan paking menekan Ya
Kendorkan
terlalu keras?

Tidak

Benda asing menghambat Ya


Keluarkan
putaran?
Untuk pompa sentrifugal:
Tidak
- kurangi kapasitas dengan
Viscositas dan density Ya menggunakan katup discharge
fluida terlalu besar?
- Perkecil diameter terluar impeller
atau gunakan motor yang lebih
besar
(5) Bunyi dan Getaran Berlebihan

Kelurusan rigid coupling Ya


Perbaiki kelurusannya
berubah?
- Periksa pondasi, bila perlu
Tidak diperkuat
Pondasi / penumpu Ya - Bila beban sistem pipa terlalu
pompa kurang kokoh? berat, tambah penumpu pipa.
Bila perlu pindah titik
tumpuannya
Tidak
- Kurangi kapasitas, bila
Pompa beroperasi jauh Ya berlebihan
dari operasi normal? - Bila kapasitas terlalu kecil pada
bukaan penuh, ganti pompa
yang sesuai spesifikasinya
1
1
Tidak - Kencangkan sambungan pada
Adakah udara masuk atau Ya pipa isap dan paking tekan
kavitasi? - Ambil langkah seperti pada
butir (3)
Tidak

Adakah benda asing yang Ya


tersangkut pada impeller? Keluarkan

Tidak
Adakah bagian yang
berputar tidak balance Ya Balance kembali impellernya,
karena keausan impeller? atau ganti dengan yang lebih
baik
(6) Bantalan Panas berlebihan

Ya
Kelurusan rigid coupling Perbaiki kelurusannya
berubah?
- Tambah bila kurang
Tidak
Jumlah minyak pelumas Ya - Kurangi bila berlebihan
/ gemuk tidak sesuai? - Ganti yang sesuai dengan
jumlah yang cukup
Tidak

Bantalan berkarat krn - Bersihkan karat. Ganti bantalan


Ya bila perlu
kebocoran air /
kemasukan benda asing? - Bersihkan benda asing
Tidak
Tegangan pulley terlalu Ya Sesuaikan tegangannya
besar?
(7) Kebocoran dan Pemanasan Kotak Paking

(a) Air Bocor dari Paking Tekan

Penekan paking kurang Ya Kencangkan sehingga kebocoran


cukup tekanannya? bisa diminimumkan

Tidak
Ya Ganti paking dengan ukuran /
Ukuran paking terlalu
kecil? besar yang sesuai

Tidak

Paking sudah buruk dan Ya - Ganti paking


selubung poros sudah
aus? - Ganti selubung poros
(b) Paking Tekan Menjadi Panas

Penekan paking terlalu Ya Beri tekanan secukupnya,


kencang? sekedar air tidak bocor
Tidak

Tekanan didalam
pompa terlalu tinggi Ya Ganti paking dengan jenis yang
untuk ukuran paking sesuai untuk tekanan tinggi
yang ada?
(c) Air bocor dari Perapat Mekanis (Mechanical seal)

Permukaan antar • Permukaan diratakan dengan lap


komponen yang bergesek • Atau diganti dengan komponen
sudah cacat karena Ya
baru
adanya benda asing? • Cegah masuknya benda asing

Tidak

Paking pada bagian Ya


perapat (seal) rusak? Ganti paking

Tidak
Poros bergetar atau Ya
rusak? Betulkan atau ganti poros
THOUBLESHOOTING FOR SUBMERSIBLE PUMPS

(1) Air Tidak Mau Keluar atau Debit Terlalu Kecil

Katup discharge Ya
Buka katupnya
tertutup?
• Pompa tidak terbenam cukup
Tidak
dalam
Muka air disisi isap Ya • Air kurang
terlalu rendah? • Sumur kurang sempurna
• Usahakan muka air cukup tinggi
Tidak diatas pompa

Ya
Putaran pompa terbalik? Pertukarkan kabel terminalnya

1
1
Tidak
Adakah udara Ya - Keluarkan udara yang
terperangkap didalam terperangkap
pompa?
- Bila tidak ada salurannya, buatkan
Tidak

Adakah benda asing Ya


Bersihkan penyumbatnya
menyumbat saluran?

Tidak • Perbaikan yang aus atau ganti


Keausan cukup banyak Ya yang baru
didalam pompa? • Kembalikan seal ring pada kondisi
normal
(2) Penunjukan Manometer Tidak Banyak Berubah tetapi Jarum
Amperemeter Bergerak-gerak

SEBAB PERBAIKAN

i) Angkat pompa, buka dan


i) Seal ring atau bantalan bersihkan
kemasukan benda asing
ii) Beban aksial membesar karena
ii) Beban pada bantalan aksial keausan yang hebat pada bagian
motor terlalu besar dalam pompa
Angkat pompa, bongkar, periksa
dan perbaiki
iii) Bus bantalan motor aus dan iii) Bongkar dan periksa motor
motor menggesek stator
Ganti bus bantalan, atau ganti
seluruh motor bila perlu
(3) Jarum Manometer dan Amperemeter Bergerak-gerak

SEBAB PERBAIKAN

i) Udara terisap atau terjadi i) • Tambahkan pipa kolom dan


kavitasi, karena pompa kurang turunkan pompa
terbenam
• Kurangi kapasitas dengan
mengecilkan katup discharge
• Periksa debit air ke sumur. Bila
perlu, ganti dengan pompa yang
berkapasitas lebih kecil

ii) Benda asing menyumbat ii) Angkat pompa dan bersihkan


saluran isap
(4) Air yang Dipompa Mengandung Banyak Pasir

SEBAB PERBAIKAN

i) Kondisi sumur tidak baik i) Bersihkan sumur

ii) Nosel isap terletak didekat ii) Jauhkan nosel isap dengan
saringan sumur saringan sumur
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai