Anda di halaman 1dari 6

Nama: Febrian Jonathan

NIM: 023152000063

Kelas: Grogol 37

Topik: Sustainability Reporting (PT PT Tower Bersama Infrastructure Tbk)

Menurut analisa saya laporan tahunan PT TBIG Tbk tersebut sudah cukup lengkap karena disamping
memuat laporan keuangan konsolidasi, di laporan tahunan ini juga memuat terkait sustainability
reportingnya. Laporan ini menjelaskan dari segi tinjauan operasi, strategi menuju pertumbuhan
berkelanjutan, pengelolaan lingkungan
ECONOMIC GROWTH

Pertumbuhan kinerja ekonomi yang baik dapat mendukung keberlanjutan kegiatan operasional
Perseroan dan memberikan nilai manfaat bagi pemangku kepentingan, khususnya para pemegang
saham dan investor. Dengan kinerja ekonomi yang kokoh, Perseroan dapat mendistribusikan manfaat
yang lebih baik kepada karyawan, pelanggan, dan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

Business Strengths

Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari perjanjian sewa jangka panjang yang berasal dari penyewaan
sites Perseroan memberikan kepastian yang tinggi akan arus pendapatan yang berulang (recurring).
Jangka waktu perjanjian sewa sites menara umumnya adalah 10 tahun, dimana jangka waktu perjanjian
penyediaan akses IBS umumnya adalah lima sampai delapan tahun. Disertai lokasi sites yang strategis di
wilayah padat penduduk dan memiliki lalu lintas data pelanggan yang tinggi, mendorong loyalitas
pelanggan yang terjaga untuk memperpanjang perjanjian penyewaan.

hubungan yang telah dibina sejak lama dengan operator telekomunikasi besar di Indonesia mendukung
upaya Perseroan dalam mengidentifikasi peluang kolokasi dan menara build-to-suit untuk memenuhi
kebutuhan operator. Perseroan adalah penyedia jasa sewa menara independen yang tidak bersaing
secara langsung dengan pelanggan, sehingga kegiatan usaha Perseroan menciptakan keunggulan
kompetitif dibandingkan operator telekomunikasi yang menawarkan kolokasi kepada pesaing utama
mereka. Lebih dari 80% pendapatan berasal dari tiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia,
yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Pelestarian Lingkungan

Meski tidak mengekplorasi alam secara langsung, kegiatan usaha TBIG tidak terlepas dari keberadaan
lingkungan hidup. Kami memperhatikan nilai lingkungan dalam setiap kegiatan operasi, meliputi
pemakaian energi dan air, serta pengelolaan limbah yang berada di perkantoran kami. Walaupun kami
bertanggung jawab atas infrastruktur pasif, akan tetapi peralatan di sites telekomunikasi kami dikelola
sepenuhnya

Di bawah tanggung jawab Departemen Quality Management, Perseroan menjalankan QHSE dan
memperoleh sertifikasi ISO 14001:2015 yang menjadi standar internasional dalam pengelolaan
lingkungan. Adapun realisasi biaya lingkungan tahun 2019 mencapai Rp302,6 juta
Sumber energi utama yang digunakan untuk pengoperasian sites telekomunikasi dan perkantoran
adalah listrik yang dipasok dari PT PLN (Persero). Perseroan juga mengoperasikan genset berbahan
bakar solar untuk menghindari downtime dalam menjaga kegunaan perangkat telekomunikasi, bila
terjadi pemadaman listrik. Adapun pengoperasian kendaraan operasional memanfaatkan energi
langsung yang bersumber dari pemakaian bahan bakar minyak (BBM), baik solar dan bensin. Sejalan
dengan Permen ESDM No.12 tahun 2015, Perseroan mendukung penggunaan energi terbarukan dengan
berpartisipasi dalam Program Mandatori Biodiesel B20. Melalui program ini, bahan bakar solar untuk
beberapa kegiatan mulai dicampur dengan bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit dengan kadar 20%.
Perseroaan juga berencana meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dengan campuran kadar yang
lebih tinggi menjadi 30% sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah di masa depan. Banyaknya konsumsi
energi dihitung berdasarkan jumlah daya listrik dan BBM yang digunakan selama satu tahun di Kantor
Pusat dengan merujuk pada perhitungan meteran listrik dan pembiayaan bahan bakar. Energi tersebut
kemudian dikonversi dalam satuan energi

Pengelolaan Air dan Limbah

Perseroan menggunakan air untuk menunjang kegiatan domestik, antara lain untuk kebutuhan
kebersihan, sanitasi, dan wudhu. Memahami kondisi lokasi sites telekomunikasi dan perkantoran yang
menempati area pemukiman, maka air yang dimanfaatkan bersumber dari perusahaan air PDAM dan air
tanah. Di tahun 2019, Perseroaan belum secara khusus menghitung penggunaan dan penghematan air,
namun himbauan untuk memakai air dengan hemat selalu didengungkan. Dalam pengelolaan limbah,
Perseroan juga belum menghitung limbah padat berbahan beracun dan berbahaya (B3), serta limbah
padat non B3 (domestik) yang hasilkan. Namun demikian, Perseroan memastikan pengelolaan limbah
sepenuhnya diserahkan kepada pihak ketiga yang mempunyai izin.

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Perseroan telah memetakan potensi dampak yang mungkin ditimbulkan selama pembangunan dan
pengoperasian sites telekomunikasi terhadap keanekaragaman hayati. Berdasarkan laporan upaya
pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) yang telah
disepakati bersama Pemerintah, Perseroan tidak beroperasi di kawasan dengan nilai keanekaragaman
hayati yang tinggi. Laporan menunjukkan tidak ditemukan spesies fauna yang terancam punah
berdasarkan daftar International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Meskipun demikian, Perseroan melaksanakan penanaman pohon di Kabupaten Pekalongan pada lahan
seluas 5.000 m2 sejak 2018 melalui program TBIG Heart – Employee Carbon Footprint Reduction.

Anda mungkin juga menyukai