Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SISTEM

ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO


“antena pole dan yagi ”

NAMA : Dio Alvendri


NIM : 17065007
GRUP : 3E1

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. Tujuan :

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara mendesain antenna dipole dan antenna
yagi
2. Mahasiswa dapat membuat antenna dipole dan antenna yagi
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh dimensi antenna terhadap karakteristik
antenna.

B. Alat dan Bahan


1. 1 unit PC dengan Processor minimal i3, RAM 4GB, dan Free space HDD 50GB
2. Software CST Microwave Studio.
3. Kalkulator scientific

C. Materi Teoritis

Antenna Dipole

Antena Dipole sebenarnya merupakan sebuah antena yang dibuat dari kawat
tembaga dan dipotong sesuai ukuran agar beresonansi pada frekwensi kerja yang
diinginkan. Kawat yang dipakai sebaiknya minimal ukuran AWG ( American Wire Gauge )
# 12 atau diameter 2 mm. Lebih besar akan lebih baik secara mechanical strength. Agar
dapat beresonansi, maka panjang total sebuah Dipole ( L) adalah 0,5 x K, dimana  adalah
wave length (panjang gelombang) diudara dan K adalah velocity factor pada kawat
tembaga. Untuk ukuran kawat tembaga yang relative kecil ( hanya ber-iameter beberapa
mm ) jika dibandingkan setengah panjang gelombang, maka nilai K diambil sebesar 0,95
dan cukup memadai sebagai awal start. Sehingga rumus
untuk menghitung total panjang gelombang=300/sebuah antena Dipole adalah sbb :

= 0.5
Dimana :
f adalah frekwensi kerja yang
diinginkan. adalah panjang gelombang
diudara
L adalah panjang total antena Dipole
K adalah velocity factor yang diambil sebesar 0,95.
Gambar 1. Antenna dipole

Gambar 2. Antenna yagi

D. Tugas
~Dipole -part1, part 2 & part3, silahkan lakukan langkah-langkah berikut:
1. Silahkan akses link Video Tutorial di klikSaya or https://bit.ly/VidTutorEkp11-
12TSEAV
2. Buatlah desain antenna dipole dan antenna yagi seperti pada gambar 1 dan 2 di atas.
3. Lakukan simulasi untuk melihat pengaruh gap dan ld terhadap s-parameters dan
frekuensi pada antenna dipole
4. Lakukan simulasi untuk melihat pengaruh jumlah elemen director terhadap gain
5. Buat grafik pengaruh gap terhadap gap dan ld terhadap s-parameters dan frekuensi.
6. Buat grafik jumlah elemen director terhadap gain.
7. Deskripsikan masing-masing grafik tersebut!
8. Apa kesimpulan anda!
fr(GHz)

Gap (mm)

Gambar 3. Grafik gap vs frekuensi


S11 (dB)

Gap (mm)
Gambar 4. Grafik gap vs S11
fr(GHz)

Id (mm)

Gambar 5. Grafik ld vs frekuensi

S11 (dB)

Gambar 6. Grafik ld vs S11

Gain (dB)

n-elemen director
Gambar 7. Grafik jumlah elemen vs Gain
Bedasarkan hasil simulasi praktikum yang didapat yaitu

Antena pole

Gambar gain dari antenna dipole


Kemudian grap yang didapat yaitu
S – parameter

Jarak antar elemen pole 1


Panjang elemen pole 0.46

S – parameter

Jarak antar elemen pole 2


Panjang elemen pole 0.46

S – parameter

Jarak antar elemen pole 1


Panjang elemen pole 0.48
S – parameter

Jarak antar elemen pole 2


Panjang elemen pole 0.48

Lakukan simulasi untuk melihat pengaruh jumlah elemen director terhadap gain pada
antenna yagi. Buat grafik jumlah elemen director terhadap gain.

Jumlah Director Gain

Antena yagi
S – parameter

Jarak antar elemen pole 1


Panjang elemen pole 0.46

S – parameter

Jarak antar elemen pole 2


Panjang elemen pole 0.46

S – parameter
Jarak antar elemen pole 1
Panjang elemen pole 0.48

S – parameter

Jarak antar elemen pole 2


Panjang elemen pole 0.48
Analisa dan pembahasan

Antena dipol merupakan elemen kunci dari transmisi radio, dan telah digunakan di
seluruh Eropa dan Amerika Serikat sejak hari-hari awal radio. Ini antena sederhana adalah
konduktor listrik yang menerima dan mengirim frekuensi tinggi sinyal radio melintasi jarak yang
relatif jauh. Antena dipol adalah aparat radio yang bersatu di pusat dengan feed point frekuensi.
Dinamakan karena memiliki dua bagian, antena ini seimbang dan memiliki dua kutub simetris.
Dipol dasar dibuat dengan kawat sederhana yang sama panjang yang terbuka di dua arah yang
berlawanan dari feed point pusat. Antena dipol dianggap jenis yang paling sederhana antena
digunakan untuk mengirimkan atau menerima sinyal radio. Media ini bertindak sebagai
konduktor listrik frekuensi radio, baik sendiri atau dalam besar, jenis antena yang lebih rumit.
Mengukur satu setengah dari panjang gelombang dari satu ujung ke ujung, antena ini terkait di
pusat untuk menerima dan memancarkan frekuensi radio.

Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20 dB.


Antena Yagi Uda disusun dengan beberapa elemen atau bagian. Elemen Antena Yagi
Uda terdiri dari :
 Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah
setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan atau
diterima.
 Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya
adalah 0,55 λ (panjang gelombang).
 Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada
driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan
membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah
director, maka semakin sempit arahnya.
 Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom
berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu.
Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya
sama, yaitu 0.1 λ dari frekuensi.
Antena mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut Pola Radiasi. Pola Radiasi
antena yagi adalah 'Direksional'. Artinya perambatan sinyal dari antena ini hanya terletak pada
satu arah garis lurus.
Berdasrkan kurva yang didapat terlihat frekuensi kerja antena dipole adalah 0.5 GHz
(500 MHz). Yang mempengaruhi frekuensi kerja antena dipole adalah panjang dari elemen
dipole itu sendiri. Jika frekuensi tidak pas pada 0.5 maka yang perlu dirubah agar pas adalah
ukuran panjang antena. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang antena. Jika frekuensi
kurang dari 0.5, maka panjang antena dikurangi sedikit demi sedikit hingga pas 0.5. Dan
sebaliknya.
Pada antena yagi, ukuran panjang serta jarak dari tiap-tiap elemen mempengaruhi frekuensi kerja
dari antena. Jadi untuk membuat antena yagi yang frekuensi kerja yang dikehendaki, harus diatur
ukuran panjang serta jarak dari tiap-tiap elemen. Jika belum pas, rubah ukuran ataupun jarak satu
persatu dan sedikit demi sedikit.
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Antena
dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak
dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi
radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang
High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity
pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat
digunakan untuk melakukan pencitraan

Anda mungkin juga menyukai