Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS 03
PENGANTAR SOSIOLOGI

NAMA : NURLIA
NIM : 042181135
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS : FHSIP

TUGAS 03
1. Kemukakan analisis Anda tentang mengapa keluarga memiliki peran
atau sumbangan yang penting di masyarakat dilihat dari sudut pandang
perspektif fungsional.

Bila mengacu pada teori struktural fungsional yang mana teori ini
menekankan pada keseimbangan sistem keluarga dan masyarakat, maka
perspektif fungsionalisme mendefinisikan keluarga sebagai suatu institusi
yang memberi sumbangan yang sangat signifikan bagi keberlangsungan
masyarakat,karena masyarakat yang besar disusun atas beberapa unit kecil
yang salah satunya adalah unit keluarga. Hubungan keluarga dan
masyarakat djelaskan melalui posisi keluarga sebagai jembatan
penghubung antara individu (sebagai anggota keluarga) dengan
masyarakat.

Seorang individu akan menyadari akan hubungan peran tersebut


karena dengan proses sosialisasi yang mana sudag berlangsung sejak masa
kanak kanak, yaitu anak tersebut sudah belajar untuk mengetahui apa yang
dikehendaki dan tidak oleh keluarganya. Oleh karena itu, perkembangan
karakter anak sangat dipengaruhi oleh tindakan atau perlakuan keluarga
terhadapnya. Karakter seorang individu terbentuk sejak dini, dalam hal ini
peran keluarga tentu sangat berpengaruh. “keluraga merupakan kelompok
sosial terkecil dalam masyarakat. Bagi setiap orang keluarga yaitu suami,
istri, dan anak-anak mempunyai proses sosialisasinya untuk dapat
memahami, menghayati budaya yang berlaku dalam masyarakatnya”
Pendapat saya pribadi,sebagai salah satu agen sosialisasi maka didalam
keluargalah seorang individu akan pertama kali belajar mengenai norma-
norma dan nilai didalam masyarakat,sehingga jelas bahwa keluarga disini
memiliki peran yang sangat penting dalam memfilter nilai-nilai norma
sebelum nanti nya sampai kepada individu di masyarakat demi
keberlangsungan stabilitas masyarakat itu sendiri. Sumbangsih peran
keluarga terhadap masyarakat dapat dilihat dari berbagai hal
( Goode,1998:343-344) antara lain :

a. Reproduksi Masyarakat.
Regenerasi masyarakat lazimnya terbentuk dari sebuah keluarga,maka
menjadi hal yang penting bagi keberlangsungan masyarakat.
b. Pengaturan Fisik
Fisik dan Mental khususnya generasi muda perlu sangat dijaga agar
masyarakat bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Peran keluarga
dipercaya dapat melindungi fisik maupun mental karena merupakan
lingkungan social terdekat individu.
c. Penempatan Sosial
Salah satu mekanisme untuk mempertahankan stabilitas masyarakat
adalah menempatkan orangorang pada status dan peranan sosial yang
dimilikinya.
d. Sosialisasi
Seperti yang sudah sempat disinggung, bahwa keluarga memberi
sumbangsih dalam sosialisasi norma,ide dan harapan yang ada di
masyarakat sehingga norma dan nilai yang telah terinternalisasi akan
memberikan impact pada stabilitas masyarakat.
e. Dukungan Emosional
Ikatan darah dan perkawinan dari anggota keluarga menyebabkan diantara
mereka terjadi emosional kuat yang akan saling mendukung karena
keberhasilan atau kegagalan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga.
Dukungan emosional antar keluarga ini akan dapat memperkokoh
keberadaan masyarakat.
f. Kontrol Sosial
Untuk menjaga stabilitas keluarga maka dalam keluarga tersebut terdapat
mekanisme kontrol sosial. Hukuman dan penghargaan. Stabilitas keluarga
tentu saja akan berdampak pada stabilitas masyarakat,mengingat keluarga
meerupakan unit penyusun masyarakat.

Keluarga merupakan agen lembaga social terkecil yaitu merupakan


miniature masyarakat yang kompleks. Keluarga memiliki dampak besar
dalam pembentukan karakter suatu individu. Pembangunan yang berhasil
dalam suatu bangsa sangat memerlukan adanya sumber daya manusia
yang berkualitas baik. Agar bisa mendapatakan sumber daya manusia yang
baik maupun berkualitas tentunya harus memerlukan berbagai macam
cara. Yaitu diantaranya adalah dengan melalui pendidikan baik pendidikan
baik formal maupun informal. Pendidikan moral dalam keluarga salah
satunya. Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi rendah
dalam hal moralitas, individu tidak akan berarti dimata siapa pun.
Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yang menanamkan budi
pekerti luhur dalam setiap interaksinya. Sumber daya manusia berkualitas
dapat dilihat dari keluarganya. Bukan hanya keluarga mampu dari segi
materi, yang dapat meningkatkan kualitas individunya melalui tambahan-
tambahan materi pembelajaran di luar bangku sekolah Akan tetapi,
keluarga yang didesa dapat menjamin kualitas sumber daya manusianya.
Karena merupakan hasil kualitas sumber daya dan keluhuran budi pekerti
merupakan hasil dari tempaan orang tua.

DAFTAR PUSTAKA
jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.1, Juni 2015

Parwitaningsih, YuliaBudiawati, Bambang Prasetyo. Pengatar Sosiologi.


Universitas Terbuka:Tanggerang. 2020.

Zainudin Maliki. Sosiologi Pendidikan. Gajah Mada University. 2010.

Huril Rifqi Afina. UNBK Sosiologi SMA. Kharisma : Putra Nugraha. 2019.

Anda mungkin juga menyukai