Disusun Oleh :
II. Tujuan
Untuk membuat antena dengan menggunakan CST STUDIO SUITE
V. Langkah Percobaan
1. Menginstall aplikasi CST STUDIO SUITE
2. Jika sudah terinstall, buka aplikasi CST
3. Pilih new project, lalu pilih MW&RF&Optical, lalu pilih antenna, lalu klik next
4. Pilih workflow “wire”, lalu pilih “Time Domain”, lalu klik next, masukkan unit
dimensi, frekuensi, waktu, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Pada percobaan ini
menggunakan frekuensi 215 MHz.
5. Masukkan rentang nilai frekuensi minimal dan maksimal (percobaan ini menggunakan
rentang 50-300), lalu ceklis E-Field, H-Field, dan Farfield.
6. Lalu klik selesai.
VI. Analisa
Pada percobaan kali ini, untuk membuat antena 𝜆⁄2 dipole diberikan nilai radius 1,5 dan
feedline sebesar 10. Frekuensi antena sebesar 215 MHz, dengan nilai lamda sebesar 697.19
mm. Nilai 𝜆⁄2 dapat dihitung menggunakan calculator wavelength seperti gambar
dibawah ini,
Langkah selanjutnya adalah membuat feed yang terletak pada antena, beri nama FEED,
yang berorientasi pada sumbu z, dengan outer radius R. Lalu masukkan nilai Zmin -F/2
dan Zmax F/2, materialnya adalah Vaccum.
Kemudian klik picks pada modelling, pilih pick edge, dan pilih bagian feed yang akan
dipotong.
Kemudian mengatur feed monitor pada bagian E-Field, H-Field, Farfield, dan Fieldsource
untuk frekuensi sebesar 215 MHz.
Selanjutnya, tekan start simulation pada home. Maka dapat dilihat parameter antena yang
dicari, yaitu return loss, nilai VSWR, nilai Gain, dan pola radiasi antena. Untuk melihat
return loss, pilih bagian 1D-result, S-parameters, lalu klik S1-1.
Gambar 6.9 Grafik S-Parameters pada frekuensi 215 MHz.
Lalu, untuk melihat nilai return loss, dengan cara menggeser garis S1-1. Terlihat pada
gambar 6.10, return loss terjadi pada frekuensi 199.48 MHz, dimana hal ini tidak sesuai
dengan frekuensi yang kita gunakan yaitu sebesar 215 MHz.
Lalu, kita dapat melihat pola radiasi dan penguatan antena dengan cara mengklik Farfields.
Pilih frekuensi 215 MHz.
Besarnya gain dapat dilihat disamping kiri, pada gambar 6.13 terlihat bahwa gain sebesar
-1.122 dB.
Pada return loss yang tidak sesuai dengan frekuensi yang diharapkan, maka nilai L dapat
diperkecil. Bisa dilihat pada gambar 6.15 untuk garis merah L diperkecil sebesar 647.19
mm. maka frekuensi yang didapatkan 215 MHz, sesuai yang diharapkan.
Gambar 6.15 Return loss pada L = 647.19 mm
Terlihat pada gambar bahwa, titik 2 dan titik 3 dikurang dan mendapatkan hasil 24.2608 ,
lalu dikali seribu, sehingga bandwith antena yang dibuat adalah 24.260,8.
Besarnya gain pada antena dapat dilihat pada gambar 6.18 sebesar -1,122 dB.
Gambar 6.19 Pola radiasi pada L = 647.19 mm
VII. Kesimpulan
Budi L. Tiara Annisa. dan Zahra Nabila Putri. (2021, 8 April). LAPORAN PRAKTIKUM
ANTENA DIPOLE.
https://www.scribd.com/document/502128115/Laporan-Praktikum-Antena-Dipole
Diakses pada 25 Desember 2021