Nama Nim
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI
MS 2129
Di Susun Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pelaksana Praktikum
Metrologi Industri
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada Tim Penyusun Modul Praktikum
Metrologi Industri untuk Program Studi S1, akhirnya kami dapat
menyelesaikannya modul ini sesuai dengan yang kami rencanakan.
Dengan adanya Modul Praktikum Metrologi Industri, diharapkan para
Peserta Praktikum (Praktikan) dapat terlebih dahulu mempelajarinya, sehingga
apa yang diharapkan dari adanya Praktikum ini dapat tercapai dimana Mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan yang diaplikasikan
langsung pada suatu produk yang sebenarnya, sehingga mengetahui bagaimana
cara membuat suatu bentuk dari logam.
“Tak ada gading yang tak retak”, itulah ungkapan Penulis sampaikan,
karena Penulis yakin masih ada kekurangan pada penulisan Modul ini. Saran
untuk Modul ini sangat Penulis nantikan. Pada kesempatan ini Tim
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Aji Gumilar, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
2. Herry Oktadinata, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan
3. Martijanti, ST., MT., selaku Koordinator Praktikum
4. Dadan Hundayana, S.Sos, selaku Ka Sub Bag Jurusan Teknik Mesin
5. Seluruh Staff TU Jurusan Teknik Mesin
6. Seluruh pihak yang telah membantu pada penyusunan Modul Praktikum
Metrologi Industri.
Hormat Kami
Hormat Kami
II. Pelaksanaan
Buku petunjuk praktikum ini memuat berbagai tugas pengukuran dan
analisa data yang disesuaikan dengan peralatan yang ada dalam Laboratorium
Metrologi Industri Jurusan Teknik Mesin UNJANI. Setiap jenis tugas
dilakukan oleh satu group yang terdiri dari dua praktikan (sebagai pengamat A
dan pengamat B). Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan
mempelajari buku-buku teori penunjang (buku-buku referensi dan materi
kuliah) agar dapat melaksanakan praktikum dengan lancar dan tertib. Untuk
menghindari kerusakan alat ukur yang diakibatkan oleh ketidaktahuan akan
cara memakainya, maka sebelum praktikum dilakukan praktikan wajib hadir
15 menit sebelumnya guna mempelajari pemakaian alat pada praktikum yang
akan dilakukan.
III. Laporan
Setiap group mendapatkan dua buah buku kerja, salah satu disimpan
diiaboratorium untuk diperiksa oleh assisten. Hasil pengukuran beserta analisa
data ditulis langsung pada buku kerja dan dikumpulkan setelah pelaksanaan
praktikum. Jika hasil penilaian tidak mencukupi, group yang bersangkutan
harus mengulangi tugasnya. Jika hasil penilaian ulang masih tidak mencukupi,
group yang bersangkutan dinyatakan” gagal dan harus mengulang seluruh
praktikum pada semester yang akan datang.
Tujuan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
2. Mengetahui kerusakan-kerusakan atau kelainan-kelainan yang dapat terjadi
pada alat ukur jangka sorong
3. Mengetahui Kalibrasi alat ukur jangka sorong
Pelaksanaan :
A. Pengukuran
Lakukan pengukurab pada beda ukur seperti pada gambar 1.1 dengan
menggunakan :
- Jangka sorong nonius.
- Jangka sorong jam.
Tulis data hasil pengukuran ke dalam tabel 1.1
B. Kalibrasi
1. Pemeriksaan kelurusan sensor
Pemeriksaan kelurusan sensor dilakukan dengan menggunakan
pisau lurus (staright knife). Tempelkan pisau pada sensor ukur dengan
latar belakang yang terang. Amati kerusakan pada jangka sorog dengan
melihat celah yang ada antara pisau lurus dan sensor ukur. Gambarkan
hasil pengamatan pada tabel 1.2.
2. Memeriksa kebenaran skala utama
Sebelum melakukan kalibrasi terlebih dahulu isi kolom toleransi
dari blok ukur. Blok ukur yang digunakan adalah dari kelas … dengan
toleransi = …..
Periksa kebenaran skala utama dengan menggunakan blok ukur
dan catat penyimpangan nya. Kalibrasi ini dilakukan untuk semua
sensor ukur yang ada pada mistar ingsut tersebut (lihat gambar 1.2).
a. Sensor ukur luar (o), dikalibrasi dengan menggunakan blok ukur
standar.
b. Sensor ukur dala (i), dikalibrasi dengan blok ukur standar yang
dilengkapi dengan pemegang blok ukur.
c. Sensor (d), dikalibrasi dengan blok ukur, dilakukan diatas meja
rata.
Hasil kalibrasi diisikan pada tabel 1.3 dan plot grafik kesalahan nya
pada grafik kesalahan.
Lembar Kerja Tugas Modul – A
Gambar 1.1
Pengamat A : ……………........
Pengamat B ……………...........
( ……………………………….)
Pertanyaan :
1. Adakah perbedaan antara hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong nonius
dengan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong jam? Jelaskan mengapa
demikian?
4. (Kalibrasi jangka sorong ) apakah pengaruh ketidak lurusan batang utama pada hasil
pengukuran ? Jelaskan!
MODUL II
PENGENALAN MIKROMETER
Tujuan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan mikrometer
2. Mengetahui kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada mikrometer.
3. Mengetahui cara-cara kalibrasi alat ukur mikrometer.
Pelaksanaan :
1. Hitunglah diameter maksimum dan minimum menurut toleransinya kemudian
masukan ke dalam kolom yang tersedia (tabel 2.1).
2. Lakukan pengukuran diameter poros (a s/d i) pada posisi 1 dan 2, beri tanda
silang bila hasil pengukuran keluar dari daerah toleransi.
3. Kalibrasi mikrometer (prosedur).
a. Memeriksa kedudukan nol dari mikrometer
Rapatkan sensor mikrometer sampai jam ukur menunjukan nol. lihat skala
ukur, apabila skala micrometer tidak menunjukan nol lakukan penyetelan
dengan memutar silinder skala.
b. Memeriksa kedataran kedua permukaan sensor (mulut ukur)
Tempelkan optical flat pada mulut ukur (hati-hati dalam pemakaian optical
flat jangan sampai pemukaanya tergores). dekatkan pada sumber cahaya
monokromatis. hitung jumlah garis-garis interferensi menandakan ketidak
dataran dari mulut ukur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk kedua mulut
ukur (landasan tetap dan landasan gerak).
c. Pemeriksaan kesejajaran mulut ukur
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan 4 buah optical flat
dengan ukuran 12,00 mm s/d 12, 37 mm. selipkan optikal flat diantara
kedua sensor secara perlahan (agar tidak tergores permukaan optical flat).
Amati garis interferensi yang ada pada sensor tetap dan sensor gerak.
Ketidak sejajaran adalah jumlah kedua interferensi tersebut (sensor tetap
dan sensor gerak).
d. Pemeriksaan kebenaran skala mikrometer dengan bantuan blok ukur
Untuk memeriksa kebenaran skala mikrometer ini seharusnya kalibrasi
dilakukan bagi sepanjang kapasitas ukur dari mikrometer.
Dalam praktikum ini hanya dilakukan antara skala 10,00 mm s/d 20,00
mm (atau ditentukan oleh assisten, sepanjang 10 mm).
Pasangkan micrometer pada dudukannya, atau blok ukur sesuai dengan
ketinggian yang diminta (kenaikan 1 mm). ukur tebal dari benda ukur
secara berurutan.
Gambar 2.1 Penggunaan Mikrometer
Pengamat A : ……………........
Pengamat B ……………...........
( ……………………………….)
MODUL III
PENGUKURAN SUDUT DAN KETINGGIAN
Tujuan :
1. Mengenal penggunaan alat ukur sudut / Bevel Protractor
2. Mengenal dan penggunaan Mistar Ingsut Ketinggian.
Pelaksanaan:
1. Pengukuran Sudut
Ukur sudut a, b, c dan d dengan menggunakan bevel protector. Jumlahkan ke
empat harga sudut yang terukur kemudian bandingkan dengna harga teoritis
(360 ). Berapakah kesalahannya?
2. Pengukuran Ketinggian
a. Untuk melatih penggunaan mistar ingsut ketinggian, ukurlah dimensi a
sepuluh kali pada tempat yang berbeda. Kemudian hitunglah harga rata-
rata dan standar deviasinya.
b. Ukurlah dimensi a, b, c, d, e dan f pada dua sisi yang berbeda. Periksalah
kecermatan pengukuran yang anda lakukan dengan cara membandingkan
harga a dengan (d + e). Apakah kesalahannya tidak melebihi dua kali
harga deviasi standar yang anda hitung di atas?
Lembar Kerja Tugas Modul – C
Nama Alat :
No Alat :
Merk/ Type :
Kapasitas :
Kecermatan :
Temperatur Kalibrasi :
Tanggal Kalibrasi :
Catatan:
- Alat ini dikalibrasi dengan Angle Block Grade ............... Seri ...............
- Pada saat pembacaan alat ukur, skala alat ukur perlu dikurangi sebesar (............)
Keterangan:
1 60
Gambar 3.2 Benda Kerja Pengukuran Ketinggian 1
Pengukuran Ketinggian
Pengamat A Pengamat B
(Dimensi)
Rata-rata
Deviasi Standar
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
F
d+e
a–d+e
Gambar 3.3 Benda Kerja Pengukuran Ketinggian 2
Pengukuran Ketinggian
Pengamat A Pengamat B
(Dimensi)
Rata-rata
Deviasi Standar
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
d+e
a–d+e
HASIL KALIBRASI ALAT UKUR KETINGGIAN (HIGH GAUGE)
Nama Alat :
No Alat :
Merk/Type :
Kapasitas :
Kecermatan :
Temp Kalibrasi :
Tangal Kalibrasi :
Catatan : - Alat ini dikalibrasi dengan Gauge Block Grade 1 No seri : 217391
- Pada saat pembacaan alat ukur, skala alat ukur perlu ditambah sebesar
(................... µm)
Ket :
x :Selisih
̅ : Selisih rata-rata
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN
Dibuat Oleh :
Nama NIM
PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM METROLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2020
FORMAT PENYUSUNAN
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM
1. Kertas
biru pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm), margins kiri dan
bawah 3 cm..
2. Pencetakan
3. Susunan Laporan
b. Kata Pengantar
c. BAB I Pendahuluan
- Lokasi Praktikum
- Mikrometer
- Bevel Protractor
- High Gauge
LAPORAN AKHIR
Dibuat Oleh :
Nama NIM
PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM METROLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2020
FORMAT PENYUSUNAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
1. Kertas
Laporan Akhir Praktikum di ketik komputer pada kertas HVS
berukuran A4 (210 mm x 297 mm), margins kiri dan bawah 3 cm..
2. Pencetakan
Print Out
Dijilid mika berwarna bening/putih
3. Susunan Laporan
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Simbol dan Singkatan
- Daftar Gambar
- Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Metode Praktikum
1.4 Lokasi Praktikum
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1 Skema Proses
3.2 Penjelasan Skema Proses
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN