Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
Customer Profitability Analysis: Challenges and New Direction
2.1 Focus of Customer Account Profitability
Kebanyakan sistem akuntansi manajemen tidak berfokus kepada pelanggan melainkan
kepada produk, departemen, atau daerah geografis. Sangat jarang sistem akuntansi
manajemen yang dapat memberikan informasi mengenai angka profitabilitas pelanggan.
Namun sekarang mulai tumbuh kesadaran bahwa customer account profitability (CAP)
memberikan arahan penting bagi manjemen di masa yangakan datang.
Dalam pelaksanaannya, CPA ini perlu didukung dengan menggunakan metode
Activity Based Costing (ABC) dan Bussiness Process Analysis (BPA) yang akan
memberikan analisisbiaya secara lebih mendalam dan informasi yang lebih akurat
mengenai harga pokok penjualan tiap tipe produk dan biaya pelayanan untuk masing-
masing pelanggan.
Perbedaan dalam saluran distribusi. Saluran distribusi yang berbeda juga akan
menyebabkan perbedaan biaya pelanggan.
Perbedaan tingkat pelayanan pelanggan. Tingkat pelayanan pelanggan yang
berbeda akanmempengaruhi sektor hulu perusahaan (research and development, product
design,manufacture).
Services companies. Perusahaan dalam sektor jasa sangat memperhatikan
bagaimanapelanggan menggunakan sumber daya mereka.
2
Exhibit 2 menampilkan rangkuman data dari tiga kelompok pelanggan ini. Panel A,
exhibit 2 memperlihatkan data yang sebenarnya, sementara panel B menampilkan data
dalam bentuk persentase.
Exhibit 2 :Profil Pengelompokan Pelanggan Blue Ridge
Blue Ridge menghadapi tekanan terus menerus dari beberapa jaringan ritel besar untuk
menurunkan harga yang ada saat ini. Untuk menanggapi permintaan penurunan harga
tersebut, Blue Ridge melakukan studi profitabilitas pelanggan.
Activity Based Costing
Activity Based Costing (ABC) diterapkan pada pemasaran, distribusi, dan customer
service untuk mencatat bagaimana tiga kelompok pelanggan mengkonsumsi sumber daya
perusahaan. Fokus awal dari penelitian ini adalah tiga kelompok pelanggan bukan kepada
profitabilitas masing masing pelanggan dalam kelompok tersebut.
Untuk tiap kelompok, Blue Ridge menelusuri biaya langsung seperti diskon, komisi
dan biaya lisensi untuk logo. Berikut disajikan kelompok biaya berdasarkan aktivitas dan
driver :
Memahami Profitabilitas
3
Untuk memahami profitabilitas pelanggan besar dapat dilihat dari Exhibit 3 berikut ini:
4
Analisis ini lebih focus pada pembelian produk yang beragam oleh satu pelanggan
daripada satu produk dibeli oleh banyak pelanggan.
- Customer Specific Costs
Analisis ini menghubungkan biaya dengan pelanggan tetapi tidak dihubungkan secara
spesifik untuk produk, pelayanan, departemen, atau area geografis.
- Aggregate or Narrow Focus
Analisis ini dapat dilaksanakan pada tingkat yang lebih tinggi.
2.6 Challenges In Developing Customer Profitability
Ada 4 tantangan yang harus atasi untuk menganalisis customer account profitability:
Bagaimana mengembangkan pendapatan dan biaya pelangga yang dapat dipercaya.
Bagaimana memperkirakan biaya pelanggan dimasa depan.
Bagamana melibatkan banyak periode waktu dalam analisis.
Bagaimana menentukan driver yang berbeda untuk biaya-biaya pelanggan
Challenges Number 1 : Bagaimana mengembangkan pendapatan dan biaya pelangga
yang dapat dipercaya
Banyak perusahaan yang tertarik untuk memakasi analisis CAP menghadapi masalah
dalam mengestimasi pendapatan dan biaya pelanggan yang dapat diandalkan. Adapun
masalah ini dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
a. Analisa Pendapatan Pelanggan
Penelusuran pendapatan pelanggan menghadapi berbagai tantangan yaitu:
o Perbedaan saluran distribusi atau wilayah geografis
o Perbedaan desentralisasi pembelian
o Nama dan kode yang banyak
o Cara pembayaran tunai dan kredit yang berbeda
o Masalah pengakuan pendapatan
b. Analisis Biaya Pelanggan
Tantangan dalam menelusuri biaya pelanggan adalah sebagai berikut:
- Data tidak dikumpulkan berdasarkan pelanggan (untuk zaman sekarang sudah bisa
diatasi)
- Kurangnya data mengenai sumber daya yang dipakai (untuk zaman sekarang sudah
bisa diatasi)
- Data dibutuhkan untuk rantai nilai secara keseluruhan
Untuk mengakumulasikan biaya masing-masing pelanggan, dibutuhkan akumulasi
biaya dari banyak bagian didalam rantai nilai. Banyak perusahaan yang tidak bisa
menghubungkan sistem informasinya satu sama lain.
- Alokasi biaya
Biaya-biaya yang tidak dikonsumsi secara langsung oleh pelanggan memerlukan
alokasi biaya berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh pelanggan. Sebagai contoh,
biaya penelitian dan pengembangan serta biaya iklan.
Masalah Sistem
Masalah utama dalam mengembangkan laporan profitabilitas pelanggan adalah sistem.
Masalah sistem inilah yang membuat penerapan CPA menjadi lebih rumit dibandingkan
analisis akuntansi manajemen lainnya, karena CPA mengharuskan perusahaan untuk
mengakumulasikan informasi diseluruh fungsi bisnis dan area geografis.
Challenges Number 2 : Bagaimana cara untuk mengetahui biaya pelanggan untuk
sektor hilir di masa depan?
Sistem biaya tradisional senantiasa menyesuaikan biaya dengan pendapatan, yang mana
biaya yang dicatat pada akuntansi tradisional adalah biaya pada periode berjalan atau
5
alokasi biaya yang dikapitalisasikan diperiode sebelumnya. Padahal masih ada biaya-
biaya yang perlu diperhitungkan karena akan timbul dimasa depan seperti:
a. Biaya Lingkungan
Perusahaan yang menjual produk yang berbahaya bertanggung jawab terhadap biaya
pembersihan (biaya yang diperlukan untuk mengurangi tingkat pencemaran sesuai
standar yang dapat diterima) yang harus dihadapi pelanggan.
b. Biaya Litigasi
Perusahaan sering kali digugat oleh pelanggannya sebagai contoh pada suatu
perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tinggi karena membuat produk dengan
harga mahal akan tetapi terbukti berbahaya sehingga menimbulkan kemarahan
pelanggan. Mereka akan menuntut hingga ke jalur hukum sehingga akan
menimbulkan biaya bagi perusahaan.
Ada beberapa dilemma mengenai biaya litigasi ini yaitu:
- Melakukan estimasi
Pertanyaannya adalah haruskah dilakukan estimasi mengenai biaya litigasi yang
mungkin terjadi.
- Metode estimasi
Jika estimasi memang harus dilakukan, masalah selanjutnya adalah metode apa yang
akan digunakan untuk mengestimasi.
Secara konseptual ada kemungkinan positif munculnya biaya litigasi yang berkaitan
dengan biaya pelanggan untuk setiap produk. Satu produk bisa saja menyebabkan
biaya litigasi lebih besar dari produk lain. Pendekatan saat mengasumsikan tidak
adanya biaya litigasi dimasa depan yang menyebabkan pencatatan laba pelanggan
lebih besar dari seharusnya.
6
Idealnya, penjualan dari suatu produk baru haruslah tetap mempertahankan loyalitas
pelanggan yang menguntungkan dan meningkatkan jumlah pelanggan baru yang
menguntungkan. Tetapi, peningkatan persentase pendapatan dari pelanggan baru dapat
menjadi pertanda buruk bagi perusahaan, jika:
- Loyalitas pelanggan lama yang menguntungkan berkurang, atau
- Pelanggan baru tersebut adalah pelanggan baru yang tidak menguntungkan.
Challenges Number 4 : Bagaimana menentukan driver yang berbeda untuk biaya-
biaya pelanggan
Generasi pertama dari laporan profitabilitas pelanggan (sebagimana yang
diilustrasikan oleh Blue Ridge) secara implisit mengasumsikan:
- Semua biaya adalah biaya variable dalam jangka panjang yang berkaitan dengan
driver yang dipilih.
- Tidak satupun dari biaya merupakan biaya gabungan (dalam artian bahwa dua atau
lebih produk/jasa secara serentak diproduksi atau diantarkan ke satu pelanggan).
Dengan mengurangi asumsi ini, akan didapatkan laporan profitabilitas pelanggan
yang lebih akurat. Perhatikan asumsi pertama. Beberapa pendekatan dapat dilakukan jika
kita mengurangi asumsi pertama bahwa semua biaya adalah biaya variable dalam jangka
panjang:
- Mempersiapkan analisis yang terpisah untuk setiap cost drivers dan tarifnya pada
jangka panjang dan jangka pendek. Ketergantungan format laporan keuangan yang
ada sekarang terhadap cost driver jangka panjang dapat menyebabkan pengambilan
kesimpulan yang salah. Pemutusan hubungan dengan pelanggan yang tidak
menguntungkan akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk pelanggan tersebut
akan hilang dalam jangka pendek.
- Mempersiapkan hierarki biaya pelanggan yang dapat mengetahui perbedaan setiap
level dari cost drivers
Berikut adalah contoh hipotesis dari hierarki biaya pelanggan:
Revenues
Customer-specific costs
Customer-specific contribution
Customer-line costs
Customer-line contribution
Company enterprise costs
Operating income.
2.7 New Direction (Arahan Baru)
Penitikberatan pada pengadopsian customer focus menjadi lebih diperhatikan oleh
banyak area dalam manajemen. Hasilnya, penyelidikan dalam profitabilitas pelanggan
menjadi titik sentral untuk memajukan beberapa area dari penelitian manajemen,
termasuk:
1. Mendukung proses pengambilan keputusan strategis
Sistem profitabilitas pelanggan pada dasarnya mengasumsikan bahwa keberadaan
infrastruktur bisnis akan bertahan relatif konstan dalam bermacam-macam keputusan
manajemen. Asumsi ini menjadi lemah apabila reengineering terjadi.
Salah satu pilihan strategi Blue Ridge untuk kelompok pelanggan kecil adalah
melakukan outsourcing distributor. Jika Blue Ridge menerapkan strategi ini, maka
Blue Ridge harus menambah kelompok biaya dan driver ke sistem ABC perusahaan.
Perhatikan juga cara pemesanan kepada pemasok dan pelanggan. Sistem ABC
mencerminkan kegiatan yang ada berdasarkan kebutuhan jika perubahan dalam
7
perusahaan juga merubah aktivitasnya secara dramatis, maka analisis biaya tambahan
akan diperlukan. Sebagai contoh, jika perusahaan memutuskan untuk melakukan
pemesanan melalui faks atau email, maka perusahaan akan mengeliminasi beberapa
aktivitas dalam sistem ABC mereka.
2. Menilai intangible asset
Banyak sistem akuntansi manajemen membatasi perhatian mereka pada penilaian
dari aset yang berwujud. Dalam banyak bisnis, aset yang tidak berwujud (seperti
merek) adalah komponen yang penting dari nilai total suatu perusahaan. Merek
merupakan pusat penilaian dari pengonsumsi produk (pelanggan).
Keputusan manajemen akan sangat mempengaruhi peningkatan atau penurunan
nilai dari intengible asset. Contohnya penerapan TQM pada perusahaan sehingga
produk perusahaan mengalami kenaikan kualitas. Penerapan ini harus memikirkan
efek jangka panjang dan jangka pendeknya dimana manajemen terkadang hanya
fokus pada efek jangka pendek saja ( contohnya, peningkatan laba).
Dengan demikian estimasi terhadap nilai pelanggan dalam beberapa periode dapat
dianalisis secara sistematik. Estimasi yang diperlukan akan melibatkan
ketidakpastian, namun pada dasarnya semua sistem akuntansi manajemen melibatkan
ketidakpastian, sebagai contoh estimasi penyisihan piutang tak tertagih. Salah satu
alasan untuk menelusuri nilai pelanggan adalah untuk menghindari sikap manjemen
yang hanya memikirkan efek jangka pendek.
3. Analisa tingkat retensi pelanggan
Mempertahankan konsumen dan medapatkan konsumen baru bukanlah hal yang
mudah. Terkadang perusahaan haruss mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar
untuk mencapai hal tersebut.
Database profitabilitas pelanggan dapat memfasilitasi pengembangan dari proses
pengambilan keputusan dengan beberapa langkah berikut:
- Menelusuri sumber daya yang dibutuhkan untuk memikat pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama dan
- Dengan membuat estimasi pendapatan operasional yang lebih dapat diandalkan yang
berasal dari pelanggan baru dan yang sudah ada
Alternative yang tersedia untuk mempertahankan pelanggan (misalnya harga yang
murah atau layanan pelanggan yang lebih baik) akan menghasilkan perbedaan tingkat
retensi pelanggan. perbaikan dalam estimasi ini dapat memberikan manajer informasi
tambahan untuk mengambil keputusan tentang investasi, alternatif untuk
memperbaiki tingkat retensi pelanggan.