Disusun oleh :
NIM : 16171025020
2018/2019
SURAT PERMOHONAN KERJA PRAKTEK
i
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek kerja ini telah disahkan oleh pihak PT.Dana Purna Investama
Dengan judul :
Disusun oleh :
NIM : 16171025020
TEKNIK ELEKTRO
Mengetahui :
Mengetahui / menyetujui
iii
ABSTRAK
Kerja praktek ( KP ) merupakan suatu mata kuliah yang wajib diambil oleh
setiap mahasiswa teknik Institut Teknologi Budi Utomo khususnya S1 teknik elektro
untuk dapat terjun langsung merasakan pengalaman kerja di dunia kerja nyata. Mata
kuliah kerja praktek ( KP ) ini dapat diambil jika melaksanakan geladi dan sudah
menempuh perkuliahan selama enam semester. Program ini bertujuan untuk
memahami implementasi dan teori yang telah didapat di perkuliahan untuk diterapkan
di lapangan. Pelaksanaan kerja praktek dilakukan mulai 8 April 2019 s/d 10 Mei 2019
di PT. Dana Purna Investama untuk project M/E di gedung Bank Indonesia untuk
menara Radius Prawiro & menara Sjafruddin Prawiranegara. Dalam laporan ini
menjabarkan mengenai prinsip dasar refrigerasi beserta komponen pendukungnya serta
kegiatan Preventive Maintenance HVAC ( Heating Ventilation & Air Conditioning )
pada gedung bertingkat mengenai schedule perawatan dan pemeliharaan berbagai
macam sistem tata udara pada gedung bertingkat yang terdapat berbagai macam jenis
meliputi AC sentral, AC Split, AC VRV,
Dalam laporan ini juga menjelaskan perawatan dan pemeliharaan sistem tata
udara pada gedung bertingkat baik Perawatan terencana ( Planned Maintenance), mulai
dari perencanaan jadwal perawatan ( Preventive Schedule ) dan pemeliharaan terencana
( Preventive Maintenance ) sistem tata udara pada gedung bertingkat mulai dari AC
sentral, AC Split, dan AC VRV, kegiatan tersebut meliputi : inspeksi, koreksi, dan
inisiasi kerja yang sesuai SOP ( Standart Operational Procedure ) pada pelaksaannya
dilapangan sehingga peralatan atau mesin – mesin selama beropersai terhindar dari
kerusakan.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
ABSTRAK.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................ix
KATA PENGANTAR......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
2.1 Pendahuluan...........................................................................................3
2.2 Visi dan Misi PT. DANA PURNA INVESTAMA...............................3
2.3 Divisi-divisi Perusahaan........................................................................4
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................4
v
BAB III LANDASAAN TEORI.................................................................... 5
3.6.1 AC Split.....................................................................................18
3.6.2 AC Window...............................................................................25
vi
4.1 Latar Belakang.....................................................................................38
4.1.1 Perawatan terencana ( Planned Maintenance ).......................39
4.1.2 Pemeliharaan pencegahan ( Preventive Maintenance )...........39
4.1.3 Pemeliharaan korektif ( Corrective Maintenance ).................40
4.1.4 Perawatan tak terencana ( Unplanned Maintenance ).............40
4.1.5 Pemeliharaan darurat ( Emergency Maintenance ).................41
4.2.2 AC Split.....................................................................................49
BAB V PENUTUP..........................................................................................65
5.1 Kesimpulan..........................................................................................65
5.2 Saran....................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................66
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
KATA PENGANTAR
Pertama – tama saya selaku penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah
SWT Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat dan kasih sayangnya yang tak
terhingga yang telah dicurahkan kepada penulis. Sehingga atas rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Laporan ini dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memenuhi
kelulusan Mata kuliah kerja praktek. dengan judul “ PREVENTIVE MAINTENANCE
HVAC PADA GEDUNG BERTINGKAT “. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
tidak sedikit mengalami kendala dan hambatan, namun dengan kemauan dan kerja
keras serta bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa membantu, membimbing dan
mengarahkan penulis. Alhamdullilah akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik Untuk itu dalam penulisan laporan hasil kerja praktek ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Leni Devera Asrar, ST, MT selaku pembimbing akademik dan Ketua
Jurusan Program studi Teknik Elektro Institut Teknologi Budi Utomo.
2. Bapak Ir. Bambang Agus Hidayat, MM selaku pembimbing kerja lapangan ini
yang telah memberi pengetahuan, masukan dan saran untuk membantu
menyelesaikan laporan kerja praktek ini
3. Seluruh dosen Fakultas Teknik Institut Teknologi Budi Utomo yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek
dan membantu menyelesaikan laporan ini.
4. Bapak Agus Tri Purwanto selaku supervisior team PM HVAC PT. Dana Purna
Investama
5. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.
Demikianlah laporan penulis ini buat, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Penulis
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktek merupakan suatu mata kuliah yang dirancang untuk menciptakan
Pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa Institut Teknologi Budi Utomo yang
menempuh perkuliahan selama enam semester. Dengan melaksanakan kerja praktek,
mahasiswa dilatih untuk terjun langsung untuk menangani pekerjaan dilapangan, guna
mempersiapkan diri dengan lingkungan untuk melengkapi proses belajar yang di dapat
dibangku perkuliahan.
Kegiatan kerja praktek ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan yang
dilaksanakan pada Tanggal 8 April 2019 s/d 10 Mei 2019. Kegiatan kerja praktek ini
di lakukan di PT. Dana Purna Investama Jl. Tanah Abang I No.27A RT.8 / RW.7
Petojo Selatan – Gambir Jakarta Pusat DKI Jakarta ( 10160 ). Telp : ( 021 ) 3811149.
Fax : ( 021 ) 3811334.
1
1.3 Target Pemecahan Masalah
Target pemecahan masalah kerja praktek yang dilakukan di PT. Dana Purna
Investama ialah :
Metode yang digunakan pada waktu pelaksanaan kerja praktek di PT. Dana Purna
Investama Antara lain :
1. BAB I ( PENDAHULUAN )
2. BAB II ( GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN )
3. BAB III ( LANDASAAN TEORI )
4. BAB IV ( ANALISA DAN PEMBAHASAN )
5. BAB V ( PENUTUP )
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Pendahuluan
PT Dana Purna Investama ( DPI ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Pengelolaan Fasilitas Gedung (Facility Management Services) dan didukung oleh
sumber daya manusia yang kompeten dan ahli dibidangnya. DPI fokus melayani
pelanggan dibidang pengelolaan fasilitas gedung dengan beberapa spesialisasi antara
lain : Building Operation & Maintenance Management Services (BOMMS),
Engineering Services, Cleaning Services, Office Management, Outsourcing dan
lainnya.
Saat ini DPI memiliki lebih dari 5000 karyawan yang tersebar diseluruh Indonesia
dan beberapa kantor cabang di kota besar. Dengan dukungan finansial yang kuat dan
manajemen yang handal serta karyawan yang berpengalaman puluhan tahun, DPI terus
tumbuh berkembang menjadi perusahaan terkemuka dan siap mengambil peran aktif
dalam industri Facility Management Services di Indonesia.
Visi
Menjadi perusahaan yang menjadi pilihan utama dibidang Facility Management
Services di Indonesia.
Misi
1. Membangun perusahaan yang bisa menjadi benchmark dibidang Facility
Management Service
2. Memahami beragam kebutuhan pengoperasian dan pemeliharaan gedung agar
pelanggan dapat fokus kepada bisnis utamanya
3. Meningkatkan nilai tambah para pemegang saham DPI
3
2.3 Divisi-divisi Perusahaan
a. Divisi Housekeeping
b. Divisi Service Engineering
c. Divisi Office Management
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Divisi Engineering PT. Dana Purna Investama
Chief Engineering
Deputy Chief
Administrasi
Supervisior Engineering
4
BAB III
LANDASAN TEORI
5
Hukum fisika dan thermodinamika yang digunakan dalam sistem refrigerasi “(
Arismunandar dan Saito, 2005 )”:
a. Entropi dari sistem tertutup yang tidak berada dalam kesetimbangan akan
cenderung bertambah, mendekati nilai maksimalnya dalam kesetimbangan, panas
tidak akan berpindah dengan sendirinya dari subtansi/tempat yang temperaturnya
lebih tinggi ke subtansi lain yang temperaturnya lebih rendah. Untuk memindahkan
panas perlu dilakukan kerja terhadap sistem tersebut ( hukum thermodinamika )
b. Sebaliknya panas akan berpindah dengan sendirinya dari subtansi yang lebih tinggi
temperaturnya ke subtansi yang lebih rendah temperaturnya ( ds≥0 ).
c. Tekanan dan temperature fluida berkaitan erat, setiap fluida akan naik
temperaturnya ( titik didihnya ) bila tekanannya dinaikan demikian sebaliknya.
6
1. Kompresor sebagai alat yang memompa zat pendingin dalam sistem adalah jantung
dari sistem AC. Sebelum masuk ke kompresor, zat pendingin adalah gas bertekanan
rendah. Oleh kompresor gas tersebut ditekan menjadi gas bertekanan tinggi,
menjadi panas mengalir menuju kondensor.
2. Didalam kondensor, gas bertemperatur dan bertekanan tinggi tersebut melepaskan
panasnya ke udara luar dan menjadi cairan “subcool” bertekanan tinggi.
3. Cairan bertekanan tinggi itu melewati expansion valve, yang menurunkan tekanan
sekaligus temperaturnya dibawah temperatur dari ruangan atau materi yang
didinginkan. Proses ini menghasilkan cairan zat pendingin yang dingin dan
bertekanan rendah.
4. Zat pendingin cair bertekanan rendah mengalir ke evaporator dimana zat itu
menyerap panas dari udara ruangan melalui proses penguapan dan menjadi gas
bertekanan rendah. Gas tersebut mengalir kembali ke kompresor dimana siklusnya
akan berulang kembali seperti awalnya.
Komponen pokok adalah komponen yang harus ada di dalam mesin refrigerasi.
Komponen pokok tersebut meliputi : kompresor, kondensor, tangki penampungan,
katup ekspansi, dan evaporator, masing – masing komponen dalam sistem kompresi
uap mempunyai sifat –sifat yang tersendiri.
3.3.1 Kompresor
3.3.2 Kondensor
Kondensor atau pengembun adalah bagian dari refrigerasi yang menerima uap
refrigerant tekanan tinggi yang yang panas dari kompresor dan menghilangkan panas
7
pengembunan itu dengan cara mendinginkan uap refrigerant tekanan tinggi yang panas
ke titik embunya dengan cara mengeyahkan panas sensibelnya. Pengenyahan
selanjutnya panas laten menyebabkan uap itu menjadi cairan
8
3.4.1 Unit pendingin ( Chiller )
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
sisi Evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke penukar
kalor AHU dan FCU.
1. Status monitoring
2. Alarm monitoring
3. Operasi on/off pada chiller
9
SOP running chiller otomatis dari BAS :
- Klik open motorized valve chiller ( status open ).
- Pastikan motorized valve chiller kondisi open pada fisik chiller.
- Start pompa PCHWP ( primer chiller water pump ).
- Start pompa SCHWP ( sekunder chiller water pump ).
- Start chiller.
10
1. Reciprocating
Yaitu menggunakan piston yang bergerak maju mundur untuk melakukan
kompresi.
2. Screw
Kompresor jenis screw memiliki dua buah rotor yang terdiri dari male dan
female tekanan hasil kompresi terjadi ketika gas melewati rotor male dan female
sehingga tertekan.
11
Merupakan kompresor yang menggunakan gaya sentrifugal untuk
memampatkan fluida, biasanya menggunakan rerigerant R134.
12
Gambar 3.7 sistem chiller air cooled
13
Gambar 3.8 sistem chiller water cooled
AHU adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan
Dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin
yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
14
gambar 3.10 Tampilan main menu AHU pada BAS
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot
Udara dari ruangan ( return air ) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan ( fresh air ) dengan komposisi yang bisa diubah – ubah sesuai keinginan.
Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal/blower,
dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperature
didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara ( ducting ) yang
telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
15
Gambar 3.11 Ducting AHU
Secara khusus pengertian dari AC ( Air Conditioner ) adalah suatu mesin yang
Digunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant
yang berada di pipa yang ditekan dan dihisap oleh kompresor
16
3.5.2 Bagian – bagian AC ( Air Conditioner ) beserta fungsinya :
a. Kompresor ( kompresi )
Yaitu berfungsi untuk memompa refrigerant.
b. Recervoir
Yaitu berfungsi untuk menyimpan gas dari kondensor sebelum dialirkan ke
kompresor.
c. Kondensor ( penguap )
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas.
d. Evaporator ( pengembun )
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin.
e. Filter dryer
Berfungsi sebagai penyaring sisa – sisa kotoran gas dan oli.
f. Motor fan dan blower
Berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadinya udara.
17
3.6 Jenis – jenis AC ( air conditioner )
3.6.1 AC Split
3.6.2 AC Window
3.6.1 AC Split
Dilihat dari segi bentuknya AC split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan
Outdoor, kompresor pada AC split ini terletak pada bagian outdoornya dan memiliki
kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya.
Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik
yang Berfungsi memutar blower dan kemudian dikeluarkan pada ruangan yang telah
ditentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin.
18
keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke kondensor lalu ke filter dryer kemudian masuk
melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa hisap.
Proses ini terus berulang ketika AC digunakan.
19
Adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai sensor udara untuk menganalisa
kedinginan ruangan dan menganalisa kedinginan supply indoor.
g. Kapasitor fan
Adalah sebuah alat untuk membantu start motor fan indoor, untuk ac AC modul
baru biasanya sudah dirangkai pada modul/PCB.
h. Filter udara
Adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang berada diruangan sebab
sirkulasi dari indoor, sehingga sangat membantu kebersihan ruangan.
20
sebaliknya sehingga mendapatkan pengembunan yang cukup dan itulah disebut
proses pendinginan.
c. Kondensor
Adalah alat yang mempunyai struktur yang sangat mirip dengan evaporator namun
berfungsi untuk memanaskan gas refrigerant dengan suhu tertentu sebagai sarana
proses pendinginan dibantu dengan kecepatan tertentu sebuah motor fan outdoor
daun fan outdoor.
d. Kapasitor kompresor
Berfungsi sama dengan kapasitor pada indoor, tetapi mempunyai toleransi lebih
tinggi dibanding dengan kapasitor fan indoor maupun fan outdoor disesuaikan
dengan berapa besar kapasitas kompresornya dan berlaku untuk kompresor yang
menggunakan arus 1 phase/ single phase.
e. Motor fan outdoor
Adalah sebuah motor listrik AC/DC yang berfungsi sebagai alat untuk
mensirkulasikan udara disekitar outdoor yang berfungsi mempertahankan suhu
tertentu sehingga kinerja kompresor stabil.
f. Kapasitor fan outdoor
Berfungsi sebagai alat starting motor fan outdoor.
g. Kapiler
Alat yang berfungsi untuk memproses gas menjadi cairan sehingga terjadi
pengembunan.
h. Filter dryer
Sesuai namanya dia berfungsi sebagai filter/penyaring kotoran yang mungkin ada
pada sistem.
i. Kran valve
Sebagai alat untuk menahan gas refrigerant didalam kompresor sebelum AC
terpasang dan berfungsi juga sebagai sarana pumpdown.
j. Overload
Adalah alat otomatis kompresor yang bekerja sebagai kontrol bilamana konsumsi
listrik sudah naik dan tidak sesuai dengan kapasitas kompresor
21
Gambar 3.14 Komponen outdoor AC split
PK BTU / HR
1/2 ± 5.000
3/4 ± 7.000
1 ± 9.000
1,5 ± 12.000
2 ± 18.000
2,5 ± 24.000
3 ± 27.000
5 ± 45.000
22
Dari tabel kapasitas AC diatas dapat dijelaskan “ PK “ adalah singkatan dari bahasa
belanda “ paardekracht “ yang artinya tenaga kuda, atau bahasa inggrisnya adalah HP
( horse power )
Jika ada AC 1 PK, itu artinya memiliki tenaga listrik yang digunakan untuk
menggerakan kompresor AC adalah 735,5 Watt dalam 1 jam, nilai tersebut belum
ditambahkan rugi daya, kipas pendingin indoor dan outdoor.
Sementara BTU adalah singkatan dari ( british thermal unit ) merupakan satuan
energi yang digunakan di amerika serikat yang dapat didefinisikan perjam , menjadi
satuan BTU / hour. Satuan ini juga masih sering dijumpai di Britania raya pada sistem
pemanas dan pendingin lama. Sekarang satuan ini mulai digantikan dengan satuan
energi dari unit SI ( satuan Internasional )yaitu joule ( J ).
( W × H × I × L × E ) 60 = kebutuhan BTU
Keterangan :
I = nilai 10 jika ruang berinsulasi ( berada dilantai bawah, atau terhimpit dengan
Ruangan lain ). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi ( dilantai atas ).
23
E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, nilai 17 jika menghadap timur
Nilai 18 jika menghadap selatan, nilai 20 jika menghadap barat.
DIAMETER PIPA
NO INCH DIAMETER
1 1/4 6,4
2 3/8 9,5
3 1/2 12,7
4 5/8 15,9
5 3/4 19,1
6 7/8 22,2
7 1 25,4
8 1 1/8 28,6
9 1 1/4 31,8
10 1 3/8 34,9
11 1 1/2 38,1
12 1 5/8 41,3
24
3.6.2 AC Windows
Pada AC Windows ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya,
yaitu Antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama ( menyatu ), sehingga
tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor pada AC tersebut.
a. Kompresor
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant ke seluruh sistem AC, udara panas
yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
b. Kondensor
Yaitu berfungsi untuk membuangan suhu panas pada outdoor.
c. Recervoir
Berfungsi untuk menyimpan gas dari kondensor sebelum dialirkan
Ke kompresor
d. Evaporator
Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
e. Filter dryer
Berfungsi untuk meyaring sisa – sisa kotoran gas dan oli.
f. Motor fan dan blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower, blower berfungsi untuk
mensirkulasikan udara yang berada disekitar evaporator.
g. HPS ( High Pressure Switch )
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
h. LPS (Low Pressure Switch )
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.
25
Gambar 3.15 AC window
AC floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya ataupun
Pada outdoornya,peletakan AC floor standing ini yaitu pada bagian indoornya
diletakan pada dasar lantai ruangan yang dilengkapi dengan kedudukannya, daerah
pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini disebabkan agar sirkulasi udara pada
AC floor standing tersebut tidak terganggu.
AC floor standing ini mampu mencapai mencapai temperature terendah hingga kurang
lebih 10℃ sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat suatu
corong/ducting udara, yang dapat ditempatkan hingga ketinggian 3,5 meter.
AC floor standing ini sangat banyak digunakan pada setiap industri, karena memiliki
kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini
biasanya diletakan dalam suatu ruangan produksi.
26
Gambar 3.16 AC standing floor
AC VRV atau VRF merupakan jenis AC dengan teknologi terbaru yang saat
ini Sudah banyak diaplikasikan. AC VRV merupakan akronim dari “ Variable
Refrigerant Volume “. Pendingin ruangan jenis ini mampu mengakomodir bangunan –
bangunan bertingkat dan kapasitas pendingin yang besar.
Prinsip kerja pendingin udara yang sangat populer dikawasan eropa dan jepang
ini Mengedepankan kenyamanan dan kemudahan. Bahkan saat ini di indonesia pun
sudah banyak yang mengaplikasikan AC VRV atau VRF, sistem ini menggunakan
sistem “ Variable Refrigerant Volume “ ( flow ) untuk mengatur jumlah refrigerant
dalam sistem jalur pipa AC, sehingga memberikan tingkat efisien dan fleksibilitas
dalam pengaplikasian pendinginan tata udara. Secara garis besar AC VRF atau VRF
merupakan sistem AC berteknologi inverter dengan sistem kombinasi outdoor yang
mencakup beberapa indoor. Cocok untuk bangunan – bangunan bertingkat dan
berkapasitas besar, menggantikan sistem AC konvensional seperti chiller dan split.
27
Gambar 3.17 Unit indoor AC VRV.
a. Grille
Adalah bagian yang terpenting pada sebuah indoor, karena grille adalah sebuah
body dari indoor yang berfungsi sebagai alat kedudukan dari serangkian komponen
yang ada pada indoor.
b. Evaporator
Adalah perangkat air conditioner yang terbuat dari lingkaran tembaga yang dililit
dengan serpihan alumunium yang berbentuk kisi – kisi tipis dan rapat yang
berfungsi sebagai alat merubah udara ruangan menjadi dingin karena sirkulasi yang
dibantu oleh blower indoor.
c. Motor fan indoor
Adalah sebuah motor AC/DC yang berfungsi menggerakan blower indoor untuk
mendapatkan kecepatan tertentu agar udara diruangan dapat bersirkulasi melalui
evaporator.
28
d. Blower indoor
Adalah perangkat yang berbentuk bulat sehingga disebut blower yang berfungsi
sebagai alat untuk menghempaskan udara ruangan yang dibantu oleh motor fan
indoor.
e. PCB modul
Adalah alat micro komputer yang berfungsi untuk memberikan perintah ke seluruh
rangkaian air conditioner.
f. Remote controller
Adalah alat untuk mengaplikasikan keinginan kita terhadap AC, yang
mengsinkronkan dengan module AC.
g. Thermistor
Adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai sensor udara untuk menganalisa
kedinginan ruangan dan menganalisa kedinginan supply indoor.
h. Kapasitor fan
Adalah sebuah alat untuk membantu start motor fan indoor, untuk ac AC modul
baru biasanya sudah dirangkai pada modul/PCB.
i. Filter udara
Adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang berada diruangan sebab
sirkulasi dari indoor, sehingga sangat membantu kebersihan ruangan.
29
Gambar 3.18 unit outdoor AC VRV.
a. Kompresor
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant ke seluruh sistem AC, udara panas
yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
b. Body
Adalah seng atau plastik yang berfungsi sebagai alat untuk tempat tersusunnya dari
seluruh rangkaian unit outdoor.
c. Kondensor
Adalah alat yang mempunyai struktur yang sangat mirip dengan evaporator namun
berfungsi untuk memanaskan gas refrigerant dengan suhu tertentu sebagai sarana
proses pendinginan dibantu dengan kecepatan tertentu sebuah motor fan outdoor
daun fan outdoor.
30
d. Motor fan outdoor
Adalah sebuah motor listrik AC/DC yang berfungsi sebagai alat untuk
mensirkulasikan udara disekitar outdoor yang berfungsi mempertahankan suhu
tertentu sehingga kinerja kompresor stabil.
e. Kapiler
Alat yang berfungsi untuk memproses gas menjadi cairan sehingga terjadi
pengembunan.
f. Filter dryer
Sesuai namanya dia berfungsi sebagai filter/penyaring kotoran yang mungkin ada
pada sistem.
g. Kran valve
h. Overload
Adalah alat otomatis kompresor yang bekerja sebagai kontrol bilamana konsumsi
listrik sudah naik dan tidak sesuai dengan kapasitas kompresor
k. PCB modul
Adalah alat micro komputer yang berfungsi untuk memberikan perintah ke seluruh
rangkaian air conditioner.
31
Gambar 3.19 Sistem pembagian AC VRV
32
VRV atau VRF merupakan sistem terbaik dan tercanggih dalam aspek tingkat efisien
penggunaan daya listrik dalam pengaplikasian pendinginan tata udara.
33
Setiap outdoor AC VRV atau VRF dilengkapi dengan back – up kompresor
disetiap module outdoor,sehingga jika terjadi kerusakan atau failure tidak
menyebabkan sistem AC mati total. Dengan demikian teknisi dapat diberikan waktu
dalam merespon panggilan untuk memperbaiki kerusakan sistem AC.
h. Ramah lingkungan
AC VRV atau VRF telah menggunakan teknologi ozone free artinya tidak seperti
jenis pendingin udara konvensional yang mampu merusak lapisan ozon. Pendingin
udara jenis vrv sangat ramah lingkungan dan tidak menyebabkan kerusakan ozon.
𝑃 𝑃
1). I1 = I = 2). I2 = I =
𝑉 𝑉
2.046 2.046
= =
220 220
= 9,3 Ampere = 9,3 Ampere
34
𝑃 𝑃
3). I3 = I = 4. I4 = I =
𝑉 𝑉
2.046 2.046
= =
220 220
= 9,3 Ampere = 9,3 Ampere
1. Gunakanlah tegangan listrik yang sesuai dengan tegangan kerja unit AC split
yang digunakan adalah tegangan kerja 220 VAC.
2. Sebaiknya gunakan stop kontak tunggal untuk satu unit AC dan jangan
menggabungkan atau memparalel dengan peralatan elektronik lainnya.
3. Pasang arde atau sistem pembumian ( ground ) secara benar untuk menghindari
kejutan listrik.
4. Gunakan kabel listrik yang standar yang dianjurkan untuk unit AC Split .
Agar aman dari bahaya kebakaran ketika melakukan instalasi listrik kabel PLN,
hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Sambungan kabel yang dibuat harus sekuat mungkin dan terisolasi dengan baik
sehingga tidak mudah terlepas.
2. Pastikan sambungan kabel telah sesuai dengan kode warna seperti yang
terdapat pada diagram.
3. Sebaiknya gunakan pemutus arus ( MCB ) tambahan atau pembagi beban ketika
melakukan instalasi penyambungan dengan sumber utama PLN. Hal ini
dimaksudkan agar pembebanan daya lebih stabil dan menjaga keawetan unit
AC, serta peralatan elektronik lainnya.
Berikut adalah gambar “wiring single line diagram AC split ruang LVMDP chiller”
35
AC NO: 4
Panel
Panel MVMDP Kapasitor Bank
AC NO: 3
Panel LVMDP
Trafo 1 Trafo 2
20 kv / 380 v 20 kv / 380 v
AC NO: 1 AC NO: 2
IT No Arus
IT 50 Ampere
I1 10 Ampere
I1 I2 I3 I4 I2 10 Ampere
I3 10 Ampere
I4 10 Ampere
Gambar 3.20 Wiring single line diagram AC Split ruang LVMDP Chiller
36
3.7.3 Wiring Single Line Diagram Inverter untuk Motor Blower AHU ( Air Handling
Unit ).
R S T
A B C STF SD STR 10 2 5
A
C
R S T PE U V W PE
MOTOR 3P
7,5 KW
TR 1
380V/220V 100A
U V W
X Y Z
MCB 2P
R2 T2
6A
ON1 CR1
B C CR2
CR2
Gambar 3.21 Wiring Single Line Diagram Inverter untuk Motor Blower AHU
37
BAB IV
1) Untuk memperpanjang usia kegunaan aset ( yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja,bangunan dan isinya )
2) Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi semaksimal mungkin.
3) Untuk menjamin kesiapan opersional dari keseluruhan peralatan – peralatan
yang menunjang operasional gedung.
4) Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
38
JENIS – JENIS PEKERJAAN
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
39
digunakan pada kasus dimana siklus perawatan pencegahan mudah ditentukan dan
tidak banyak bervariasi. Serta kasus dimana lebih meneguntungkan jika penggantian
part dilakukan secara berkala tanpa melakukan inspeksi. Dalam pemeliharaan
pencegahan terdapat tiga bagian penting yaitu : inspeksi, koreksi, dan inisiasi
kerja.Inspeksi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada kondisi peralatan. Koreksi
dilakukan untuk melakukan penyetelan dan perbaikan kerusakan kecil. Kegiatan
koreksi ini dilakukan bersamaan dengan inspeksi,dan inisiasi dilakukan untuk
mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan
penyetelan sehingga peralatan atau mesin – mesin selama beroperasi terhindar dari
kerusakan.
40
4.1.5 Pemeliharaan darurat ( Emergency Maintenance )
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
gangguan atau kerusakan yang tak terduga, pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan
yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tak terduga, pemeliharaan darurat ini
sebaiknya sebisa mungkin dihindari dalam melakukan perawatan, karena jenis ini dapat
menggangu program perencanaan dan kegiatan didalam gedung itu sendiri sehingga
menimbulkan suatu kerugian bagi pemilik maupun pemakai itu sendiri.
AHU adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan
dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin
yang selanjutnya didistribusikan keruangan.
41
Disetiap AHU dilakukan cheklist setiap harinya sama seperti layaknya chiller,
AHU ini berada disetiap lantai gedung, tetapi setiap minggunya juga dilaksanakan
pemeliharaan AHU dengan cara membersihkan evaporator AHU yang dibersihkan
menggunakan pompa steam dan air. Namum setiap AHU dibersihkan setiap 2 bulan
sekali secara rutin.
No Alat Bahan
42
2. Perawatan dan pemeliharaan AHU
Sebelum melakukan perawatan dan pemeliharaan terlebih dahulu dilakukan
pengecekan kecepatan angin ( air flow ) menggunakan anemo meter untuk
mengetahui besar atau kecilnya kecepatan angin pada sirkulasi pada AHU.
Pengukuran air flow meter dilakukan sebelum dan sesudah service /
pemeliharaan
Setelah diketahui hasil pengukurannya dianalisa dititik mana yang terjadi
penyumbatan sirkulasi angin pada evaporator AHU yang disebabkan oleh debu
dan kotoran.
Off kan AHU dengan cara menekan tombol off pada inverter tunggu hingga
indakator menunjukan 0.0 HZ, kemudian turunkan MCCB pada panel kontrol
AHU hingga indikator inverter menunjukan off.
Bersihkan dan kencangkan terminasi kabel.
Periksa tegangan dan arus.
Periksa dan bersihkan fan dan modul kontrol inverter.
Periksa dan pastikan mur – baut pada mounting motor tidak kendur.
Berikan pelumasan pada bearing motor dan blower AHU.
Atur ulang ( adjust ) ketegangan v-belt pada AHU.
Bersihkan valve dari karat ( beri pelumas bila perlu )
Selanjutnya buka cover AHU dengan cara melepaskan baut penutup, menekan
pengancing kemudian tarik cover tersebut.
- Siapkan plastik pelindung untuk melapisi bagian dari motor blower AHU dan
lapisan untuk melindungi panel kontrol AHU agar tidak mengotori dinding.
- Siapkan cairan chemical pembersih kemudian campurkan dengan air dengan
Perbandingan 1 : 1, kemudian tuang cairan tersebut ke arah kisi – kisi
evaporator Yang hasil pengukuran air flownya paling kecil pada sisi
evaporatornya yang tersumbat.
43
- Tunggu 20 sampai 30 menit agar cairan chemical tersebut menyerap kotoran
dan dan debu pada sela – sela evaporator hingga muncul buih busa pada
evaporator Yang bercampur dengan kotoran dan debu.
- Kemudian bersihkan evaporator menggunakan pompa steam dengan air
bertekanan, kemudian bersihkan secara merata dengan arah tembakan secara
Horizontal sehingga kotoran tersebut lepas dari evaporator, setelah itu
bersihkan Juga blower dengan menggunakan pompa steam sambil memutar –
mutar dengan tangan agar semua bagian blower bersih dari debu, lalu bersihkan
jalur drainase dengan menembak lubang pipa pembuangannya. Kemudian
dilakukan pengukuran kembali air flow menggunakan anemo meter dan pasang
kembali cover AHU pasca dilakukan service rutin.
44
Tabel 4.1 Data pengecekan dan service AHU
Inverter
Inverter TOSHIBA
400 V – 7,5
KW
Motor ABB
MOTOR
Y = 660 V / 9,2
Motor A
∆ = 380 V / 16
A
7,5 KW
Cleaning coil
Evaporator Evaporator
AHU
45
Pengukuran
Flow meter 73 – 72 – 74
sebelum 68 - 70
service 68 – 71 - 75
Pengukuran 81 – 88 – 84
Flow meter 78 – 76
sesudah 73 – 87 - 91
service
Cleaning coil
Evaporator Evaporator
AHU
Cleaning
Blower blower AHU
46
gambar 4.2 laporan harian service AHU
47
3. Mengevaluasi dan Memeriksa hasil perawatan dan pemeliharaan
Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar
tidak terjadi pengulangan pekerjaan
Bila terjadi penyimpangan / masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau
seorang ahli yang berwenang sesuai prosedur yang berlaku.
Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku
perawatan / loogbook dan diperkirakan jadwal perawatan dan pemeliharaan
selanjutnya.
Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama diakhir pekerjaan untuk
menyakinkan sesuai dengan yang harapkan.
Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya.
48
4.2.2 AC Split
Untuk pemakaian lebih dari 20 jam ( siang dan malam ), sebaiknya jadwal
pemeliharaan AC dilakukan lebih awal atau lebih pendek waktunya dibandingkan
dengan pemakaian standar, umumnya pemeliharaan AC dibagi menjadi dua macam,
yaitu pemeliharaan mingguan atau service kecil atau service besar.
No Alat Bahan
6. Manifold gauge -
49
1. Mempersiapkan perawatan AC split
Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP
yang ditentukan.
Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan dan team agar menghasilkan
pekerjaan seefisien mungkin.
Jadwal perawatan, jadwal peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan
agar efektif sesuai kebutuhan.
Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap
pembersih, bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diururtkan sesuai
prosedur perawatan.
Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat
bekerja dengan baik dan aman.
50
- Langkah persiapan pembersihan yang harus dilakukan sebagai berikut :
Siapkan peralatan servicenya, sebisa mungkin usahakan untuk memindahkan
barang – barang lain yang berada tepat dibawah indoor, terutama peralatan
elektronik.
Buka casing dan filter indoor, kemudian letakan ditempat yang aman untuk
menghindari resiko rusak atau patah karena beberapa penyebab, seperti jatuh
atau bahkan terinjak.
Lindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan siapkan ember untuk
menampung air ketika dilakukan pembersihan atau penyemprotan.
Lindungi juga bagian PCB elektronik indoor dengan plastika atau lap kering
agar terhindar dari cipratan air.
Pastikan semua sudah terbungkus rapih dan terhindar dari cipratan air ketika
dilakukan penyemprotan.
51
Ulangi pekerjaan pada langkah ke-2,3,dan 4 untuk memastikan komponen
tersebut benar – benar bersih .
Biarkan beberapa saat sampai tetesan air bekas semprotana berkurang.
Kemudian lepas semua pelindung plastik yang membungkus bagian indoor
dengan kain lap kering sampai benar – benar kering.
Pastikan semua bagian indoor terpasang sempurna dan benar – benar dalam
kondisi kering.
52
Hubungkan kembali stop kontak aliran listrik yang menghubungkan ke AC lalu
nyalakan AC.
Lakukan pengecekan fungsi remote control ( swing, fan speed, dan temperature
).
Dengarkan dengan seksama suara yang keluar dari indoor, apakah muncul
suara ubnormal atau tidak.
Lakukan pengecekan arus listrik kompresor menggunakan tang ampere,
bertambah atau berkurang dari kondisi semula.
Lakukan pengecekan tekanan refrigerant, bertambah atau berkurang dari
kondisi semula.
Periksa putaran kipas ( outdoor ), berputar lancar atau tidak
53
Tabel 4.2 Data pengecekan dan service AC split
54
Gambar 4.4 laporan harian service AC split
55
3. Mengevaluasi dan Memeriksa hasil perawatan dan pemeliharaan
56
4.2.3 AC VRV / VRF
Disetiap unit indoor dan outdoor AC VRV / VRF dilakukan cheklist dan
pengecekan di setipa bulannya, AC VRV / VRF ini berada disetiap lantai gedung untuk
indoornya, tetapi di unit outdoornya diletakan di rooftop ataupun di podium atau
balkon gedung. setiap bulannya juga dilaksanakan pemeliharaan service pada unit
indoor dan outdoor serta pengecekan pressure dan ampere pada unit outdoor. Namum
setiap AC VRV / VRF dibersihkan setiap 2 bulan sekali secara rutin.
No Alat Bahan
8. Kunci L
57
1. Mempersiapkan perawatan AC VRV / VRF
Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP
yang ditentukan.
Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan dan team agar menghasilkan
pekerjaan seefisien mungkin.
Jadwal perawatan, jadwal peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan
agar efektif sesuai kebutuhan.
Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap
pembersih, bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diururtkan sesuai
prosedur perawatan.
Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat
bekerja dengan baik dan aman.
58
Buka casing dan filter indoor, kemudian letakan ditempat yang aman untuk
menghindari resiko rusak atau patah karena beberapa penyebab, seperti jatuh
atau bahkan terinjak.
Lindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan siapkan ember untuk
menampung air ketika dilakukan pembersihan atau penyemprotan.
Lindungi juga bagian PCB elektronik indoor dengan plastika atau lap kering
agar terhindar dari cipratan air.
Pastikan semua sudah terbungkus rapih dan terhindar dari cipratan air ketika
dilakukan penyemprotan.
59
Pastikan semua bagian indoor terpasang sempurna dan benar – benar dalam
kondisi kering.
60
Lakukan pengecekan arus listrik kompresor menggunakan tang ampere,
bertambah atau berkurang dari kondisi semula.
Lakukan pengecekan tekanan refrigerant, bertambah atau berkurang dari
kondisi semula.
Periksa putaran kipas ( outdoor ), berputar lancar atau tidak.
61
Tabel 4.3 Data pengecekan dan service AC VRV
Cleaning evaporator
Unit bagian indoor
AC type ceiling
Ampere
R = 6,5 A
S = 6,7 A
T = 6,8 A
Pengecekan akhir
Pressure :
120 PSI
62
Gambar 4.6 laporan harian service AC VRV
63
3. Mengevaluasi dan Memeriksa hasil perawatan dan pemeliharaan
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
65
Daftar pustaka
1. scribd.com/doc/131198638/Pengertian-sistem-tata-udara
2. http://www.dpi.co.id/
3. module MEP ( mechanical / electrical / plumbing ) PT. Jaya Teknik
Indonesia.
4. academia.edu/6849916 /SISTEM_TATA_UDARA_HVAC_DIGEDUNG_BERTI
NGKAT
5. Arisandidelta75.blogspot.co.id/2011/01/ac -sentral.html
6. Aloekmantara.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html
66