Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB POWER SYSTEM OVERCURRENT PROTECTION SEMESTER

PROTEKSI ARUS LEBIH TIGA FASE

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTROL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG
PANDANG 2021
MODUL
RELAY PROTEKSI OVERCURRENT RELAY

I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa memahami penyebab terjadinya kondisi overcurrent relay.
2. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan karakteristik operasi overcurrent.

II. Teori Dasar


Proteksi arus lebih adalah proteksi atau perlindungan terhadap perubahan parameter arus yang
sangat besar dan terjadi dengan cepat yang disebabkan oleh karena hubung singkat. Proteksi arus
lebih ini antara lain diaplikasikan pada:

 Hubung singkat antar fasa yang dikenal sebagai proteksi arus lebih (overcurrent protection) dan
relay yang digunakan untuk proteksi tersebut disebut relay arus lebih (overcurrent relay)
 Hubung singkat tanah, dikenal sebagai proteksi hubung tanah (earthfault protection/ ground
fault protection) dan relay yang digunakan untuk proteksi ini dikenal dengan nama earth fault
relay atau ground fault relay.

II.2.1 Karakteristik operasi relay arus lebih.


Persamaan umum yang digunakan untuk karakteristik operasi ini adalah:

I nt  k
dimana:

I = arus yang dirasakan oleh relai


k = konstanta
t = waktu operasi
n = indeks karakteristik dari relai

Dimana n berubah-ubah dari 0 sampai dengan 8 diperoleh beberapa jenis karakteristik pada OCR,
antara lain:

1. Defenite Time, dimana waktu operasi relay sama untuk semua besar gangguan, atau t = k
2. Standard Inverse (SI), waktu operasi relay berbanding terbalik dengan besar arus gangguan.
3. Very Inverse (VI), waktu operasi juga berbanding terbalik dengan besar arus gangguan
namun kurvanya lebih tajam penurunnnanya dibandingkan SI.
4. Extremely Inverse (EI), kurvanya lebih curam lagi dari VI.
Secara umum persamaan inverse time delayed characteristic tersebut dapat dituliskan sbb:

IEC CURVES IEEE CURVES


𝛽 𝛽
𝑡 = 𝑇𝑥 ( + 𝐿) + 𝐶 𝑡 = 𝑇𝐷𝑥 ( + 𝐿) + 𝐶
(𝑀𝛼 − 1) (𝑀𝛼 − 1)

Dimana:

t = Operation time
β = Konstanta
M = Multiple Setting ( I / Is )
K = Konstanta
Is = Setting
 = Konstanta
L = Konstanta ANSI/IEEE (Nol untuk kurva IEC)
T = Time Multiplier Setting for IEC Curves
TD = Time Dial Setting for IEEE Curves
C = Definite time adder (Zero for standard Curves)

Dengan tabel nilai untuk masing-masing variabel tersebut seperti tampak pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Konstanta Karakteristik Time Delayed Characteristic

Sehingga untuk SI digunakan persamaan waktu operasi sbb:


0.14
𝑡 = (𝑀0.02 − 1)

Sedangkan VI didapatkan persamaan sbb:

13.5
𝑡 = (𝑀 − 1)
II.2.2 Karakteristik

Dari persamaan di karakteristik Defeinite, Standard Inverse, Very Inverse dan Extremely Inverse,
maka diperoleh karakteristik sesuai gambar no. 2.3

Gambar 1 Time Delayed overcurrent element – operation time characteristic


III. Alat dan Bahan
Modul Terco
Kabel Secukupnya

IV. Prosedur Percobaan


Menggunakan supply dari
PLN
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Rangki sumber dari modul PLN
3. Pilih Bus A

Gambar 2. Modul Suplai PLN


4. Pilh salah satu feeder

Gambar 3. Modul Feeder


5. Setting OCR

Gambar 4. OCR
Tekan tombol di lingkaran merah untuk menampilkan window main menu
Pilih setting
Gunakan panah kiri, kanan, atas, bawah untuk sampai ke PHLPTOC1 (Low setting OCR)

Pada submenu PHLPTOC, maka akan terdapat beberapa parameter yang perlu diset.
Yang perlu diset antara lain:
Parameter Value Keterangan
Start Value 0.05 In = 0.05 * 2 A = 0.1 A
Start Value Multiple 1
Time Multiplier (tms) 1 Parameter ini tidak berfungsi jika
diaktifkan Definite Time Curve.
Akan diubah sesusai petunjuk
pembimbing.
Operating time delay Parameter ini hanya berfungsi ketika
dipilih Definite Time Curve
Operating time Curve Definite Time (percobaan 1)
Inverse (percobaan 2)
Very Inverse (percobaan 3)
Type of reset curve Ikuti default yang telah terpilih
Operation On Untuk aktifkan fungsi proteksi
Number of start phases Ikuti default yang telah terpilih
Minimum operate time Ikuti default yang telah terpilih
Reset delay time Ikuti default yang telah terpilih
Measurement Mode DFT Ikuti default yang telah terpilih
Curve Parameter A Ikuti default yang telah terpilih, nilai
Curve Parameter B hanya berfungsi jika dipilih customs
Curve Parameter C curve.
Curve Parameter D
Curve Parameter E

6. Masukkan beban sesuai tabel.


7. Atur beban sebelum CB feeder di on kan.
8. Perhatikan waktu trip relay dan catat waktunya (dapat dengan menggunakan
stopwatch ataupun waktu trip yang ter-record direlay di menu monitoring).
9. Catat Hasil percobaan.
10. Reset LED
11. Ulangi langkag 6.
V. Rangkaian Percobaan

Untuk Suplai PLN pilih Bus A

Gambar 5. Modul supali PLN


Hubungkan feeder outgoing ke salah satu model transmisi/ distribusi baik secara langsung ataupun m

Gambar 7. Rangkaian penghubung pembangkit – transfer block ke transmisi/distribusi –


beban
Gambar 9. Rangkaian Koneksi dari terminal blok (feeder) ke beban.
VI. Hasil Percobaan
Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Time Reaksi CB
(dimisalkan sebagai
Relay Relay
kondisi arus
gangguan) (Teori)
Overcurrent 1R = ……… A Secara teori waktu Open/ Close
Protection 1L = ……… A operasi = top = 5 Open/ Close
Iset = 0.1 In (0.2A) 2L = ……… A detik Open/ Close
Curve = Defenite 3L = ……… A Open/ Close
Top =.. 5 detik 4L = ……… A Open/ Close
(contoh)

Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Time Reaksi CB


(dimisalkan sebagai
Relay Relay
kondisi arus
gangguan) (Teori)
Overcurrent 1R = ……… A Open/ Close
Protection 1L = ……… A Satuan (detik) Open/ Close
Iset = 0.1 In (0.2A) 2L = ……… A 𝑡𝑜𝑝 Open/ Close
Curve = IEC 3L = ……… A 0.14 Open/ Close
= 𝐼ƒ * 𝑡𝑚𝑠 (
Inverse 4L = ……… A )0.02 Open/ Close
𝐼𝑠𝑒𝑡
Tms =.1

Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Time Reaksi CB


(dimisalkan sebagai
Relay Relay
kondisi arus
gangguan) (Teori)
Overcurrent 1R = ……… A Open/ Close
Protection 1L = ……… A Satuan (detik) Open/ Close
Iset = 0.1 In (0.2A) 2L = ……… A 𝑡𝑜𝑝 Open/ Close
Curve = IEC 3L = ……… A 0.14 Open/ Close
= 𝐼ƒ * 𝑡𝑚𝑠 (
Inverse 4L = ……… A )0.02 Open/ Close
𝐼𝑠𝑒𝑡
Tms =.0.5

Untuk percobaan karaktersitik operasi inverse, waktu operasi dihitung terlebih dahulu
agar dapat dbandingkan langsung dengan waktu hasil percobaan.
IV. Keamanan & Keselamatan Kerja (K3)
A. Potensi Bahaya
1. Electric Shock yang dapat mempengaruhi aliran arus di badan manusia.
2. Busur api (arcing) yang dapat menghasilkan panas dan dapat mengakibatkan
hubung singkat, kebakaran, luka sampai kematian.
3. Kebakaran yang diakibatkan oleh kondisi overload dari peralatan dan kabel.

B. Antisipasi
1. Mengikuti petunjuk instruksi manual dan pembimbing.
2. Memeriksa kembali semua rangkaian sebelum memulai
mengoperasikan peralatan praktikum dibawah pengawasan
pembimbing.
3. Matikan semua sumber tegangan sebelum membuat atau mengubah koneksi apa
pun.
4. Menggunakan peralatan pelindung seperti safety shoes dan helmet bila
diperlukan.
5. Biasakan diri Anda dengan peralatan keamanan
o Emergency stop
o Alat pemadam api
o MCB

Anda mungkin juga menyukai