PERSPECTIVE
Oleh:
Kelompok 8
Muthia Arlisha 1810536021
Nabila Ulfa 1810536040
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2019
A. PENDAHULUAN
Cost Reduction
Strategic Cost Reduction harus menjadi bagian sebuah strategi bersaing yang
mengintegrasikan teknologi dan manajemen sumber daya manusia untuk
menyediakan pendekatan jangka panjang berdasarkan kepada banyak hal dan
terkoordinasi untuk mengurangi biaya.
Long-term competitive cost advantage tergantung pada menetapkan sebuah
budaya perbaikan berkelanjutan terhadap kualitas, waktu dan biaya melalui inovasi.
Berikut akan dijelaskan lima program traditional cost reduction yang sering
digunakan:
Biaya perusahaan meningkat ketika ekonomi “baik” dan jatuh ketika ekonomi
“buruk”. Kita mendefinisikan baik (buruk) tersebut dari rendah (tinggi) nya
pengangguran dan bertumbuh (menyusutnya) GNP.
Ketika ekonomi baik, lean and mean tidak bekerja, akibatnya biaya memburuk
sebagai peningkatan ketidakefisiensi dan program baru diperluas atau dimulai.
Seiring biaya meningkat, ekonomi mulai dengan perlahan dengan harga menjadi
naik. Responnya, perusahaan mulai mengimplementasikan lean and mean untuk
memotong biaya dengan mengurangi dan mengeliminasi program-program
diskrisionari dan karyawan. Saat ada penurunan biaya, dampak merugikan
menjadi terlihat setelah itu. Moral, motivasi dan komitmen menurun dari
karyawan yang tersisa. Mereka semakin stres, karena takut akan menjadi salah
satu dari yang dipecat sehingga mereka bekerja melebihi batas. Mempunyai
beberapa karyawan juga mengarah kepada masalah koordinasi (misalnya
penundaan produksi dan penjadwalan yang salah), yang mana menyebabkan
penurunzn kualitas dan peningkatan waktu pemesanan. Lalu ketika ekonomi
mulai meluas kembali, produk perusahaan memperoleh kembali daya saing
mereka sebagai hasil dari proram cost reduction yang mereka telah lakukuan.
Dalam responnya, perusahaan menghentikan program lean and mean mereka.
Mereka mulai merekrut karyawan baru untuk membentuk kembali atau
memperluas program untuk mengurangi dampak negatif dari program cost
reduction sebelumnya. Hal ini tentu mendatangkan biaya lebih untuk melatih
karyawan baru tersebut. Hasilnya biaya tersebut mulai meningkat lagi. Siklus ini
terus berulang, namun seiring waktu berjalan, setiap biaya baru memuncak
menjadi lebih tinggi daripada peningkatan biaya sebelumnya.
Apakah efektif? Tidak. Karena ia mencoba untuk mengurangi biaya dengan
mengurangi jumlah pekerja, tapi ia tidak mengurangi pekerjaan yang butuh
diselesaikan untuk membuat dan menjual produk. Dengan memotong pekerja,
bukan pekerjaan, ini menyebabkan penurunan cepat pada biaya yang biasanya
diikuti dengan sebuah peningkatan juga karena pekerjaan tersebut tetap mesti
diselesaikan. Dan dampaknya pun telah dijelaskan sebelumnya, roaller coaster.
3. Offshore Retreat
Mengurangi biaya dengan “melarikan diri” ke wilayah yang menawarkan biaya
tenaga kerja rendah. Namun biaya terkait hal ini pada kebanyakan kasus yang
ditemukan lebih tinggi dari yang diekspektasikan dimana kualitas dan kinerja yang
ditawarkan juga rendah. Keberhasilannya tergantung pada bagaimana karyawan
diperlakukan dan pola dari tingkat pertukaran serta fluktuasi mata uang.
4. Mergers
Mengeliminasi karyawan, produk, pabrik dan overhead yang keluar batas.
Tujuannya adalah untuk memperkuat setiap entitas penggabungan tapi hasilnya
sering aspek paling buruk dari tiap perusahaan yang bertahan. Masalah yang terjadi
dalam bermacam-macm asimilasi atau ketidakmampuan manajemen, budaya
perusahaan, lini produk dan teknologi. Seringkali merger ini berdampak pada
penurunan moral dan motivasi. Akhirnya harapan terhadap merger ini tak terwujud
dan malah ada peningkatan biaya yang diluar ekspektasi.
5. Diversification
Dilakukan ketika perusahaan mencari lingkungan operasi yang murah. Jika
sebuah perusahaan melakukan ekspansi melebih kompetensi inti maka
berkemungkinan kepada pengalaman yang sulit dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan produk, teknologi atau sistem distribusi baru, dengan biaya
yang dihasilkan lebih tinggi dari ekspektasi.
Dari 5 program tersebut telah dijelaskan pada setiap program kapan berhasil
(efektif) nya, dampak serta hambatan masing-masing program. Juga fakta yang
ditemukan dilapangan bahwa traditional cost reduction ini efetkif hanya pada
tiga situasi berikut :
FOCUS
Dua aspek penting yang harus diperhatikan dalam pendekatan ini adalah:
1. Keputusan/komitmen untuk fokus ke program ini, perusahaan beserta karyawan
yang terlibat benar-benar harus berkomitmen untuk melakukan program
pengurangan biaya.
2. Penggabungan metode yang akan digunakan untuk mengurangi biaya secara
strategis.
Selain yang dua di atas, yang perlu diketahui bahwa strategi pengurangan biaya
sebaiknya dilakukan sebelum siklus manufaktur dimulai (perencanaan, pengembangan
dan desain). Karena pada kebanyakan perusahaan manufaktur, mereka berpendapat
bahwa sebelum siklus manufaktur dimulai, fokus mereka mereka adalah mengurangi
biaya siklus hidup total produk pada kegiatan-kegiatan yang terjadi sebelum siklus
manufakturing dimulai.
SET OF METHODS
Dengan pertimbangan penggabungan metode untuk pengurangan harga merupakan
bagian penting, maka perlu mengidentifikasi sekumpulan metode pengurangan biaya
yang bisa digunakan untuk mengurangi biaya secara strategis. Yang diperhatikan
dalam identifikasi metode tersebut ialah:
1. Metode tersebut cocok dengan dan harus memperkuat strategi bersaing
perusahaan, budaya dan strategi manajmen SDM.
2. Metode tersebut membantu perusahaan untuk mencapai continuous
improvement.
Sekumpulan metode yang bisa diterapkan antara lain Activity Based
Management (ABM), value analysis and engineering, metode manufaktur
just-in-time (JIT), Total Quality Management (TQM), cross-functional
teamwork, employee involvement dan employee skill enhancement.
TRADE-OFFS
Pada beberapa kasus (terkadang), dikatakan menguntungkan secara strategis bahwa
peningkatan biaya-biaya jika dilakukan bisa membantu mencapai
keuntungan-keuntungan bersaing lainnya. Inilah trade offnya, di lain sisi kita lakukan
strategi pengurangan biaya maka kita berharap mendapatkan keuntungan bersaing. Di
sisi lain ada peningkatan biaya yang jika dilakukan, kita bisa mendapatkan keuntungan
bersaing lainnya.
EMPLOYEE ARE THE ULTIMATE LONG-TERM COST DRIVER
Karyawan sebagai cost driver jangka panjang yang paling berharga. Kenapa? Karena
dalam jangka panjang, keputusan & tindakan karyawan menyebabkan timbulnya
biaya-biaya, juga hanya karyawan dapat membuat keputusan & mengambil tindakan
untuk mengurangi biaya. Kunci utamanya yakni keyakinan, nilai, dan tujuan yang
dimilki karyawan, yang dinamakan budaya organisasi.
Misalnya, dengan asumsi rentang horisontal kontrol sepuluh, jika ada 1000
pekerja di tingkat bawah piramida, struktur vertikal perusahaan akan terdiri dari
setidaknya tiga tingkat vertikal tambahan 100 pengawas tingkat pertama, sepuluh
pengawas tingkat kedua, dan sepertiga tingkat pengawas. Ekstrapolasi analisis ini untuk
perusahaan dengan 100.000 tenaga kerja menunjukkan bahwa mereka akan memiliki
setidaknya enam lapisan vertikal dengan setidaknya 11.110 karyawan antara lapisan
vertikal atas dan bawah. Konsekuensi penting dari struktur piramida lambat dan
terdistorsi komunikasi vertikal, yang mengurangi kualitas output dan peningkatan waktu
mereka untuk memasarkan dan biaya.
Struktur Horizontal
D. KESIMPULAN
Pengurangan biaya jangka panjang yang efektif adalah kegiatan terus menerus yang
merupakan prioritas strategis dan budaya. Berbeda dengan pengurangan biaya
tradisional, dengan penekanan pada pengurangan bijaksana dan cepat dalam biaya
jangka pendek dalam menanggapi krisis langsung, pengurangan biaya strategis adalah
bagian dari strategi kompetitif yang mengintegrasikan teknologi dan manajemen
sumber daya manusia strategi untuk memberikan terkoordinasi, berbasis luas, dan
pendekatan jangka panjang untuk mengurangi biaya. Perusahaan akan berkinerja
jangka panjang lebih baik jika mereka bisa mengurangi dampak roller coaster dari
pengurangan biaya jangka pendek (tradisional).
Biaya-biaya yang dapat dikontrol bersifat jangka panjang disebabkan oleh karyawan,
baik individual maupun kelompok, yang dalam jangkauan tim kecil sampai
keseluruhan organisasi/perusahaan. Keunggulan biaya kompetitif jangka panjang
tergantung pada membangun budaya perbaikan terus-menerus kualitas, waktu, dan
biaya melalui inovasi. Pengurangan biaya jangka panjang yang paling efektif dilakukan
dengan terus menerus belajar tentang kompetensi inti (sasaran lebih cepat dari
kemampuan pesaing) dan dengan membangun hubungan kerja jangka panjang dengan
inovasi, karyawan multiskilled yang dibayar di atas rata-rata kompensasi. Sehingga
kunci keberhasilan (efektifnya) long-term cost reduction ini ialah untuk membuat cost
reduction ini bagian dari budaya organisasi, seperti bagian dari strategi bersaing yang
didasarkan atas integrasi strategi sumber daya manusia dan teknologi.
REFERENSI
Shields, M. D., & Young, S. (1992). Effective long-term cost reduction: a strategic perspective.