Anda di halaman 1dari 33

Lampiran Modul

Lampiran 1 :
Materi Ajar 1
Definisi Dan Prinsip Kerja Pengatur Nada (Tone Control)

Dalam sistem audio, bagian pengatur nada terletak diantara bagian Pre-Amplifier (penguat
depan) dan Final Amplifier (Penguat Akhir). Bagian pengatur nada berfungsi untuk mengatur nada
rendah (Bass) dan nada tinggi (Treble) secara terpisah. Pada bagian pengatur nada Bass,
menguatkan sinyal frekuensi rendah, sedangkan pada bagian nada treble menguatkan sinyal
frekuensi tinggi. Kurva penguatan (AV) terhadap besarnya fekuensi yang dikuatkan dapat
digambarkan menggunakan kurva berikut.

Kurva Penguatan Nada Bass Dan Treble Prinsip Kerja Pengatur Nada (Tone Control) Secara garis
besar bagian pengatur nada mempunyai prinsip kerja sebagai berikut. Rangkaian pengatur nada

dipasang sebelum rangkaian penguat.

Blok Diagram Rangkaian Tone Control (Pengatur nada)

Penguatan rangkaian ditentukan oleh impedansi umpan balik (Z2), dibagi dengan impedansi input (Z1),
dan dapat dihitung dengan rumus :

15
Modul Ajar PISAV Kls XI
Dimana :

AV = Faktor Penguatan

Z1 = Impedansi Input

Z2 = impedansi Output

Pada pengaturan nada baik Bass atau Treble pada posisi maksimum maka impedansi input (Z1)
menjadi minimum, maka penguatan pada posisi tersebut menjadi besar. Perhitungan penguatannya
adalah sebagai berikut :

Blok Diagram Rangkaian Tone Control (Pengatur Nada) Baxandall

Penguat Nada Bass Pada posisi maksimum kondensator C1 dihubung singkat potensiometer P1 rumus
perhitungannya sebagai berikut :

Pada posisi minimum kondensator C2 dihubung singkat potensiometer P1 rumus perhitungannya


sebagai berikut :

Penguat Nada Treble

16
Modul Ajar PISAV Kls XI
Pada posisi maksimum, perhitungan penguatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Pada posisi minimum, perhitungan penguatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Band Pass Filter (BPF) Aktif


Band pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal pada range frekuensi diatas
frekuensi batas bawah (fL) dan dibawah frekuesni batas atas (fH). Dalam band pass filter (BPF)
ini dikenal 2 jenis rangkaian band pass filter (BPF) yaitu band pass filter (BPF) bidang lebar
dan band pass filter (BPF) bidang sempit. Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah
dengan melihat dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q). Bila Q < 10, maka
digolongkan sebagai band pass filter (BPF) bidang lebar. Bila Q > 10, maka digolongkan
sebagai band pass filter (BPF) bidang sempit. Perhitungan faktor kualitas (Q) untuk band pass
filter adalah :

dimana

Band Pass Filter Bidang Lebar Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat
dari 2 rangkaian filter HPF dan LPF yang mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan
frekuensi cut off harus tertentu. Misalnya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari
HPF harus lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya adalah seperti

17
Modul Ajar PISAV Kls XI
Gambar berikut. Rangkaian Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar

Grafik Output Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar

Nilai penguatan tegangan absolut band pass filter (BPF) bidang lebar adalah :
Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit Syarat BPF bidang sempit adalah Q > 10. Rangkaian
yang digunakan bisa seperti gambar diatas tapi ada rangkaian khusus untuk BPF bidang
sempit. Rangkaian khusus inipun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi
spesialisnya untuk bidang sempit. Rangkaian ini sering disebut multiple feedback filter
karena satu rangkaian menghasilkan 2 batasan Lf dan Hf . Gambar rangkaian serta contoh
bandwidth bidang sempit diberikan seperti berikut ini. Persamaan persamaannya pun beda
dan tersendiri. Komponen pasif yang digunakan sama dengan komponen pasif dari LPF dan
HPF. Rangkaian Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit

18
Modul Ajar PISAV Kls XI
Perhitungan dari rangkain band pass filter (BPF) diatas dengan nilai C1=C2=C
sehingga nilai resistansinya dapat ditentukan sebagai berikut :

dimana nilai A F saat pada f C adalah :

Perlu diingat bahwa :

dengan
Ada keuntungan rangkaian band pass filter (BPF) bidang sempit ini adalah bila ingin
mengganti frekuensi centernya f C , maka tinggal mengganti nilai R2 saja, sehingga menjadi
R2′ dengan nilai sebagai berikut :

19
Modul Ajar PISAV Kls XI
LOW PASS FILTER (LPF) RC
Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan
sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan
sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang
ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali
(tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif,
dengan respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan.
Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.
Rangkaian Dasar Dan Grafik Respon Frekuensi Low Pass Filter RC

Frekuensi cut-off (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass Filter,LPF) dengan RC
dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut.

Rangkaian filter pasif LPF RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan menggunakan
R. Dimana pada filter LPF RC ini teganga output diambil pada titik pertemuan RC.
Tegangan output (Vout) filter pasif LPF seperti terlihat pada rangkaian diatas dapat
diekspresikan dalam persamaan matematis sebagai berikut.

Besarnya penguatan tegangan (G) pada filter pasif yang ideal maksimum adalah 1 =
0dB yang hanya terjadi pada frekuensi sinyal input dibawah frekuensi cut-off (fc).
Penguatabn tegangan (G) filter LPF RC pasif dapat dituliskan dalam persamaan matematis
Sebagaiberikut.

20
Modul Ajar PISAV Kls XI
Dan penguatan tegangan (G) LPF RC dapat dituliskan dalam satuan dB sebagai berikut.

Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik
mendasar sebagai berikut. Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off
(fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB. Pada saat frekuensi
sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω = 1/RC sehingga penguatan
tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB. Pada saat
frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya
penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log ωRC Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal dengan
frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) saja.

Filter Aktif Low Pass (LPF)


Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model
lainnya antara lain adalah model buffer model inverting. Low Pass Filter adalah filter yang
akan meloloskan frekuensi yang berada dibawah frekuensi cut off (fc) dan meredam
frekuensi diatas fc. Filter aktif low pass adalah rangkaian filter yang menggunakan penguat
operasional (Op-Amp) rangkaian terpadu (IC) dimana rangkaian filter aktif low pass ini akan
meloloskan sinyal input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut off rangkaian dan akan
melemahkan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian filter aktif low
pass tersebut. Seperti tampak pada gambar ini adalah gambar Low Pass Filter Butterworth
dengan perhitungan sebagai berikut :

21
Modul Ajar PISAV Kls XI
Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF)

Frekuensi cut-off filter low pass (fc) :

Penguatan filter low pass (AF) :

Respon Frekuensi Filter Aktif Low Pass

Respon frekuensi atau penguatan sinyal terhadap perubahan frekuensi sinyal input pada filter
aktif low pass ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) f < fc

2. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) sama dengan frekuensi cut-off (fc) f = fc

22
Modul Ajar PISAV Kls XI
3. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) f > fc

Jadi filter aktif low pass (LPF) akan konstans dari input 0 Hz sampai cut off frekuensi tinggi
Hf. Pada Hf penguatannya menjadi 0.707 AF dan setelah melewati Hf maka akan menurun
sampai konstan dengan seiring penambahan frekuensi. Frekuensi naik 1 decade maka
penguatan tegangan dibagi 10. Dengan kata lain, penguatan turun 20 dB (20 log 10) setiap
kenaikan frekuensi dikali 10. Jadi rate dari penguatan berturut-turut turun 20dB/decade
setelah Hf terlampuai Saat input frekuensi f = Hf, dikatakan frekuensi cut-off yang saat itu
turun 3dB (20 log 0.707) dari 0 Hz.

HIGH PASS FILTER (HPF) RC

Filter high-pass atau sering juga disebut dengan filter lolos atas adalah suatu rangkaian yang
akan melewatkan suatu isyarat yang berada diatas frekuensi cut-off (ωc) sampai frekuensi cut-off
(ωc) rangkaian tersebut dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (ωc)
rangkaian tersebut. Filter high-passs dasar disusun dengan rangkaian RC seperti berikut.

Rangkaian High Pass Filter (HPF) RC

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan
karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan
nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi
yang rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat
diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan
frekuensi diatas frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian
melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas

23
Modul Ajar PISAV Kls XI
atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut
akan dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R. Frekuensi resonansi dari
filter high-pass mengikuti nilai time constant (τ) dari rangkaian RC tersebut.

Sehingga frekuensi cut-off dari filter tersebut adalah :

Sinyal output rangkaian filter high-pass mendahului inputnya yaitu sebesar :

Grafik karakteristik dari high pass filter (HPF) atau filter lolos atas dengan komponen RC dapat
digambarkan dengan perbandingan antara tegangan output filter terhadap frekuensi yang diberikan
kepada rangkaian filter high pass (HPF) tersebut. Untuk lebih jelasnya grafik karakteristik filter high
pass (HPF) ditunjukan pada gambar berikut:

Grafik Karakteristik High Pass Filter (HPF) Dengan RC

HIGH PASS FILTER


High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi

mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi

cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap

filter ini .High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter

adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.

Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component

frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat

melewati frekuensi tertinggi.

High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara

24
Modul Ajar PISAV Kls XI
pararel dengan resistor

Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi

untuk melewatkan band frekuensi tertentu dan menahannya dari frekuensi

diluar band itu. Filter dapat diklafisikasikan dengan arahan :

 Analog atau digital

 Pasif atau aktif

 Audio (AF) atau radio frekuensi (RF)

 Filter tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filter

akan dibedakan pada filter aktif dan Filter pasif.

Elemen pasif adalah:

 Tahanan,

 Kapasitor, dan

 Induktor

Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau opamp selain tahanan dan

kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja

rangkaian . Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :

1) Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih

memberikan penguatan dan sinyal input tidak selalu seperti pada filter

pasif. Pada dasarnya filter aktif lebih gampang diatur.

2) Tidak ada masalah beban, karena tahanan input tinggi dan tahanan output

rendah. Filter aktif tidak membebani sumber input.

3) Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena

pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang

biasanya harganya mahal.

25
Modul Ajar PISAV Kls XI
Rangkaian High Pass Filter ini perbedaannya dengan Low Pass Filter hanya

perpindahan tempat tahanan dan kapasitor. Perhitungan ouputnya sebagai

berikut :

Contoh Gambar Rangkaiannya yaitu:

High Pass Filter order kedua (-40dB)

Pada LPF order kedua, HPF order kedua ini cirinya sama, maka persamaan

yang terjadi adalah :

26
Modul Ajar PISAV Kls XI
Contoh dari Gambar Rangkaian dari HPF orde 2 ini yaitu :

Karakteristik Rangkaian :

Dapat dijelaskan High Pass Filter melalui grafik dibawah :

27
Modul Ajar PISAV Kls XI
Aplikasi

High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan

digunakan sebagai bagian dari crossover audio untuk mengarahkan frekuensi

tinggi ke tweeter sementara pelemahan sinyal bass yang dapat mengganggu,

atau kerusakan, pembicara.

Crossover pada amplifier dibutuhkan bila memang kita ingin supaya

kualitas suara yang dihasilkan oleh amplifier-speaker benar benar bagus, bila

memang kualitas amplifier dan speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak

perlu lagi menggunakan crossover ini.

Tiap tiap speaker tersebut memiliki jangkauan / range frekuensi kerja

masing masing. Speaker woofer untuk frekuensi rendah, middle untuk

frekuensi tengah sedangkan tweeter untuk menghasilkan frekuensi tinggi, nah

supaya kinerja masing masing speaker ini sempurna maka input yang diberikan

harus sesuai dengan jenis speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk

memilah milah frekuensi itulah yang disebut dengan rangkaian crossover.

28
Modul Ajar PISAV Kls XI
Pada semua crossover terdapat “high-pass filter” yang fungsi nya untuk

menahan frekuensi rendah dari power amplifier, keluaran dari high pass filter

ini tentu diteruskan ke tweeter, sedangkan “low pass filter” berfungsi menahan

tugasnya menahan frekwensi tinggi dan kemudian meneruskan sinyak suara ke

woofer, sedangkan mid-filter merupakan perpaduan keduanya.

Rangkaian crossover pasif ini adalah rangkaian filter high pass dan filter

low pass. Untuk lebih jelasnya dalam membuat rangkaian crossover pasif 2

arah ini dapat dilihat skema rangkaian dan komponen yang digunakan sebagai

berikut :

29
Modul Ajar PISAV Kls XI
Lembar Kerja 1

JOB SHEET PERENCANAAN DAN INTALASI SISTEM AUDIO VIDEO


Program Studi :T.Elektronika Job Sheet : No. 1
Program Keahlian : TAV Hari / Tgl :
Mapel : PISAV Rangkaian Pre-Amp. Mic Waktu : 4 JP
Kelas / Sem : XI /3 Instruktur : Ade Imam
Suryadipatih, S.Pd

A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat membuat rangkaian Pre amp. Mic sendiri dan
memahami cara kerja dari pre amp. Mic.

B. Teori Singkat
Preamp atau preamplifier adalah sebuah alat ( rangkaian elektronik ) yang digunakan
untuk meningkatkan input gain signal audio ( penguat awal ) sebelum audio tersebut
masuk kedalam soundcard.
Fungsi dari preamp ini sudah jelas yakni untuk menguatkan daya signal yang dikeluarkan oleh input
signal atau dalam bahasa yang sederhana adalah sebagai penguat sinyal audio yang masih lemah.
Adapun sinyal awal yang di kuatkan oleh preamp ini adalah amplitude tegangan sinyal sehingga

30
Modul Ajar PISAV Kls XI
menghasilkan intensitas tegangan dari sinyal audio,yang selanjutnya akan dikuatkan lagi oleh power
amplifier ( penguat akhir ) . Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini.

C. Peralatan Yang Dibutuhkan


 Alat
1. Papan PCB ukuran 5 x 3 cm .................................................... 1 buah
2. Solder ......................................................................................1 buah
3. Dudukan solder ......................................................................... 1 buah
4. Timah ....................................................................................... secukupnya
5. Adaptor .................................................................................... 1 buah
 Bahan
1. R1 10 K ............................................................................ 1 buah
2. R2 220K ........................................................................... 1 buah
3. R3 5K6 ............................................................................. 1 buah
4. C1 100 nF ......................................................................... 1 buah
5. C2 4,7µF ........................................................................... 1 buah
6. C3 47 µF ........................................................................... 1 buah
7. Transistor C828 ................................................................ 1 buah
8. Trimpot 10 K ..................................................................... 1 buah
9. Microphone ...................................................................... 1 buah
10. Spidol Snowman ukuran M dan F ..................................... 1 buah
11. Kabel abserm .................................................................... secukupnya
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Buat layout rangkaian pre-amp mic pada papan pcb yg sudah disediakan.
3. Setelah selesai membuat layout, periksakan hasilnya pada instruktur.
4. Siapkan larutan dengan ukuran perbandingan yang sudah disediakan.
5. Lakukan proses etching.
6. Lakukan proses pengeboran
7. Setelah selesai proses ngebor, pasang komponen pada PCB yg sudah di bor.

31
Modul Ajar PISAV Kls XI
8. Lalukan uji coba rangkaian.
E. Gambar kerja

gambarGambar Rangkaian

Lembar Kerja 2

JOB SHEET PERENCANAAN DAN INTALASI SISTEM AUDIO VIDEO


Program Study :T.Elektronika Job Sheet : No. 2
Program Keahlian : TAV Rangkaian Tone Hari / Tgl :
Mapel : PDISAV Control Waktu : 4 JP
Kelas / Sem : XI /3 Instruktur : Ade Imam S., S.Pd.

A. Tujuan Praktek

Setelah selesai praktek siswa dapat membuat rangkaian Tone control sendiri dan
memahami cara kerja dari tone control.

B. Teori Singkat

Tone Control adalah rangkaian yang digunakan untuk pengaturan besar kecilnya treble
dan bas pada perangkat sumber suara. Rangkaian ini memiliki fungsi bassing yaitu
penyetelan level bass dan Trebling yaitu penyetelan level treble. Pengaturan yang tepat
akan memunculkan kualitas suara yang baik dan tentunya enak untuk di dengar. Selain itu

32
Modul Ajar PISAV Kls XI
Rancangan rangkaian yang benar juga menentukan baik atau buruknya kualitas suara
yang dihasilkan. Untuk membuat Tone Control atau pengontrol nada yang berkualitas
tinggi maka dibutuhkan juga komponen – komponen yang memiliki kualitas tinggi.
Rangkaian dari pengontrol nada ini dapat dibuat secra sederhana maupun secara
kompleks. Rumit dan tidaknya rangkaian juga menjadi factor utama terciptanya sebuah
tone control yang baik. Sejatinya tone control memiliki bebrapa komponen utama dalam
suatu rangkaian.

C. Peralatan Yang Dibutuhkan

 Alat

1. Papan PCB ukuran 7 x 3 cm .................................................... 1 buah


2. Solder ......................................................................................1 buah
3. Dudkan solder ......................................................................... 1 buah
4. Timah ....................................................................................... secukupnya
5. Adaptor .................................................................................... 1 buah

 Bahan

1. R 1 K ............................................................................ 3 buah
2. R 4K7 ........................................................................... 3 buah
3. R 5K6 ............................................................................. 3buah
4. R 47 K ............................................................................. 1 buah
5. R 330 K ........................................................................... 3 buah
6. R 8K2 .............................................................................. 1 buah
7. R 2K2 .............................................................................. 1 buah
8. C1 470 µF ......................................................................... 1 buah
9. C2 4,7µF ........................................................................... 3 buah
10. C3 47 µF ........................................................................... 1 buah
11. C4 22 µF ........................................................................... 1 buah
12. C5 39 nF ........................................................................... 2 buah
13. C6 4,7 nF .......................................................................... 1 Buah
14. C7 1 nF .............................................................................. 1 buah
15. Transistor C828 ................................................................ 2 buah
16. Trimpot 10 K ..................................................................... 3 buah
17. Microphone ...................................................................... 1 buah
18. Spidol Snowman ukuran M dan F ..................................... 1 buah
19. Kabel abserm .................................................................... secukupnya

D. Langkah Kerja

33
Modul Ajar PISAV Kls XI
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Buat layout rangkaian tone control pada papan pcb yg sudah disediakan.
3. Setelah selesai membuat layout, periksakan hasilnya pada instruktur.
4. Siapkan larutan dengan ukuran perbandingan yang sudah disediakan.
5. Lakukan proses etching.
6. Lakukan proses pengeboran
7. Setelah selesai proses ngebor, pasang komponen pada PCB yg sudah di bor.
8. Lalukan uji coba rangkaian.
E. Gambar kerja

Lembar Kerja 3

JOB SHEET PERENCANAAN DAN INTALASI SISTEM AUDIO VIDEO


Program Study :T.Elektronika Job Sheet : No. 3
Program Keahlian : TAV Pengukuran Rangkaian Hari / Tgl :
Mapel : PDISAV Tone Control Waktu : 4 JP
Kelas / Sem : XI /3 Instruktur : Ade Imam S., S.Pd.

A. Tujuan Praktek

Setelah selesai praktek siswa dapat membuat rangkaian Tone control sendiri dan
memahami cara kerja dari tone control.

B. Teori Singkat

Pendengaran manusia tidak mempunyai fungsi yang linier. Semakin lemah kuat suara
sebuah sumber bunyi, tekanan bunyi harus lebih kuat pada frekuensi rendah dan tinggi untuk

34
Modul Ajar PISAV Kls XI
menimbulkan tekan nada yang “ linier “ didalam telinga. Pada kuat suara sangat keras perasaan
pendengaran hampir linier.
Pengatur nada bertugas menyesuaikan nada frekuensi tinggi dan rendah dengan
selera pendengar dan akustik ruang, sehingga timbul gambaran nada yang diinginkan.
Keterpengaruhan nada yang dapat dikoreksi :
 Tenggapan frekuensi dari sumber bunyi yang berbeda-beda
 Karakteristik reproduksi dari loudspeaker
 Penurunan perasaan pendengaran untuk frekuensi tinggi dalam usia tua
 Sifat bunyi ruangan
 Dan lain-lain

C. Peralatan Yang Dibutuhkan


 Osiloskop 2 kanal
 AFG
 DC Power Supply
 Penguat Pengatur Nada

D. Langkah Kerja

1. Rangkailah penguat pengatur nada dan peralatan seperti gambar disamping


2. Atur R6 dan Potensiometer volume sehingga menyebabkan level maksimum.
Potensiometer Bass dan Treble tengah-tengah.
3. Atur tegangan catu 9V
4. Atur tegangan keluaran A FG 200mV betuk gelombang sinus, frekuensi
1kHz.
5. Lakukan pengukuran dengan ketentuan seperti pada Table percobaan

E. Gambar Kerja

35
Modul Ajar PISAV Kls XI
F. Tabel pengukuran Tune Control

No Frekuensi Input Bass(max)- Bass-trebel Bass(min)-


. (Hz) (mV) trebel(min) (tengah) trebel(max)

Vo AV(dB) Vo AV(dB) Vo AV(dB)


(mV) (mV) (mV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

36
Modul Ajar PISAV Kls XI
No Frekuensi Input Bass(max)- Bass-trebel Bass(min)-
. (Hz) (mV) trebel(min) (tengah) trebel(max)

Vo AV(dB) Vo AV(dB) Vo AV(dB)


(mV) (mV) (mV)

16
17
18

Materi 2

Mixer Audio

37
Modul Ajar PISAV Kls XI
Audio mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu
analog Mixer maupun digital Mixer, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan
suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer
dengan istilah "mixing"). Fungsi utama dari Audio Mixer mencampur beberapa sumber
suara atau dari banyak sumber suara mejadi satu atau dua output suara, Sehingga hasil
pencampuran suara tadi menjadi lebih baik untuk di dengar dan memiliki harmonisasi
suara.

Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, Beberapa di antaranya yaitu untuk
keperluan LIVE Show Performance ( OFF Air & On Air ) Baik itu untuk pertunjukan musik maupun
lainya. Selain itu biasa juga di gunakan untuk studio rekaman, dunia penyiaran baik radio maupun
televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film dan banyak lagi.

Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik Kumpul dari masing masing Microphone
atau Alat Musik dan player yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level
bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.

Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya
dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang
mencampur banyak suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal /
dua channel output (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke speaker.

Mixer Audio menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape
deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai
dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio di umpamakan sebagai
tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan Audio Mixer sebagai
jantungnya.

Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah
satu syarat terpenting dalam Audio Mixer yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan
equalizer yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna
dan optimal terhadap setiap input signal, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal
pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing.

Bagian – bagian penting dari mixer

 Gain

38
Modul Ajar PISAV Kls XI
Gain pada Sebagian mixer dapat di sebut dengan Trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari
setiap channel Audio Mixer. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita
inginkan diterima oleh mixer. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck, dll).
Panoramic Potensio [ Puteran ] ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke
console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi. Pada
Intinya Gain untuk mencari headroom level signal atau bahasa mudahnya yaitu mencari signal level
terbaik, Pada Audio Mixer kita biasanya terdapat level meter yang berwarna Hijau Paling bawah, Kuning,
dan Merah. Contoh Level Meter.

 Equalizer
Biasa disingkat EQ memiliki fungsi sebagai pengatur tone / karakter suara untuk me-modifikasi
suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan
sound melalui Equalizer bertujuan dua :
1) untuk mengubah sound instrument / Vocal menjadi sound yang lebih disukai atau
Membentuk Karanter Suara Sesuai dengan aslinya.
2) untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung,
overtune, dll.
Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan
dan pengurangan (boost / cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan
fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe Equalizer yang terdapat
dalam audio mixer, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan suara
yang terbaik.

Lembar Kerja 4

JOB SHEET PERENCANAAN DAN INTALASI SISTEM AUDIO VIDEO


Program Rangkaian Mixer Audio Job Sheet : No. 4
Study :T.Elektronika Hari / Tgl :
Program Keahlian : TAV Waktu : 4 JP

39
Modul Ajar PISAV Kls XI
Mapel : PDISAV Instruktur : Ade Imam S., S.Pd.
Kelas / Sem : XI /3

A. Tujuan Praktek

Setelah selesai praktek siswa dapat membuat rangkaian mixer audio sendiri dan
memahami cara kerja dari mixer audio.

B. Teori Singkat
Audio Mixer adalah suatu peralatan audio yang dipergunakan sebagai alat untuk mencampur
berbagai sumber suara, mengolah suara, mengatur, mengontrol input dan memperkuat sinyal
suara menjadi suatu hasil keluaran suara yang diinginkan. Audio mixer populer disebut mixing.
Dalam hal ini, audio mixer adalah alat yang mampu menerima beberapa masukan atau input dan
dapat diproses secara bersamaan serta memiliki satu jalur keluaran yakni master out.

C. Peralatan Yang dibutuhkan


1. Resistor 33 K Ω .............................................................................. 2 buah
2. Resistor 22 K Ω .............................................................................. 2 buah
3. Resistor 56 K Ω .............................................................................. 2 buah
4. Resistor 15 K Ω .............................................................................. 1buah
5. Resistor 47 Ω .............................................................................. 1buah
6. Resistor 10 Ω .............................................................................. 2 buah
7. Capasitor 4,7 µF/16V ................................................................... 2 buah
8. Capasitor 10 µF/16V ................................................................... 2 buah
9. Capasitor 22 µF/16V ................................................................... 2 buah
10. Capasitor 100 µF/16V ................................................................... 2 buah
11. Capasitor 47 pF/16V ................................................................... 2 buah
12. Transistor C945 ................................................................... 2 buah

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Buat layout rangkaian tone control pada papan pcb yg sudah disediakan.
3. Setelah selesai membuat layout, periksakan hasilnya pada instruktur.
4. Siapkan larutan dengan ukuran perbandingan yang sudah disediakan.
5. Lakukan proses etching.
6. Lakukan proses pengeboran

40
Modul Ajar PISAV Kls XI
7. Setelah selesai proses ngebor, pasang komponen pada PCB yg sudah di bor.
8. Lalukan uji coba rangkaian.
E. Gambar Kerja

Gambar rangkaian mixer audio

Materi 3
Rangkaian Penguat Amlpifier

41
Modul Ajar PISAV Kls XI
Amplifier sering disebut juga sebagai rangkaian penguat yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal suara yang masuk. Biasanya, sinyal suara audio dalam bentuk analog sangat kecil sehingga
dibutuhkan penguatan.

Amplifier juga identik dengan alat elektronik yang mempunyai loudspeaker di dalamnya,
seperti speaker rumahan atau speaker untuk acara-acara dan lain sebagainya. Penggunaan amplifier
akan membantu meninggikan suara dan membuat karakteristik serta kualitas suaranya terdengar
lebih baik.

Seperti sudah disinggung di atas, amplifier adalah rangkaian elektronika yang dapat
memperkuat atau meningkatkan gelombang atau sinyal listrik masukan analog dan mengeluarkan
output yang lebih besar dengan bentuk gelombang yang mirip dengan sinyal masukannya.

Jika diterapkan pada perangkat audio, input gelombang suara yang kecil bisa menjadi output
yang lebih besar. Biasanya untuk pengaplikasian di gelombang audio, amplifier mendapatkan input
dari alat tranduser seperti mikrofon yang mengkonversi suara menjadi gelombang listrik.

Sinyal yang berbentuk gelombang AC dari mikrofon tersebut kemudian diperkuat tegangannya
oleh rangkaian amplifier, sehingga menghasilkan output yang memiliki amplitudo lebih besar. Besar
penguatan yang terjadi disebut dengan gain.

Karena proses inilah speaker bisa mengeraskan suara menjadi lebih besar. Seperti yang kamu
temukan pada speaker rumahan, toa masjid, sound system di acara-acara dan lainnya.

Fungsi rangkaian amplifier secara umum adalah untuk memperkuat gelombang listrik. Selain
itu, amplifier juga mempunyai beberapa fungsi tergantung dari cara pengaplikasiannya. Berikut
beberapa fungsi amplifier:

1) Menyesuaikan Suara Keluaran (Output)


Output yang dihasilkan Amplifier bentuk gelombang yang sama dengan input. Namun tentu
saja ada sentuhan amplifier pada amplitudo sinyal audionya yang dibantu oleh Pre-mplifier
dan Tone Control.
2) Mengatur Karakteristik Suara
Amplifier juga dapat digunakan untuk mengatur karakteristik suara output sesuai dengan
keinginan, apalagi jika ada tambahan komponen AUX. Pengaturan dilakukan pada bass,
treble, balance, middle dan volume
3) Menghasilkan Suara Keras

42
Modul Ajar PISAV Kls XI
Amplifier berfungsi menguatkan gelombang suara yang kemudian ditransmisikan ke speaker
dan mengeluarkan suara yang keras.

Jenis – jenis amplifier

1) Power Amplifier OT (Output Transformer)


Ciri khas Jenis Power Amplifier OT adalah trafo sebagai kopling yang menghubungkan
rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara. Amplifier OT ini memiliki Respon
frekuensi pada range audio menengah, sehingga untuk bagian suara di nada bass
reproduksinya tidak terlalu bagus.
2) Power Amplifier OTL (Output Transformer Less)
Jenis ini tidak menggunakan transformer sebagai kopling. Ciri khasnya adalah pada jenis
catu dayanya (power supply). Amplifier OTL pun bekerja menggunakan tegangan non
simetris.
Ciri khas lainnya dari Amplifier OTL adalah ukuran kapasitor yang digunakan cukup besar,
hingga lebih dari 1000µF. Jenis kapasitor yang biasa digunakan berjenis ELCO dengan
polaritas positif (+) dan negative (-), funginya untuk menstabilkan tegangan listrik.
Pengaplikasian jenis Amplifier OTL ini sering ditemukan pada berbagai perangkat elektronik
seperti TV, radio, handphone, laptop dan lain-lain.
3) Power Amplifier OCL (Output Capasitor Less)
Amplifier OCL biasanya menggunakan catu daya (power supply) simetris karena sering
digunakan pada penguat daya amplitudo yang besar. Selain itu, amplifier jenis ini dinilai
memiliki output yang lebih aman atau lebih terjaga kualitasnya.
4) Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less)
Amplifier BTL menggunakan dua amplifier yang disatukan dengan menggunakan sistem
Bridge. Amplifier BTL menghasilkan sinyal yang amplitudonya 2 kali lipat dari rangkaian yang
hanya menggunakan satu buah amplifier saja.

Lembar Kerja 5

JOB SHEET PERENCANAAN DAN INTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

43
Modul Ajar PISAV Kls XI
Program Job Sheet : No. 5
Keahlian :T.Elektronika Hari / Tgl :
Program Keahlian : TAV Rangkaian Amp. TDA 2030 Waktu : 6 JP
Mapel : PDISAV Instruktur : Ade Imam S., S.Pd.
Kelas / Sem : XI /3

A. Tujuan Praktek

Setelah selesai praktek siswa dapat membuat rangkaian amplifier TDA 2030 sendiri dan
memahami cara kerja dari rangkaian tersebut.

B. Teori Singkat

Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber
sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu
sesuai kebutuhan.

IC TDA2030 merupakan IC dalam keluarga IC TDA yang mempunyai pin 5 kaki.

Berikut rangkaian audio amplifier menggunakan IC TDA2030:

C. Peralatan Yang Dibutuhkan

 Alat

1. Papan PCB ukuran 5 x 3 cm .................................................... 1 buah


2. Solder ......................................................................................1 buah
3. Dudkan solder ......................................................................... 1 buah
4. Timah ....................................................................................... secukupnya
5. Adaptor .................................................................................... 1 buah

 Bahan
1. IC TDA2030 ....................................................................................... 1 buah
2. Elco 2,2uF/16V ............................................................................... 1 buah
3. Elco 22uF/16V .................................................................................1 buah
4. Elco 0,1uF/50V................................................................................ 2 buah
5. Elco 10uF/16V 1 buah
6. Elco 2200uF/16V 1 buah
7. Dioda 1n4002 1 buah
8. Resistor 100k 4 buah
9. Resistor 1Ohm 1 buah
10. Power Supply 12V 1 buah
11. Speaker 20Watt/8Ohm 1 buah
12. 1 buah
13. Spidol Snowman ukuran M dan F ..................................... 1 buah
14. Kabel abserm .................................................................... secukupnya

44
Modul Ajar PISAV Kls XI
D. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Buat layout rangkaian pre-amp mic pada papan pcb yg sudah disediakan.
3. Setelah selesai membuat layout, periksakan hasilnya pada instruktur.
4. Siapkan larutan dengan ukuran perbandingan yang sudah disediakan.
5. Lakukan proses etching.

6. Lakukan proses pengeboran

7. Setelah selesai proses ngebor, pasang komponen pada PCB yg sudah di bor.

8. Lalukan uji coba rangkaian.

E. Gambar kerja

gambarGambar Rangkaian

Lampiran 2
RUBRIK PENILAIAN PRAKTEK

NO Ketuntasan
Kegitan
. Ya Tidak
Melakukan Praktek 1
1.
Melakukan Praktek 2
2.
Melakukan Praktek 3
3.
4. Melakukan Praktek 4

45
Modul Ajar PISAV Kls XI
Melakukan Praktek 5
5.

Score :

1. Tuntas Melakukan satu kegiatan : 0 - 20


2. Tuntas Melakukan dua kegiatan : 21 - 30
3. Tuntas Melakukan tiga kegiatan : 31 - 50
4. Tuntas Melakukan empat kegiatan : 51 - 70
5. Tuntas Melakukan empat kegiatan : 71 - 100

46
Modul Ajar PISAV Kls XI
47
Modul Ajar PISAV Kls XI

Anda mungkin juga menyukai