DISUSUN OLEH:
ZULFIKAR KAHARUDDIN
321 20 048
3B D3 TEKNIK LISTRIK
GROUP C KELOMPOK 3
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Latar Belakang
Overcurrent Relay (OCR) atau rele arus lebih adalah alat untuk memproteksi sistem
kelistrikan dari gangguan yang dapat menimbulkan arus lebih pada sistem kelistrikan. Jika
terjadi gangguan, rele arus lebih mengamankan sistem dengan cepat dan tepat untuk mengurangi
atau mencegah kerusakan pada peralatan yang mendukung sistem (Hussin, et al., 2016, p.40).
Untuk mengamankan sistem kelistrikan dari gangguan diperlukan alat proteksi yang
dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan terintegrasi dengan peralatan pendukung. rele proteksi
konvensional yang terdiri dari rele tipe elektromagnetik dan tipe statik tidak dapat bekerja
dengan cepat, tepat, dan/atau terintegrasi dengan peralatan pendukung. Untuk itu rele
konvensional tidak efektif melindungi sistem kelistrikan dan peralatan yang mendukung sistem
(Amrie, 2013, p.2).
Rele tipe elektromagnetik dan tipe statik mempunyai kekurangan yaitu bekerja dalam
kondisi tidak baik, tidak akurat, dan tidak responsif. Teknologi sistem digital dapat membaca dan
mengkonversikan nilai analog ke digital dengan alat mikrokontroler. Teknologi sistem digital,
membuka peluang untuk merancang rele arus lebih digital berbasis mikrokontroler (Cahayahati,
2012, p.1).
Di laboratorium Sistem Daya Elektrik, tidak tersedia alat rele arus lebih untuk alat
proteksi. Alat proteksi yang tersedia, sebaliknya adalah rele statik dan elektromagnetik atau tipe
konvensional. Mikrokontroler Arduino adalah sistem minimum mengolah input digital dan
analog dengan berbagai output. Arduino, disamping sebagai sistem minimum, juga relatif murah
dibanding rele proteksi yang diproduksi oleh industri skala besar.
Tujuan penelitian ini merancang prototipe rele arus lebih (OCR) dengan karakteristik
inverse berbasis sensor arus ACS-712 dan mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang bekerja
dalam kondisi baik, akurat, dan responsif. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah alat prototipe yang bekerja dengan baik, akurat, dan responsif untuk memproteksi sistem
kelistrikan dari gangguan di Laboratorium Sistem DayaElektrik
BAB II
DASAR TEORI
Proteksi arus lebih adalah proteksi atau perlindungan terhadap perubahan parameter arus yang
sangat besar dan terjadi dengan cepat yang disebabkan oleh karena hubung singkat. Proteksi arus
lebih ini antara lain diaplikasikan pada:
1. Hubung singkat antar fasa yang dikenal sebagai proteksi arus lebih (overcurrent protection)
dan relay yang digunakan untuk proteksi tersebut disebut relay arus lebih (overcurrent relay)
2. Hubung singkat tanah, dikenal sebagai proteksi hubung tanah (earthfault protection/ ground
fault protection) dan relay yang digunakan untuk proteksi ini dikenal dengan nama earth fault
relay atau ground fault relay.
I n t=k
Dimana:
k = konstanta
t = waktu operasi
Dimana n berubah-ubah dari 0 sampai dengan 8 diperoleh beberapa jenis karakteristik pada
OCR, antara lain:
1. Defenite Time, dimana waktu operasi relay sama untuk semua besar gangguan, atau t =
k
2. Standard Inverse (SI), waktu operasi relay berbanding terbalik dengan besar arus
gangguan.
3. Very Inverse (VI), waktu operasi juga berbanding terbalik dengan besar arus gangguan
namun kurvanya lebih tajam penurunnnanya dibandingkan SI.
Secara umum persamaan inverse time delayed characteristic tersebut dapat dituliskan sbb:
IEC CURVES IEEE CURVES
t=Tx ¿ t=TDx ¿
Dimana:
t = Operation Time
β = Konstanta
K = Konstanta
Is = Setting
a = Konstanta
Dengan tabel nilai untuk masing-masing variabel tersebut seperti tampak pada tabel 2.1.
0.14
t= 0.02
(M −1)
Sedangkan VI didapatkan persamaan sbb:
13.5
t=
(M −1)
II.2.2 Karakteristik
Dari persamaan di karakteristik Defeinite, Standard Inverse, Very Inverse dan Extremely
Inverse, maka diperoleh karakteristik sesuai gambar no. 2.3
PROSEDUR PERCOBAAN
Modul Terco
Kabel Secukupnya
B. Langkah Percobaan
3. Pilih Bus A
5. Setting OCR
Gambar 4. OCR
Pilih setting
Gunakan panah kiri, kanan, atas, bawah untuk sampai ke PHLPTOC1 (Low setting OCR)
Function description IEC 61850 IEC 60617 ANSI/IEEE C37.2
Identification Identification Device Number
Three-phase non-directional PHLPTOC 3I> 51P-1
overcurrent protection-low stage
Three-phase non-directional PHHPTOC 3I>> 51P-2
overcurrent protection-high stage
Three-phase non-directional PHIPTOC 3I>>> 50P/51P
overcurrent protection-
instantaneous stage
Pada submenu PHLPTOC, maka akan terdapat beberapa parameter yang perlu diset
8. Perhatikan waktu trip relay dan catat waktunya (dapat dengan menggunakan stopwatch
ataupun waktu trip yang ter-record direlay di menu monitoring).
C. Rangkaian Percobaan
Gambar 5. Modul supali PLN
DATA PERCOBAAN
Untuk percobaan karaktersitik operasi inverse, waktu operasi dihitung terlebih dahulu agar dapat
dbandingkan langsung dengan waktu hasil percobaan.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada tahap awal perkembangan industry tenaga listrik, suatu sistem tenaga terdiri dari
sebuah generator kecil yang digunakan untuk memasok kebutuhan listrik didaerah setempat.
Sistem demikian belum dilengkapi dengan sistem proteksi dan biasanya diawasi langsung oleh
operator. Pada waktu itu operatorlah yang bertindak untuk membuka pemutus daya apabila
melihat ada kelainan atau gangguan sehingga generator tersebut terhindar dari kerusakan. Namun
seiring dengan perkembangan jaringan sistem tenaga yang dari waktu kewaktu semakin besar
maka cara-cara demikian tidak lagi dipertahankan dan harus ada cara-cara yang lebih efektif
yang bisa digunakan untuk memproteksi sistem dari gangguan.
Sistem proteksi pertama yang dilakukan untuk mengamankan sistem adalah dengan
menggunakan sekering. Kemudian disusul dengan menggunakan rele beban lebih ataupun
tegangan kurang yang kemudian diikuti oleh berkembangnya sistem proteksi dengan rele arus
lebih. Sebelum teknologi jenis-jenis rele lain berkembang, rele arus lebih inilah rele proteksi
yang pertama dan paling sederhana yang banyak digunakan untuk memproteksi jaringan sistem
tenaga listrik.
Dalam perkembangan waktu rele proteksi ini kemudian berkembang mulai dari
penerapan sederhana menggunakan satu rele hingga beberapa rele yang diatur secara bertingkat
berdasarkan besarnya arus gangguan yang berbeda-beda sesuai letak gangguan. Proteksi arus
bertingkat ini dimaksudkan agar rele-rele tersebut bisa mengatasi gangguan secara diskriminatif
sesuai dengan letak gangguan. Disamping itu faktor lain yang perlu diperhatikan agar sebuah rele
arus lebih dapat bekerja secara tepat dan stabil maka perbedaan antara arus hubung singkat
minimum dengan arus beban maksimum harus cukup besar. Hal tersebut diperlukan agar rele
arus lebih tersebut tidak boleh bekerja terhadap arus beban lebih maksimum.
Pada dasarnya rele arus lebih dapat diklasifikasikan atas dua kategori, yaitu rele arus
lebih biasa atau non-direksional dan rele arus lebih yang dilengkapi dengan elemen arah.
BAB VI
PENUTUP
Berdasarkan hasil penulisan dapat disimpulkan bahwa penggunaan relay arus lebih atau
Over Current Relay mempunyai peran yang sangat penting dalam memproteksi sistem tenaga
listrik. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah penyetelan waktu minimum dari relay arus lebih
(terutama dipenyulang) tidak lebih kecil dari 0,3 detik. Pertimbangan ini diambil agar relay tidak
sampai trip lagi Inrush Current dari transformator distribusi yang memang sudah tersambung
dijaringan distribusi sewaktu PMT penyulang tersebut dioperasikan.