Anda di halaman 1dari 33

Matematika Teknik I

EL2005 – Semester Antara


PERTEMUAN 02: RANK, BASIS, DAN DIMENSI

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 1


Matriks Eselon Baris
Matriks segitiga hasil OBE yang terbentuk dari matriks
koefisien, matriks augmentasi, dan keseluruhan sistem
tersebut disebut dengan bentuk eselon baris. Elemen/unsur
pertama pada matriks eselon baris tidak harus selalu
bernilai nol.
Contoh:

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2


Rank Matriks
  diketahui sejumlah sistem linier dengan sejumlah variabel yang tidak diketahui, maka
Jika
bentuk umum Matriks Augmentasi:

Dengan dan setiap elemen pada zona biru adalah nol.


Rank matriks adalah jumlah baris tak nol, , pada matriks koefisien baris tereduksi .

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 3


Kombinasi Linear

 Sebuah vektor dinamakan kombinasi linear dari vektor ,


…, , jika vektor – vektor tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk :

dimana adalah bilangan skalar riil.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 4


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 5
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 6
Bebas Linier (Lineraly Independent)
Misalkan
  S = adalah himpunan vektor diruang vektor U, himpunan S dikatakan :

1. bebas linear (linearly independent),


jika SPL homogen:

hanya mempunyai satu solusi (tunggal), yakni


,….,

2. tak bebas linear (linearly dependent),


Jika solusinya lebih dari satu, artinya ada solusi untuk suatu ,

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 7


Contoh:
1.  Misal =(2, 4, 0), dan = (1, –1, 3), adalah vektor-vektor di R3. Apakah vektor berikut
merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor di atas.
a. =(4, 2, 6)
b. =(1, 5, 6)
c. = (0, 0, 0)
2. Diketahui = (−1, 3, 2) dan = (1, 1, −1). Apakah saling bebas linear di R3 ?

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 8


Jawa
b1:

a. k1u  k 2 v  a
Tulis akan diperiksa apakah ada k1, k2,
sehingga kesamaan tersebut
dipenuhi.
 2   1   4 
     
k1  4   k2  -1    2 
 0   3   6 
     
Ini dapat ditulis
 2 1   k1   4 
menjadi:      
 4 -1     2 
 0 3   k   6 
   2   

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 9


b.
Tulis :   
k 1u  k 2 v  b

 2  1   1 
     
k1  4   k 2 -1    5 
 0   3  6 
     

ini dapat ditulis menjadi:

 2 1   1 
   k1   
 4 - 1      5 
 0 3   k2   6 
   

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 11


c.Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,
maka dapat ditulis
  
k 1u  k 2 v  c

artinya vektor nol merupakan kombinasi linear dari vektor apapun.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 13


Jawab 2 :
Diketahui u    1, 3, 2 dan a  1, 1,  1
Apakah saling bebas linear di R3

T   
k1u  k 2 a  0
ulis
a
tau  -1 1  0
   k1   
 3 1     0
 2  1   k2  0
   

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 14


dengan OBE dapat diperoleh :
 -1 1 0  1  1 0 1 0 0
     
 3 1 0  ~ 0 4 0 ~  0 1 0
 2 1 0  0
   1 0   0 0 0
 
dengan demikian diperoleh solusi tunggal
yaitu :
k1 = 0, dan k2 = 0.
Ini berarti ū dan ā adalah saling bebas linear.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 15


Rank Matriks
Jumlah maksimum vektor baris yang bebas linear (linearly independent) dari suatu
matriks, sehingga untuk menentukan Rank Matriks adalah dengan mencari jumlah
maksimum vektor baris yang saling bebas linier.
Jumlah vektor yang bebas linier pada suatu matriks adalah sama dengan jumlah
baris tak-nol pada matriks eselon baris. Oleh karena itu, salah satu metode lain untuk
mencari Rank Matriks adalah dengan mentransformasi matriks menjadi matriks
eselon dan kemudian menghitung jumlah baris tak-nolnya.
Tiga definisi Rank yang saling ekuivalen:
•Secara vektor baris
•Secara vektor kolom
•Secara sub-matriks dengan determinan tak-nol

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 17


Rank Matriks
Contoh
Tiga vektor:

Adalah linear tak bebas karena:

Sedangkan dua baris pertama adalah vektor baris bebas linier karena
Sehingga dan
Oleh karena itu rank matriks tersebut adalah 2.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 18


Rank Matriks
Penentuan melalui matriks eselon baris:

Matriks terakhir adalah berbentuk matriks eselon baris dan memiliki 2 baris tak-nol, sehingga
Rank Matriks adalah 2.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 19


Basis dan Dimensi
Jika V adalah sembarang ruang vektor dan S = { ū1, ū2, … , ūn } merupakan himpunan berhingga
dari vektor – vektor di V, maka S dinamakan basis bagi V jika kedua syarat berikut dipenuhi :

• S membangun V

• S bebas linear

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 20


Contoh :
Tunjukan bahwa himpunan matriks berikut :
 3 6   0  1  0  8  1 0 
M    ,   ,   ,  1 2 
 3  6  1 0   12  4   
merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2
Jawab :
Tulis kombinasi linear :
3 6   0  1  0  8  1 0 a b 
k1    k2  1 0   k3  12  4  k 4  1 2   c d  atau
3  6        
 3k1  k 4 6k1  k 2  8k 3   a b 
    
 3k1  k 2  12k 3  k 4  6k1  4 k 3  2k 4   c d 
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 21
dengan menyamakan setiap unsur
pada kedua matriks, diperoleh SPL :
 3 0 0 1   k1   a 
 6 1  8 0  k  b 
   2   
 3  1  12  1  k3   c 
     
 6 0  4 2   k 4   d 
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det(MK)  0  SPL memiliki solusi
untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det(MK)  0 SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 22


Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.

Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
 1 0 0 1 0 0 0 0 
  0 1  ,  0 0  , 1 0  ,  0 1  
         

juga merupakan basisnya.


Misalkan
matriks :
 1  2 1 1 
 
A 1 2 3 1  Vektor baris
 1 2 2  1 
 
Vektor kolom
dengan melakukan OBE
diperoleh :
1 2 0 -1
 
0 0 1 0

0 0 0 0

Perhatikan kolom-kolom pada matriks hasil OBE

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 24


matriks A mempunyai basis ruang kolom yaitu :
  1   1 
    
 1 ,  3  
 1   2  
   baris
basisruang   diperoleh dengan cara,

Mentransposkan terlebih dahulu matriks


A,
lakukan OBE pada At, sehingga
diperoleh :  1 -1 
 0 
 2 
 
 1 
 
 0 1 
 2 
 
 
 0 0 0 
 
 0 0 0 
 

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 25


Kolom-kolom pada matriks hasil OBE yang memiliki
satu utama berseseuaian dengan matriks asal (A).
Ini berarti,
matriks A tersebut mempunyai basis ruang baris :

  1   1  
    
  2   2  
 ,   
  1   3  
 1    1 
 

Dimensi basis ruang baris = ruang kolom


dinamakan rank.
Jadi rank dari matriks A adalah 2.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 26


Contoh :
Diberikan SPL homogen :
2p + q – 2r – 2s = 0
p – q + 2r – s = 0
–p + 2q – 4r + s = 0
3p – 3s =0
Tentukan basis ruang solusi dari SPL
diatas
Jawab :
SPL dapat ditulis dalam bentuk :
 2 12 2 0 
 
 1 1 2 1 0 
 1 2  4 1 0 
 
 3 0 0  3 0 

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 27
dengan melakukan OBE diperoleh :
1 0 0  1 0
 
0 1  2 0 0
0 0 0 0 0
 
0 0 0 0 0 

Solusi SPL homogen tersebut
adalah :
 p  1  0
     
 q   0  2
 r    0 a   1 b
     
 s  1  0
     
dimana a, b merupakan parameter.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 28


Jadi, basis ruang solusi dari SPL diatas
adalah :
 1  0 
    
  0  2 
  0 , 1 
    
 1  0 
   

Dimensi dari basis ruang solusi dinamakan nulitas.


Dengan demikian, nulitas dari SPL diatas adalah 2.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 29


Catatan:
 Jika u = 0, maka u pasti dependen.

 Jika u ≠ 0, maka u pasti independen.

 Himpunan vektor yang memuat 0 pasti dependen.

 Himpunan vektor yang memuat dua vektor yang sama atau dua vektor yang berkelipatan, pasti
dependen.

 Andaikan U ⊂ V. Jika U dependen, maka V juga dependen.

 Andaikan W ⊂ V. Jika V independen, maka W juga dependen.

 Secara geometeris, dua vektor yang dependen terletak pada garis (bidang) yang sama.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 30


Latihan
6 3
1.Nyatakanlah matriks  0 8
 
sebagai kombinasi linear dari matriks basis berikut :
 1 2 0 1  4  2
  1 3 ,  , dan  
  2 4  0  2 

2. Periksa, apakah himpunan berikut bebas linear !


a.{6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
b.{1 + 3x + 3x2, x + 4x2, 5 + 6x + 3x2, 7 + 2x – x2}
3. Periksa, apakah himpunan A = {6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
membangun polinom orde 2 !

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 31


4. Periksa, apakah himpunan berikut merupakan
basis bagi polinom orde 2 (P2)
a.{4 + 6x + x2, – 1 + 4x + 2x2, 5 + 2x – x2}
b.{– 4 + x + 3x2, 6 + 5x + 2x2, 8 + 4x + x2}
5. Misalkan
J  a  bx  cx 2 a 2  b 2  c 2 

merupakan himpunan bagian  dari ruang
vektor
Polinom
Periksa ordeapakah
dua. J merupakan
subruang
dari ruang vektor Polinom orde
dua
Jika ya, tentukan basisnya
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 32
6. Diberikan SPL homogen :
p + 2q + 3 r = 0
p + 2q – 3 r = 0
p + 2q + 3 r = 0,
Tentukan basis ruang solusi (buktikan)
dan tentukan dimensinya.
7. Tentukan rank dari matriks :
 1  2  1 1 
1 2 3  1
 
 1 2 2  1

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 33

Anda mungkin juga menyukai