NIM : 03031282025045
Kelas : A Palembang
Faktor Fisik
Faktor fisik penyebab terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) adalah adanya
suara yang bising, temperatur suhu yang terlalu tinggi/ rendah, radiasi sinar
elektromagnetik, tekanan udara tinggi dan juga adanya getaran di lokasi kerja.
Tentu saja faktor fisik ini bisa menyebabkan berbagai penyakit yang bisa timbul
jika terpapar pada waktu yang lama. Mulai dari menyebabkan tuli, hyperpireksi
atau demam tinggi, serta adanya gangguan terhadap proses metabolisme tubuh.
Faktor Psikologi
penyakit akibat kerja ini lebih tertuju pada faktor hubungan kerja dan juga
lingkungan. Pada faktor ini seseorang dapat mengalami stres akibat tekanan
lingkungan ataupun kondisi sekitar tempat kerja. Ada banyak penyebabnya,
seperti suasana kerja yang monoton serta tak membuat nyaman, hubungan kerja
dengan sesama rekan yang kurang baik, hingga upah kerja yang dianggap kurang
pun bisa mengakibatkan penyakit akibat kerja.
Faktor Biologi
Seseorang bisa terkena penyakit akibat kerja karena berasal dari virus, bakteri,
jamur, dan lainnya. Tentu saja penyakit dari faktor biologis ini bisa dibilang cukup
ringan, namun meski terlihat ringan, apabila tidak segara mendapatkan
penanganan lebih lanjut mampu mengakibatkan seseorang terkena cidera pada
tubuhnya. Sedangkan efek yang akan ditimbulkan pada tubuh ialah kelelahan
fisik, nyeri otot atau pegal, deformitas tulang, dislokasi, dll.
Faktor Ergonomi
Penyebab terjadinya factor ergonomi adalah cara kerja, posisi, alat, lingkungan
yang tidak ergonomis. Factor ergonomic ini sendiri memberikan dampak yang
cukup signifikan pada tubuh kita apabila tidak segera ditangani oleh yang ahlinya,
untuk itu perlu mendapatkan penanganan, perawatan, serta pengecekan secara
rutin. Efek terhadap tubuh kita yaitu kelelahan fisik, nyeri otot, dislokasi,
perubahan bentuk, dll.
f) Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah PAK adalah
sebagai berikut :
- Menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya, misalnya
menggantikan bahan kimia yang berbahaya dengan bahan yang tidak
berbahaya.
- Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
- Mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau menggunakan APD.
- Menyediakan, memakai dan merawat APD.