Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

PRAKTEK KERJALAPANGAN

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN FAN


COIL UNIT (FCU) DIHOTEL RADISSON BLU BALI
ULUWATU

Oleh

AHMAD KADEK JAILANI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA UTILITAS

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN FAN


COIL UNIT( FCU) DIHOTEL RADISSON BLU BALI
ULUWATU

Oleh

AHMAD KADEK JAILANI


NIM. 2015234024

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASAUTILITAS

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN FAN


COIL UNIT(FCU) DIHOTEL RADISSON BLU BALI
ULUWATU

Diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


perkuliahanpada Program Studi Teknologi Rekayasa
Utilitas
pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali

Oleh

Ahmad Kadek Jailani


NIM. 2015234024

Bukit Jimbaran,5 juni 2023


Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Adi Winarta, S.T.,M.T A.A. Ngurah Catur Krisnawan


NIP. 197610102008121003 NIP. RDBU0298

Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Utilitas
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali

Dr. Made Ery Arsana, ST., MT


NIP. 196709181998021001
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena bisa
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan baik. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin
Politeknik NegeriBali
Sejak dimulainya Praktik Kerja Lapangan hingga penyusun laporan ini, kami
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,melalui
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom., selaku Direktur Politeknik Negeri Bali
2. Bapak Dr. Ir. I Gede Santosa, M.Erg, selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bali yang telah mengadakan mata kuliah Praktik Kerja
Lapangan ( PKL ).
3. Bapak I Kadek Ervan Hadi Wiryanta, ST., MT, selaku Sekretaris Jurusan
TeknikMesin.
4. Bapak Dr. Made Ery Arsana, ST., MT, selaku Ketua Program Studi Teknologi
Rekayasa Utilitas.
5. Bapak Dr. Adi Winarta, ST., MT, selaku dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan.
6. Bapak A.A. Ngurah Catur Krisnawan selaku Chief Engineering yang selalu
membimbing saya memberikan ilmu baik praktek maupun teori yang membuat
penulis bisa menangani masalah – masalah yang terjadi di tempat PKL.
7. Para dosen, staf administrasi, dan teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Bali yang telah banyak membantu.
8. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
moral dan material.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan masih ada
kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dari semua pihak guna
perbaikandi kesempatan berikutnya. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
bisa bermanfaat.

Jimbaran, 24 Agustus 2022

Ahmad Kadek Jailani


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 7


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 7
1.2. Tujuan ............................................................................................................. 8
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................................... 8
1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................................................. 8
13 Ruang Lingkup Materi ............................................................................................ 9
1.4 Prosedur Pelaksanaan ............................................................................................ 9
BAB II .......................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI .................................................................................................... 10
2.1 Sistem AC Sentral.......................................................................................... 10
2.2 Komponen dan Prinsip Kerja AC Sentral ....................................................... 12
2.2.1 Komponen AC Sentral ........................................................................... 12
2.2.2 Prinsip Kerja Chiller .............................................................................. 24
2.3 Kelebihan dan kekurangan AC (Air Conditioner) Sentral ............................... 27
BAB III......................................................................................................................... 29
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 29
3.1 Unit Kerja Praktek Kerja Lapangan (PKL) ..................................................... 29
3.2 Gambaran Umum Sejarah Berdirinya Perusahaan........................................... 29
3.2.1 Grup Hotel Radisson .............................................................................. 29
3.2.2 Radisson Blu Bali Uluwatu (RDBU) ...................................................... 33
3.3 Struktur Organisasi Departemen Engineering Hotel Radisson Blu Bali
Uluwatu .................................................................................................................... 34
3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Engineering Hotel Radisson Blu Bali
Uluwatu .................................................................................................................... 35
3.5 Uraian Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ......................................................... 36
3.6 Pembahasan Hasil Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ....................................... 37
3.6.1 Sistem Kelistrikan Pada FCU Hotel ....................................................... 39
3.6.2 Prinsip Kerja Sistem FCU di Kamar Hotel ............................................. 39
3.6.3 Cara Pengoperasian................................................................................ 40
3.6.4 Cara Perawatan FCU.............................................................................. 41
3.6.5 Langkah-Langkah Perawatan FCU......................................................... 41
3.7 Identifikasi Kendala yang Dihadapi................................................................ 43
3.7.1 Kendala Pelaksanaan Tugas.................................................................... 43
3.7.2 Cara Mengatasi Kendala ......................................................................... 43
BAB IV ........................................................................................................................ 45
PENUTUP .................................................................................................................... 45
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 45
4.2 Saran-Saran ................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 46
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulau Bali dikenal sebagai tujuan destinasi wisata yang wajib dikunjungi
karena keindahan alamnya yang terkenal diseluruh dunia. Para wisatawan dalam
negeri maupun luar negeri banyak berkunjung ke Bali untuk liburan dan menikmati
keindahan alam Bali maupun untuk berbisnis. Hal inilah yang dapat membuka
peluang usaha, salah satunya yang bergerak dibidang jasa pelayanan yaitu hotel
atau penginapan.
Dalam memberikan pelayanan, hotel sangat mengutamakan kepuasan
konsumen. Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dari itu secara umum pelayanan
yang diberikan di hotel menyangkut pelayanan kamar, makanan, hiburan serta
pelayanan dalam bidang keteknikan. Bidang keteknikan menyangkut system
penerangan, system elektronik, system pemenuhan air bersih, dimana didalamnya
mencakup pemenuhan air hangat dan air dingin, dan juga system pengaturan suhu
ruangan. Selain kenyaman dalam ruangan, para tamu biasanya menginginkan
kenyamanan, saat mandi terutama pada musim hujan, dimana penggunaan air
hangat sangat diperlukan. Untuk kenyamanan ruangan air conditioner (AC)
berperan penuh dalam hal menkodisikan suatu rungan. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa bidang keteknikan dalam sebuah hotel mememang peran yang
sangat penting dalam proses kelangsungan pemberian jasa pelayanan di sebuah
hotel.
Keterkaitan antara materi Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan mata
kuliah yang telah diperoleh, terdapat banyak perbedaannya. Dilihat dari persoalan
yang terjadi, setiap hotel memiliki permasalahan maupun cara penyelesaiannya
yang berbeda-beda. Maka dari itu ada 2 dilihat dari persoalan yang terjadi, setiap
hotel memiliki permasalahan maupun cara penyelesaiannya yang berbeda-beda.
Akan tetapi prinsip dasar yang telah di pelajari, dapat menjadi pedoman atau prinsip
dasar dalam pemikiran kita untuk memahami suatu pekerjaan yang akan dikerjakan
dan dapat menyesaikan suatu pekerjaan.Guna melaksanakan pelayanan di bidang
keteknikan diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam bidang
keteknikan tersebut. Untuk menjadi SDM yang mampu di bidang keteknikan ini,
tidak bisa diperoleh hanya dengan ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan saja.
Praktek kerja lapangan sangat dibutuhkan para mahasiswa untuk menjadi SDM
yang handal dalam bidang keteknikan. Selain itu, PKL juga bertujuan agar
mahasiswa dapat mengetahui situasi kerja sejak dini dan juga bertujuan untuk
mematangkan mental dan memperbanyak pengalaman di bidang keteknikan.

1.2. Tujuan
Dalam penulisan laporan ini didasari beberapa tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan laporan ini adalah :

1.2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum pelaksanaan PKL (Pratek Kerja Lapangan) di Hotel Radisson
Blu Bali Uluwatu adalah:
a. Untuk mengaplikasikan ilmu yang di dapat dibangku kuliah dengan
kenyataan yang ada didalam dunia industri.
b. Menambah relasi di dunia professional yang mana dapat bermanfaat
Ketika mahasiswa telah menyelesaikan studinya dan mulai masuk ke
duniaprofessional.
c. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan di dunia kerja serta ilmu
yang didapat yang nantinya sebagai bekal mahasiswa untuk memasuki
dunia industri.
d. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma
empat Teknologi Rekayasa Utilitas, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik
Negeri Bali.
e. Memahami struktur organisasi di likungan profesional, pengelolaan,
manajemen, dan administrasi di kantor dan lingkungan proyek.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penulisan laporan ini secara khusus bertujuan untuk :


a. Memahami mekanisme dan prosedur kerja dari sistem Fan Coil Unit
(FCU) di Hotel Radisson Blue Uluwatu
b. Memahami tentang sistem operasional dan perawatan pada sistem Fan
Coil Unit (FCU) di Hotel Radisson Blu Bali Uluwatu
c. Menganalisa tentang permasalahan yang sering timbul pada Fan Coil Unit
(FCU) t Ketikatidak dipelihara dengan baik
d. Menganalisa tentang cara mengatasi permasalahan mesin F a n C o i l
U n i t ( F C U ) yang sistemnya tidak dipelihara dengan baik

1.3 Ruang Lingkup Materi

Dalam pembuatan laporan ini , penulis hanya membahas tentang prawatan


dan perbaikan Fan Coil Unit (FCU) pada hotel Radisson Blu Bali Uluwatu ,
yang mencakup tentang pengertian Fan Coil Unit (FCU) , cara kerja dari Fan
Coil Unit (FCU), jenis – jenis Fan Coil Unit (FCU) , komponen – komponen
Fan Coil Unit dan peralatan serta bahan yang digunakan.
1.4 Prosedur Pelaksanaan
Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di Radisson Blu Bali Uluwatu,
alamat: Jl. Pemutih, Pecatu, Kec. Kuta Selatan, Bali. Waktu pelaksanaan praktek
kerja lapangan pukul 09:00-16:00 Wita, setiap hari senin-jumat. Yang dimulai dari
tanggal 05 Juni sampai 04 September 2022. Melakukan praktek kerja lapangan
yang wajib diikuti melaksanakan kegiatan berdasarkan pedoman PKL dan
pengarahan dari senior atau pembimbing serta membuat laporan harian yang
berisikan kegiatan di hari itu.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem AC Sentral


Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara
terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi.
Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau chiller,
unit penanganan udara atau Air Handling Unit (AHU), Fan Coil Unit (FCU),
Cooling Tower, sistem pemipaan, sistem saluran udara atau ducting dan sistem
control & kelistrikan. Pada unit pendingin atau chiller yang menganut sistem
kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan
evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah Water-Cooled
Condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling
tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida
yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui sistem
pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator kemudian dialirkan
menuju sistem penanganan udara AHU/FCU menuju koil pendingin.

Gambar 2.1 Skema Kerja AC Sentral/Chiller


Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC sentral sangat berbeda dengan AC split baik
dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC sentral (central) yaitu
sistem instalasi AC di satu gedung yang dikontrol di satu titik dan kemudian hawa
dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC sentral,
yang bisa dilakukan hanya mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa
dingin AC masuk ke ruangan. Contoh AC sentral adalah di mall, gedung mimbar,
gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-ac. Di dalam sistem chiller
yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem yang terdiri dari tiga
buah siklus, yaitu:
1. Siklus VCS (vapour compression system)
2. Siklus Chilled Water
3. Siklus Cooling Water

AHU/

Ruangan A

AHU/

Ruangan B

AHU/

Ruangan C

AHU/

Ruangan D

Gambar 2.2 Diagram Skema Kerja AC Sentral


Sumber: http://www.electronicglobal.com/2011/05/sistem-kerja-ac-central.html?m=1
2.2 Komponen dan Prinsip Kerja AC Sentra
2.2.1 Komponen AC Sentral
Sebelum membahas prinsip kerja AC (Air Conditioner) sentral, agar bisa
berfungsi dengan baik, terdapat beberapa komponen pada AC (Air Conditioner)
sentral, diantaranya :
1. Ducting

Gambar 2.3 Sistem Ducting pada AC Sentral

Ducting merupakan bahasa inggris yang kalau di terjemahkan ke dalam


bahasa indonesia adalah penyaluran pipa udara. Jika di jabarkan kira-kira
adalah alat yang digunakan untuk mengarahkan atau menyalurkan udara atau
lainya ke arah tertentu dengan mempertimbangkan tiap-tiap tujuan akhir
tersebut manjadi bagian beban terhadap dimensi atau diameter media penyalur.
Fungsi dari Ducting adalah untuk mendistribusikan udara di dalam gedung.
Terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya, fungsi sebagai
supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply air), sebagai saluran
udara kembali dari ruangan ke unit AHU/FCU (return air) dan ducting yang
berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air).
a. Supply Air Ducting
Supply Air Ducting berfungsi sebagai penyalur udara dingin ke ruangan
yang akan dikondisikan udaranya.
Pada prakteknya, ducting ini biasanya berujung pada diffuser sebagai
tempat keluarnya udara dingin tersebut.
b. Return Air Ducting
Return Air Ducting adalah saluran udara kembali dari ruangan dan
kembali ke unit AHU/FCU. Secara sistem, return duct ada 2 macam
yaitu:
 Close ceiling, yaitu memanfaatkan ceiling pada suatu area sebagai
ducting returnnya, tidak ada koneksi antara grille pada ducting return,
melainkan hanya terpasang pada ceiling.
 Close duct, yaitu memanfaatkan instalasi ducting yang diisolasi
untuk menghubungkan udara balik pada ruangan dan terhubung pada
grille.
c. Fresh Air Ducting
Ducting ini adalah untuk menghisap udara dari luar ruangan yang
nantinya akan di mix dengan hawa dingin dari air pada sistem AHU/FCU
untuk kemudian disalurkan ke ruangan yang dikondisikan udaranya.

2. AHU (Air Handling Unit)


Air Handling Unit merupakan bagian penting dalam sistem AC sentral
sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin
ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. AHU adalah komponen
penukar kalor dimana air dingin hasil pendinginan oleh chiller disirkulasikan
ke coil yang ada pada AHU, kemudian udara dinginnya di sirkulasikan oleh
blower dan di distribusikan ke ruangan melalui ducting. Komponen AHU
terdiri dari Casing, Motor, Blower, Coil dan Filter. Penggunaan AHU biasanya
untuk ruangan berkapasitas besar yang menggunakan AC sentral seperti pada
hotel biasanya untuk supplay udara pada ruang pertemuan seperti ballroom,
ruang meeting dan lobby.
Prinsip kerja secara sederhana pada AHU (air handling unit) ini adalah
dengan menghisap udara dari ruangan (return air) yang kemudian di campur
dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa
diubah ubah. Campuran tersebut masuk menuju AHU melewati filter, coil
pendingin, dan fan (blower), setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran
udara (supply air) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang
jauh bisa terjangkau dan merata.

Gambar 2.4 Sistem AHU


Sumber: https://hvacsimplified.in/product/air-handling-unit-design-and-working-explained/

3. FCU (Fan Coil Unit)


Fan Coil Unit (FCU) adalah suatu mesin yang terdiri dari kumparan
(koil) dan kipas yang dikendalikan oleh thermostat, dimana udara panas dari
ruangan dihembuskan melewati coil pendingin yang sudah dilewati oleh air
dingin yang telah melewati proses pendinginan sebelumnya pada mesin chiller
dan didistribusikan ke FCU melalui pipa yang di isolasi. Setelah udara panas
didalam ruangan melewati koil pendingin didalam FCU sehingga menjadi
udara dingin baru selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
Electric Box

Gambar 2.5 Sistem FCU


Sumber: https://www.amrtaac.com/concealed-fan-coil/56625243.html

Komponen utama pada FCU yaitu terdiri dari :


a. Koil pendingin, adalah komponen yang berfungsi untuk menurunkan
temperatur udara.

Gambar 2.6 Koil Pendingin


Sumber: https://id.aliexpress.com/item/1005004185548288.html
b. Fan blower, merupakan kipas/blower yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara ke ruangan.

Gambar 2.7 Fan Blower


Sumber:Hotel Radisson Blu

c. Filter, merupakan penyaring udara dari debu, bakteri dan partikel kecil
lainnya.

Gambar 2.8 Filter FCU


Sumber: Hotel Radisson Blu
d. Sistem kelistrikan, terdiri atas kontrol panel elektrik, sensor suhu
(thermostat) dan motorized valve yang berfungsi untuk mengatur kerja
mesin FCU secara keseluruhan yang meliputi mengatur kerja motor
blower, buka tutup aliran air dan fungsi timer. Komponen-komponen
dalam sistem kelistrikan pada FCU :
a) Motor Blower
Motor blower berfungsi untuk menggerakkan fan blower sehingga
udara dalam ruangan dapat bersirkulasi melewati koil pendingin.
Aliran udara yang sudah melewati koil pendingin di arahkan
kembali ke ruangan. Blower akan berhenti bekerja sampai
temperatur udara ruangan mencapai settingan suhu pada
pengaturan thermostat FCU atau sesuai dengan yang kita inginkan.
b) Kapasitor
Pada unit FCU, kapasitor biasanya terletak di badan motor blower.
Kapasitor berfungsi sebagai starting kapasitor, yaitu sebagai alat
untuk membantu start motor blower.
c) Motorized Valve
Motorized valve berfungsi untuk mengendalikan buka tutup aliran
air dingin dari mesin chiller ke FCU secara otomatis, kerjanya
diatur oleh kontrol waktu dan thermostat. Cara kerja dari motorized
valve ini adalah ketika temperatur di dalam ruangan sudah
mencapai settingan dari thermostat, maka secara otomatis
motorized valve ini akan bekerja yaitu dengan
menutup/mengurangi jumlah aliran air menuju FCU.
d) Modul Kontrol Elektronik (Thermostat)
Modul kontrol elektronik/thermostat pada FCU berfungsi untuk
mengatur kerja keseluruhan dari unit FCU. Fungsi modul kontrol
elektronik/thermostat ini pun beragam, mulai dari sebagai remote
kontrol bagi pengguna untuk mengatur temperatur, mengatur
kecepatan blower,menerima respon perubahan temperatur ruangan,
menyalakan atau menonaktifkan FCU dan sebagai panel indikator
untuk menampilkan status kerja dari FCU.
4. Cooling Tower
Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi dalam AC (Air Conditioner)
sentral yang melepaskan kalor ke udara. Cooling tower bekerja dengan cara
mengontakkan air dengan udara dan menguapkan sebagian air tersebut.
Cooling tower menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke
aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfer. Sebagai
akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Ada dua tipe dari
Cooling tower ini, yaitu:
a. Atmospheric Draft
b. Mechanical Draft
Namun, yang sering digunakan untuk AC (Air Conditioner) sentral adalah jenis
Mechanical Draft di mana dalam pengoperasiaannya menggunakan tenaga listrik
sebagai penggeraknya.

Gambar 2.9 Cooling Tower


Sumber: http://kukencoolingtower.com/wp-content/uploads/2017/04/CATALOG-CLOSE.pdf

5. Mesin Chiller
Chiller atau mesin refrigerasi adalah peralatan yang biasanya
menghasilkan media pendingin utama untuk bangunan gedung, dengan
mengkonsumsi energi secara langsung berupa energi listrik, termal atau
mekanis, untuk menghasilkan air dingin (chilled water) dan membuang kalor
ke udara (atmosfir) melalui menara pendingin (cooling tower) atau kondensor.
Mesin utama dari sebuah chiller adalah kompresor. Fungsi Chiller dalam sistem
tata udara adalah mendinginkan media air, dimana air disinggungkan pada
bagian evaporator chiller. Air kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit)
ataupun Pada Chiller terdapat beberapa parameter yang menunjukkan unjuk
kerjanya, antara lain : suhu air masuk (inlet) ke evaporator dan suhu air keluar
(outlet) dari evaporator, tekanan discharge, serta tekanan suction.Dengan
pembacaan suhu inlet dan outlet maka dapat ketahui kapasitas atau kemampuan
chiller untuk mendinginkan air. FCU (Fan Coil Unit) untuk diambil dinginnya
dan dihembuskan ke ruangan.

Kompreso
r

Panel
Kontrol

Evaporato
r

Kondenso
Katup r
Ekspansi

Gambar 2.10 Mesin Chiller


Sumber: https://www.mtpindo.co.id/product/wcfx-e-series-water-cooled-screw-chiller/

Adapun komponen dari chiller ini tidak jauh berbeda dengan komponen siklus
refigerasi yang terjadi pada AC langsung. Komponen komponen tersebut adalah,
sebagai berikut:
a. Kompresor
Merupakan alat yang paling vital dalam sebuah rangkaian chilller
dimana kompresor merupakan alat yang berfungsi sebagai sarana untuk
mensirkulasi gas freon ke kondensor dan sebaliknya dimana sirkulasi
tersebut terdapat proses gas freon dari liquid menjadi gas dan sebaliknya
sehingga mendapatkan pengembunan yang cukup dan itulah disebut proses
pendinginan.
b. Kondensor
Di dalam kondenser terjadi proses pekepasan kalor dari gas refrigerant
ke medium pendingin kondenser (air), sehingga refrigerant mengalami
perubahan fase dari fase gas ke fase cair sedangkan temperatur air
pendingin setelah keluar kondenser naik.
c. Evaporator
Refrigerant cair dari kondensor mengalir masuk ke cooler (evaporator)
setelah mengalami ekspansi di katup ekspansi. Pada waktu masuk cooler
temperatur dan tekanan refrigerant turun dalam fasa campuran. Kemudian
refrigerant menguap pada temperatur rendah sambil menyerap kalor dari air
dingin, fasa refrigerant seluruhnya menjadi uap dan dihisap kembali
kedalam kompresor.
d. Katup Ekspansi
Refrigerant yang keluar dari kondensor dalam keadaan fasa cair dengan
temperatur dan tekanan yang tinggi. Pada saat masuk kedalam katup
ekspansi terjadi proses penurunan tekanan refrigerant sehingga refrigerant
dapat menguap (sambil menyerap kalor) pada temperatur rendah didalam
cooler.
e. Panel Kontrol
Panel kontrol merupakan suatu komponen yang digunakan untuk
mengetahui dan memeriksa batasan-batasan dalam pengoperasian chiller.
Di dalam panel kontrol terdapat beberapa komponen lainnya, yaitu:
a) Freeze Protection Thermostat Sensor
Alat ini mendeteksi temperatur air dingin yan keluar dari cooler. Bila
temperatur air dingin terlalu rendah, lebih rendah dari set point
thermostat, kontroler akan mematikan kompresor. Pada umumnya
tempratur air dingin keluar dari cooler adalah pada rentang 4-10oC.
b) Oil Pressure Cut Off
Kontroler ini akan mematikan motor kompresor jika perbedaan antara
Suction Kompresor dan Discharge Pompa Oli berada dibawah harga
minimum yang aman.
Pada umumnya switch kontroler akan membuka (open) jika harga
differensialnya sekitar 10 psi dan akan menutup kembal jika naik sekitar
15 psi.
c) High & Low Pressure Cut Off
High pressure switch akan mematikan motor kompresor sebelum
tekanan Discharge kompresor mencapai harga setting relief valve. Low
Pressure Switch akan mematikan motor kompresor sebelum tekanan
cooler (evaporator) mencapai harga yang bersesuaian dengan temperatur
refrigerant 32oF. Sebagai contoh untuk sistem yang menggunakan R-12
akan menutup pada posisi 50 psi dan akan membuka pada 33 psi.
d) Capacity Control
Fungsi dari kontrol kapasitas sistem adalah untuk mengatur kapasitas
pemompaan refrigerant dari kompresor secara otomatis yang disesuaikan
dengan beban pendingin yang ada. Sensor dari alat ini mendeteksi
temperatur air dingin yang masuk ke cooler. Sinyal dari sensor masuk ke
rangkaian kontroler. Jika temperatur air dingin berada di bawah/atas
setpoint thermostat, kontroler akan mengatur bukaan selenoid valve yang
selanjutnya secara sekuensial akan mengatur pembebanan dari satu atau
dua set silinder kompresor.
Berdasarkan sistem pendinginannya chiller dibagi menjadi :
a. Air Cooled Chiller (ACC)
Mesin refrigerasi dengan pendinginan udara (Air Cooled Chiller) pada
prinsipnya hampir sama dengan split duct AC, tetapi dalam ukuran besar.
Unit mesin ini pada umumnya berada diatas atap beton dari sebuah
bangunan. Komponen utama dari 1 unit ACC adalah 2 kompresor atau
lebih, dengan katup ekspansi dan evaporator berada dalam unit utama,
termasuk kondensornya. Evaporator mendinginkan air dan air dingin
disirkulasi ke setiap tingkat melalui alat pengatur udara AHU/FCU. Dari
AHU dengan blower besar menyalurkan udara dingin, yang diperoleh dari
hembusan melalui pipa-pipa aliran air dingin unit utama diatas, ke ruangan
yang akan dikondisikan.
Udara dingin yang masuk kedalam ruangan dari AHU ini diatur dengan
diffuser yang ada disetiap ruangan, atau kadang-kadang dengan pipa-pipa
langsung ke ruangan melalui alat kipas koil (Fan coil unit) atau disingkat
FCU. Dalam desain gedung, bila menggunakan Air Cooled Chiller perlu
diperhatikan lokasi dan luas atap beton untuk penempatan unit-unit
chillernya. Yang sering kurang diperhatikan dalam desain atap untuk Air
Cooled Chiller adalah akses untuk pemeliharaan unit tersebut. Ada kalanya
terjadi perubahan desain dari Water Cooled Chiller ke Air Cooled Chiller,
karena terutama masalah waktu instalasi ataupun keadaan air setempat.

Gambar 2.11 Sistem Air Cooled Chiller


Sumber: https://kontraktorhvac.com/apa-itu-chiller
b. Water Cooled Chiller (WCC)
Mesin refrigerasi dengan pendinginan air (Water Cooled Chiller) pada
prinsipnya hampir sama dengan mesin refrigerasi pendinginan udara (Air
Cooled Chiller) dalam distribusi udara dingin melalui AHU atau FCU.
Perbedaan utamanya adalah pendinginan refrigerannya, bukan dengan
udara, tetapi dengan air, dimana airnya didinginkan melalui menara air atau
cooling tower. Prinsip kerja dari mesin water chiller ini adalah
mendinginkan suatu media yang menghasilkan panas dengan cara di aliri
air yang dingin, sehingga melalui air ini panas bisa di redam sesuai dengan
kemampuan mesin & temperatur yang diharapkan.
Air dingin dari mesin water chiller ini di pompa menuju media yang
didinginkan, seperti matras mesin moulding, transformator, SCR Tig
Welding dll. setelah melewati media yang di kehendaki, air kembali menuju
ke bak pendinginan untuk didinginkan oleh evaporator. Air kembali di
pompa menuju media yang dikehendaki. Water chiller mulai dengan cairan
dijalankan melalui kompresor, yang menyebabkan cairan untuk bepergian
bersama sistem perpipaan dan menyerap panas dari sumber yang
dikehendaki. Hal ini kemudian pergi ke evaporator, dimana dia berubah
menjadi gas dan menyebarkan panas ke atmosfer.
Kemudian berjalan melalui kondensor, yang mengubah kembali menjadi
cair dan mengirimkannya kembali ke kompresor. Perangkat metering
digunakan untuk mengatur aliran air dan suhu kontrol. Siklus kompresi uap
dapat menangani sampai dua ratus ton cairan pada satu waktu, dan dapat
mendinginkan mesin besar atau kondisioner rumah tangga tunggal udara.
Mesin refrigerasi dengan pendinginan air, pada umumnya ditempatkan
dalam lantai bawah (basement) suatu bangunan. Dalam desain yang perlu
diperhatikan adalah ventilasi keruangan chiller harus dihitung dengan baik,
agar ruangan tersebut jangan menjadi neraka bagi pengerjanya.
Gambar 2.12 Sistem Water Cooled Chiller
Sumber: https://kontraktorhvac.com/pembagian-chiller

Perbedaan antara Air Cooled Chiller dan Water Cooled Chiller :


1. Air Cooled Chiller : Efisiensi rendah waktu pemasangan cepat. Biaya
perawatan rendah.
2. Water Cooled Chiller : Effisiensi tinggi waktu pemasangan lebih lama.
Biaya perawatan tinggi.

2.2.2 Prinsip Kerja Chiller


Prinsip Kerja AC (Air Conditioner) sentral untuk mengkondisikan udara di
gedung-gedung besar, AC biasa mungkin sudah tidak efisien lagi. Dapat
dibayangkan jika menggunakan AC biasa sangat banyak refrigerant yang harus
digunakan. Begitu pula dengan kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali
sistem yang digunakan adalah sistem chiller. Siklus Chilled Water dan Refrigerasi
Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan
udara melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah
air tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui AHU/FCU. Di sinilah terjadi
pendinginan udara di mana AHU/FCU meneruskan suhu air yang dingin ke sistem
ducting dengan menghembuskan hawa dingin dari air itu sendiri seperti yang sudah
dijelaskan di atas sebelumnya.
Siklus refrigerasi dari water chiller system secara sederhana. Air masuk
kedalam cooler (evaporator) dan didinginkan oleh cairan refrigerant yang menguap
pada temperatur rendah. Uap refrigerant dihisap masuk ke kompresor dan
tekanannya dinaikkan sehingga dapat mencair kembali pada temperatur tinggi di
kondensor. Pada proses ini temperatur medium pendingin kondenser (air atau
udara) mengalami kenaikan. Refrigerant cair tersebut kemudian mengalir ke
evaporator melalui alat kontrol refrigerant (katup ekspansi) dan siklus terus
berulang seperti semula. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.13.

Gambar 2.13 Cara Kerja Chiller

Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau
sistem absorbsi. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh
berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran kalor pada
sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan mendinginkan
fluida lain yaitu air. Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger
disini mungkin berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih
besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian
evaporator siklus refrigerasi).Siklus Cooling Water seperti dijelaskan
sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi yang sistemnya
terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal
pembuangan kalor sering kali chiller menggunakan cooling tower dengan
perantara air untuk media pembuangan kalornya.
Hampir sama dengan chilled water, pertukaran kalor chiller pada
kondensornya juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondensor.
Kondensor ini juga merupakan Heat exchanger berupa pipa yang didalamnya
terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan pipa yang lebih kecil
untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor dimana
kalor yang dibuang kondensor diambil oleh air.
Akibatnya air yang telah melewati kondenser akan menjadi lebih hangat.
Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan dengan udara
luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian dialirkan kembali ke
kondensor untuk mengambil kalor yang dibuang kondensor. Jadi dari siklus
refrigerasi yang dijelaskan diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.14.

Gambar 2.14 Siklus Refrigerasi


Sumber: https://www.tptumetro.com/2019/08/pendingin-udara-chiller-chiller-air.html?m=1
Chiller terdiri dari pipa dan pompa yang bertugas untuk memindahkan air
dingin di sekitar bangunan. Chilled Water Pump (CHWP) mendorong air dingin
melalui chiller dan saluran air dingin yang berada di sekitar bangunan. Air dingin
yang dikeluarkan oleh chiller disebut Chilled Water Supply (CHWS) atau pasokan
air dingin. Pasokan air dingin dipompa melalui chiller ke berbagai unit pendingin
udara gedung seperti Air Handling Unit (AHU) dan Fan Coil Unit (FCU). Dalam
AHU dan FCU, air dingin dilewatkan melalui koil penukar panas untuk
mengurangi suhu pada koil. Sementara koil penukar panas didinginkan oleh air
dingin, kipas meniupkan udara melalui koil untuk memberikan udara dingin ke
ruang yang ada dalam gedung. Setelah keluar dari koil penukar panas, Chilled
Water Return (CHWR) dikembalikan ke chiller untuk didinginkan kembali, dimana
proses tersebut akan terjadi secara berulang.
Beberapa konfigurasi sistem pendingin air dingin sangatlah sederhana,
sementara yang lain lebih kompleks. Konfigurasi sistem pendingin air pendingin
sederhana (Simple Chilled Water Cooling System Configuration) dapat terdiri dari
satu chiller dan satu pompa, sedangkan konfigurasi sistem pendingin air pendingin
yang lebih kompleks dapat terdiri dari beberapa chiller, banyak pompa, beberapa
menara pendingin, beberapa penukar panas, dan berbagai macam katup untuk
mengarahkan kembali aliran sesuai dengan beban panas yang berputar di dalam
gedung.

2.3 Kelebihan dan kekurangan AC (Air Conditioner) Sentral


Dalam penggunaan benda apapun, tentunya terdapat dampak yang
ditimbulkan, tidak terlepas dari penggunaan AC (Air Conditioner) sentral yang
juga memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam penggunaanya. Kelebihan dan
kekurangan itu antara lain, sebagai berikut :
1. Kelebihan :
a. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi
ruangan.
b. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah.
c. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat
dilayani oleh satu sistem (unit) saja. Sehingga lebih hemat dan efisien.
2. Kekurangan :
a. Harga mula cukup tinggi.
b. Biaya operasional yang cukup mahal.
c. mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup.
d. Jika satu komponen Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit,
karena kumankuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular
(melalui saluran udara balik) dapat disebarkan ke ruangan-ruangan lain.
e. Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya
harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU/FCU.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Unit Kerja Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Pada pembahasan kali ini, penulis akan membahas tentang perawatan sistem
FCU di kamar hotel Radisson Blu Bali Uluwatu.

3.2 Gambaran Umum Sejarah Berdirinya Perusahaan


3.2.1 Grup Hotel Radisson
Kami memiliki lebih dari 75 tahun pengalaman perhotelan. Dengan
pengalaman itu, Radisson Hotel Group telah berkembang menjadi salah satu
perusahaan hotel terbesar di industri dengan serangkaian merek yang kuat yang
memberikan keramahan kelas dunia dan layanan yang luar biasa.
Radisson Hotel Group adalah salah satu grup hotel terbesar dan paling
dinamis di dunia dengan delapan merek hotel khas dengan lebih dari 1.400 hotel di
destinasi di seluruh dunia. Portofolio merek hotel kami meliputi : Radisson
CollectionTM, Radisson Blu®, Radisson®, Radisson RED®, Park Plaza®, Park
Inn® by Radisson, Country Inn & Suites® by Radisson, dan prizeotel.
Janji di jantung Radisson Hotel Group adalah, Every Moment Matters.
Lebih dari tanda tangan kami, ini hanyalah bagaimana kami melakukan bisnis dan
siapa kami pada intinya. Kami membantu memastikan kesuksesan kami dengan
menyelaraskan 95.000 anggota tim global kami di sekitar keyakinan inti kami
dengan :
• Kami memberikan momen yang tak terlupakan setiap hari, di mana pun, setiap
saat.
• Kami senang melayani dengan semangat “Yes I Can!” kami.
• Kita menumbuhkan bakat, bakat menumbuhkan kita.
• Kami banyak pikiran, dengan satu pola pikir.
• Kami menghargai interaksi terbuka dan langsung untuk membangun
kepercayaan.
• Kami percaya segala sesuatu mungkin terjadi.
Radisson CollectionTM adalah koleksi gaya hidup premium dari hotel luar
biasa yang terletak di lokasi yang unik. Karakter setiap hotel Radisson Collection
terasa otentik di lokasinya dan menawarkan template terbaik untuk kehidupan
kontemporer disatukan oleh desain modern dan pengalaman luar biasa dalam
bersantap, kebugaran, kesehatan, dan keberlanjutan. Dirancang untuk tamu dan
penduduk lokal, setiap hotel Radisson Collection ditentukan oleh tamu yang
mengunjungi mereka. Semua hotel terletak di lokasi bergengsi, dekat dengan
atraksi rekreasi utama.
10 Hotel beroperasi dan sedang dikembangkan saat peluncuran.
Total 10 Hotel di EMEA

Radisson Blu® adalah merek hotel kelas atas yang memberikan layanan
positif dan personal di ruang bergaya. Dicirikan oleh perhatian pada detail kecil
dan filosofi layanan Yes I Can!SM, hotel Radisson Blu dirancang untuk membuat
perbedaan besar dan menginspirasi pengalaman tak terlupakan di setiap masa inap.
Melalui layanan pribadi dan nuansa lokal, setiap menginap di hotel Radisson Blu
menawarkan pengalaman tamu yang benar-benar individual. Hotel Radisson Blu
berada di kota-kota besar, gerbang bandara utama, dan tujuan rekreasi.
400 Hotel :
• EMEA 317 Hotel
• Asia Pasifik 74 Hotel
• Amerika 9 Hotel
Radisson® adalah merek hotel kelas atas yang menghadirkan keramahan
terinspirasi Skandinavia dan memungkinkan para tamu untuk fokus pada
keseimbangan kerja/kehidupan dan menemukan lebih banyak harmoni dalam
pengalaman perjalanan mereka. Kami berkomitmen untuk membangun hubungan
pribadi yang bermakna dengan tamu dan memiliki sikap Yes I Can!TM untuk
memastikan kepuasan setiap tamu. Radisson menghadirkan solusi yang berempati
terhadap tantangan perjalanan modern, termasuk Jaminan Kepuasan Tamu 100%.
Hotel kami berada di pinggiran kota dan pengaturan kota, dekat bandara dan tujuan
rekreasi.
217 Hotel :
• Amerika 162 Hotel
• Asia Pasifik 54 Hotel
• EMEA 1 Hotel

Radisson RED® adalah merek hotel layanan pilihan kelas atas yang
menghadirkan sentuhan menyenangkan pada konvensional. Hotel Radisson RED
menyuntikkan kehidupan baru ke dalam keramahan melalui layanan informal ke
mana pun pergi, suasana sosial yang menunggu untuk dibagikan dan desain berani
yang memulai kesenangan. Hotel Radisson RED berada di lokasi perkotaan yang
ramai di mana wisatawan memiliki kesempatan unik untuk menyesuaikan masa
inap mereka dengan gaya mereka.
Total 19 Hotel :
• EMEA 9 Hotel
• Asia Pasifik 5 Hotel
• Amerika 5 Hotel

Park Plaza® menawarkan desain trend-setting dan menangkap energi dan


gaya dari setiap lokasi individu. Sebuah merek hotel kelas atas untuk pelancong
bisnis dan rekreasi, Park Plaza menawarkan kamar-kamar bergaya, ruang
pertemuan yang luar biasa, dan staf berdedikasi yang menawarkan layanan andal
yang disampaikan dengan sempurna. Hotel Park Plaza berusaha keras untuk
menunjukkan penghargaan kepada para tamu. Hotel Park Plaza dapat ditemukan di
pusat kota di seluruh dunia.
Total 41 Hotel :
• EMEA 24 Hotel
• Asia Pasifik 17 Hotel

Country Inn & Suites® by Radisson adalah merek hotel kelas menengah
atas yang terinspirasi oleh rasa memiliki, komunitas, dan pengalaman bersama,
Country Inn & Suites by Radisson menghadirkan kehangatan pedesaan modern
melalui desain, produk, dan layanan yang mengundang, sehingga semua tamu
merasa seperti mereka dipersilakan dan bahwa mereka penting. Fasilitas merek
yang khas meliputi Wi-Fi gratis, sarapan panas gratis, pusat kebugaran, dan Read
It & Return Lending Library®.
Total 538 Hotel :
• Amerika 507 Hotel
• Asia Pasifik 31 Hotel

Prizeotel adalah brand hotel ekonomi modern dengan konsep hotel yang
keren dan high design, terjangkau untuk semua kalangan. Setiap detail yang berani
dan khas dirancang oleh desainer top New York, Karim Rashid, mulai dari tata
letak kamar dan koridor hingga lobby lounge, memastikan setiap prizeotel adalah
hotel bermerek yang khas.
Lokasi prizeotel menampilkan ruang penuh warna dan modern yang
menawarkan suasana nyaman dan bersih yang merupakan penyeimbang sempurna
untuk jadwal sibuk para pelancong. prizeotel mengandalkan teknologi paling
modern, mulai dari kenyamanan tidur yang optimal hingga reservasi hotel kapan
saja dari lokasi mana pun. prizeotels saat ini berlokasi di pusat kota dekat
transportasi umum, tempat makan, dan situs lokal.
Total: 10 Hotel
• EMEA 10 Hotel

3.2.2 Radisson Blu Bali Uluwatu (RDBU)


Radisson Blu Bali Uluwatu adalah hotel bintang 5 Kelas Satu yang ikonik, bergaya,
dan canggih yang dirancang untuk mengatakan YES!SM.
ALAMAT :
JL. Pemutih - Labuan Sait, Uluwatu, Kuta Selatan - Badung BALI 80364
NOMOR TELEPON & FAKS : TELEPON : +62 361 300 8888 FAX : +62 361
3000188
WEBSITE : radissonblu.com/resort-bali
Dimiliki oleh Mitra Kencana Bakti dan dikelola oleh Radisson Hotel Group (RHG)
Kantor Pusat : Plaza Asia lantai 9, Jl. Jendral Sudirman kav 59 Jakarta Selatan
INFORMASI RESORT :
• 125 kamar
• 111 Kamar Deluxe (58 m2)
• 11 Studio Suite (92 m2)
• 3 Suite Pemandangan Laut (148 m2)
• 2 Ruang Rapat dengan kapasitas hingga 240 tamu
• 2 Restoran : Artichoke - Indonesia, Barat, Asia dan Filini - Makanan Italia,
anggur, musik
• 3 bar dan lounge
• Lookout - Camilan ringan atau teh sore dan cocktail
• Lucid Liquid - shake dan jus pembersih, susu bergizi, teh, dan air herbal dengan
bahan-bahan sumber lokal
• Choka - Pool bar (Cocktail, Mocktail, Softdrink, dan jus)
• Spa Resort : 2 Kamar Pijat Express, 3 Kamar Perawatan Single & 2 Couple,
Salon Kecantikan & Spa Rambut
• Gym lengkap 150m2
• Kolam renang tunggal berukuran besar dengan panjang 25x40 meter untuk
mandi dan bersantai
• In Room Dining
• Eureka Kids Club, sekitar 10 - 15 anak

3.3 Struktur Organisasi Departemen Engineering Hotel Radisson Blu Bali


Uluwatu
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Engineering Hotel Radisson Blu
Bali Uluwatu
Sumber: Hotel Radison Blu

3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Engineering Hotel Radisson


Blu Bali Uluwatu
1. Chief engineering. Sebuah jabatan tertinggi di bidang teknik yang
bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan departemen
engineering, yang pada gilirannya merupakan keberhasilan hotel secara
keseluruhan.
2. Asisten Chief Engineering bertugas memberikan bantuan dan pertimbangan
teknis kepada Chief Engineering terhadap masalah teknis yang dihadapi
dilapangam, serta mengawasi pekerjaan pada bidang masing-masing
dilapangan.
3. Engineering Technician adalah bagian yang bertanggung jawab untuk
bagian yang berkaitan dengan listrik, mesin, lift, mesin boiler, mesin cuci,
peralatan dapur dan peralatan mesin lainnya.
4. Room Maintenance adalah sebuah proses atau tindakan yang bertujuan
untuk mengembalikan kondisi kamar properti hotel dengan standar yang
telah ditentukan, sehingga dapat beroperasi dengan baik sesuai rencana .
5. Carpenter/Civil. Bagian yang bertanggung jawab untuk bangunan fisik atau
struktur atau baik eksterior maupun interior, termasuk pemeliharaan
lukisan, furniture polish, lantai saluran, dll.

3.5 Uraian Praktek Kerja Lapangan ( PKL )


Pada minggu pertama kegiatan Praktek Kerja Lapangan yaitu melakukan
orientasi lingkungan hotel Radisson Blu Bali Uluwatu yang diberikan oleh
Koordinator PKL dimana diberikan penjelasan umun tentang perusahaan dan juga
prosedur dan peraturan perusahaan dan dilanjutkan dengan mengelilingi area hotel
secara umum dan dikenalkan kepada seluruh staff hotel.
Pada minggu ke-dua dan ke-tiga penulis sudah mulai melakukan
kegiatan PKL yakni mempelajari sistem instalasi pendingin hotel. Penulis juga
diperbolehkan untuk melakukan pengamatan dan pengambilan data yang
diperlukan dan diarahkan untuk mempelajari sistem lainnya secara mandiri dan
inisiatif sendiri.
Pada minggu ke-empat penulis masih melakukan pekerjaan yang sama,
hanya saja ada beberapa hal baru yang dilakukan penulis yaitu ikut meng-handle
complaint dari tamu dan membantu staff engineering yang melakukan perbaikan di
kamar hotel sekaligus penulis mempelajari sistem pendingin yang terdapat di dalam
kamar.
Pada minggu ke-lima hingga minggu ke-tujuh penulis masih melakukan
adaptasi terhadap pekerjaan yang terdapat pada hotel Radisson Blu Bali Uluwatu.
Selain mempelajari sistem Mechanical, Electrical and Plumbing hotel, penulis
juga mempelajari sistem administrasi dan inventory alat dan bahan khususnya di
department engineering. Disini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat
bermanfaat karena bisa beradaptasi dan merasakan kegiatan yang memiliki
tantangan tertentu dalam melaksanakannya.
Pada minggu - minggu selanjutnya penulis masih melakukan hal yang
sama namun sudah mulai memahami prosedur kerja yang ada di hotel Radisson
Blu Bali Uluwatu, sehingga sesekali penulis dilepas untuk melakukan pekerjaan
itu sendiri. Banyak hal-hal baru yang dipelajari penulis selama melakukan
Praktek Kerja Lapangan yaitu, bagaimana cara bekerja dalam tim dan melakukan
kegiatan kerja seperti cara meng-handle tamu, cara memperbaiki suatu peralatan
yang rusak, perbaikan sistem kontrol kelistrikan dan mempelajari sistem
administrasi.

3.6 Pembahasan Hasil Praktek Kerja Lapangan ( PKL )


Dalam dunia kerja khususnya di hotel, kenyamanan tamu atau pengunjung
sudah menjadi tujuan utama dari hotel tersebut. Maka dari itu ketika tamu
menginap dan berada di dalam suatu ruangan hotel diperlukan suatu sistem
pengkondisian udara agar suhu di dalam ruangan bisa terjaga dan diatur sesuai
keinginan. Jenis peralatan atau mesin yang digunakan dapat dijumpai mulai dari
skala kecil seperti AC split hingga skala besar seperti Fan Coil Unit (FCU), Air
Handling Unit (AHU) dan Chilled Water.
Untuk jenis mesin yang digunakan di kamar hotel Radisson Blu Bali
Uluwatu adalah Fan Coil Unit (FCU) dan Chilled Water Chiller sebagai sistem
pendingin sentral hotel. Berikut adalah gambar mesin chiller hotel Radisson Blu
Bali Uluwatu :
Gambar 3.2 Chilled Water Chiller Hotel
Sumber: Hotel Radisson Blu

Kapasitas pendinginan FCU lebih kecil dari AHU, maka dari itu dalam
sistem AC sentral, FCU digunakan dalam ruangan yang lebih kecil seperti di
kamar hotel. Berikut adalah gambar dari unit FCU di kamar hotel Radisson Blu
Bali Uluwatu :

Gambar 3.3 Unit FCU


Sumber: Hotel Radisson Blu
Pada hotel Radisson Blu Bali Uluwatu sistem return duct yang digunakan
adalah sistem close ceiling dan ducting fresh air mengambil udara dari luar
ruangan yang terkoneksi ke unit FCU menggunakan flexible ducting.

3.6.1 Sistem Kelistrikan Pada FCU Hotel

Terminal of
L N Va2 Va1 Low Med Hi thermostat

L
220V~
N
50 Hz
PE

Fan Coil
N Va2 Va1 Low Med Hi Unit control
box

Gambar 3.4 Wiring Diagram FCU

3.6.2 Prinsip Kerja Sistem FCU di Kamar Hotel


1. Sistem Pendinginan
Prinsip kerja sistem pendinginan FCU pada hotel Radisson Blu Bali
Uluwatu sama seperti FCU pada umumnya, yaitu menyedot udara dari ruangan
melalui grille ducting return yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan (fresh air). Campuran udara tersebut masuk menuju FCU melewati
filter dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperatur didistribusikan oleh fan blower secara merata ke setiap ruangan
melewati saluran udara (ducting supply). Demikian seterusnya sehingga tercipta
siklus tertutup.
2. Sistem Instalasi
Air dingin yang dihasilkan oleh mesin chiller masuk melalui water
inlet FCU kemudian melewati koil pendingin dan air dingin tersebut dihembuskan
oleh fan blower yang digerakkan oleh motor blower sehingga berubah fase dari
fase cair menjadi fase uap. Selanjutnya air dingin ini kembali menuju mesin chiller
melalui water outlet FCU dan pada pipa outlet ini dipasang motorized valve. Selain
motorized valve, pada pipa inlet dan outlet juga dipasang ball valve untuk
mengatur laju aliran air secara manual. Pemasangan ball valve ini berfungsi juga
ketika melakukan perawatan atau perbaikan pada sistem instalasi agar laju aliran
air bisa ditutup secara manual oleh teknisi/operator.
Adapun data spesifikasi pada FCU dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Data FCU Kamar
Merk Fujiaire
Tipe Single Skin
Kapasitas Pendinginan 12000 Btu/H
Daya 0,215 kW
Tegangan 220~240V/1 Phasa
Frekuensi 50 Hz
Aliran Udara 1470 M3/hr

3. Sistem Kelistrikan
Sumber listrik 1 phasa masuk menuju terminal Line (L) dan Netral
(N) pada thermostat kemudian masuk menuju box kontrol FCU. Pada thermostat
dan box kontrol FCU terdapat terminal untuk kecepatan putaran motor yaitu High
(Hi), Medium (Med) dan Low (Low) dan pengaturan untuk cooling valve (Va1)
dan heating valve (Va2). Pada hotel Radison Blu Bali Uluwatu hanya digunakan
cooling valve.
Kecepatan putaran motor ini diatur melalui thermostat (Hi, Med,
Low) kemudian diproses menuju unit FCU dan kemudian menuju ke motor
blower. Pengaturan untuk buka tutup motorized valve tergantung dari settingan
temperatur thermostat.

3.6.3 Cara Pengoperasian


Cara pengoperasian FCU untuk sirkulasi udara di dalam kamar hotel adalah
dengan menggunakan modul kontrol elektronik/thermostat yang dipasang di
dalam kamar.

3.6.4 Cara Perawatan FCU


Perawatan FCU dibagi menjadi 2 bagian, yaitu perawatan dalam skala
kecil dan dalam skala besar.
1. Perawatan skala kecil :
 Mengganti atau mencuci filter udara
 Memeriksa strainer pipa
 Memeriksa stop valve in dan out
 Memeriksa thermostat on dan off
 Memeriksa motorized valve
 Memeriksa bearing blower dan motor
 Memeriksa panel kelistrikan
2. Perawatan skala besar :
Perawatan skala besar termasuk perawatan skala kecil ditambah
dengan servis koil FCU, cleaning blower fan dan pemberian grease pada bearing
motor dan blower FCU.

3.6.5 Langkah-Langkah Perawatan FCU


Langkah-langkah perawatan FCU adalah sebagai berikut :
a. Prosedur pembersihan dan penggantian filter udara :
 Matikan power listrik dan beri tanda pada panel power bahwa unit sedang
dalam perbaikan.
 Buka pintu panel sisi filter.
 Lepaskan filter dari relnya.
 Cuci filter dengan deterjen, bila kondisi jelek ganti dengan yang baru.
 Keringkan dan pasang kembali pada relnya.
 Tutup pintu panel dan nyalakan power listrik operasikan unit.
b. Prosedur pemeriksaan dan perbaikan strainer :
 Periksa tekanan air pada pressure gauge, bila tidak ada perbedaan tekanan
berarti strainer sudah buntu.
 Tutup valve in dan out.
 Tutup valve pressure gauge lalu pressure gauge dilepas (perhatikan jarum
pressure bila jarum tidak turun, pressure gauge jangan di lepas lakukan
dengan hati hati, dilepas satu unit saja).
 Buka valve pressure gauge yang telah dilepas secara perlahan tampung air
dengan ember.
 Perhatikan jarum pressure gauge yang terpasang bilajarum tidak turun
sampai batas nol berarti ada valve yang belum tertutup rapat.
 Bila jarum pressure gauge dapat sampai nol strainer sudah dapat dibuka.
 Bersihkan saringan dengan sikat kawat lalu pasang kembali.
 Pastikan strainer sudah terpasang dengan baik, buka valve supplay secara
perlahan sambil dilakukan pembuangan udara melalui valve pressure.
 Tutup valve pressure, pasang pressure gauge.
 Buka kembali semua valve yang tertutup dan operasikan FCU.
c. Prosedur cleaning coil :
 Matikan power listrik (beri tanda bahwa FCU sedang dalam perbaikan).
 Lepas filter seperti perawatan filter.
 Buka pintu panel sisi motor.
 Bungkus motor dengan plastik.
 Semprot coil dengan air bertekanan, bila perlu gunakan chemical.
 Pasang filter, bukä bungkus motor pastikan terminal box motor tidak ada
air.
 Tutup pintu FCU dan operasikan.
d. Prosedur cleaning blower fan :
 Matikan power listrik.
 Buka pintu panel Sisi motor.
 Sirip blower dilap dengan kain lakukan dengan hati-hati.
 Lap juga rumahnya.
 Tutup pintu, dan FCU dapat dioperasikan.

3.7 Identifikasi Kendala yang Dihadapi


Setiap peralatan ataupun instalasi pasti suatu saat akan mengalami
kerusakan tidak terkecuali di hotel Radisson Blu Bali Uluwatu, ditambah dengan
posisi hotel yang dekat dengan pantai yang menyebabkan cepat terjadinya korosi
pada suatu peralatan dan instalasi. Maka dari itu selama melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan, penulis menemukan beberapa permasalahan.

3.7.1 Kendala Pelaksanaan Tugas


Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan penulis menemukan
beberapa masalah seperti :
1. Sulitnya untuk melakukan perawatan dan perbaikan unit FCU
karena akses untuk menjangkau unit sangat sempit sehingga terkadang perlu
dilakukan proses pembongkaran ceiling terlebih dahulu.
2. Sistem sirkulasi pendinginan udara yang kurang maksimal karena
kurangnya instalasi return grille yang baik.
3. Terjadinya korosi pada instalasi pipa inlet dan outlet FCU.

3.7.2 Cara Mengatasi Kendala


Dari permasalahan yang ada dapat penulis analisa dan menemukan
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain :
1. Sulitnya untuk melakukan perawatan dan perbaikan unit FCU
karena akses yang sempit. Menurut penulis, hal ini dapat diatasi dengan
memperbesar ukuran dari mainhole/menyesuaikan dengan ukuran dari unit FCU
terutama lokasi dari fan dan motor blower. Sehingga disaat melakukan perawatan
dan perbaikan tidak perlu lagi untuk membongkar ceiling karena cukup memakan
waktu yang lama untuk memasangnya kembali.
2. Sistem sirkulasi pendinginan udara yang kurang maksimal karena
instalasi return grille yang kurang baik. Untuk mengatasi hal ini dapat penulis
sarankan yaitu mengubah sistem instalasi dari close ceiling ke close duct dimana
memanfaatkan instalasi ducting yang diisolasi untuk menghubungkan udara balik
pada ruangan dan terhubung pada grille.
3. Terjadinya korosi pada instalasi pipa inlet dan outlet FCU karena
lokasinya dekat dengan pantai dan kualitas air yang kurang baik. Cara untuk
mengatasi hal ini menurut analisa penulis adalah dengan memperbaiki kualitas air
yang ada di sistem dan melakukan perawatan secara berkala seperti general
cleaning dan melakukan pengecatan ulang pada bagian pipa yang mengalami
korosi.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, maka dapat
penulis simpulkan bahwa sistem instalasi FCU di kamar hotel Radisson Blu Bali
Uluwatu menggunakan thermostat untuk sistem kontrolnya yang terdapat pada
setiap ruangan dan terhubung dengan motorized valve yang berfungsi untuk
mengatur aliran air ke sistem FCU secara otomatis mengikuti settingan suhu
thermostat.

4.2 Saran-Saran
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan penulis dapat memberikan
saran antara lain :
1. Saran untuk Penulis :
Diharapkan aktif dan selalu bertanya kepada pembimbing lapangan
terhadap sesuatu yang dianggap kurang mengerti.
2. Saran untuk Perusahaan :
Pada sistem instalasi FCU perlu dilakukan perawatan secara berkala baik
dalam skala kecil maupun besar, untuk meminimalisir terjadinya
permasalahan dan kerusakan pada sistem, unit maupun instalasi dan juga
untuk memaksimalkan kinerja dari FCU itu sendiri. Kemudian dalam
melakukan proses perawatan/perbaikan FCU sangatlah susah untuk
dijangkau sehingga perlu dibuatkan akses yang lebih mudah seperti
pembuatan mainhole yang lebih besar dan presisi.
3. Saran untuk kampus :
Diharapkan hubungan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan agar
selalu ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

DUNHAM-BUSH CORPORATION. (1894). Water Cooled Rotary Screw Water


Chillers, USA.
Stoecker, Wilbert. F. (1989). Refrigerasi Dan Pengkondisian Udara, Jakarta :
Erlangga.
Sukirman, Iwan. Sistem Tata Udara di Gedung Bertingkat. Bahan Ajar Perkuliahan
(ITS).
Turangan, John. Tata Udara. Bahan Ajar Perkuliahan (UMB) Bagian-bagian AC
Sentral.
Supratman, Hara. (1992). Refrigerasi Dan Pengkondisian Udara, Edisi Kedua,
Jakarta : Erlangga.
Haryanto, Budi. Prinsip Kerja Cooling Tower Pada Sistem AC Sentral.
C.P Arora. (2001). Refrigeration and Air Conditioning, Edisi Kedua, McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai