DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ni Ketut Rasmini, SE.,MSi.,Ak,CA
KELOMPOK 5
FASB untuk mata uang konstan dan pengungkapan biaya saat ini
Kerangka Berpikir
1. Fenomena
Fenomena dalam penelitian ini yaitu fokus global yang berkembang pada
keberlanjutan ekonomi dan lingkungan telah memicu kecenderungan yang
mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) mereka. Kegiatan CSR mencakup sosial perusahaan
dan perilaku lingkungan yang melampaui persyaratan hukum atau peraturan
yang relevan pada pasar dan/atau ekonomi (Kitzmueller dan Shimshack,
2012). Kecenderungan ini membutuhkan pengungkapan CSR yang menarik
bagi regulator, investor, dan pemangku kepentingan, terutama di ekonomi
berkembang.
The growing global focus on economic and environmental
sustainability has triggered a trend toward requiring firms to disclose
their corporate social responsibility (CSR) activities (hereafter,
mandatory CSR disclosure). 1 CSR activities encompass corporate
social and environmental behavior that goes beyond the legal or
regulatory requirement of the relevant market and/or economy
(Kitzmueller and Shimshack, 2012). This trend toward requiring CSR
disclosure is of particular interest to regulators, investors, and
stakeholders, especially inemerging economies. [page-2].
2. Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menguji dampak pengungkapan CSR wajib
pada perusahaan kinerja dan eksternalitas sosial, dan menguji dampak dari
mandat pengungkapan CSR yang diberlakukan di Cina pada tahun 2008.
This trend toward requiring CSR disclosure is of particular interest to
regulators, investors, and stakeholders, especially inemerging
economies. [page-1].
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk memeriksa bagaimana pengungkapan
CSR berdampak pada kinerja perusahaan dan eksternalitas sosial.
We examine how mandatory disclosure of corporate social
responsibility (CSR) impacts firm performance and social externalities
(page-1)
4. Research Gap
Studi yang dilakukan oleh Edmans pada tahun 2012 serta Servaes dan
Tamayo pada tahun 2013 menemukan bahwa kegiata CSR memberikan
sejumlah manfaat bagi para stakeholder perusahaan termasuk peningkatan
moral karyawan, reputasi yang lebih baik serta terdapat adanya pertumbuhan
perusahaan yang harmonis. Namun, peneliti tertarik untuk meneliti terkait
dengan apakah pemungkapan secara wajib akan mempengaruhi perilaku CSR
perusahaan, kinerja perusahaan serta tingkat polusi kota secara umum
5. Landasan Teori
Berdasarkan teori keagenan (agency theory) menyatakan bahwa
adanya kepentingan pribadi dari manajer untuk memaksimalkan
kesejahteraannya sendiri dengan cara terlibat dalam proyek yang tidak
efektif atau menghabiskan sumber daya untuk proyek hewan peliharaan
dengan kedok CSR.
Another reason mandatory CSR disclosure may not impact
pollution levels is the agency problem. Managers motivat ed by
their own private benefit consumption may engage in ineffective
projects or spend resources on pet projects under the guise of
CSR, instead of focusing on projects that benefit society. [page
2]
6. Metode Penelitian
a. Hipotesis
H1:Perusahaan mengalami penurunan kinerja set elah
pengungkapan CSR
H2: Kota-kota mengalami penurunan polusi setelah pengungkapan
CSR
b. Sample
Berfokus dalam penelitian ini peneliti berfokus kepada
perusahaan yang terdaftar di Shanghai Stock Exchange (SSE) serta
Shenzhen Stock Exchange (SZSE) pada periode tahun 2006 dan
201, dengan menggunakan tahun 2006-2008 sebagai para-peiode
dan 2009-2011 sebagai pasca-periode. Peneliti memperoleh
informasi berdasarkan informasi harga saham dan laporan keuangan
dari database China Security Market and Accounting Research
(CSMAR) dan data polusi dan ekonomi dari database Ekonomi
Regional GTA. Berdasarkan informasi dan laporan tersebut peneliti
mengidentifikasi jumlah sample 6.952 yang terdiri dari 1.674
treatment firm-years dan 5.278 benchmark firm-years.
We focus on A-share (local share) firms listed on the
Shanghai Stock Exchange (SSE) and Shenzhen Stock Exchange
(SZSE) between 2006 and 2011, using 2006- 2008 as the pre-
period and 2009-2011 as the post-period. [page 2]
We obtain stock price and financial statement information
from the China Security Market and Accounting Research
(CSMAR) database and pollution and economic data from the
GTA Regional Economy database. After these exclusions, we are
left with a sample of 6,952 firm-years. From this sample, we
identify 1,674 treatment firm-years and 5,278 benchmark firm-
years. [page 11]
c. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian DiD
yang membandingkan perubahan profitabilitas perusahaan antara
perusahaan perawatan dengan perubahan profitabilitas perusahaan.
Peneliti menggunakan ROA dan ROE untuk mengukur profitabilitas
perusahaan yang memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan
mengenai kinerja perusahaan yang tidak bergantung pada leverage, serta
membuat kesimpulan yang lebih sebanding mengenai kekayaan
pemegang saham dan harga saham. peneliti menggunakan Pendekatan
PSM untuk lebih mencocokkan perusahaan pelapor CSR kami dengan
perusahaan pelapor non-CSR, menggunakan regresi logit untuk
memperkirakan kemungkinan terjadi perusahaan perawatan. Dalam
penelitian, peneliti menyertakan empat set variabel dalam regresi, yaitu:
Pasar kapitalisasi ( MV ), perputaran saham ( Turnover ), return
saham ( Return ), dan return on equity ( ROE )
Persentase saham yang dimiliki oleh pemerintah, variabel dummy
yang menunjukkan apakah eksekutif puncak perusahaan adalah
mantan pejabat pemerintah dan donasi untuk menangkap
karakteristik tata kelola perusahaan dan strategi politik/sosial
jumlah analis yang mengikuti ( Analis ), terutama yang terdiri dari
perantara keuangan.
variabel dummy yang menunjukkan perusahaan di industri dengan
polusi tinggi ( Polluting firm )
7. Hasil Penelitian
a. Hasil ini menunjukkan bahwa, relatif terhadap perusahaan
pelapor non CSR, perusahaan pelapor CSR wajib mengalami
penurunan profitabilitas setelah pengungkapan.
b. Secara kolektif, hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengeluaran CSR setelah mandat pengungkapan terutama karena
tekanan politik/sosial daripada pertimbangan ekonomi.
c. Hasil ini menunjukkan bahwa relatif terhadap perusahaan yang
mendapatkan perlakuan dari penelitian mengalami mengalami
penurunan kematian di tempat kerja setelah mandat
pengungkapan CSR. Dengan demikian, analisis ini memberikan
dukungan lebih lanjut bahwa pengungkapan CSR wajib
menghasilkan eksternalitas positif.
Carcello, J. V., & Neal, T. L. 2003. Audit committee characteristics and auditor
dismissals following “new” going‐concern reports. The accounting review,
78(1), 95-117.