KOMPONEN ELEKTRONIKA
PASIF &
AKTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RUJUKAN SKKNI
K3 dan 5K
Resistor
Kapasitor
Induktor
Dioda
Transistor
Thyristor
IC (Intergrated Circuit)
Dioda
Transistor
Thyristor
IC
MERUJUK KE SKKNI NO 211 TAHUN 2019
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
INDONESIA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN
GOLONGAN POKOK INDUSTRI KOMPUTER, BARANG
ELEKTRONIK DAN OPTIK BIDANG ELEKTRONIKA
PROTOTIPE DAN PEMROGRAMAN
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berkaitan dengan dasar-dasar
komponen pasif dalam rangkaian elektronika.
3. Peraturan
yang
diperlukan
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi
dengan peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta dilakukan pada
tempat kerja/TUK yang aman.
1.2 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan
disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-
aspek tujuan dan
2. Persyaratan
kompetensi
(Tidak
ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami prinsip-prinsip K3 dan
5K
3.1.2 Memahami standar-standar penggunaan peralatan
kerja
3.1.3 Memahami dasar-dasar kelistrikan dan elektronika
3.1.4 Memahami penggunaan peralatan ukur elektronika
3.1.5 Memahami teori tentang komponen pasif
dan hukum - hukum RLC
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan peralatan kerja
3.2.2 Menggunakan peralatan ukur elektronika
3.2.3 Teknik mengukur
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melakukan identifikasi komponen
elektronika pasif yang disertai dengan kecermatan dalam
menggunakan alat ukur dan teknik ukur yang tepat
dalam proses identifikasi
KODE UNIT : C.26EPP00.017.1
JUDUL UNIT : Membaca dan Mengidentifikasi
Komponen Elektronika Aktif
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berkaitan dengan dasar-dasar
komponen aktif dalam rangkaian elektronika.
1.2 Identifikasi komponen dioda mencakup identifikasi jenis,
bahan pembuatan serta penggunaannya didalam rangkaian
dan tidak terbatas pada penggolongannya seperti dioda
zener, dioda bridge.
1.3 Identifikasi komponen transistor mencakup identifikasi
jenis, tipe (NPN maupun PNP), bahan pembuatan serta
penggunaannya didalam rangkaian dan tidak terbatas
pada penggolongannya seperti FET, junction-FET,
MOSFET.
1.4 Identifikasi komponen thyristor mencakup identifikasi
jenis, bahan pembuatan serta penggunaannya didalam
rangkaian dan tidak terbatas pada penggolongannya
seperti DIAC, TRIAC, SCR dan lain- lain.
1.5 Identifikasi komponen IC mencakup identifikasi jenis,
bahan pembuatan serta penggunaannya didalam rangkaian
dan tidak terbatas pada fungsinya.
2.1.1 Multimeter
2.1.2 Kaca pembesar
2.1.3 Osiloskop
2.1.4 Power supply
2.1.5 Tang set
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Komponen dioda
2.2.2 Komponen transistor
2.2.3 Komponen thyristor
2.2.4 Komponen IC
2.2.5 Kabel jumper
2.2.6 Datasheet komponen
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi
dengan peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta dilakukan pada
tempat kerja/TUK yang aman.
1.2 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan
disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-
aspek tujuan dan konteks asesmen, ruang lingkup,
kompetensi, persyaratan peserta, sumber daya asesmen,
tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.3 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi
kombinasi metode tes lisan, tes tertulis, observasi
tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi
bukti/portofoliodan
wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratan
kompetensi
(Tidak
ada.)
3.1 Pengetahuan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan peralatan kerja
5. Aspek kritis
1) Alas kaki
Alas kaki penting, supaya kaki kita tidak bersentuhan langsung dengan
lantai, karena manusia adalah konduktor yang baik, sehingga apabila tidak
memakai alas kaki, maka listrik akan teralirkan dari badan sampai ke
lantai atau ground. Alat ini juga untuk menghindari apabila terdapat
genangan air yang terdapat arus.
2) Sarung tangan
1) Fixed Resistor
Pada resistor ini biasanya sudah memiliki ukuran yang tetap
berdasarkan warna atau kode angka yang terdapat pada badan komponen
ini, komponen ini biasanya berbentuk seperti tabung dengan memiliki 2
kaki komponen. Komponen ini biasanya digunakan pada semua jenis
rangkaian, karena sifatnya yang selalu tetap, biasanya terdapat pada bagian
rangkaian yang tidak perlu adanya perubahan hambatan
2) Variable Resistor
3) Thermistor
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.
Resistor ini biasanya digunakan pada lampu jalan, pada saat cahaya mulai
gelap, maka resistor ini akan kembali pada ukurannya, sehingga
menghambat kembali
Gambar 2.5 LDR (Light dependent Resistor)
B. Kapasitor
1) Fixed Kapasitor
2) Variable Kapasitor
C. Induktor
A. Dioda
1) Dioda Bridge
Gambar 2.11 merupakan salah satu contoh rangkaian dioda bridge yang
biasanya digunakan dalam converter. Rangkaian ini masih dapat sering ditemukan
dalam peralatan elektronika sehari – hari.
2) Dioda Zener
Dioda zener merupakan dioda yang dirancang khusus agar dapat beroperasi dalam
rangkaian reverse bias, biasanya digunakan untuk menstabilkan arus listrik, sebab
arus listrik memang lebih baik dalam keadaan stabil. Dioda ini akan terus menolak
aliran arus arah sebaliknya, selama tegangan balik tetap rendah, maka dari itu,
dioda ini memiliki tegangan breakdown, apabila tegangan yang didapat pada
dioda ini mencapai kondisi tegangan breakdown, maka arus akan dialirkan atau
dihubungkan, ukuran batasan tegangan breakdown ini memiliki banyak jenis,
mulai dari satuan volt bahkan hingga ratusan volt. Dioda ini juga, masih dapat
sering ditemukan dalam alat elektronik sehari – hari, dikarenakan fungsinya yang
cukup simple dan berguna.
3) Dioda LED
Dioda LED merupakan salah satu dioda yang dapat memancarkan cahaya, dioda
ini memiliki beberapa jenis warna dan ukuran, semakin besar ukuran dioda ini,
maka semakin besar tegangan yang dibutuhkan untuk menyalakan komponen ini.
4) Dioda Normal/Rectifier
Dioda rectifier atau normal adalah dioda yang dikontruksi dasar pertemuan P dan
N (PN Junction), seperti pada namanya rectifier, dioda ini dapat digunakan
sebagai penyearah dari tegangan AC ke DC yang biasanya digunakan pada power
supply atau pencatu daya.
Gambar 2.14 Dioda normal/rectifier
5) Dioda Foto
Dioda foto merupakan dioda yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik,
sehingga disaat dioda ini terkena cahaya, maka akan terbukanya aliran dari katoda
menuju katoda, komponen ini memiliki 2 kaki komponen. Penggunaan komponen
ini pun sudah banyak digunakan dalam alat elektronika, salah satunya adalah
sensor cahaya pada kamera.
6) Dioda Laser
7) Dioda Varactor
8) Dioda Tunnel
9) Dioda Schottky
Dioda Schottky ini mirip dengan dioda pada biasanya, hanya saja tegangan
forward yang dimiliki dioda ini lebih rendah dari jenis dioda lainnya, hampir
sekitar 0,6V atau 0,7V, bahan utama dari dioda ini adalah kromium, platinum dan
tungsten. Dioda ini biasanya digunakan pada power supply switching dan
rangkaian detektor radio frekuensi tinggi
B. Transistor
Transistor terbagi menjadi 2 jenis yaitu bipolar BJT dan Efek Medan (field
effect transistor).
C. Thyristor
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang
masing-masing terminal dinamai dengan GATE, ANODA dan KATODA.
Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaitu PNPN yang
terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).
D. IC (Intergrated Circuit)
1) Pilih lipatan ukuran [Ω] meter yang diinginkan untuk dapat digunakan
untuk mengukur.
2) Pasang ujung probe hitam ke salah satu kaki resistor lalu pasangkan juga
ujung probe merah pada kaki yang lainnya.
3) Maka jarum pada display akan mulai bergerak untuk menunjukkan
arahnya.
4) Apabila menginginkan pembacaan pada jarumnya lebih mudah, pilih
lipatan [Ω] meter menjadi lebih tinggi/ lebih rendah, sampai jarumnya
dapat menunjukkan ke bagian ukuran tertentu agar mudah terbaca.
A. Dioda
Pengukuran pada dioda, hanya dapat diukur pada rangkaian aktif, cara
mengukur tegangan dioda pada rangkaian aktif dengan voltmeter, yaitu:
1) Pilih maksimal ukuran DC volt yang terdapat pada multimeter
menggunakan selector, misalkan selector diarahkan ke angka 10V.
2) Pasangkan probe positif ke kaki anoda dan pasangkan probe negatif ke
kaki katoda pada dioda
3) Saat melakukan pembacaan pada display, lihat pada bagian yang tengah
dan memiliki ukuran maksimal 10V, lalu lihat pada angka berapa jarum
menunjukkan tegangan DC.
4) Apabila jarum pada display menunjukkan angka 8V, maka hasilnya adalah
8V DC
1) Pilih pada selektor pada bagian satuan ohm (bebas lipatan berapa saja)
2) Pasangkan probe positf pada katoda dan probe negatif pada anoda
3) Apabila jarum bergerak, maka dioda tersebut telah rusak atau jebol
B. Transistor
D. IC
Pada pembacaan datasheet pada IC ataupun komponen lain,
membutuhkan beberapa urutan yang baik, agar tidak ada informasi yang
terlewat sehingga dapat menemukan data yang diperlukan dengan efektif,
berikut contoh cara membaca datasheet, yaitu:
3) Jika data yang dicari adalah berupa tegangan maksimal atau minimal,
carilah tabel pada datasheet, biasanya akan memberikan informasi
mengenai tegangan maksimal dan minimal dan suhu