Anda di halaman 1dari 6

VIDEO LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA YAGI

OLEH M. MARUF ASYHARI ANDI KURNIAWAN

: 308532314861 308532314862

PRODI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS NEGERI MALANG 2010

I. TUJUAN
1. Membuat antena yagi untuk daerah Malang dan sekitar. 2. Merancang dan mendesain antena yagi sesuai dengan perhitungan. 3. Dapat mengaplikasikan antena yagi sebagai penerima UHF.

II. DASAR TEORI


Antena Yagi adalah salah satu contoh antena yang banyak dipakai oleh masyarakat. Antena Yagi terdiri dari antena dipole lipat (folded dipole) setengah gelombang () yang ditambah pemantul (reflector) dibelakangnya dan beberapa pengarah (director) di depannya. Pada frekuensi UHF (Ultra High Frequency) biasanya digunakan antena Yagi yang menggunakan reflektor bidang sudut. Bidang sudut di sini maksudnya adalah suatu permukaan baik berupa jala-jala dari kawat alumunium maupun dari permukaan berupa lembaran alumunium yang membentuk bidang sudut. Dari uraian di atas timbul permasalahan adakah perbedaan penguatan sinyal antara antena UHF jenis Yagi yang menggunakan reflektor bidang sudut permukaan kawat alumunium bentuk jala-jala dengan antena UHF jenis Yagi yang menggunakan reflektor bidang sudut permukaan lembaran alumunium padat pada daerah berpenghalang (deep fringe area). Rumus perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan spacing antena Yagi dua elemen adalah sebagai berikut :
Untuk mendapatkan panjang gelombang () berlaku persamaan = c/f, dengan c = 3.108 meter/detik.

Driven elemen 145 / f (dalam MHz) meter. Director 137 / f (dalam MHz) meter. Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter.
Jarak masing-masing elemen pada antena Yagi adalah sebagai berikut : Jarak reflektor ke driver = 0,35 Jarak driver ke direktor 1 = 0,14 Jarak direktor 1 ke direktor 2 = 0,18 Jarak direktor 2 ke direktor 3 = 0,25 Jarak direktor 3 ke direktor 4 = 0,27

Jarak direktor 4 ke direktor 5 = 0,30 Panjang driver adalah , dengan adalah c/f. Jadi (c/f) atau (3 . 108)/f = 150/f meter, frekuensi dalam MHz. Ini adalah panjang listrik atau panjang ruang bebas bagi antena tersebut (electrical length/free space length). Antena terbentang antara tanah dan udara. Antena membutuhkan penyekat terhadap tanah. Udara dan penyekat menyebabkan efek kapasitif sehingga mempengaruhi kecepatan rambat gelombang elektromagnet. Oleh karena itu, panjang antena dikoreksi dengan faktor K menjadi (150 K/f) meter dan ini adalah panjang mekanik (LDE) atau panjang fisik antena (physical length). Besar nilai K dapat dilihat pada grafik 1, yaitu tergantung pada besar perbandingan terhadap diameter batang konduktor (bahan antena). Semakin besar diameter batang konduktor, semakin kecil perbandingan terhadap diameter batang konduktor, dan semakin kecil nilai K, sehingga ukuran panjang antena semakin pendek.

Antena Yagi menggunakan antena dua kutub yang selanjutnya disebut driven element, ditambah dengan beberapa elemen parasitik. Elemen parasitik berguna untuk menaikkan efisiensi daya dan mengarahkan radiasi pada satu sisi. Elemen parasitik terdiri dari elemen pemantul dan elemen-elemen pengarah. Elemen pemantul berfungsi untuk memantulkan sebagian energy ke antena dua kutub. Sedangkan elemen pengarah berfungsi untuk mengarahkan sebagian energi ke antena dua kutub. Untuk penggunaan pada UHF, elemen reflektor tunggal Yagi biasanya digantikan dengan sebuah permukaan pemantul bidang (plane reflecting surface), baik yang berupa sebuah permukaan rata atau suatu sudut dari dua permukaan. Permukaan yang memantulkan ini
dapat berupa logam padat, atau dapat juga berupa jala-jala kawat atau suatu jaringan batang-batang logam yang saling dihubungkan. Dengan reflektor sudut diperoleh keterarahan yang sedikit lebih tajam.

III. ALAT DAN BAHAN


Penggaris Gunting Obeng Baut Tang potong Aluminium

Lembaran seng Pipa PVC Kabel antena

Jack antena Lem lilin

IV. LANGKAH KERJA


Menghitung dan mendesai gambar antena sesuai dengan gambar 1. Mempersiapkan alat dan bahan Memotong aluminium untuk driven sesuai dengan perhitungan dan desaian gambar antena. Membentuk bagian driven, reflector dan director sesuai dengan desain perancangan. Memasang bagian antena sesuai dengan perhitungan. Mencoba antena yagi dengan televisi. Mencatat hasil percobaan sesuai dengan daya tanggkap antena. Menganalisa dan menyimpulkan dalam pembuatan antena yagi.

Gambar 1. Desain perancangan antena yagi

V. HASIL
Tabel Penerimaan Stasiun dan Channel Televisi di Malang
NO STASIUN TV CHANNEL (UHF) FREKUENSI (MHZ) KONDISI PENERIMAAN

TRANS TV

22

479.25

2 3 4 5 6 7

NUSANTARA DAMAI TV (NDTV) DHAMMA TV SPACETOON GLOBAL TV AGROPOLITAN TV (ATV) JAWA POS

24 26 27 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 54 60 62

495.25 511.25 519.25 543.25 559.25 575.25 591.25 607.25 623.25 639.25 655.25 671.25 687.25 703.25 735.25 783.25 799.25

1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 1

TELEVISI (JTV) 8 MNC TV 9 INDOSIAR 10 RCTI 11 TVRI 12 ANTV 13 SCTV 14 BATU TELEVISI 15 MALANG TV 16 TV ONE 17 TRANS7 18 CRTV Keterangan kondisi penerimaan : 1. Jernih 2. Kurang jernih 3. Buruk

VI. ANALISIS
Berdasarkan hasil penerimaan stasiun TV di Malang, maka perhitungan antena yagi yang tepat untuk daerah Malang Raya sebagai berikut : Frekuensi TV UHF tertinggi = 799,25 MHz Frekuensi TV UHF terendah = 479,25 MHz = (f. tertinggi f.terendah) / 2 + f. bawah = (799,25 - 479,25) / 2 + 479,25 = 160 + 479,25 = 639,25 MHz

Frekuensi tengah

Panjang driven elemen

= ( 3x108 / 639,25x106 ) = 0,235 m = 23,5 cm Panjang reflektor elemen = panjang driven + 5% panjang driven = 23,5 + 5% x 23,5 = 23,5 + 1,175 = 24,675 cm Panjang direktor 1 = panjang driven - 5% panjang driven = 23,5 - 5% x 23,5 = 23,5 - 1,175 = 22,325 cm Panjang direktor 2 = panjang direktor 1 - 5% panjang direktor 1 = 22,325 - 5% x 22,325 = 22,325 - 1,12 = 21,2 cm Panjang direktor 3 = panjang direktor 2 - 5% panjang direktor 2 = 21,2 - 5% x 21,2 = 21,2 - 1,06 = 20,14 cm Spacing elemen = 36,6 / f >> 36,6 / 639,25 = 0,06m

VII. KESIMPULAN
1. Untuk memperoleh penerimaan yang ideal dari daerah tersebut maka perlu perhitungan dari range yang berlaku di daerah tersebut. 2. Kualitas penerimaan TVRI paling baik karena berada pada channel 42 dengan frekuensi 639,25 MHz yang merupakan frekuensi tengah untuk daerah Malang Raya.

Anda mungkin juga menyukai