Antena dipol adalah antena radio yang dapat dibuat dari kabel sederhana,
dengan pengisi berada di tengah elemen driven. Antena ini terdiri dari dua buah
logam konduktor atau kabel, berorientasi sejajar dan kolinier dengan lainya
(segaris dengan yang lainya), dengan sela kecil di tengahnya. Tegangan
frekuensi radio diterapkan pada tengah-tengah di antara dua konduktor. Antena
ini adalah antena paling sederhana dan praktis dari sudut pandang secara
teoretis. Antena ini digunakan sebagai antena, terutama antena "Telinga
Kelinci", antena televisi tradisional, dan sebagai elemen driven pada berbagai
jenis antena, seperti pada antena Yagi. Antena dipol ditemukan oleh seorang
fisikawan Jerman yang bernama Heinrich Hertz sekitar tahun 1886 dialah
orang yang merintis eksperimen dengan gelombang radio.
Antena ini memiliki panjang yang lebih pendek dari panjang gelombangnya.
Antena ini memiliki daya tahan radiasi yang rendah dan reaktansi yang tinggi,
membuat antena ini tidak efisien, tetapi antena ini sering digunakan untuk
panjang gelombang yang amat panjang. Dipol yang panjangnya setengah dari
panjang gelombang sinyal, juga sering disebut dipol setengah gelombang, dan
lebih efisien. Dalam teknik radio, istilah dipol biasanya bermakna sebuah
setengah gelombang dipol. Antena dipol sudah umum digunakan untuk
menangkap sinyal UHF pada televisi. Tetapi, antena ini dipasang berada di
dalam ruangan.
II. Prosedur Design Antena Dipole dan Simulasi Antena
1. Buka aplikasi CST Stuido Suite 2021 Student Edition yang sudah terinstall.
2. Tunggu sampai jendela worksheet dari CST Studio sudah berhasil terbuka
dan akan muncul kotak dialog yang bertuliskan “This software is licensed
for personal and educational purposes only.” → Klik Ok.
3. [Membuat template baru]
Buat template baru, dimana template ini akan disesuaikan dan ditentukan
dengan design antena kita. Klik “New Template”. → Pilih “Microwaves &
RF/ Optical” untuk area pengaplikasian (application area) dan klik bagian
“Antena” pada pilihan workflow di sisi kanan. → Next.
4. Pilih “Wire” untuk pilihan jenis workflow yang dipakai → Next.
5. Pilih “Time Domain” untuk rekommended solvers. → Next.
6. Untuk masing-masing unit pada template atur dengan pengaturan unit
sebagai berikut, lalu jika unit sudah dipastikan benar klik next.
Design Antena
Design Antena
S-Parameters (Magnitude)
Design Antena
S-Parameters (Magnitude)
V. Perhitungan Lamda
- Frekuensi: 955 MHz
- λ = c/f = 3 x 10^8 / 955 x 10^6 = 314 mm
- L ¼ lambda = ¼ x 314 = 78.5 mm
L ½ lambda = ½ x 314 = 157 mm
L 3x lambda = 3 x 314 = 942 mm
- g ¼ lambda = 78.5 / 200 = 0.3925 mm
g ½ lambda = 157 / 200 = 0.785 mm
g 3x lambda = 942 / 200 = 4. 71 mm
- R = 314 / 1000 = 0.314 mm