Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lina Indriani Aryanto

Nim : 20402009

RIBA DAN GHARAR

A. Riba
Riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara batil baik
dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam.dalam hadis disebutkan
jenis komoditas yang rentan riba, yaitu emas, perak, gandum, jelai, kurma.
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, yaituu riba utang piutang
dan riba jual beli. Kelompok pertama terbagi menjadi riba qordh dan jahiliyah,
sedangkan kelompok kedua terbagi menjadi riba fadl dan nasi’ah :
1. Riba Qardh, yaitu suatu manfaat yang disyaratkan terhadap yang
berutang (muqtaridh).
2. Riba Jahiliyah, alah utang dibayar lebih dari pokoknya karena si
peminjam tidak dapat membayar waktu yang ditentukan. Riba
jahiliah terjadi pada riba utang dan riba pinjaman. Maka tidak perlu
lagi menyebutkan riba jahiliah ini sebagai bagian terpisah dari kedua
jenis riba tersebut.
3. Riba Fadhl, Yaitu tambahan pada salah satu alat tukar dalam
transaksi jual beli.
4. Riba Nasiiah, yaitu tambahan pada salah satu benda yang
dipertukarkan sebagai ganti penambahan waktu [tempo pembayaran],
atau mengakhirkan pembayaran [tidak secara tunai] pada salah satu
barang-barang ribawi ketika dipertukarkan dengan sejenisnya atau
jenis yang lain.

Larangan riba terdapat dalam Q.S Al Baqarah ayat 275 yang artinya:
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena
mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Sedangkan pelarangan riba dalam As-Sunnah adalah sabda Nabi


Muhammad saw., " Apa saja, wahai Rasulullah? " tanya para
sahabat."Menyekutukan Allah, sihir, membunuh iiwayang diharamkan
olehAllah kecuali dengan jalan yang benar, memakan riba, memakan hartaanak
yatim, lari dari medan perang, dan menfitnah seorang wanitamukmin yang
sedang lalai dengan tuduhan keji," ielas Rasulullah saw.. (HR Bukhari) Bukhari
meriwayatkan sebuah hadits dari Aun bin Abi Juhaifah dari ayahnya bahwa dia
membeli seorang anak lelaki tukang bekam. Lantas dia berkata "Sesungguhnya,
Nabi Muhammad saw. melarang menjual anjing dan menjual kehormatan.
Beliau juga melaknat pemakan riba, pembuat tato, pemakai tato, dan pelukis."
(HR Bukhari). Arti dari melaknat dalam hadits tersebut- adalah melarang.

B. Gharar
Gharar artinya keraguan, tipuan atau tindakan yang bertujuan untuk
merugikan pihak lain. Suatu akad mengandung unsur penipuan, karena tidak ada
kepastian, baik mengenai ada atau tidak ada objek akad, besar kecil jumlah
maupun menyerahkan objek akad tersebut. Kategori kategori gharar yaitu :
1. Gharar fahish (ketidakjelasan yang keterlaluan)
2. gharar yang berat dan dengannya dapat membatalkan akad. Gharar
ini timbul dua sebab: pertama,barang sebagai objek jual beli tidak ada
dan kedua, barang boleh diserahkan tetapi tidak sama spesifikasinya
seperti yang dijanjikan
3. gharar yasir (ketidakjelasan yang minimum)adalah gharar yang
ringan, keberadaannya tidak membatalkan akad. Sekiranya terdapat
bentuk gharar semacam ini dalam akad jual beli, maka jual beli
tersebut tetap sah menurut syara’.
Macam Gharar ditinjau dari hukumnya :

1. Gharar banyak hukum haram, contoh : menjual ikan diair


2. Gharar sedikit hukum mubah, contoh :pondasi rumah ketika dibeli
orang lain
3. Gharar sedang hukum masih diperselisihkan para ulama

Macam Gharar ditinjau dari kandungannya:

1. Jual beli yang belum ada dan masih diragukan keberadaannya.


2. Jual beli sesuatu yang tidak dapat atau mungkin diserah terimakan.
3. Jual beli al majhul (sesuatu yang tidak jelas atau tidak diketahui)

Anda mungkin juga menyukai