Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANTENA & PROPAGASI

Pengukuran Impedansi Antena


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktikum Antena dan Propagasi
Semester 6

Dosen Pengajar :
KOESMARIJANTO, ST., MT

Disusun oleh:
EL WILDATUL ULA
JTD-3A / 1541160122
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
BAB III

PENGUKURAN IMPEDANSI ANTENNA

1. Tujuan
a) Mengukur dan mengetahui nilai impedansi antenna (Z), koefisien pantul |Г|, dan SWR.
2. Alat Yang Digunakan
a) RF impedance analyser
b) Konektor adapter APC-7 to N female to BNC female
c) Kabel coaxsial 50Ω (0.5 m)
d) Antenna Folded Dipole dan antenna Dipole λ/2
3. Set-Up Perangkat
Setelah menekan saklar alat ukur ini (power line), impedance analyser membutuhkan
waktu 10 – 15 menit untuk melakukan pemanasan, selama waktu pemanasan pada display A
tertampil kode H-17 dan alat ini tidak dapat melakukan pengukuran besaran apapun (catatan :
pemakai tidak diperbolehkan menekan tombol apapun selama pemanasan). Setelah waktu
pemanasan selesai, maka akan muncul angka secara acak pada display A dan display B.
Sebelum melakukan pengukuruan, pastikan Impedance Analyzer telah siap digunakan
untuk pengukuran dengan cara :
a. Pasang terminasi 50Ω pada titik ukur Impedance Analyzer
b. Pilih fungsi Display A dan indicator pada posisi |Z| dan θ (deg)
c. Inputkan data frekuensi dengan menekan tombol – tombol pada PARAMETER SPOT
FREQ dan DATA pada frekuensi secara acak 10Mhz, 50Mhz, 100Mhz, 250Mhz, 500Mhz
dan 1000Mhz. apabila setiap frekuensi yang dientrykan, display A menunjukkan 50Ω atau
mendekati 50Ω dan display B menunjukkan θ (deg) = 0o atau mendekati 0o , maka
Impedance Analyzer sudah bisa dan siap digunakan untuk pengukuran.
d. Apabila ketika dientrykan data frekuensi dan frekuensi yang dimaksud di atas ternyata
tidak menunjukkan angka 50Ω dan 0o, maka perlu dilakukan kalibrasi.
3.1 Kalibrasi Impedance Analyzer
Tekan tombol CALIBRATION untuk melakukan kalibrasi secara otomatis dengan
program kalibrasi sendiri yang akan dimemori oleh instrumen. Kalibrasi dilakukan dengan
pengukuran 3 macam terminasi standart (0Ω, 0S, 50Ω). Prosedur kalibrasi :
a. Pasang terminasi 0Ω, kemudian tekan tombol CALIBRATION, indikator display A
menunjukkan pada R dan display B pada X artinya instrument ini terkalibrasi pada 0Ω,
kemudian tekan tombol START, frekuensi akan running secara otomatis mulai dari 1Mhz
higgan 1000Mhz, setelah frekuensi 1000Mhz berhenti, pada display A muncul karakter
CAL dan pada display B muncul karakter END yang artinya kalibrasi untuk 0Ω sudah
selesai. Lepas terminasi 0Ω.
b. Pasang terminasi 0S (∞ Ω), ganti posisi indicator display A pada G dan display B pada B
artinya instrument ini terkalibrasi 0S, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan
running secara otomatis mulai dari 1Mhz higgan 1000Mhz, setelah frekuensi 1000Mhz
berhenti, pada display A muncul karakter CAL dan pada display B muncul karakter END
yang artinya kalibrasi untuk 0S sudah selesai. Lepas terminasi 0S.
c. Pasang terminasi 50Ω, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan running secara
otomatis mulai dari 1Mhz higgan 1000Mhz, setelah frekuensi 1000Mhz berhenti, pada
display A muncul karakter CAL dan pada display B muncul karakter END yang artinya
kalibrasi untuk 0Ω sudah selesai. Tekan tonbol CALIBRATION untuk mengembalikan
operasi intrumen pada kondisi normal.
d. Terminasi 50Ω masih dalam kondisi terpasang. Inputkan data frekuensi dengan menekan
tombol – tombol pada PARAMETER SPOT FREQ dan DATA pada frekuensi secara acak
1Mhz, 10Mhz, 50Mhz, 100Mhz, 250Mhz, 500Mhz dan 1000Mhz. apabila setiap frekuensi
yang dientrykan, display A menunjukkan 50Ω atau mendekati 50Ω dan display B
menunjukkan θ (deg) = 0o atau mendekati 0o, maka impedance anlyzer sudah bisa dan siap
digunakan untuk pengukuran. Tabelkan nilai yang terukur. Apabila ketika dientry kan data
frekuensi dimaksud ternyata tidak menunjukkan angka mendekati 50Ω dan 0o atau, maka
perlu dilakukan dikalibrasi ulang.
Gambar 1 Skema Rangkaian Pengkalibrasian RF Impedance Analyzer

4. Prosedur Pengukuran
4.1 Prosedur Memilih ELEC LG Untuk Test Adapter (Termasuk Juga Saluran
Transmisi)
Mengkompensasi panjang saluran transmisi pada titik ukur.
1. Pasang test adapter
2. Pilih frekuensi kerja device yang akan diukur (202 MHz)
3. Letakkan parameter pengukuran pada |Γ|.
4. Hubungkan kabel yang akan dipergunakan untuk pengukuran (50 cm, 50 Ω) (panjang
kabel tidak boleh lebih besar dari 99,999 cm panjang elektrik), tanpa beban.
5. Tekan tombol berwana biru kemudian tekan tombol berlabel ELEC LG, maka display
ketiga yang semula indikator LED MHz akan berubah menjadi cm.
6. Masukkan angka ‘coba-coba’ ELEC LG dan coba lagi dengan angka-angka yang
berbeda, sehingga display A menunjukkan angka 1 (Γ=1) atau mendekati 1 dan
display B menunjukkan angka 0o (electric length lebih panjang dari panjang fisik,
artinya electric length lebih panjang 50 cm).
4.2 Bagaimana Memilih Fungsi Pengukuran
Gunakan tombol/knop pada bagian display A dan display B untuk memilih parameter
yang akan diukur (lihat gambar 2)
Gambar 2 Indicator Impedance Analyzer
4.3 Bagaimana Memilih Frekuensi
1. Tekan tombol PARAMETER SPOT FREQ untuk mengaktifkan fungsi pengaturan
frekuensi.
2. Masukkan angka frekuensi uji yang diinginkan melalui tombol DATA.
3. Tekan tombol ENTER.

Gambar 3 Memilih Frekuensi

4.4 Pengukuran Impedansi (Z) Dan Koefisien Pantul | Γ | Antenna Folded Dipole

Gambar 4 Skema Rangkaian pada Pengukuran Impedansi


1. Set-up seperti gambar di atas
2. Tentukan frekuensi resonansi dari antenna yang diukur pada impedansi analyzer,
sesuai pada tabel A.
3. Tentukan parameter pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul | Γ | pada
impedance Analyzer
4. Amati dan catat pada dislay A dan display B.
5. Atur frekuensi sesuai dengan tabel A dan catat impedansi dan koefisien pantul
antenna.
6. Pada frekuensi berapa didapatkan impedansi 75 Ω dan koefisien pantulnya | Γ |.
7. Pada frekuensi berapa koefisien pantul, | Γ | yang terkecil dan berapa impedansinya.
4.5 Pengukuran Impedansi (Z) Dan Koefisien Pantul |R| Antenna Dipole Λ/2
1. Ukur Panjang fisik antenna dipole λ/2 dan berapa Panjang gelombang (λ) antenna
tersebut.
2. Hitung frekuensinya dan digunakan sebagai referensi frekuensi tengah.
3. Tentukan electric length (Panjang listrik) saluran yang digunakan untuk frekuensi
tengah pada antenna dipole λ/2.
4. Pergunakan interval frekuensi 8 MHz untuk 5 kanal kebawah dan 5 kanal keatas,
seperti Tabel A.
5. Ulangi langkah 2 sampai 7 seperti pada pengukuran sebelumnya
6. Pada frekuensi berapa didapatkan impedansi 75 Ω dan koefisien pantulnya | Γ |.
7. Pada frekuensi berapa koefisien pantul, | Γ | yang terkecil dan berapa impedansinya.
5. Hasil Percobaan dan Analisis
5.1 Tabel Kalibrasi
Table 1 Kalibrasi

FREKUENSI DISPLAY A DISPLAY B


(MHz) Z(Ω) deg(⁰)
1 50,07 0,04
10 50,44 0,63
50 50,11 0,01
100 50,1 0,14
250 49,97 0,25
500 50,32 0,26
1K 49,77 0,43

5.2 Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antena Folded Dipole
Table 2 Pengukuran Impedansi dan Koefisien Pantul Antena Folded Dipole

FREKUENSI DISPLAY A DISPLAY B DISPLAY A DISPLAY B


SWR RL
(Mhz) Z(Ω) deg(⁰) |г| deg(⁰)
174 107.61 -58.3 0.6532 -45.25 4.76 -3.699
181 124.6 -45.57 0.5909 -34.24 3.88 -4.56
188 132.1 -29.8 0.5192 -23.67 3.6 -5.69
195 117.08 -12.85 0.4181 -12.86 2.44 -7.57
202 92.41 0.08 0.2949 -0.54 1.84 -10.6
205.6 75 8.56 0.219 21.86 1.56 -13.19
209 55.8 15.65 0.1671 60.28 1.4 -15.54
209.2 57.05 17.86 0.156 17.86 1.36 -16.13
217 31.06 59.11 0.6183 122.08 4.24 -4.176
224 39.81 83.52 0.9485 97.4 37.83 -0.45
231 42.06 89.65 0.9442 99.76 34.84 -0.49

Table 3 Electric Length Antena Folded Dipole

DISPLAY A |Γ| DISPLAY (degree °) ELEC LG (cm)


1.1967 0.00° 74.35cm

a. Pada frekuensi 205.6 MHz didapatkan impedansi 75 Ω dengan θ sebesar 8.56° dan
koefisien pantulnya sebesar |Γ| 0.219 dengan θ sebesar – 21,86°
b. Koefisien pantul terkecil terjadi pada frekuensi 209.2 MHz dengan nilai |Γ| sebesar
0.156.
DISPLAY A Z(Ω)
140
120 132.1
Impendansi (ohm)
124.6
100 117.08
107.61
80 92.41
60 75
40 55.8 57.05
20 39.81 42.06
31.06
0
174 181 188 195 202 205.6 209 209.2 217 224 231
Frekuensi (MHz)

DISPLAY A Z(Ω)

Gambar 5 Grafik Impedansi pada Antena Folded Dipole

DISPLAY A |г|
1
0.9485 0.9442
0.9
0.8
0.7
Koefisien Pantul

0.6532
0.6 0.5909 0.6183
0.5 0.5192
0.4 0.4181
0.3 0.2949
0.2 0.219
0.1671 0.156
0.1
0
174 181 188 195 202 205.6 209 209.2 217 224 231
Frekuensi (MHz)

Gambar 6 Grafik Koefisien Pantul pada Antena Folded Dipole


SWR
40
37.83
35 34.84
30
25
VSWR

20
15
10 4.76 3.88 3.6
2.44 1.84 1.56 1.4
5 1.36 4.24
0
174 181 188 195 202 205.6 209 209.2 217 224 231
Frekuensi (MHz)

SWR

Gambar 7 Grafik SWR pada Antena Folded Dipole

RL
0 -0.45 -0.49
-2
-4 -3.699 -4.176
-4.56
Return Loss (dB)

-6 -5.69
-8 -7.57
-10 -10.6
-12
-14 -13.19
-16 -15.54 -16.13
-18
174 181 188 195 202 205.6 209 209.2 217 224 231
Frekuensi (MHz)

RL

Gambar 8 Grafik Return Loss pada Antena Folded Dipole


5.3 Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antenna Dipole λ /2
Table 4 Hasil Pengukuran Impedansi dan Koefisien Pantul Antena Dipole λ /2

FREKUENSI DISPLAY DISPLAY B DISPLAY DISPLAY B


SWR RL
(Mhz) A Z(Ω) deg(⁰) A |г| deg(⁰)
451 62.43 24.53 0.2456 63.45 1.65 -12.19
459 61.9 19 0.1967 55.85 1.49 -14.12
467 65.13 8.7 0.1526 29.1 1.36 -16.32
467.8 63.344 29.78 0.1337 7.67 1.308 -17.47
475 69.96 -6.65 0.1783 -11.33 1.43 -14.97
483 75.04 -18.03 0.2604 -35.79 1.7 -11.68
491 94.24 -38.67 0.5019 -44.07 3.01 -5.987
499 85.81 -84.22 0.898 -60.3 18.6 -0.934
507 63.38 -98.52 1.1808 -72.39 -11.99 1.443
515 44.15 -101.82 1.1976 -100.13 -11.12 1.566
523 36.87 -93.42 1.047 -106.44 -43.55 0.398
531 35.91 -72.54 0.8348 -111.27 11.1 -1.568

Table 5 Electric Length Antena Dipole λ/2

DISPLAY A DISPLAY B ELEC LG


|Γ| (degree °) (cm)
0.53 0.08° 63.66cm

a. Pada frekuensi 483 MHz didapatkan impedansi 75,04 Ω dengan θ sebesar – 18,03°
dan koefisien pantulnya sebesar |Γ| 0.2604 dengan θ sebesar – 35,79 °.
b. Koefisien pantul terkecil terjadi pada frekuensi 467,8 MHz dengan nilai |Γ|
sebesar 0,1337.
DISPLAY A Z(Ω)
94.24
100
85.81
90
75.04
80 69.96
impedansi Ohm 70 62.43 61.9 65.13 63.344 63.38
60
44.15
50 36.87 35.91
40
30
20
10
0
451 459 467 467.8 475 483 491 499 507 515 523 531
Frekuensi (Mhz)

DISPLAY A Z(Ω)

Gambar 9 Impedansi pada Antena Dipole λ /2

DISPLAY A |г|
1.4

1.2 1.18081.1976
1 1.047
Koefisien Pantul

0.898
0.8 0.8348

0.6
0.5019
0.4
0.2604
0.2 0.24560.1967
0.15260.13370.1783
0
451 459 467 467.8 475 483 491 499 507 515 523 531
Frekuensi (MHz)

Gambar 10 Koefisien Pantul pada Antena Dipole λ /2


SWR
30
20 18.6
10 11.1
0 1.49 1.36 1.308 1.43 1.7 3.01
VSWR

-10 -11.99 -11.12


-20
-30
-40
-43.55
-50
451 459 467 467,8 475 483 491 499 507 515 523
Frekuensi (MHz)
SWR

Gambar 11 Grafik SWR pada Antena Dipole λ /2

RL
5
1.443 1.566
0 0.398
-0.934
Return Loss (dB)

-1.568
-5
-5.987
-10
-12.19 -11.68
-15 -14.12 -14.97
-16.32
-17.47
-20
451 459 467 467.8 475 483 491 499 507 515 523 531
Frekuensi (MHz)

RL

Gambar 12 Grafik Return Loss pada Antena Dipole λ /2

Anda mungkin juga menyukai