Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

LABORATORIUM POWER SYSTEM


OVERCURRENT RELAY
SEMESTER GANJIL 2021/2022

OLEH :

KHUSNUL KHOTIMAH
32119063
3C D3 TEKNIK LISTRIK
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
A. Tujuan
1. Mahasiswa memahami penyebab terjadinya kondisi overcurrent relay
2. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan karakteristik operasi overcurrent

B. Teori Dasar

Proteksi arus lebih adalah proteksi atau perlindungan terhadap perubahan


parameter arus yang sangat besar dan terjadi dengan cepat yang disebabkan oleh
karena hubung singkat. Proteksi arus lebih ini antara lain diaplikasikan pada:

 Hubung singkat antar fasa yang dikenal sebagai proteksi arus lebih (overcurrent
protection) dan relay yang digunakan untuk proteksi tersebut disebut relay arus
lebih (overcurrent relay)

 Hubung singkat tanah, dikenal sebagai proteksi hubung tanah (earthfault


protection/ ground fault protection) dan relay yang digunakan untuk proteksi ini
dikenal dengan nama earth fault relay atau ground fault relay.

a. Karakteristik Operasi Relay Arus Lebih


Persamaan umum yang digunakan untuk karakteristik operasi ini
adalah:
Int = k

dimana:

I = arus yang dirasakan oleh relai


k = konstanta
t = waktu operasi
n = indeks karakteristik dari relai

Dimana n berubah-ubah dari 0 sampai dengan 8 diperoleh beberapa jenis


karakteristik pada OCR, antara lain sebagai berikut.

1. Defenite Time, dimana waktu operasi relay sama untuk semua besar
gangguan, atau t = k 2. Standard Inverse (SI), waktu operasi relay
berbanding terbalik dengan besar arus gangguan.
2. Very Inverse (VI), waktu operasi juga berbanding terbalik dengan besar
arus gangguan namun kurvanya lebih tajam penurunnnanya
dibandingkan SI.
3. Extremely Inverse (EI), kurvanya lebih curam lagi dari VI.

Secara umum persamaan inverse time delayed characteristic tersebut


dapat dituliskan sbb:

IEC CURVES IEEE CURVES

Dimana:
t = Operation time
β = Konstanta
M = Multiple Setting ( I / Is)
K = Konstanta
Is = Setting
α = Konstanta
K = Konstanta ANSI/IEEE (Nol untuk
kurva IEC) T = Time Multiplier Setting for IEC
Curves
TD = Time Dial Setting for IEEE
Curves C = Definite time adder (Zero for standard
Curves)

Dengan tabel nilai untuk masing-masing variabel tersebut seperti tampak pada
tabel 1.

Tabel 1. Konstanta Karakteristik Time Delayed Characteristic

Sehingga untuk SI digunakan persamaan waktu operasi sbb:


Sedangkan VI didapatkan persamaan sbb:

b. Karakteristik
Dari persamaan di karakteristik Defeinite, Standard Inverse, Very Inverse dan
Extremely Inverse, maka diperoleh karakteristik sesuai gambar 1.

Gambar 1. Time Delayed overcurrent element – operation time characteristic


C. Alat Dan Bahan
1. Modul Terco : 1 set
2. Kabel : Secukupnya

D. Rangkaian Percobaan

Untuk Suplai PLN pilih Bus A

Gambar 2. Modul Suplai PLN


Hubungkan feeder outgoing ke salah satu model
transmisi/ distribusi baik secara langsung ataupun
melalui transfer block.

Gambar 3. Rangkaian Penghubung Pembangkit – Transfer Block ke Transmisi/Distribusi


– Beban
Gambar 4. Rangkaian Koneksi dari Terminal Blok (Feeder) ke Beban

E. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai sumber dari modul PLN 3. Memilih Bus A

Gambar 5. Modul Suplai PLN


3. Memilih salah satu feeder

Gambar 6. Modul Feeder

4. Setting OCR
.
$
4

Gambar 7. OCR
Menekan tombol di lingkaran merah untuk menampilkan window main
menu
Kemudian memilih setting

Menggunakan panah kiri, kanan, atas, bawah untuk sampai ke PHLPTOC1 (Low
setting OCR)
Pada submenu PHLPTOC, maka akan terdapat beberapa parameter yang perlu
diset.

Yang perlu diset adalah sebagai berikut.


Parameter Value Keterangan
Start Value 0.05 In = 0.05 * 2 A = 0.1 A
Start Value Multiple 1
Time Multiplier (tms) 1 Parameter ini tidak berfungsi jika
diaktifkan Definite Time Curve.
Akan diubah sesusai petunjuk
pembimbing.
Operating time delay Parameter ini hanya berfungsi
ketika dipilih Definite Time
Curve
Operating time Curve Definite Time (percobaan 1)
Inverse (percobaan 2)
Very Inverse (percobaan 3)
Type of reset curve Ikuti default yang telah terpilih
Operation On Untuk aktifkan fungsi proteksi
Number of start phases Ikuti default yang telah terpilih
Minimum operate time Ikuti default yang telah terpilih
Reset delay time Ikuti default yang telah terpilih
Measurement Mode DFT Ikuti default yang telah terpilih
Curve Parameter A Ikuti default yang telah terpilih,
Curve Parameter B nilai hanya berfungsi jika dipilih
Curve Parameter C customs curve.
Curve Parameter D
Curve Parameter E

5. Memasukkan beban sesuai tabel.


6. Mengatur beban sebelum CB feeder di on kan.
7. Memerhatikan waktu trip relay dan catat waktunya (dapat dengan
menggunakan stopwatch ataupun waktu trip yang ter-record direlay di menu
monitoring).
8. Mencatat hasil percobaan.
9. Me-reset LED
10. Mengulangi langkah 6.

F. Data Percobaan

Tabel 1. Hasil Data Percobaan Curve Definite

Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Reaksi CB


(dimisalkan Relay (Teori) Time Relay
kondisi arus
gangguan)
Overcurrent 1R = 0.236 A Secara teori 4.984 s Open/Close
Protection waktu operasi =
1L = 0.516 A 4.984 s Open/Close
Iset = 0.1 In (0.2 top = 5 detik
A) 2L = 0.582A 4.984 s Open/Close
Curve = Definite
3L = 0.887 A 4.984 s Open/Close
Top = 5 detik
4L = 1.186 A 4.984 s Open/Close
Tabel 2. Hasil Data Percobaan Curve IEC Inverse tms = 1

Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Reaksi CB


(dimisalkan Relay (Teori) Time Relay
kondisi arus
gangguan)
Overcurrent 1R = 0.232 A Satuan (detik) 39.494 s Open/Close
Protection top =
1L = 0.305 A 13.244 s Open/Close
Iset = 0.1 In (0.2 A) 0.14
2L = 0.583 A 6,305 s Open/Close
( )
Curve = IEC If 0.02 x
Inverse −1
3L = 0.888 A Iset 4.949 s Open/Close
Tms = 1 tms
4L = 1.183 A 0.395 s Open/Close

 Operating Time Relay (Teori)

0.14 0.14
x tms x1
( IsetIf ) ( )
0.02
1R = t = = 0.232 0.02 = 47.09 x 1=47.09 s
−1 −1
0.2

0.14 0.14
x tms x1
( IsetIf ) ( )
0.02
1L = t = = 0.305 0.02 = 16.51 x 1=16.51 s
−1 −1
0.2

0.14 0.14
x tms x1
( IsetIf ) ( )
0.02
2L = t = = = 0.583 0.02 = 6.47 x 1=6.47 s
−1 −1
0.2

0.14 0.14
x tms x1
( IsetIf ) ( )
0.02
3L = t = = = 0.888 0.02 = 4.62 x 1=4.62 s
−1 −1
0.2

0.14 0.14
x tms x1
( IsetIf ) ( )
0.02
4L = t = = = 1.183 0.02 = 3.86 x 1=3.86 s
−1 −1
0.2

Tabel 3. Hasil Data Percobaan Curve IEC Inverse tms = 0.5

Nama Percobaan Ibeban Operating Time Operating Reaksi CB


(dimisalkan Relay (Teori) Time Relay
kondisi arus
gangguan)
Overcurrent 1R = 0.232 A Satuan (detik) 19.725 s Open/Close
Protection 1L = 0.305 A top = 6.585 s Open/Close
Iset = 0.1 In (0.2 A) 0.14
2L = 0.583 A 3.345 s Open/Close
( )
Curve = IEC If
0.02
x
Inverse 3L = 0.887 A −1 2.534 s Open/Close
Iset
Tms = 0.5 tms
4L = 1.174 A 2,310 s Open/Close

 Operating Time Relay (Teori)


0.14 0.14
x tms x 0.5
( IsetIf ) ( )
0.02
1R = t = = 0.232 0.02 = 47.09 x 0.5=23.54 s
−1 −1
0.2
0.14 0.14
x tms x 0.5
( IsetIf ) ( )
0.02
1L = t = = 0.305 0.02 = 16.51 x 0.5=8.25 s
−1 −1
0.2
0.14 0.14
x tms x 0.5
( IsetIf ) ( )
0.02
2L = t = = = 0.583 0.02 =6.47 x 0.5=3.23 s
−1 −1
0.2
0.14 0.14
x tms x 0.5
( IsetIf ) ( )
0.02
3L = t = = = 0.887 0.02 = 4.62 x 0.5=2.3 s
−1 −1
0.2
0.14 0.14
x tms x 0.5
( IsetIf ) ( )
0.02
4L = t = = = 1.174 0.02 = 3.88 x 0.5=1.94 s
−1 −1
0.2

G. Analisis Percobaan
Pada praktikum ini, dilakukan percobaan overcurrent relay untuk mengetahui cara
kerja relai untuk proteksi arus lebih. Percobaan ini menggunakan dua kurva
karakteristik dari OCR (Over Current Relay), yaitu kurva definite dan kurva IEC
Inverse untuk Tms = 1 dan Tms = 0.5. Berdasarkan tabel percobaan, dapat dilihat
bahwa nilai arus beban (Ibeban) yang diperoleh untuk ketiga percobaan tidak jauh
berbeda atau hampir sama. Begitu pula untuk nilai operating time relay pada ketiga
percobaan juga hampir sama. Namun, secara teori seharusnya nilai operating time
relay pada ketiga percobaan berbeda karena menggunakan karakteristik yang
berbeda.

1. Percobaan 1 (Kurva Definite)


Pada percobaan kurva definite, Iset diatur dengan nilai 0.2 A dengan
operating time relay diset pada 5 detik. Kurva karakteristik untuk percobaan ini
dapat dilihat pada gambar di bawah.

Kurva Karakteristik Definite


(Berdasarkan Data Percobaan)
6
5
4
3
2
1
0

Definite

Gambar 8. Kurva Karakteristik Definite berdasarkan Data Percobaan

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa pada percobaan ini, data
hasil praktik sesuai dengan karakteristik definite secara teori. Karena Curve pada
percobaan ini definite,maka nilai operating time relay pada percobaan tidak
mengalami perubahan pada setiap perubahan arus beban (Ibeban).Begitu pula
jika secara teori nilai operating time relay untuk kurva definite tetap bernilai
sama atau konstan walaupun ada perubahan pada arus beban (Ibeban).Gambar di
bawah merupakan kurva karakteristik definite secara teori.

Kurva Karakteristik Definite


(Berdasarkan Teori)
6
4
2
0

Operating Time Relay Definite

Gambar 9. Kurva Karakteristik Definite secara Teori

2. Percobaan 2 (Kurva IEC Inverse Tms = 1)


Pada percobaan kurva IEC Inverse, Iset diatur seperti percobaan
pertama, yaitu 0.2 A dengan tms (time multiple setting) = 1. Data yang diperoleh
untuk percobaan ini sudah hampir sama dengan hasil secara teori. Kurva
karakteristik untuk IEC Inverse tms = 1 dapat dilihat pada gambar di bawah.

Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 1


(Berdasarkan Data Percobaan)
45
40 39.494
35
30
25
20
15 13.244
10 6.305 4.949 3.86
5
0 0.395

Operating Time Relay IEC Inverse tms = 1

Gambar 10. Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 1 berdasarkan Data Percobaan

Berdasarkan gambar di atas, data hasil praktik menghasilkan kurva


karakteristik yang hampir sama dengan teori, dimana nilai operating time relay
akan mengalami perubahan apabila arus beban (Ibeban) berubah. Nilai operating
time relay akan semakin kecil apabila nilai arus beban (Ibeban) semakin besar.
Kurva karakteristik IEC Inverse tms = 1 untuk hasil secara teori dapat dilihat
pada gambar di bawah.

Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 1


(Berdasarkan Teori)
50
45 47.09
40
35
30
25
20 16.51
15
10 6.47 4.62
5 3.86
0

Operating Time Relay IEC Inverse tms = 1

Gambar 11. Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 1 secara Teori


3. Percobaan 3 (Kurva IEC Inverse Tms = 0.5)
Percobaan ini hampir sama pada percobaan kedua, hanya saja nilai tms
pada percobaan ini diatur pada 0.5 detik. Kurva karakteristik percobaan ini dapat
dilihat pada gambar di bawah.

Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 0.5


(Berdasarkan Data Percobaan)
25

20 19.725
15

10 6.585
5 2.345 2.534
2.659
0

Operating Time Relay IEC Inverse tms = 0.5

Gambar 12. Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 0.5 berdasarkan Data Percobaan

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa kurva karakteristik pada


percobaan 3 ini tidak jauh berbeda dengan percobaan pertama dan kedua. Pada
percobaan ini terdapat kesalahan pada pengaturan overcurrent relay, sehingga
hasil percobaan ketiga menghasilkan nilai yang sama hampir seperti percobaan
kedua.
Walaupun percobaan kedua dan percobaan ketiga menggunakan
karakteristik yang sama, tetapi seharusnya data yang diperoleh berbeda, karena
time multiple setting (tms) yang digunakan berbeda. Berdasarkan perhitungan
secara teori, nilai operating time relay pada percobaan ketiga nilainya setengah
atau hampir setengah dari nilai pada percobaan kedua karena tms pada percobaan
ketiga nilainya setengah dari tms percobaan kedua. Kurva karakteristik IEC
Inverse tms = 0.5 dapat dilihat pada gambar di bawah.
Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms = 0.5
(Berdasarkan Teori)
25
23.54
20

15

10 8.25

5 3.23 2.3 1.94

Operating Time Relay IEC Inverse tms = 0.5

Gambar 13. Kurva Karakteristik IEC Inverse Tms=0.5

H. Kesimpulan
1. Overcurrent terjadi karena adanya arus yang mengalir pada suatu rangkaian yang
melebihi dari arus normal ketika beban penuh. Overcurrent relay berguna untuk
memberikan proteksi apabila ada arus lebih yang mengalir pada rangkaian.
2. Karakteristik overcurrent pada praktikum kali ini adalah karakteristik definite
dan karakteristik IEC Inverse. Pada karakteristik definite, nilai operating time
relay akan tetap sama walaupun arus beban berubah. Sedangkan karakteristik
IEC Inverse, nilai operating time relay akan semakin kecil apabila arus beban
semakin besar. Nilai operating time relay pada IEC Inverse juga dipengaruhi oleh
nilai tms.

Anda mungkin juga menyukai