Firmansyah 142170005
Sofiani 142170009
Perdana Fiara Finda 142170019
Arthalyn Titan Benita 142170025
BAB 19
Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai ketika akan melakukan wawancara, antara lain:
OPERASI PENYAMARAN
OPERASI PENYAMARAN (COVERT
OPERATIONS)
Operasi Penyamaran diambil dari kata aslinya yaitu covert Operations, yang artinya
yaitu tertutup, tersembunyi, terselubung, diam-diam, tidak diungkapkan secara
terbuka, tersamar, rahasia. Operasi Penyamaran membutuhkan keterampilan yang
tinggi dan perencanaan yang matang, apabila dilaksanakan tepat waktu dengan
tingkat kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi, maka operasi ini akan menuai hasil
yang menakjubkan yang tidak dapat dicapai melalui cara lain. Namun, jika
dilaksanakan dengan cara yang keliru atau buruk maka bisa mendatangkan bencana
misal kematian, kecelakaan, tuntutan hukum dan mempermalukan lembaganya.
Operasi penyamaran tidak boleh dilaksanakan untuk memancing, menggoda, atau
mengajak orang berbuat kejahatan. Banyak contoh mengenai operasi penyamaran
yang dapat diambil dari pemberitaan di media massa, contohnya yaitu penangkapan
Jaksa Urip Tri Gunawan.
Masalah dalam melakukan covert operations:
1. Perekaman
Surveillance atau pengintaian adalah pengamatan terencana terhadap manusia, tempat atau objek.
Tempat atau objek merupakan prioritas yang kedua, yang utama adalah pengamatan terhadap manusia.
B. Surveillance Operations
Ada dua jenis Surveillance, yaitu:
Sering disebut membuntuti atau membayangi, dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau
berkendaraan apabila yang diintai berpindah dari satu tempat ke tempat lain
Apabila yang diintai tetap ditempat, meskipun pengamat atau pengintainya berpindah di sekitar
area pengintaian. Dalam pengintaian yang longgar, target tidak perlu diamati terus menerus,
bahkan kegiatan ini harus dihentikan ketika target mulai curiga. Dalam pengintaian yang ketat,
objek harus diamati terus menerus, sekalipun jika dia mencurigai adanya pengintaian. Yang
diupayakan yaitu mengurangi atau menghindari kecurigaan. Dalam investigasi, keadaan dapat
berubah tergantung situasi di lapangan, bisa dari pengamatan longgar ke pengamatan ketat, atau
sebaliknya. Oleh karena itu pengintai harus mengamati dan menginterpretasikan tindakan atau
keadaan yang terjadi secara cermat untuk membuat keputusan yang tepat.
Sumber dan Informan
(sources and informants)
Seorang Confidential source memberikan informasi yang terkait dengan jabatan, pekerjaan atau profesinya dan tidak
terlibat dalam kejahatan yang dicurigai, bisa seorang tukang cukur yang mendengar percakapan pelanggan nya atau
seorang akuntan dalam perusahaan atau bisa juga seorang anggota penegak hukum. Seorang confidential informant
mempunyai keterlibatan langsung atau tidak langsung dengan hal yang diselidiki sehingga ia berpotensi ikut bersalah.
1. Basic lead informants. Adalah informan yang memberi informasi tentang kejahatan yang pernah mereka alami atau
ambil bagian, informan ini mempunyai bermacam-macam motife, mungkin ingin membalas dendam, ingin membuka
usaha serupa, menghancurkan saingannya.
2. Participants informants. Terlibat langsung dalam pengumpulan bukti-bukti awal dalam investigasi, bukan hanya
menyuplai informasi tapi juga ikut merancang sting operations, mengadakan kontak dengan pelaku dan berakhir dengan
penangkapan.
3. Covert informations. Informan yang ditanam dalam situasi skenario selama beberapa tahun. Informan ini seperti
musuh dalam selimut bagi pelaku kejahatan, ia berada di kancah kejahatan sebagai mata dan telinga investigator,
informan ini sering dipakai dalam kejahatan terorganisasi seperti mafia.
4. Accomplice/witness informants. Adalah informan yang dari waktu ke waktu dapat diminta informasinya, beda
dengan informan lainnya adalah selama ia tidak diminta informasinya ia berpotensi dapat diseret ke mijau hijau untuk
kejahatan itu. Informan seperti ini sering diminta untuk membocorkan rahasia teman-temannya dengan imbalan
diberikan hukuman yang lebih ringan.
Penggunaan Operatives
Operatives adalah orang yang ikut dalam covert operations, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa operatives ini tidak mempunyai pelatihan sama sekali
untuk suatu investigasi, oleh karena itu harus disupervisi secara ketat.