Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andyka Raihan Rahmanda

NIM : 03031282025045
Kelas : A Palembang

Tugas Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan


Penyakit Akibat Kerja (PAK)

1. Jelaskan faktor penyebab penyakit akibat kerja (PAK)


2. Jelaskan upaya pencegahan penyakit akibat kerja (PAK)

1. Jelaskan faktor penyebab penyakit akibat kerja (PAK) ?


Faktor Kimia
Faktor kimia mungkin menjadi faktor terberat yang bisa dialami banyak orang
jika terkena penyakit akibat kerja (PAK). Tentu saja faktor ini pun banyak
diakibatkan karena bahan kimia yang ada pada alat atau pun bahan baku kerja.
Jika terkena bahan kimia atau terpapar bahan kimia baik itu zat padat, gas, cair
atau pun uap bisa mengakibatkan kecacatan. Selain itu, bisa mengalami iritasi
atau pun keracunan sistematik, bahkan bisa pula menyebabkan kanker, kelainan
janin hingga pengaruh genetik pada tubuh kamu.

Faktor Fisik
Faktor fisik penyebab terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) adalah adanya
suara yang bising, temperatur suhu yang terlalu tinggi/ rendah, radiasi sinar
elektromagnetik, tekanan udara tinggi dan juga adanya getaran di lokasi kerja.
Tentu saja faktor fisik ini bisa menyebabkan berbagai penyakit yang bisa timbul
jika terpapar pada waktu yang lama. Mulai dari menyebabkan tuli, hyperpireksi
atau demam tinggi, serta adanya gangguan terhadap proses metabolisme tubuh.

Faktor Psikologi
penyakit akibat kerja ini lebih tertuju pada faktor hubungan kerja dan juga
lingkungan. Pada faktor ini seseorang dapat mengalami stres akibat tekanan
lingkungan ataupun kondisi sekitar tempat kerja. Ada banyak penyebabnya,
seperti suasana kerja yang monoton serta tak membuat nyaman, hubungan kerja
dengan sesama rekan yang kurang baik, hingga upah kerja yang dianggap kurang
pun bisa mengakibatkan penyakit akibat kerja.

Faktor Biologi
Seseorang bisa terkena penyakit akibat kerja karena berasal dari virus, bakteri,
jamur, dan lainnya. Tentu saja penyakit dari faktor biologis ini bisa dibilang cukup
ringan, namun meski terlihat ringan, apabila tidak segara mendapatkan
penanganan lebih lanjut mampu mengakibatkan seseorang terkena cidera pada
tubuhnya. Sedangkan efek yang akan ditimbulkan pada tubuh ialah kelelahan
fisik, nyeri otot atau pegal, deformitas tulang, dislokasi, dll.
Faktor Ergonomi
Penyebab terjadinya factor ergonomi adalah cara kerja, posisi, alat, lingkungan
yang tidak ergonomis. Factor ergonomic ini sendiri memberikan dampak yang
cukup signifikan pada tubuh kita apabila tidak segera ditangani oleh yang ahlinya,
untuk itu perlu mendapatkan penanganan, perawatan, serta pengecekan secara
rutin. Efek terhadap tubuh kita yaitu kelelahan fisik, nyeri otot, dislokasi,
perubahan bentuk, dll.

2. Jelaskan upaya pencegahan penyakit akibat kerja (PAK) ?

a) Peningkatan kesehatan (health promotion). Seperti melakukan penyuluhan


kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi
yang baik, pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai,
rekreasi, lingkungan kerja yang memadai, penyuluhan perkawinan dan
pendidikan
seksual, konsultasi tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodik.

b) Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation). Contohnya:


memeriksa
dan mengobati tenaga kerja secara komprehensif, mengobati tenaga kerja secara
sempurna dan pendidikan kesehatan.

c) Pemulihan kesehatan (rehabilitation). Contohnya: rehabilitasi dan


mempekerjakan kembali para pekerja yang menderita cacat. Sedapat mungkin
perusahaan mencoba menempatkan karyawan-karyawan cacat di jabatan yang
sesuai.

d) Perlindungan khusus (specific protection). Contohnya: imunisasi, hygiene


perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan
kerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, kacamata
kerja,
masker, penutup telinga (ear muff dan ear plug) baju tahan panas, sarung
tangan,
dan sebagainya.

e) Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera serta pembatasan titik-titik


lemah untuk mencegah terjadinya komplikasi.

f) Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah PAK adalah
sebagai berikut :
- Menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya, misalnya
menggantikan bahan kimia yang berbahaya dengan bahan yang tidak
berbahaya.
- Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
- Mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau menggunakan APD.
- Menyediakan, memakai dan merawat APD.

Anda mungkin juga menyukai