Anda di halaman 1dari 16

MODUL UNIT KOMPETENSI

MEMASANG KOMPONEN ELEKTRONIKA PADA PCB SECARA MANUAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Literasi ICT Dan Madia Pembelajaran

Disusun oleh :

Dimas Reza Septiansyah 2203386

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMASI


INDUSTRI DAN ROBOTIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Kode Unit : C.26EPP00.004.1
Judul Unit : Memasang Komponen Elektronika Pada PCB Secara Manual
Deskripsi Unit :
Untuk menguji standar kompetensi, unit ini akan berhubungan dengan sebuah proses
pemasangan komponen elektronika pada PCB secara manual dengan beberapa perhatian yang
ditekankan pada jenis, simbol, spesifikasi teknik serta penanganannya terhadap efek
elektrostatis. Unit kompetensi ini mengharuskan komponen yang akan dipasang harus dengan
standar pemasangan, dengan mencermati ketinggian komponen terhadap PCB, penekukan
kaki komponen dan lainnya.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Mempersiapkan aktifitas 1.1 Lokasi tempat kerja dan peralatan yang diperlukan
pekerjaan memasang dipersiapkan sesuai spesifikasi pekerjaan dan
komponen elektronika pada prosedur kerja.
PCB secara manual
1.2 Peralatan diidentifikasi sesuai standar dan
prosedur kerja.
1.3 Bahan baku dipersiapkan sesuai spesifikasi
kebutuhan dan prosedur kerja.
2. Memahami komponen 2.1 Komponen elektronika diidentifikasi berdasarkan
elektronika secara jenis, simbol dan spesifikasi tekniknya.
umum
2.2 Komponen elektronika dikelompokkan
berdasarkan jenis, simbol dan spesifikasi
tekniknya.
2.3 Komponen elektronika diidentifikasi terhadap
efek elektrostatis.
3. Memasang komponen 3.1 Komponen elektronika dipasang sesuai dengan
elektronika simbol/arah pattern diagram dari PCB.

3.2 Komponen elektronika dipasang sesuai instruksi


kerja/SOP yang ditentukan.
3.3 Tinggi komponen, pemotongan kaki, pengupasan
kabel, dan penekukan kabel diterapkan sesuai
standar pemasangan.
4. Memeriksa kelengkapan hasil 4.1 Komponen elektronika yang telah dipasang
assembly dipastikan sesuai dengan instruksi kerja.
4.2 PCB dan komponen dipastikan bersih dari kotoran
dan kerusakan.
5. Mengembalikan kondisi tempat 5.1 Semua sampah logam dan non-logam dibuang
kerja ke kondisi semula sesuai prosedur kerja.
5.2 Semua alat-alat kerja dikembalikan ke tempat
semula sesuai prosedur kerja.
5.3 Tempat atau meja kerja dibersihkan seperti semula
sesuai prosedur kerja.

Batasan Variabel
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku dalam pemasangan komponen elektronika pada PCB
secara manual.
1.2 Komponen yang dipasang merupakan jenis komponen through hole dan surface
mount device.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Tang potong (cutter plier), tang jepit, pinset dan jig.
2.1.2 SOP
2.1.3 Skematik rangkaian
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Peralatan K3, Alat Pelindung Diri (APD) dan perlengkapan antistatik
1. Mempersiapkan Aktifitas Pekerjaan Memasang Komponen Elektronika Pada PCB
Secara Manual
Langkah awal untuk memuai suatu pekerjaan ialah dengan mempersiapkan segala
keperluan untuk mendukung produktifitas pekerjaan. Hal ini untuk memudahkan kita saat
mulai mengerjakan pekerjaan tersebut, dan ini menjadi bukti kesiapan kita untuk memulai
apa yang akan kita kerjakan. Persiapkan lokasi, peralatan, hingga bahan baku yang
diperlukan dengan baik.
1.1 Lokasi Tempat Kerja Dan Peralatan Yang Diperlukan Dipersiapkan Sesuai
Spesifikasi Pekerjaan Dan Prosedur Kerja
Lokasi tempat kerja yang kondusif akan mendukung kegiatan yang akan kita
laksanakan. Pilihlah tempat yang sesuai dan telah diperuntukan terhadap spesifikasi
pekerjaan serta prosedur kerja. Pastikan ruangan yang digunakan sudah memenuhi
syarat keamanan, seperti ventilasi yang cukup, perlindungan mata dan tangan, serta
tidak terdapat benda-benda yang mudah terbakar. Hal ini akan menjadi modal awal
keberhasilan kita dalam mengerjakan pekerjaan.
Siapkan juga peralatan untuk melakukan prosedur kerja tersebut, seperti meja dan
kursi yang mendukung kenyamanan melaksanaan pekerjaan. Sehingga kita dapat
melakukan pekerjaan dengan senang tanpa ada kendala kerusakan media penopang.
1.2 Peralatan Diidentifikasi Sesuai Standar Dan Prosedur Kerja
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan juga menjadi modal dasar lainnya
untuk membangun keberhasilan dalam mengerjakan pekerjaan. Pastikan alat yang
dipakai sesuai dengan spesifikasi pekerjaan serta prosedur kerja. Dengan begitu, kita
tidak terganggu dengan kendala alat ditengah pengerjaan. Persiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan, seperti solder, solder wire, solder pump, tang, flux, multimeter,
PCB, dan komponen elektronika yang akan dipasang.
a. Solder
Solder merupakan alat pemanas yang digunakan untuk menyambungkan
sebuah komponen pada rangkaian. Digunakan untuk melelehkan timah yang
bekerja sebagai pelekat kaki komponen dengan rangkaian.
b. Solder Wire
Solder Wire adalah paduan logam yang mudah meleleh, yang digunakan
sebagai logam pengisi untuk menyambungkan dua material logam. Pada proses
penyolderan, solder dilelehkan atau dilebur agar dapat dibubuhkan pada
sambungan yang akan terikat setelah solder mendingin dan memadat.
c. Solder Pump
Bekerja seperti pompa penyedot, fungsi nya menyedot timah cair. Ini
diuganakan bila timah yang menempel pada permukaan rangkaian terlalu
berlebihan.
d. Flux
Flux adalah senyawa yang bersifat korosif dan berfungsi untuk menghilangkan
lapisan oksidasi dari permukaan benda yang disolder, mencegah pembentukan
lapisan oksidasi baru saat disolder dan menurunkan ketegangan permukaan
(surface tension) timah solder cair.
e. Tang
Tang adalah alat perkakas yang digunakan untuk menahan, memotong,
melepas, dan memasang bahan kerja. Terdapat 3 jenis tang yang dipakai yaitu
Tang Potong, Tang Lancip dan Tang Kombinasi. Ketiganya dipakai sesuai
dengan fungsi nya masing-masing.
f. Multimeter
Multimeter ialah alat untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus
listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Pada prosedur kerja ini, multimeter
digunakan untuk mengecek sambungan antar jalur PCB dan koneksinya pada
komponen
g. PCB
PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board, atau disebut dengan
istilah Papan Sirkuit Cetak atau Papan Rangkaian Cetak. PCB ini merupakan
bahan yang digunakan untuk menghubungkan komponen elektronik. Ia
merupakan suatu board yang mengkoneksikan komponen-komponen elektronik
secara konduktif dengan jalur (track), pads, dan via dari lembaran tembaga yang
dilaminasikan pada substrat non konduktif.
Gambar 1.1 Peralatan Kerja

1.3 Bahan Baku Dipersiapkan Sesuai Spesifikasi Kebutuhan Dan Prosedur Kerja
Bahan baku adalah suatu bahan yang berfungsi untuk menghasilkan barang jadi,
bahan tersebut akan saling terikat atau bahan produksi menjadi satu dengan barang
jadi. Dengan kata lain, ini merupakan modal paling penting untuk melakukan
pekerjaan. Pada konteks ini, bahan baku yang kita gunakan merupakan komponen
elektronika dan PCB. Kita perlu mempersiapkan komponen elektronika dan PCB
dengan kualitas baik, dan kuantitas memadai.
2. Memahami Komponen Elektronika Secara Umum
Komponen elektronika merupakan elemen dasar yang digunakan untuk membentuk
suatu rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau
lebih terminal penghubung. Terdapat banyak rangkaian elektronika yang digunakan saat
ini, dan masih dapat diupgrade sesuai dengan keperluannya.
2.1 Komponen Elektronika Diidentifikasi Berdasarkan Jenis, Simbol, Dan
Spesifikasinya
a. Resistor
Disebut juga dengan Hambatan, adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor
biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di
badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau
Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
 Resistor yang Nilainya Tetap
 Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga
dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
 Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
 Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,
Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient)
dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
Gambar 2.1.a Resistor
b. Kapasitor
Disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi
Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada
rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di
dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor
(Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
 Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan
pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari
Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor
Keramik.
 Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan
Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
 Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
dengan Variable Capasitor.
Gambar 2.1.b Kapasitor
c. Induktor
Disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
 Induktor yang nilainya tetap
 Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil
Variable.

Gambar 2.1.c Induktor


d. Dioda
Dioda merupakan komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
 Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
 Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
 LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
 Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
 Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
 Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
 Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
 Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-
ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar 2.1.d Dioda


e. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi
dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam
dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah
sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi
Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari
3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan
NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar 2.1.e Transistor


f. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang
diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3
(tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC ialah penguat, Switching,

pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen


Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika.
Gambar 2.1.f IC
g. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan
sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar 2.1.g Saklar (Switch)


2.2 Komponen Elektronika Dikelompokkan Berdasarkan Jenis, Simbol, Dan
Spesifikasi Tekniknya
Pada dasarnya, terdapat 3 jenis pengelompokan pada komponen elektronika, yaitu
komponen pasif, komponen aktif, dan komponen penunjang. Komponen elektronika
tersebut dikelompokkan berdasarkan prinsip kerjanya dalam sebuah rangkaian
elektronika.
a. Komponen Pasif
Disebut komponen pasif karena komponen-komponennya tidak dapat (dengan
sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain komponen pasif
adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Seperti :
 Resistor
 Kapasitor
 Induktor
b. Komponen Aktif
Berbalik dengan komponen pasif, komponen ini dapat bekerja atau berfungsi
jika diberi catu daya luar. Seperti :
 Dioda
 Transistor
 IC (Integrated Circuit)
c. Komponen Penunjang
Ialah komponen yang membantu sistem kerja rangkaian elektronika. Seperti :
 Saklar (Switching)
2.3 Komponen Elektronika Di Identifikasi Terhadap Efek Elekrostatis
Efek Elektrostatis adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
yang statis (tidak berubah / bergerak) seperti elektron, ion, atau proton. Listrik statis
adalah ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau di permukaan suatu bahan.
Ketidakseimbangan elektron ini menghasilkan medan listrik yang dapat diukur dan
dapat mempengaruhi benda lain. Muatan listrik yang relatif kecil cukup untuk
merusak komponen elektronik yang sensitif, dan bahkan menyebabkan kebakaran dan
ledakan jika udara mengandung gas atau partikel yang mudah terbakar.
Cara mencegah kerusakan akibat Efek Elektrostatis, seperti :
 Prevention of Charge Generation (Mencegah terjadinya pembangkitan
arus)
Menghindari aktifitas yang memiliki kemungkinan untuk membangkitkan
area produksi, menggunakan material antistatic
 Dissipation of Charge (Menghilangkan Arus)
Menggunakan groundong untuk menghilangkan arus
 Neutralization of Charge (Mengnetralisasikan arus)
Menggunakan alat seperti Ionizer untuk mengeluarkan udara dengan
positif dan Negatif ION yang bertujuan untuk menetralisasikan ION di
permukaan bahan
 Shielding from Electrostatic (Perlindungan Produk terhadap Elektrostatik)
Melakukan pembungkusan agar produk tidak bersentungan langsung
dengan medan (area) atau bahan yang dapat membangkitkan arus static.
Komponen pasif berbahan thin film sensitif atas efek elektrostatis ini, selain itu
komponen elektronika berbahan semikonduktor rentan terkena efek elektrostatis,
seperti :
 Dioda
 Thyristor
 Transistor
 MOSFET
3. Memasang Komponen Elektronika
Inti dari memasang komponen elektronika ialah ketelitian untuk sesuai dalam
penempatannya. Dengan begitu setiap komponen akan saling terhubung menciptakan
sistem yang sesuai.
3.1 Komponen Elektronika Dipasang Sesuai Dengan Simbol/Arah Pattern Diagram
Dari PCB
PCB atau Printed Circuit Board memiliki lapisan konduksi yang menempel pada
bahan non konduksi. Biasanya lapisan konduksi ini berbahan tembaga, yang berfungsi
untuk jalur atau track penghubung antar komponen elektronika yang akan
dipasangkan. Dari setiap komponen elektronika yang terhubung diatas PCB akan
membentuk suatu sistem rangkaian elektronika yang dinginkan.
Dalam PCB sendiri terdapat simbol atau arah pattern, simbol yang terdapat pada PCB
berisi pelabelan dengan posisi komponen apa yang harus dipasang.

Gambar 3.1.1 Simbol dan Pattern PCB


Sisi atas PCB akan menampilan simbol atau peletakkan yang seharusnya dipasang.
Sedangkan sisi baliknya merupakan arah pattern yang menampilkan jaur garus yang
menghubungkan antar komponen tersebut. Lapisan tembaga akan terlihat jeas pada
sisi ini.
Gambar 3.1.2 Pemasangan IC

Pemasangan komponen pada PCB sangat perlu memperhatikan kaidah dan


estetika yang berlaku. Komponen perlu searah antara komponen yang sejenis.
Komponen aktif seperti IC harus dipasang sesuai dengan memperhatikan atau tata
letak komponen.
3.2 Komponen Elektronika Dipasang Sesuai Instruksi Kerja/SOP Yang Ditentukan
Untuk langkah pemasangan komponen, selalu perhatikan instruksi bagaimana
komponen tersebut dipasangkan. Hal lain yang harus dipertimbangkan ialah prosedur
kerja standar yang di terapkan oleh perusahaan.

Gambar 3.2 Pemasangan sesuai SOP


3.3 Tinggi Komponen, Pemotongan Kaki, Pengupasan Kabel, Dan Penekukan Kabel
Diterapkan Sesuai Standar Pemasangan
Melakukan step penekukan terdapat hal yang perlu diperhatikan seperti
perhitungan ukuran yang tepat untuk memotong daripada panjang komponen.
Hubungan yang terlalu panjang atau terlalu pendek akan mempengaruhi setiap
pemasangan komponen pada PCB.
Gambar 3.3.1 Penekukan Kaki Komponen
Begitupun dengan pengupasan kabel, usahakan menggunakan alat seperti tang
ataupun alat pengupas kabel sebenarnya. Hal ini bertujuan agar tembaga yang ada
dalam kabel tidak rusak ataupun ikut terpotong. Dengan begitu, tembaga yang
berkualitas akan mengalirkan arus yang baik tanpa ada kendala.

Gambar 3.3.2 Pengupasan Kabel


4. Memerikasa Kelengkapan Hasil Assembly
Meneliti ulang, dan mengevaluasi adalah langkah yang tidak kalah penting, ini
bertujuan untuk mengecek lagi komponen yang telah kita pasang, dan mengetahui apakah
ada kesalahan yang perlu diperbaiki.
4.1 Komponen Elektronika Yang Telah Dipasang Dipastikan Sesuai Dengan
Instruksi Kerja
Hubungan singkat antar jalur terbuka merupakan hal yang perlu dihindari,
karena dapat menyebabkan kerusakan fatal lainnya. Pada PCB jenis single side akan
sangat mudah dilakukan pengecekan dengan mata telanjang. Kita hanya perlu
memperhatikan setiap komponen yang sudah disatukan dengan PCB. Selain itu, agar
hasil lebih maksimal bisa dapat pengujian visual dengan pemeriksaan lampu serta
kaca pembesar. Pendekatan ini akan mengurangi cacat produk, dan mengurangi
kerugian hasil pemeriksaan oleh mata telanjang.
Gambar 4.1 Kaca Pembesar
Bila terdapat jalur rusak (Broken Circuit) hal ini dapat diatasi oelh
penyambungan dengan menggunakan sebuah kabel pejal yang telah disolder pada
track yang rusak tadi.
4.2 PCB Dan Komponen Dipastikan Bersih Dari Kotoran Dan Kerusakan
Selain itu, tembaga rentang kotor oleh debu yang berada disekitar. Hal ini
dapat diatasi dengan membersihkannya menggunakan kompresor, ataupun kuas
dengan jarak sekurangnya 3 bulan sekali. Hal lain yang perlu diwaspadai ialah ketika
membersihkan isolator, perlu kehati-hatian agar isolator PCB tidak terkelupas yang
akan menyebabkan korosi pada jalur tembaga. Bila hal ini terjadi, perlu menggunakan
contact cleaner agar hasil maksimal. Selalu perhatikan juga penempatan baut-baut
yang ada, jangan sampai ada yang hilang atau tertinggal di dalam mainboard. Ini
berguna untuk menghindari terjadinya korslet atau hubungan pendek.

Gambar 4.2 Membersihkan PCB


5. Mengembalikan Kondisi Tempat Kerja Ke Kondisi Semula
Langkah akhir disaat pengerjaan pekerjaan selesai ialah membersihkan lingkungan
kerja. Ini bertujuan untuk menjaga tempat kerja tetap bersih dan menciptakan lingkungan
sehat. Setiap peralatan dikembalikan pada tempatnya semula, dan semua alat yang
bertegangan perlu di non aktifkan tegangannya.
5.1 Semua Sampah Logam Dan Non-Logam Dibuang Sesuai Prosedur Kerja
Sampah logam merupakan salah satu sampah yang berbahaya di lingkungan
kerja. Terkadang beberapa orang tidak sadar mendapati luka-luka kecil ditangannya,
ini dapat disebabkan oleh sampah logam yang berserakan di meja kerja. Langkah
bijaknya ialah membuangnya ke tempat khusus pembuangan sampah logam.
Begitupun dengan sampah non logam, meskipun terkadang tidak berbahaya
sampah ini tetap perlu dibuang agar tidak tertumpuk dan menjadi lingkungan yang
kotor.
5.2 Semua Alat-Alat Kerja Dikembalikan Ke Tempat Semula Sesuai Prosedur Kerja
Setiap barang yang kita gunakan harus kita selesaikan dan ditempatkan di tempat
semula, agar bila kita hendak menggunakan barangnya kembali, akan mudah dicari.
Apabila kita menggunakan peralatan perusahaan yang artinya kita meminjam, kira
perlu menjaga dan merawatnya dengan baik. Perlu disadari bahwasannya bukan kita
saja yang menggunakan barang tersebut, jadi kesadaran untuk mengembalikan barnag
kepada tempatnya wajib dipatuhi untuk membangun keharmonisan.
5.3 Tempat Atau Meja Kerja Dibersihkan Seperti Semula Sesuai Prosedur Kerja
Meja kerja tempat kita beraktifitas harus dikembalikan kepada kondisi semula,
bersih tanpa sampah yang dapat mencelakakan pengguna lain. Dengan meja dan
lingkungan yang bersih ini, akan mendukung produktifitas pekerjaan karena tidak
terhambat oeh sampat yang ada.

Anda mungkin juga menyukai