Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

TEKNOLOGI MEKANIK

DISUSUN OLEH :

Nama : Muhammad Taufik Rahman


NIM : 061840351687
Dosen : Irma Salamah, S.T., M.T.I

KELAS 1 TE.B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

JURNAL PRAKTEK KERJA TEKNOLOGI MEKANIK

Disetujui untuk Jurusan Teknik Elektro


Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh:

Dosen Pembimbing

( Irma Salamah, S.T., M.T.I )

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya sehingga laporan praktek bengkel mekanik ini dapat
terselesaikan tepat dengan waktunya dengan judul laporan ”PRAKTEK KERJA
TEKNOLOGI MEKANIK ”.
Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan langsung atau praktek
langsung dan berdasarkan penelitian serta didukung oleh buku pengetahuan yang
menjadi acuan para mahasiswa dalam mengahadapi job-job bengkel mekanik.
Penulis berharap dengan adanya laporan ini dapat membantu para
mahasiswa dalam mengerjakan job-jobnya dengan mudah.
Penulis menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam laporan ini. Maka dari itu penulis menerima kritik dan saran untuk
menyempurnakan laporan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut berperan
dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.

Palembang, 16 Desember 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

BAB I PERATURAN KESELAMATAN BENGKEL


1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku Dibengkel Mekanik
1.2 Teori Dasar
1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
1.2.2 Keselamatan Umum (Accident Precautions)
1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat Pada Bengkel Mekanik
1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja
1.2.5 Keselamatan Kerja di Bangku Kerja
1.2.6 Kebersihan Dalam Bekerja
Bab II Pengenalan Peralan Bengkel Mekanik
2.1 Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik
2.1.1 Macam-Macam Ragum
2.1.2 Steel Ruler (Mistar Baja)
2.1.3 Seriber (Penggores)
2.1.4 Spring Dividder (Jangka Pegas)
2.1.5 Center Punch (Penitik)
2.1.6 Cutting Chisen (Pahat Pemotong)
2.1.7 Nylon Hammer 300 gr (Palu Plastik)
2.1.8 Steel Hammer 300 gr (Palu Baja)
2.1.9 Steel Saw (Geregaji Besi
2.1.10 Mata Bor
2.1.11 Kaca Mata Pelindung

4
2.1.12 Kuas
2.1.13 Stamping (Pencetak Nomor/Huruf)
2.1.14 Lap Kain Biru
2.1.15 Abravise Paper (Amplas)
2.1.16 Oil Can (Kaleng Oli
2.1.17 Radius
2.1.18 Obeng
2.1.19 Tang
2.1.20 Sikat Kawat
2.1.21 Mistar Siku
2.1.22 Jenis- Jenis Kikir
2.1.23 Mesin Bor
2.1.24 Alat Pembending
2.1.25 Alat Pemotong Plat
2.2 Sarana dan Prasarana Kerja Bengkel Mekanik
2.2.1 Loker.
2.2.2 Ruangan Kerja Bengkel Mekanik
BAB III LATIHAN BENGKEL MEKANIK
3.1 Tujuan Khusus
3.2 Bahan Praktek
3.3 Alat Praktek
3.4 Langkah Kerja

BAB IV LATIHAN STAMPING


4.1 Tujuan Khusus
4.2 Bahan Praktek
4.3 Alat Praktek
4.4 Langkah Kerja
BAB V LATIHAN MEMBUAT BOX POWER SUPPLY
5.1 Tujuan Khusus
5.2 Bahan Praktek

5
5.3 Alat Praktek
5.4 Langkah Kerja

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

6
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Ragum

Gambar 2.2 Ragum ekor

Gambar 2.3 Ragum Tepi

Gambar 2.4 Ragum Mesin

Gambar 2.5 Mistar Baja

Gambar 2.6 Penggores

Gambar 2.7 Jangka Pegas

Gambar 2.8 Penitik

Gambar 2.9 Pahat Pemotong

Gambar 2.10 Palu Plastik

Gambar 2.11 Palu Baja

Gambar 2.12 Gergaji Besi

Gambar 2.13 Mata Bor

Gambar 2.14 Kaca Mata

Gambar 2.15 Kuas

Gambar 2.16 Pencetak Nomor

Gambar 2.17 Lap Kain Biru

Gambar 2.18 Amplas Kasar

Gambar 2.19 Amplas Halus

Gambar 2.20 Kaleng Oli

Gambar 2.21 Radius

Gambar 2.22 Obeng Plus

Gambar 2.23 Obeng Minus

7
Gambar 2.24 Tang Potong

Gambar 2.25 Tang Jepit

Gambar 2.26 Tang Kombinasi

Gambar 2.27 Sikat Kawat

Gambar 2.28 Mistar Siku

Gambar 2.29 Kikir Segitiga

Gambar 2.30 Kikir Bulat

Gambar 2.31 Kikir Setengah Bulat

Gambar 2.32 Kikir Persegi

Gambar 2.33 Kikir Gergaji

Gambar 2.34 Kikir Parut

Gambar 2.35 Kikir Kasar Tirus

Gambar 2.36 Kikir Kasat Rata

Gambar 2.37 Kikir Tipis

Gambar 2.38 Kikir Pilar

Gambar 2.39 Kikir Jarum

8
BAB I
PERATURAN DAN KESELAMATAN BENGKEL

1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik


- Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang
ada pada teknik dasar di bengkel mekanik
- Menumbuhkan, mengembangkan dan menatapkan sikap profesionalisme
yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek
bengkel yang akan dating
- Meningkatkan, memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya
sesuai dengan program studinya
- Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek
dibengkel maupun diluar bengekl
- Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa saat melaksanakan praktek bengkel dimana
membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam melakukan
pekerjaan
- Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar
sebelum mahasiswa melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan
jurusannya.Yang nantinya di bengkel-bengkel ini setiap mahasiswa dibina
sesuai dengan tujuan dari praktek bengkel mekanik.pada teori dasar ini akan
kita bahas mengenai keselamatan umum (accident precaution) serta
pengenalan terhadap peralatan yang akan digunakan.

1.2.2. Keselamatan Umum (Accident Pracaution)

1
Keselamatan dalam kerja adalah modal utama yang kita jaga yang
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun
mahasiswa sebagai pekerja.Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja di
bengkel mekanik dituntut untuk lebih berhati-hati, waspada dan siap.Setiap
mahasiswa tidak dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat sedang
bekerja.Hal ini dilaksanakan semata-mata untuk menghindari terjadinya
kecelakaan, baik itu kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.

1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat pada Bengkel Mekanik


Di dalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung
jawab keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi
semuanya ikut aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab
di dalam bengkel mekanik ini adalah sebagai berikut:
1. Instruktur
Yaitu Dosen Pembimbing yang bertugas memberikan instruksi
dengan benar, tepat, dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan
dikerjakan, pada setiap kerja bengkel yang akan dilaksanakan.
Selain itu juga bertugas menyelidiki sebab-sebab kerusakan pada
alat atau mesin dan kecelakaan kerja dan mencatat serta memberi
penilaian pada mahasiswa dan hasil kerjanya.
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat yang
dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikum dan mencatat segala
kerusakan pada alat-alat yang dibonkan serta melaporkan hal itu
pada instruktur.Jadi, tugas storeman adalah vital dalam membantu
pelaksanaan kerja.
3. Pekerja (Praktikum)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel,
dimana setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai
dengan ketentuan yang ada dan menjaga semua peralatan, mesin-
mesin dari segala kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.

1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja

2
Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik kita harus berdoa kepada
Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita.Kita
juga harus terlebih dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti
pelindung diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan bisa terjadi
karena beberapa sebab seperti:
- Terkena ujung sisi alat yang tajam
- Terkena benda yang panas
- Terkena benda-benda yang berputarr seperti bor, mesin bubut, dll
- Terkena aliran listrik
- Terkena jatuhan benda-benda berat
- Kecelakaan tidak disengaja seperti jatuh dan luka
- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan perunjuk
- Tidak memakai alat pengaman

- Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya


sering kterlena larutan kimia
Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita,
adalah kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya perlatan, seperti:
- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan dungsi alat tersebut
- Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat
berkarat dan tidak baik dipakai bekerja lagi
- Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti
alat pemotong (cutter) yang kemampuan maksimalnya dapat
memotong plat yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2
milimeter, bila alat itu digunakan untuk memotong plat yang
ketebalannya lebih dari 2 milimeter maka tindakan ini dapat merusak
peralatan yang digunakan
- Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya
meletakkan peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda
jatuh atau rusak
Untuk menjaga hal-hal diatas tidak terjad maka kita harus melaksanakan
tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita dapat menjaga
keselamatan, misalnya:
- Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi
- Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian

3
- Menggunakan alat pengaman sesuai kegiatan yang akan
dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
- Menggunakan alat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan,
dan juga memakai alat pengaman
- Menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri
kita, teman sesame kerja serta orang lain disekitar kita
- Selalu mengadakan konsultais dengan instruktur bila menghadapi
masalah tentang kegiatan bengkel mekanik

1.2.5 Keselamatan Kerja di Bangku Kerja


Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:
- Keselamatan pada diri sendiri
- Keselamtan peralatan kerja pada mesin-mesin yang sering digunakan
- Keselamatan pada benda kerja
- Keselamatan orang lain dan lingkungan sekitar tempat kita bekerja

1.2.6 Kebersihan dalam Bekerja


Kebersihan merupakan salah satu factor yang sangat penting dan
diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga
merupakan salah satu langkah mengutamakan keselamatan kerja, pada alat
kerja yang tidak bersih akan dapat merusak alat tersebut sendiri dan dapat
membahayakan pekerja atau bagi pemakainya. Ruangan yang dipakai untuk
bekerja harus senantiasa bersih agar tidak mengganggu kelancaran bekerja,
misalnya ruangan harus dibersihkan dari debu-debu dan sebelum memasuki
ruangan bengkel kita harus membuka ventilasi udara atau kaca jendela dengan
tujuan agar pergantian udara dalam ruangan dapat berjalan lancar.
Selain itu, piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah melakukan
praktek di ruangan bengkel disamping itu, masing-masing mahasiswa wajib
membersihkan tempat kerja masing-masing.

4
BAB II
PENGENALAN PERALATAN BENGKEL MEKANIK

2.1. Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik


Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bahwa kita harus selalu
menggunakan alat-alat kerja sesuai dengan kegunaannya masing-masing.Oleh
karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, fungsi-fungsi dari alat tersebut
serta cara-cara yang dipergunakan sebelum kita menggunakan alat-alat
tersebut.Hal ini penting agar kita dapat menggunakan alat tersebut dengan
baik.Efesiensi seseorang tergantung dari kualitet dan kondisi alat-alat kerja yang
tersedia dan susunan serta kebersihan sekitar tempat kita bekerja.Alat-alat dan
perlengkapan harus dipelihara kebersihannya, hanya demikian efisiensi kerja
dapat terlaksana. Untuk lebih lanjut mengenai alat-alat kerja yang akan
dipergunakan dalam kerja bangku kali ini, maka kita akan memperjelas kembali
sebagai berikut:

2.1.1. Ragum

Gambar 2.1 Ragum

Ragum adalah alat yang digunakan unutk menjepit benda kerja


agar tidak bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap
benda kerja.Ragum tebruat dari besi tuang, diikat dan dibuat pada bangku
kerja.Rahang bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu
pengikatan benda kerja menjadi lebih erat. Alat yang digunakan untuk

5
mengikat benda kerja yang akan dikikir, digergaji, ditap, dipahat, dan
sebagainya. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian ragum
tersebut adalah:
- Sebelum bekerja sebaiknya periksa dahulu apakah ragum
tersebut layak digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor
pada instruktur
- Setelah memakai ragum, kemudian kamu membersihkan agar
pada saatnya nanti job-job berikutnya dapat dipergunakan lagi
- Kemudian kamu oleskan minyak oli ke ragum setelah itu mulut
ragum diberi jarak antara satu dengan yang lainnya kira-kira
10-15 mm
- Pada saat memutar, handle ragum jangan dipukul tetapi diputar
melalui ulirnya

- Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat pemotong atau


kikir
Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi
orang yang akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum
dengan orang yang akan mempergunakannya cukup dengan sentuhan siku
tangan, dimana telapak tangan tepat berada dibawah ragum.
Macam-macam Ragum
a. Ragum Ekor
Dipergunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan
berat dan sebagainya, cocok dipergunakan untuk menjepit
kedua benda kerja tipis atau kasar

Gambar 2.2 Ragum Ekor


b. Ragum Tepi

6
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus
dikikir miring, ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar.

Gambar 2.3 Ragum Tepi

c. Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar


Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang
akan dibor. Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda
kerja.

Gambar 2.4 Ragum Mesin

2.1.2. Mistar Baja (Steel Ruler)


Mistar Baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dengan
menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan
beberapa skala asli. Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan
lentur.Kelenturannya mempunyai kebaikan bila digunakan untuk
mengukur permukaan yang lengkung.Alat ini sering digunakan di bengkel
walaupun memiliki ketelitian yang rendah.

7
Gambar 2.5 Mistar Baja

2.1.3. Penggores (Seriber)


Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggores benda atau
menggambar benda kerja yang terbuat dari baja.Ujung penggores sangat
° °
tajam dan mempunyai sudut antara 20 −25 . Alat ini dibuat dari baja
karbon tinggi yang dikeraskan dan distemper.Bagian tengahnya dibuat
guratan untuk pegangan.Dalam penggunaannya penggores harus
° °
dimiringkan berkisar 45 −60 . Dalam ruang kerja ada tiga macam
penggores yang biasanya digunakan, yaitu penggores sadukan, penggores
dengan satu ujung bengkok, dan penggores ujungnya dapat diubah-ubah.

Gambar 2.6 Penggores

8
2.1.4. Jangka Pegas (Spring Driver)
Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan
berbentuk lingkaran pada benda kerja serta menggambar garis-garis
lengkung pada plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan
membandingkan dengan skala penggaris sebagai batas ukuran. Jangka
pegas terdiri sepasang kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut
yang disatukan dengan sebuah pegas bulat pada ujung satunya. Untuk
mendapatkan garis yang tepat, ujungnya harus tegak atau sejajar ujung
penggores, serta ujung kakinya harus selalu bersentuhan dan mempunyai
panjang yang sama.
Penggunaan jangka pegas adalah sebagai berikut:
a. Cara menggores lingkaran dan garis lengkung
b. Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran
c. Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris
(penandaan jarak)

d. Mengatur kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki,


tempatkan satu ujung pada suatu garis skala dan lain pada jarak
yang dikehendaki.

Gambar 2.7 Jangka Pegas

9
2.1.5. Penitik (Center Punch)
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan
pada benda kerja yang berupa lubang atau titik-titik.Penitik ini terbuat dari
karbon tinggi yang dikeraskan dan distemoer.Badan diberi guratan atau
°
sisi segi enam.Penyenter dengan sudut 90 digunakan untuk pusat
°
lingkaran dan sudut 60 untuk penitik garis lukisan. Juga digunakan
pena tusuk.
Penandaan dengan penitik terutama untuk:
a. Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk
memudahkan atau memusatkan awal pengeboran
b. Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang dikerjakan

c. Menjelaskan garis-garis penggoresan

Gambar 2.8 Penitik

2.1.6. Pahat Pemotong (Cutting Chisen)


Pahat pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong plat
tipis pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong
dengan menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya
berbentuk datar.

10
Gambar 2.9 Pahat Pemotong

2.1.7. Palu Plastik (Nylon Hammer 300 gr)


Palu plastic adalah alat yang digunakan untuk memukul, meratakan
benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau
muka tidak mengalami lecet atau kerusakan.

Gambar 2.10 Palu Plastik

2.1.8. Palu Baja (Steel Hammer 300 gr)


Palu baja adalah alat yang digunakan untuk membantu pemukulan
alat kerja seperti:
a. Penitikan

11
b. Membuat cap pada benda kerja dengan stamping
Selain itu, pemukulan palu baja juga digunakan untuk meratakan
dan membengkokkan plat.

Gambar 2.11 Palu Baja

2.1.9. Gergaji Besi (Steel Saw)


Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda
kerja sepanjang mana dibutuhkan.Pada pemasangan mata digergaji perlu
diperhatikan arah matanya. Adapun bagian-bagian gergaji adalah sebagai
berikut:
a. Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus
dan kuat.Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa yang
oval.Bingkai ini dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang
daun gergaji.
b. Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak.
c. Pasak Daun Gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua
bingkainya.
d. Mur Kupu-kupu

Mur kupu-kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji.

12
Gambar 2.12 Gergaji Besi

2.1.10. Mata Bor


Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada
benda sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai pada alat bor,
misalnya mata bor berukuran 5 mm, 3 mm dan ukuran lainnya.

Gambar 2.13 Mata Bor

13
2.1.11. Kaca Mata Pelindung
Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi
mata pada saatt melakukan pengeboran atau pengelasan agar mata tidak
terkena butiran serbuk-serbuk besi ataupun percikan bunga api. Terbuat
dari bahan plastic dan menggunakan karet sebagai pengikat.

Gambar 2.14 Kaca Mata Pelindung

2.1.12. Kuas
Alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi ragum
agar tidak berkarat. Alat ini juga digunakan untuk melumasi benda kerja
yang akan dibor agar lancar dan tidak panas.

.Gambar 2.15 Kuas

14
2.1.13. Pencetak Nomor/Huruf (Stamping)
Stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka
atau huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan
masing-masing mahasiswa.Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa
yang bersangkutan.

Gambar 2.16 Stamping

2.1.14. Lap Kain Biru


Lap digunakan untuk pelapis meja kerja sebagai tempat menaruh
alat-alat kerja seperti kikir, penitik, paku, dan sebagainya.Alat ini wajib
dibawa oleh masing-masing mahasiswa.Khusus untuk program studi
Teknik Telekomunikasi diwajibkan membawa lap berwarna biru.

Gambar 2.17 Lap Kain Biru

15
2.1.15. Amplas (Abravise Paper)
Amplas adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda
kerja yang kasar.Berdasarkan bahannya amplas dibagi menjadi dua, yaitu
amplas kain dan amplas kertas.Selain itu berdasarkan jenisnya, amplas
juga dibagi dua, yaitu amplas kasar dan amplas halus.

Gambar 2.18 Amplas kasar

Gambar 2.19 Amplas halus

16
2.1.16. Kaleng Oli (Oil Can)
Kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan
dan menggunakan oli.

Gambar 2.20 Kaleng Oli

2.1.17. Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan
ketepatan lingkaran pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran,
baik cekung maupun cembung.

Gambar 2.21 Radius

17
2.1.18. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan baut.
Macam – macam obeng :
a. Obeng Plus
Obeng plus digunakan untuk melepas atau mengencangkan
baut atau skrup yang berbentuk seperti kembang.

Gambar 2.22 Obeng Plus

b. Obeng Minus
obeng minus untuk mencongkel sesuatu yang sulit di buka
karena bentuknya yang pipih.

Gambar 2.23 Obeng Minus

18
2.1.19. Tang
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja.
Tang terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Macam – macam tang :
a. Tang Potong
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat,
kabel plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome
vanadium. Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak
mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.

Gambar 2.24 Tang Potong

b. Tang Jepit
Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan
berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai “tang
cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun
Anda dapat memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam
sebagai pemotong kabel.

19
Gambar 2.25 Tang Jepit

c. Tang Kombinasi
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau
kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk
mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan
kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan
berakibat macet.

Gambar 2.26 Tang Kombinasi

20
2.1.20. Sikat Kawat
Sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan
serbuk-serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kikir yang
tidak dibersihkan akan menyebabkan kikir tersebut berkurang
ketajamannya.

Gambar 2.27 Sikat Kawat

2.1.21. Mistar Siku


Mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan
benda kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai
sudut 90° . Mistar ini terbuat dari baja yang dikeraskan baja tahan
karat.

Gambar 2.28 Mistar Siku

21
2.1.22. Jenis-jenis Kikir
Berdasarkan panjangnya, bentuknya, dan jenisnya, serta gigi
pemotongannya, kikir terdiri atas beberapa jenis:
a. Kikir Segitiga
° °
Kikir ini digunakan untuk sudut 60 −90 . Kikir ini
mempunyai guratan ganda.Kikir ini digunakan untuk mengikir
benda kerja yang berbentuk segitiga, selain itu sebagai patokan
pada benda kerja sebagai langkah awal dari penggergajian.

Gambar 2.29 Kikir Segitiga

b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi
bulat.Kikir ini memiliki guratan kasar, sedang, dan halus.Untuk
kikir dengan panjang 15 cm memiliki guratan tunggal.Sering
disebut kikir ekor tikus.

Gambar 2.30 Kikit Bulat

c. Kikir setengah bulat


Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum
dan memiliki guratan ganda.Sisi setengah bundar untuk

22
permukaan lengkung dengan guratan tunggal, halus atau
sedang. Kikir ini berfungsi sama seperti kikir bulat, tetapi
sebatas untuk mengikir setengah lingkaran sja.

Gambar 2.31 Kikir setengah bulat

d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya.Digunakan
untuk mengikir sudut-sudut.Kikir ini memiliki tirus yang
arahnya memanjang.

Gambar 2.32 Kikir Persegi

e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata
gergaji.Selain itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir
gerigi gergaji lingkaran.

Gambar 2.33 Kikir Gergaji

f. Kikir Parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu, dan
bahan-bahan lunak lainnya dengan menggunakan titik atau
tunda.

23
Gambar 2.34 Kikir Parut

g. Kikir Kasur Tirus


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum.

Gambar 2.35 Kikir Kasur Tirus

h. Kikir Kasur Rata


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum,
kedua muka digurat ganda.Kedua tepi ada yang digurat
tunggal, da nada yang polos.

Gambar 2.36 Kikir Kasur Rata

i. Kikir Tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang
sempit.Kedua permukaannya memiliki guratan ganda dan

24
kedua bagian tepinya digurat tunggal serta lebarnya ditirus tepi
tebal.

Gambar 2.37 Kikir Tipis

j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua
permukaan.

Gambar 2.38 Kikir Pilar

k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.

Gambar 2.39 Kikir Jarum

25
2.1.23. Mesin Bor
Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda
kerja seperti plat alumunium, besi atau baja, dan lain-lain. Untuk
mengebor benda kerja biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan.
Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa
harus menggunakan kacamata pelindung.

Gambar 2.40 Mesin Bor

2.1.24. Alat Pembending Plat


Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk
membengkokkan plat alumunium. Alat ini digunakan pada saat
pembuatan heatsink.

Gambar 2.41 Alat Pembending

26
2.1.25. Alat pemotong Plat
Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong
plat alumunium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan
ketebalannya. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan alat potong ini
lebih baik jika dibandingkan dengan menggergaji.

Gambar 2.42 Alat Pemotong Plat

2.2. Sarana dan Prasarana Kerja Bengkel Mekanik


2.2.1. Loker
Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang
atau benda kerja lainnya.Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang
praktikum/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi
tanggung jawab setiap pemiliknya.

27
Gambar 2.43 Loker

2.2.2. Ruang Kerja Bengkel Mekanik


Ruang kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-job
yang menyangkut masalah-masalah mekanik. Dan setiap memasuki
ruangan bengkel mekanik, mahasiswa wajib mematuhi segala peraturan
dan tata tertib yang berlaku, misalnya:
a. Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap
masuk ruangan
b. Menjaga kebersihan ruangan bengkel mekanik
c. Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengkel
mekanik
d. Tidak rebut dan makan sewaktu melakukan praktek.

28
Gambar 2.44 Sketsa Ruangan Bengkel Mekanik

BAB III
LATIHAN PROFIL U

3.1 Tujuan khusus


Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini, mahasiswa
diharapkan memiliki suatu skill dan keterampilan dalam menggunakan
peralatanmekanik secara baik dan benar.Selain itu juga mahasiswa dapat membuat
suatu alat dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya.

3.2 Bahan Praktek


Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah profil U yang
terbuat dari besi yang berukuran:

29
 panjang = 85 mm
 lebar = 65 mm
 tinggi = 40 mm
3.3 Alat Praktek
Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat –alat sebagai berikut:
1. Ragum + megnetik 11. stamping
2. Mistar baja 12. Lap kain
3. Penggores 13. amplas
4. Jangka pegas 14. Oil can
5. Penitik 15. Radis
6. Palu plastic 16. Sikat kawat
7. Palu baja 17. Mistar siku
8. Gergaji besi 18. Mesin bor
9. Mata bor 19. kikir
10. Kuas 20. Kaca mata pelindung

3.4 Langkah kerja


1. Jepitlah benda kerja pada ragum
2. Tandailah benda kerja yang akan dipotong sesuai dengan ikuran yang telah
ditentukan (85x65x40)mm
3. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukurannya (85x65x40)mm
4. Potonglah benda kerja yang dipotong tadi sesuai denagn ukuran profil U
yang akan dibuat (80 x62x30)mm
5. Kikirlah benda kerja hingga sesuai dengan ukurannya
6. Periksalah kesikuan tiap-tiap sisinya
7. Tandailah sisi profil U bagian dalam dengan menggunakan stamping
8. Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam dan
radius luar
9. Kikirlah radius dalam dan radius luar dengam jari-jari 10 mm.
10. Tandailah untuk latihan gegaji pada sisi kiri dan kanan profil U
11. Gergajilah dengan jarak 3 mm dan tinggi 15 mm. usahakan hasilnya lurus
dan sesuai dengan ukurannya

30
12. Gergajilah bidang yang berukuran 10x15 mm pada sisi kanan dan kiri
profil U yang terletak disamping radius luar
13. Lakukan penggergajian 10 x 15 mm secara bertahap dari serong kiri dan
kanan
14. Selesaikanlah dengan menggunakan kikir segitiga
15. Gambarlah pada permukaan atas profil U bagian- bagian yang akan dibor
16. Jepitlah profil U di ragum tangan dan lakukanlah pengeboran sesuai dengan
diameter yang di tentukan
17. Rapikanlah hasil pengeboran dengan menggunakan kikir
18. Sebagai tahap akhir, periksalah kembali ukuran dan kerapian dengan
menggunakan kikir
 Perlu diperhatikan bahwa untuk pengeboran lakukanlah pengeboran
secara bertahap dengan menggunakan mata bor dari kecil sampai dengan
ukuran yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah patahnya
mata bor. Selain itu akan diperoleh hasil pengeboran yang lebih baik
dengan cara yang mudah
 Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya
 Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah amplas untuk
melicinkan dan mengkilapkan permukaan profil U

31
32
Profil U
Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

PROFIL U Skala Digamba


Gambar 4
Gambar 1
r
1:1 Diperiksa

33

Gambar 2 Gambar
Gambar6 5
Gambar 3
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

34
Gambar 8 Gambar 11

Gambar 9 Gambar 12

Gambar 10

Gambar 13

Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

PROFIL U Skala Digamba


r
1:1 Diperiksa

35
POLITEKNIK NEGERI T. TELKOM
SRIWIJAYA

Profil U

Gambar 14
Gambar 16

Gambar 15
Gambar 17

Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

LATIHAN KERJA Skala Digamba


BANGKU PROFIL U r

36
1:1 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

37
Skala Digamba
LATIHAN KERJA
r
BANGKU PROFIL U
1:1 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n

38
I II III Kalki A4 1 TEA
r

Skala Digamba
PROFIL U r
1:1 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA
HASIL JOB PROFIL U

39
40
BAB IV
LATIHAN STAMPING

4.1 Tujuan Khusus


Latihan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara
menggunakan stamping yang benar.

4.2 Bahan Praktek


Dalam latihan stamping, digunakan plata alumunium ukuran 120 x 26 x 2
mm dan 120 x 25 x 2 mm

4.3 Alat Praktek


1. Ragum + magnetik
2. Mesin Bor
3. Kikir Instrumen
4. Sikat Kikir
5. Penggaris baja
6. Palu
7. Penggores
8. Penyiku
9. Stamping
10. Mata Bor 3 mm dan 6 mm
11. Amplas

4.4 Langkah Kerja

Benda Kerja I:

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau dapat
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga ukuran
yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan

3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut

41
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja sehingga benar-benar sesuai ukuran yang
diinginkan, bila belum siku maka ratakan dengan kikir

5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping, sehingga


hasil yang akan didapat baik dan bagus

6. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak perlu yang ada ppada
benda tersebut hilang

7. Rendamlah benda kerja dengan Natrium Hidroksida (NaOH) hingga benda itu
berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air bersih dan keringkan

8. Lakukan penandaan atau identitas siswa pada benda kerja dengan stamping

Benda Kerja II:

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

2. Letakkan benda kerja ada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau dapat
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga ukuran
yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan

3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut

4. Ukurlah setiap sisi benda kerja tersebut sehingga membentuk sudut

5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping, sehingga


hasil yang didapat baik

6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran gunakan penitik

7. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan yang ada pada
mesin bor itu

42
8. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang berdiameter 3 mm
kemudian ditempat yang sama lakukan pengeboran dengan mata bor 6 mm
tetapi hanya setengah bagian saja

9. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang ada pada
benda itu hilang

10. Rendamlah benda kerja dengan NaOH dan kemudian dengan air bersih,
sehingga akan dihasilkan benda kerja sesuai dengan yang diinginkan

Jumlah Nama Bagian No. Bagian Baha Ukuran Keterangan

43
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

Skala Digamba
STAMPING r
1:1 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

BAB 5
LATIHAN MEMBUAT BOX POWER SUPPLY

5.1 Tujuan Khusus


Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini,mahasiswa
diharapkan mampu memiliki suatu skill dan keterampilan dalam meggunakan
peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan
dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari
segi ukurannya dan manfaat yang dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaannya.
Oleh karena itu dimohon instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

5.2 Bahan Praktek


Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat alumunium
yang terbuat dari alumunium dengan ukuran :
Ukuran 30 x 23,5 dan 18 x 34,8.

5.3 Alat Praktek


1. Ragum + magnetic 10. Lap kain

44
2. Mistar baja 11. amplas
3. Penggores 12. Oil can
4. Jangka pegas 13. radis
5. Penitik 14. Sikat kawat
6. Palu plastic 15. Mistar siku
7. Palu baja 16. Mesin bor
8. Gergaji besi 17. Kikir
9. Mata bor

5.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai denagn yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga
ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.

4. Ukurlah, dan tentukanlah batas-batas bending pada benda kerja(box)


5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran yang
dibutuhkan.
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrument, kikir
setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik
untuk menandainya
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

45
Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n

46
I II III Kalki A4 1 TEB
r

Skala Digamba
BOX POWER SUPPLY r
1:3 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

Baha
Jumlah Nama Bagian No. Bagian Ukuran Keterangan
n
I II III Kalki A4 1 TEB
r

BOX POWER SUPPLY Skala Digamba


r

47
1:3 Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
T. TELKOM
SRIWIJAYA

DAFTAR PUSTAKA

Abbdurrahman, S.T., Eka Susanti, S. T., ..2009. Buku Petunjuk Dasar Teknologi
Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. Pal

https://id.wikipedia.org/wiki/Tang_(alat_tangan)

https://www.google.co.id/search?
q=macam+macam+tang&oq=macam+macam+tang&sourceid=chrome&ie=UTF-
8

http://dayad17.blogspot.com/2014/03/jenis-jenis-tang-dan-kegunaannya.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Obeng

https://www.google.co.id/search?
safe=strict&q=obeng+plus+dan+minus&sa=X&ved=2ahUKEwiOg-
2_05TfAhWIPY8KHUuvBEcQ1QIoA3oECAYQBA&biw=1366&bih=647

http://www.klikmjm.com/id/article/439/pengertian-amplas-kasar-dan-amplas-
halus/

https://fjb.kaskus.co.id/product/51a77ba159cb17500b000013/jual--alat-ketok-
huruf-dan-angka---nomer-merk-prohex/

48
https://www.flickr.com/photos/christ06/5937300978

LEMBAR KONSULTASI

NO Tanggal UrusanKonsultasi Keterangan Paraf

49
NO Tanggal UrusanKonsultasi Keterangan Paraf

50
51
52

Anda mungkin juga menyukai