SAKLAR SENTUH
Disusun :
Isep Suryana
EK – 1 A
13
II. PENDAHULUAN
Rangkaian saklar sentuh akan bekerja jika plat “ON” disentuh dengan jari
tangan. Pada saat plat disentuh dengan jari tangan , dimana tegangan pada pin
pemicu (input) yang diterimanya yaitu negative yang terdapat pada tubuh
manusia. Sehingga taraf IC 555akan memberikan sinyal masukan ke relay dan
selanjutnya relay akan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan beban
pada rangkaian listrik.
2.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka muncul permasalahan
sebagai berikut :
2.3. Manfaat
7. Mahasiswa dapat menguji coba rangkaian saklar sentuh yang telah dibuat.
Monostable berasal dari kata mono yamg berarti satu dan stable berarti stabil.
Mengapa dikatakan demikian, karena karena sifat dari rangkaian ini IC 555
berfungsi menghasilkan satu keadan mantap (one –shot) pada outputnya. Sifat ini
dapat dimanfaatkan sebagai pewaktu tunda, pendeteksi pulsa yang hilang, saklar
tanpa riak sinyal, saklar sentuh, pembagi frekuensi,dan kapasitansi meter.
Monostable multivibrator merupakan salah satu pengembangan oscliator
tipe relaksasi dengan pemicu (trigerred). Multivibrator monostable memiliki satu
kondisi stabil sehingga sering juga disebut sebagai multibrator one-shot. Saat
osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada waktu
singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta waktu dari rangkaian
tank circuit RC menentukan periode waktu perubahan keadaan. Rangkaian
memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak stabil. Rangkaian akan
rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi tak stabil diawali dengan
pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 0,7 R2C1, rangkaian
multivibrator kembali ke kondisi stabil. Rangkaian monostable multivibrator tidak
mengalami perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang pada jalur input
oscilator.
Jika permukaan plat sentuh (tembaga) disentuh, maka transistor BC107 akan
“ON” sehingga mentrigger (pin 2) IC 555. Hal ini akan menyebabkan output (pin
3) menghasilkan sebuah pulsa dengan durasi waktu (T);
Dengan rumus:
T= 1,1 RC
2. Switch Transistor
Daftar komponen
Daftar bahan
4.3. Peralatan
Selain bahan dan komponen, diperlukan juga peralatan sebagai berikut :
Daftar Alat
No NamaAlat Jumlah
1. Laptop 1 buah
2. Setrika 1 buah
3. Solder 1 buah
4. Printer Laser 1 buah
5. Tang 2 buah
6. Ragum 1 buah
7. Mata Bor 1 buah
8. Mesin Bor 1 buah
9. Multimeter 1 buah
10. Catu daya 5 volt 1 buah
11. Atraktor 1 buah
V. HASIL PERANCANGAN
Ujicoba awal:
1. Periksa rangkaian
2. Sambungkan catu daya 5 volt (TR)
3. Ukurlah masing – masing pin IC dan hasilnya tulis pada tabel.
1 0 GND
2 5,30 Trig
3 0 Out
4 5,30 Reset
5 0,2 Cv
6 5,30 Thr
7 0 GND 5,30 Disc
8 0,13 5,30 Vcc
9 -3,36
10 5,30
11 0,46
12 0,21
13 5,30
14 5,30 Vcc
Pertanyaan:
Berapa tegangan pada IC 555 pin 3 (output) dengan menyentuh elektodaya
?
5.1. Kesimpulan
Saklar sentuh merupakan salah satu cara yang berfungsi untuk memutus serta
menghubungkan arus listrik sesuai keinginan kita. Saklar ini sangat peka sehingga
akan dapat beroperasi hanya dengan diraba jari saja. Rangkaian elektronika ini
dapat dipakai untuk menyalakan lampu. Dan tentu saja lampu ini dapat diganti
dengan sesuatu yang Anda butuhkan, contohnya kunci morse, relay, pemancar
radio, dan lain sebagainya. Latar belakang kepekaan saklar ini sebenarnya
berdasarkan dideteksinya arus yang sangat kecil yang melewati jari-jari yang
menghubungkan dua kontak. Nah, kontak-kontak ini perlu dilindungi terhadap
karat karenanya perlu diolesi timah solder.
Adapun prinsip kerja dari rangkaian ini adalah sebagai berikut. Apabila
kontak-kontak diraba dengan jari, pasti arus sangat kecil mengalir dalam sirkuit
basis-emitor Q1. Sehingga arus kolektor di Q1 akan sudah cukup besar guna
mengaktifkan seluruh sistem. Untuk emitor Q2 dan Q3 dirangkaian sebagai
penyulut Schmitt. Pada bagian terbesar dari rangkaian saklar sentuh ini, Q1 akan
mengalir masuk ke basisnya Q2 dan membuat Q2 menghantar dengan kuat.
Proses ini menyebabkan Q3 menjadi tersumbat. Sebab tersumbanya emitor
tersebut, maka kolektor Q3 menjadi bertengangan kira-kira setinggi + pada
baterai. Untuk basis Q4 juga mendapat tegangan +baterai ini sehingga Q4 pun
dapat menghantar listrik sehingga lampu dapat menyala. Apabila jari kita diangkat
dari kontak-kontak, secara otomatis arus basis akan berhenti mengalir di Q1.
Akibat berhentinya basis Q1, basis Q2 tidak akan lagi mendapat tegangan
sehingga Q2 menjadi tersumbat. Akibat tersumbatnya basis Q2 tersebut, maka
basis Q3 juga akan menarik arus lewat R3 sehingga Q3 ini pun menghantar. Jika
Q3 mulai menghantar, pasti tegangan pada emitornya naik sedikit oleh umpan
balik yang membuat Q2 dipercepat menyumbatnya. Disisi lain, sementara itu
tegangan di kolektor Q3 menurun hingga akhirnya tidak dapat menjangkitkan arus
basis di Q4. Turunnya tegangan pada Q3 ini maka akan menyebabkan Q4 pun
menyumbat dan lampu padam atau mati.
Pengaplikasian Rangkaian saklar sentuh ini bisa kita aplikasikan sebagai :
5.2. Saran
http://komponenelektronika.biz/rangkaian-saklar-sentuh.html
http://blogelektronikadi.blogspot.co.id/2012/09/rangkaian-saklar-sentuh-
menggunakan-ic.html
http://www.alldatasheet.com
LAMPIRAN