Anda di halaman 1dari 35

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen : Modul/FTM-TMS/Prak/008

JURUSAN TEKNIK MESIN Revisi : 00

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI Area Dokumen : Jurusan Teknik Mesin


MS 2129 Halaman :i

MODUL PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI


MS 2129

Nama Nim

LABORATORIUM METROLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen : Modul/FTM-TMS/Prak/008
JURUSAN TEKNIK MESIN Revisi : 00

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI Area Dokumen : Jurusan Teknik Mesin


MS 2129 Halaman :i

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI
MS 2129

Di Susun Oleh :

Tim Laboratorium KBK Proses Produksi dan Material


Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Manufaktur
Universitas Jenderal Achmad Yani

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pelaksana Praktikum
Metrologi Industri

Aji Gumilar, ST., MT Martijanti, ST., MT


412142964 412142572
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada Tim Penyusun Modul Praktikum
Metrologi Industri untuk Program Studi S1, akhirnya kami dapat
menyelesaikannya modul ini sesuai dengan yang kami rencanakan.
Dengan adanya Modul Praktikum Metrologi Industri, diharapkan para
Peserta Praktikum (Praktikan) dapat terlebih dahulu mempelajarinya, sehingga
apa yang diharapkan dari adanya Praktikum ini dapat tercapai dimana Mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan yang diaplikasikan
langsung pada suatu produk yang sebenarnya, sehingga mengetahui bagaimana
cara membuat suatu bentuk dari logam.
“Tak ada gading yang tak retak”, itulah ungkapan Penulis sampaikan,
karena Penulis yakin masih ada kekurangan pada penulisan Modul ini. Saran
untuk Modul ini sangat Penulis nantikan. Pada kesempatan ini Tim
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Aji Gumilar, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
2. Herry Oktadinata, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan
3. Martijanti, ST., MT., selaku Koordinator Praktikum
4. Dadan Hundayana, S.Sos, selaku Ka Sub Bag Jurusan Teknik Mesin
5. Seluruh Staff TU Jurusan Teknik Mesin
6. Seluruh pihak yang telah membantu pada penyusunan Modul Praktikum
Metrologi Industri.

Hormat Kami
Hormat Kami

Tim Praktikum Metrologi Industri


PENILAIAN

Untuk dapat memperoleh Nilai Akhir Praktikum, setiap Praktikan harus


memenuhi pertemuan dan menyelesaikan materi Praktikum sesuai yang
ditetapkan serta mengumpulkan Tugas dan Laporan Praktikum. Nilai Akhir
Praktikum dihitung berdasarkan poin-poin berikut :
1. Tugas Pendahuluan : 10 %
2. Quis : 25 %
3. Ujian Akhir Praktikum : 35 %
4. Laporan Akhir Praktikum : 30 %
Petunjuk Umum Praktikum Metrologi Industri

I. Maksud dan Tujuan


Praktikum Metrologi lndustr; ini dibuat untuk menunjang teori yang telah
atau sedang diberikan pada mata kuliah Metroiogi Industri.
Tujuan utama pada Praktikum ini adalah :
 Untuk mengenal alat ukur, mengetahui bagaimana cara penggunaa dan
untuk mengetahui akan kemampuan dan sifat-sifai dari alat ukur tersebut.
 Untuk mengetahui bagi setiap elémen geometris terdapat bermacam-
macam metoda pengukuran, tergantung dari jenis dan alat ukur yang ada.
 Untuk mengenal berbagai proses pengukuran dan hasii yang mungkin
dicapainya. Arti dari keteiitian (accuracy) dan ketepatan (precision) dari
proses pengukuran yang mencakup alat ukur, benda ukur-dan operator
akan dipahami dengan melaksanakan praktikum ini.
 Untuk mengetahui bagaimana perlakuan yang baik terhadap alat ukur
(yang tentu mahal harganya), sehingga kegunaan akan iebih lama jika
dipelihara dengan baik dan dikaiibrasi dengan betul.
Dengan melaksanakan praktikum ini, diharapkan seseorang dapat
menghargai akan penting Metrologi industri. Dengan demikian apabila
telah terjun dalam masyarakat industri, seorang teknisi akan mampu
merencanakan, melaksanakan ataupun memberikan pengarahan dalam
tugasnya yang ada hubungannya dengan Metrologi Industri.

II. Pelaksanaan
Buku petunjuk praktikum ini memuat berbagai tugas pengukuran dan
analisa data yang disesuaikan dengan peralatan yang ada dalam Laboratorium
Metrologi Industri Jurusan Teknik Mesin UNJANI. Setiap jenis tugas
dilakukan oleh satu group yang terdiri dari dua praktikan (sebagai pengamat A
dan pengamat B). Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan
mempelajari buku-buku teori penunjang (buku-buku referensi dan materi
kuliah) agar dapat melaksanakan praktikum dengan lancar dan tertib. Untuk
menghindari kerusakan alat ukur yang diakibatkan oleh ketidaktahuan akan
cara memakainya, maka sebelum praktikum dilakukan praktikan wajib hadir
15 menit sebelumnya guna mempelajari pemakaian alat pada praktikum yang
akan dilakukan.

III. Laporan
Setiap group mendapatkan dua buah buku kerja, salah satu disimpan
diiaboratorium untuk diperiksa oleh assisten. Hasil pengukuran beserta analisa
data ditulis langsung pada buku kerja dan dikumpulkan setelah pelaksanaan
praktikum. Jika hasil penilaian tidak mencukupi, group yang bersangkutan
harus mengulangi tugasnya. Jika hasil penilaian ulang masih tidak mencukupi,
group yang bersangkutan dinyatakan” gagal dan harus mengulang seluruh
praktikum pada semester yang akan datang.

IV. Jadwal Praktikum

Jam Kegiatan Keterangan

Jam Kegiatan Keterangan


V. Peraturan Umum di Lab. Metrologi Industri
Peralatan yang ada di Lab. Metrologi Industri adalah peralatan presisi
yang mudah rusak jika tidak diperlakukan dengan baik dan benar Jika rusak
penggantian alat-alat tersebut rnemeriukan biaya yang sangat besar dan waktu
pengadaan yang cukup lama (biasanya d||mport). Sebagai contoh satu blok
ukur (gage block) adalah merupakan alat ukur standar, dimana harganya
mencapai jutaan rupiah. Muka ukur dari 'blok ukur tersebut tidak boleh cacat
karena terjatuh, tergores maupun karatan. Dengan demikian harus digunakan
dengan hati-hati dan diperlakukan” dengan betul. Berdasarkan hal-hal tersebut
diatas, praktikan tidak diperkenankan mempergunakan peralatan yang ada di
Lab. MetrologI Industn tanpa sepengetahuan Dosen/assisten yang bertugas.

5.1 Tata Tertib Praktikum


a. Tas, jaket atau peralatan yang tidak berhubungan dengan praktikum
diletakan ditempat yang telah disediakan.
b. Praktikan yangterlambat dianggap mengundurkan diri.
c. Setelah mengisi daftar hadir, praktikan melakukan persiapan praktIkum
yaitu mempelajari penggunaan alat yang akan dipraktekkan dan materi
praktikum yang akan dilakukan (sebelum saat praktikum tiba, praktikan
dilarang mempergunakan alat).
d. Jika tiba saat praktikum, periksalah perlengkapan peralatan praktikum
apakah sudah lengkap dan dalam keadaan baik. ApabiIa ada yang tidak
jelas dapat ditanyakan kepada assisten yang sedang bertugas.
e. Bersihkan alat ukur dan benda ukur dengan kertas tissue (gunakan bensin
cuci bila perlu).
f. Mintalah bantuan assisten bila saudara tidak menguasai penggunaan alat
ukur tersebut.
g. Setelah praktikum selesai, bersihkan alat ukur dan benda ukur. Olesi
dengan vasseline pada bagian yang memerlukannya. Kemudian bersama-
sama dengan assisten, periksalah kelengkapan alat ukur dan benda ukur.
Anda dapat meninggalkan ruangan apabila perlengkapan praktikum sudah
lengkap dan dalam keadaan baik (setelah diperiksa assisten).
h. Selesaikan laporan praktikum dan serahkan pada assisten yang bertugas.
i. Kerusakan alat ukur dan benda ukur menjadi tanggung jawab group-group
yang melakukan praktikum pada saat itu.
MODUL I
PENGENALAN JANGKA SORONG

Tujuan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
2. Mengetahui kerusakan-kerusakan atau kelainan-kelainan yang dapat terjadi
pada alat ukur jangka sorong
3. Mengetahui Kalibrasi alat ukur jangka sorong

Alat-alat yang di perlukan :


1. Jangka sorong (nonius dan jam )
2. Alat ukur yang dikalibrasi
3. Satu blok ukur dan perlengkapannya.
4. Pisau lurus
5. Meja rata

Pelaksanaan :
A. Pengukuran
Lakukan pengukurab pada beda ukur seperti pada gambar 1.1 dengan
menggunakan :
- Jangka sorong nonius.
- Jangka sorong jam.
Tulis data hasil pengukuran ke dalam tabel 1.1
B. Kalibrasi
1. Pemeriksaan kelurusan sensor
Pemeriksaan kelurusan sensor dilakukan dengan menggunakan
pisau lurus (staright knife). Tempelkan pisau pada sensor ukur dengan
latar belakang yang terang. Amati kerusakan pada jangka sorog dengan
melihat celah yang ada antara pisau lurus dan sensor ukur. Gambarkan
hasil pengamatan pada tabel 1.2.
2. Memeriksa kebenaran skala utama
Sebelum melakukan kalibrasi terlebih dahulu isi kolom toleransi
dari blok ukur. Blok ukur yang digunakan adalah dari kelas … dengan
toleransi = …..
Periksa kebenaran skala utama dengan menggunakan blok ukur
dan catat penyimpangan nya. Kalibrasi ini dilakukan untuk semua
sensor ukur yang ada pada mistar ingsut tersebut (lihat gambar 1.2).
a. Sensor ukur luar (o), dikalibrasi dengan menggunakan blok ukur
standar.
b. Sensor ukur dala (i), dikalibrasi dengan blok ukur standar yang
dilengkapi dengan pemegang blok ukur.
c. Sensor (d), dikalibrasi dengan blok ukur, dilakukan diatas meja
rata.
Hasil kalibrasi diisikan pada tabel 1.3 dan plot grafik kesalahan nya
pada grafik kesalahan.
Lembar Kerja Tugas Modul – A

Gambar 1.1

Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Jangka Sorong


Pengamat A Pengamat B
Objek ukur J.S Nonius J.S Jam J.S Nonius J.S Jam
D1
Diameter D2
L1
L2
L3
Panjang A
B
B1
B2
Lebar E
F
Lembar Kerja Praktikum Metrologi Industri

Tabel 1.1.1 Hasil Pengukuran Jangka Sorong


Pengamat A Pengamat B
Objek ukur J.S Nonius J.S Jam J.S Nonius J.S Jam
Diameter D
B1
B3
Panjang A
B
L2
L1
L3
Lebar E
F
B2
Gambar 1.2 Bagian-bagian Mistar Ingsut

Tabel 1.2 Kelurusan sensor

Sisi ukur Pengamat A&B


L
R

Gambar 1.3 Cara memeriksa kelurusan sensor


Tabel 1.3 Hasil Kalibrasi dengan Blok Ukur
Tinggi Blok Toleransi Hasil Pengukuran
Ukur (mm) Mistar Ingsut
Pengamat A Pengamat B
(µm)
i o d i o d
0
5
10
15
20
25

Grafik 1.1 Kesalahan Skala Utama Mistar Ingsut


Kesalahan (µm)

Penyimpangan = Kesalahan Maksimum – kesalahan minimum


= ……………. - ……………
= ………..
Toleransi Mistar Ingsut yang dianjurkan (DIN 862)
- Kecermatan 1/10 mm = 75 +1/20 (µm)
- Kecermatan 1/20 mm =50+ 1/2 0(µm)
- Kecermatan 1/50 mm =20+ 1/2 0(µm)
Dimana I = Kapasitas Mistar Ingsut.
Toleransi Mistar Ingsut yang dipakai = …… mm
(perhatikan apakah penyimpangan mistar ingsut keluar dari keluar dari toleransi).
Tanggal : ………………………………………………… Pagi/Sore

Suhu ruangan :…………………………………………………. °C

Asisten Tanda tangan

Pengamat A : ……………........

Pengamat B ……………...........
( ……………………………….)

Pertanyaan :
1. Adakah perbedaan antara hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong nonius
dengan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong jam? Jelaskan mengapa
demikian?

2. Bandingkan hasil pengukuran pengamat A dengan hasil pengukuran pengamat B, jika


ada perbedaan terangkan mengapa demikian !
3. Apakah A + D2 + B = L2 dan apakah E + D2 + F = B2 ? terangkan bila tidak sama ?

4. (Kalibrasi jangka sorong ) apakah pengaruh ketidak lurusan batang utama pada hasil
pengukuran ? Jelaskan!
MODUL II
PENGENALAN MIKROMETER

Tujuan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan mikrometer
2. Mengetahui kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada mikrometer.
3. Mengetahui cara-cara kalibrasi alat ukur mikrometer.

Alat-alat yang digunakan :


1. Mikrometer 0-25 mm
2. Mikrbmeter 25-50 mm
3. Alat ukur yang dikalibrasi
4. Dudukan mikrometer
5. Blok ukur
6. Optical flat.

Pelaksanaan :
1. Hitunglah diameter maksimum dan minimum menurut toleransinya kemudian
masukan ke dalam kolom yang tersedia (tabel 2.1).
2. Lakukan pengukuran diameter poros (a s/d i) pada posisi 1 dan 2, beri tanda
silang bila hasil pengukuran keluar dari daerah toleransi.
3. Kalibrasi mikrometer (prosedur).
a. Memeriksa kedudukan nol dari mikrometer
Rapatkan sensor mikrometer sampai jam ukur menunjukan nol. lihat skala
ukur, apabila skala micrometer tidak menunjukan nol lakukan penyetelan
dengan memutar silinder skala.
b. Memeriksa kedataran kedua permukaan sensor (mulut ukur)
Tempelkan optical flat pada mulut ukur (hati-hati dalam pemakaian optical
flat jangan sampai pemukaanya tergores). dekatkan pada sumber cahaya
monokromatis. hitung jumlah garis-garis interferensi menandakan ketidak
dataran dari mulut ukur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk kedua mulut
ukur (landasan tetap dan landasan gerak).
c. Pemeriksaan kesejajaran mulut ukur
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan 4 buah optical flat
dengan ukuran 12,00 mm s/d 12, 37 mm. selipkan optikal flat diantara
kedua sensor secara perlahan (agar tidak tergores permukaan optical flat).
Amati garis interferensi yang ada pada sensor tetap dan sensor gerak.
Ketidak sejajaran adalah jumlah kedua interferensi tersebut (sensor tetap
dan sensor gerak).
d. Pemeriksaan kebenaran skala mikrometer dengan bantuan blok ukur
Untuk memeriksa kebenaran skala mikrometer ini seharusnya kalibrasi
dilakukan bagi sepanjang kapasitas ukur dari mikrometer.
Dalam praktikum ini hanya dilakukan antara skala 10,00 mm s/d 20,00
mm (atau ditentukan oleh assisten, sepanjang 10 mm).
Pasangkan micrometer pada dudukannya, atau blok ukur sesuai dengan
ketinggian yang diminta (kenaikan 1 mm). ukur tebal dari benda ukur
secara berurutan.
Gambar 2.1 Penggunaan Mikrometer

Tabel 2.1 Penggunaan Mikrometer


Hasil Pengkuran
Toleransi
Diamater Pengamat A Pengamat B
Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Gambar 2.2 Pengukuran Mikrometer

Tabel 2.1.1 Hasil Pengukuran Mikrometer


Hasil Pengkuran
Toleransi
Diamater Pengamat A Pengamat B
Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
Tabel 2.2 Kalibrasi Mikrometer
Objek Hasil Pengukuran (Pengamat A & Pengamat B)
Kedudukan Nol
Gambar :
Sensor tetap Harga=

Kedataran mulut ukur


Gambar :
Sensor
Harga=
gerak

Jumlah Garis Inteferensi


Ukuran Ketidak
Landasan Landasan
Optical Flat sejajaran(cm)
tetap gerak
Kesejajaran mulut ukur

Tabel 2.3 Hasil Pengukuran Kebenaran Skala Utama Mikrometer


No Blok ukur Kesalahan No Blok ukur Kesalahan
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
Grafik Kesalahan Kisar Komulatif

Catatan : Sumbu x, posisi blok ukur


Sumbu y, penyimpangan (µm)
Kesalahan total dari Mikrometer untuk range .............. s/d .............. mm
Adalah (............. - .............) = ............. (µm)

Tanggal : ………………………………………………… Pagi/Sore

Suhu ruangan :…………………………………………………. °C

Asisten Tanda tangan

Pengamat A : ……………........

Pengamat B ……………...........
( ……………………………….)
MODUL III
PENGUKURAN SUDUT DAN KETINGGIAN

Tujuan :
1. Mengenal penggunaan alat ukur sudut / Bevel Protractor
2. Mengenal dan penggunaan Mistar Ingsut Ketinggian.

Alat-alat yang dipergunakan:


1. Benda kerja
2. Bevel Protektor
3. Mistar Ingsut Ketinggian
4. Meja Rata (Surface Plat).

Pelaksanaan:
1. Pengukuran Sudut
Ukur sudut a, b, c dan d dengan menggunakan bevel protector. Jumlahkan ke
empat harga sudut yang terukur kemudian bandingkan dengna harga teoritis
(360 ). Berapakah kesalahannya?

2. Pengukuran Ketinggian
a. Untuk melatih penggunaan mistar ingsut ketinggian, ukurlah dimensi a
sepuluh kali pada tempat yang berbeda. Kemudian hitunglah harga rata-
rata dan standar deviasinya.
b. Ukurlah dimensi a, b, c, d, e dan f pada dua sisi yang berbeda. Periksalah
kecermatan pengukuran yang anda lakukan dengan cara membandingkan
harga a dengan (d + e). Apakah kesalahannya tidak melebihi dua kali
harga deviasi standar yang anda hitung di atas?
Lembar Kerja Tugas Modul – C

Gambar 3.1 Benda kerja Pengukuran Sudut 1

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Sudut


Pengamat A Pengamat B
Objek Ukur
Nonius Optik Nonius Optik
Sudut a
Sudut b
Sudut c
Sudut d
Jumlah
Teoritis
Kesalahan
Sudut
E = 180 – (a + b)
E = (d + e) - 180
Selisih
Gambar 3.2 Benda kerja Pengukuran Sudut 2

Tabel 3.1.1 Hasil Pengukuran Sudut (Bevel Protractor)


Pengamat A Pengamat B
Objek Ukur
Nonius Optik Nonius Optik
Sudut a
Sudut b
Sudut c
Sudut d
Jumlah
Teoritis
Kesalahan
Sudut
E = 180 – (d + b)
E = (a + e) - 180
Selisih
KALIBRASI BEVEL PROTRACTOR
MENGGUNAKAN ANGLE BLOCK (BLOK SUDUT)

Nama Alat :
No Alat :
Merk/ Type :
Kapasitas :
Kecermatan :
Temperatur Kalibrasi :
Tanggal Kalibrasi :

Blok Hasil Pengukuran ( )


No x= ( ) x= ( )
Sudut ( )
Pengamat A Pengamat B
1 10
2 15
3 20
4 25
5 30

Catatan:
- Alat ini dikalibrasi dengan Angle Block Grade ............... Seri ...............
- Pada saat pembacaan alat ukur, skala alat ukur perlu dikurangi sebesar (............)

Keterangan:
1 60
Gambar 3.2 Benda Kerja Pengukuran Ketinggian 1

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Ketinggian

Pengukuran Ketinggian
Pengamat A Pengamat B
(Dimensi)

Ketelitian mampu ulang


Dimensi a diukur 10 kali

Rata-rata
Deviasi Standar
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
F
d+e
a–d+e
Gambar 3.3 Benda Kerja Pengukuran Ketinggian 2

Tabel 3.2.1 Hasil Pengukuran Ketinggian (High Gauge)

Pengukuran Ketinggian
Pengamat A Pengamat B
(Dimensi)

Ketelitian mampu ulang


Dimensi a diukur 10 kali

Rata-rata
Deviasi Standar
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
d+e
a–d+e
HASIL KALIBRASI ALAT UKUR KETINGGIAN (HIGH GAUGE)

Nama Alat :
No Alat :
Merk/Type :
Kapasitas :
Kecermatan :
Temp Kalibrasi :
Tangal Kalibrasi :

No Tinggi Blok Ukur Hasil Pengukuran (mm) x = ± (µm) ̅= ±


(mm) (µm)
1
2
3
4
5
6
7
8

Catatan : - Alat ini dikalibrasi dengan Gauge Block Grade 1 No seri : 217391
- Pada saat pembacaan alat ukur, skala alat ukur perlu ditambah sebesar
(................... µm)
Ket :
x :Selisih
̅ : Selisih rata-rata
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Praktikum Metrologi Industri

Dibuat Oleh :

Nama NIM

PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM METROLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2020
FORMAT PENYUSUNAN
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM

1. Kertas

Laporan Pendahuluan di tulis tangan menggunakan ballpoint berwarna

biru pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm), margins kiri dan

bawah 3 cm..

2. Pencetakan

 Tulis tangan menggunakan ballpoint berwarna biru

 Tulis rapi dan kebaca

 Dijilid mika berwarna bening/putih

3. Susunan Laporan

a. Cover (di print out)

b. Kata Pengantar

c. BAB I Pendahuluan

- Maksud dan Tujuan Praktikum

- Tata Tertib Praktikum

- Lokasi Praktikum

d. BAB II Teori Dasar

- Pengenalan Jangka Sorong

- Mikrometer

- Bevel Protractor

- High Gauge
LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Praktikum Metrologi Industri

Dibuat Oleh :

Nama NIM

PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM METROLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2020
FORMAT PENYUSUNAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

1. Kertas
Laporan Akhir Praktikum di ketik komputer pada kertas HVS
berukuran A4 (210 mm x 297 mm), margins kiri dan bawah 3 cm..
2. Pencetakan
 Print Out
 Dijilid mika berwarna bening/putih
3. Susunan Laporan
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Simbol dan Singkatan
- Daftar Gambar
- Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Metode Praktikum
1.4 Lokasi Praktikum
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1 Skema Proses
3.2 Penjelasan Skema Proses
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai