A. Tujuan
1. Komputer
2. Uni Train Interface SO4203-2A
3. Uni Train Experimenter SO4203-2B
4. Uni Train Extended Supply SO4203-2D
5. Uni Train Power Supply SO4203-2A
6. Uni Train Basic Transistor Card SO4203-7E
7. Uni Train Set of Cables SO5146-1L
8. Uni Train Connection Plugs SO5124-7B
9. Multimeter
C. Dasar Teori
C.1 Struktur Transistor
Secara umum terdapat tiga macam variasi rangkaian transistor
yang dikenal dengan is-ilah konfigurasi, yaitu konfigurasi basis
bersama (common-base configuration), konfigurasi emitor bersama
(common-emitter configuration), dan konfigurasi kolektor bersama
(common- collector configuration). Istilah bersama dalam masing-
masing konfigurasi menunjuk pada terminal yang dipakai bersama
untuk input (masukan) dan output (keluaran). Gambar 4.1
menunjukkan tiga macam konfigurasi tersebut (Herman,2007:60-61).
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.1 Konfigurasi transistor (a) basis bersama (b) emitor bersama (c)
kolektor bersama
Bila mengikuti prinsip kerja dua dioda yang berbalikan, maka dioda
emitor-basis yang mendapat bias maju akan mengalirkan arus dari emitor ke
basis dengan cukup besar. Sedang- kan dioda basis-kolektor yang mendapat
bias mundur praktis tidak mengalirkan arus. Dengan demikian terminal
emitor dan basis akan mengalir arus yang besar dan terminal kolektor tidak
mengalirkan arus.
Namun yang terjadi pada transistor tidaklah demikian. Hal ini
disebabkan karena dua hal, yaitu: ukuran fisik basis yang sangat sempit
(kecil) dan tingkat doping basis yang sangat rendah. Oleh karena itu
konduktivitas basis sangat rendah atau dengan kata lain jumlah pembawa
mayoritasnya (dalam hal ini adalah elektron) sangatlah sedikit dibanding
dengan pem- bawa mayoritas emitor (dalam hal ini adalah hole). Sehingga
jumlah hole yang berdifusi ke basis sangat sedikit dan sebagian besar tertarik
ke kolektor dimana pada kaki kolektor ini ter- dapat tegangan negatip yang
relatif besar (Herman,2007:56-58).
Beta ()
Faktor penguatan arus pada emitor bersama disebut dengan BETA
(). Seperti halnya pada , istilah juga terdapat dc (beta dc) maupun
ac (beta ac). Definisi ac (atau saja) adalah: (Herman,2007:61-62).
C.8 Karakteristik Kurva
Kurva karakteristik input untuk transistor dengan konfigurasi basis
bersama (CB) untuk transistor npn bahan silikon dapat dilihat pada gambar
3.8. Kurva ini menggambarkan hubungan antara arus input IE dengan
tegangan input VBE untuk berbagai variasi tegangan output VCB. Dalam hal
ini tegangan VCB sebagai parameter.
Apabila kurva karakteristik input CB ini diperhatikan, maka
bentuknya hampir menye- rupai kurva dioda pada saat mendapat bias maju.
Hal yang terjadi pada transistor juga demikian, karena persambungan emitor-
basis mendapat bias maju. Pada saat tegangan VBE seki- tar 0,7 Volt
(tegangan cut-in) arus IE akan naik dengan cepat.
D. Langkah Percobaan
8. Mengatur basis waktu osiloskop untuk 200ms dan klik pada tombol
DAYA dari generator fungsi lagi. Kemudian merekam kurva tegangan
dengan osiloskop. Tarik jejak kurva ke jaringan di bawah ini.
D.2 Transistor Sebagai Penguat
D.2.1 Mengatur Titik Operasi
UOmax = V
UO = V
Membuka Fungsi Generator instrumen virtual dengan memilih Instrumen
Sumber Tegangan Fungsi Generator dari menuatau dengan mengklik
pada diagram di bawah ini, dan pilih pengaturan seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut. Kemudian beralih instrumen menggunakan tombol
POWER.
Settings for the Function Generator
Amplitude at 1:100 20 %
Frequency: 1 kHz
Waveform: Sine
8. Dari nilai yang ditentukan untuk tegangan output adalah mungkin untuk
menghitung gain AU. Menghitung ini dengan membagi tegangan output UO
dengan tegangan inputUI.
AU = UO / UI = V/ mV =
13. Mengalihkan Fungsi Generator instrumen virtual lagi dan terus makan
sinyal sinusoidal amplitudo 40mVpp (20% untukrasio1: 100) dan
frekuensi1kHzke basist ransistor rmelalui kapasitor C1. Catat ini di
Channel A dari osiloskop. Catat outputdi Channel B. Tarik jejak kurva ke
jaringan di bawah ini.
Menafsirkan jejak osiloskop, dan pilih yang mana dari pernyataan berikut
adalah benar.
AU =