Disusun Oleh :
Avrylia Indah Sari 1515617075
Yunia Chairat (1515617083)
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat ridho
Nya, kami akhirnya mampu menyelesaikan sebuah makalah teori struktural fungsional dan sosial
konflik dalam mata kuliah manajemen sumber daya keluarga yang telah diberikan disemester
genap ini
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami,
begitu juga makalah ini dibuat berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berkat
dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, dan bantuan dari bebrbagai pihak
kesulitan dan hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu kami pada kesempatan ini mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Mulyati S.Pd.,M.SI. selaku dosen mata kuliah manajemen sumber daya
keluarga yang telah membimbing dalam pelaksanaan system keluarga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata –
kata yang kurang berkenan dankami memohon kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya
dan melihatnya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami maupun orang lain yang
melihat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam
sejarah hidup sang anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter
manusia itu sendiri. Keluarga merupakan tempat pertama seorang individu dalam
mengenal kehidupan. Sebuah keluarga terdiri dari seorang suami, istri dan anak. Keluarga
terbentuk dari ikatan perkawinan yang sah antara laki – laki dan perempuan. Setiap
anggota keluarga memiliki peran, tugas dan fungsi khusus di dalam keluarganya. Orang
tua memiliki peranan khusus di dalam keluarga. Orang tua mempunyai peran penting
bagi perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Orang tua menjadi sekolah pertama bagi
anaknya untuk berinteraksi dan bersosialsisasi sebelum terjun langsung ke masyarakat.
Keluarga juga mempunyai peran yang sangat besar dalam lingkungan masyarakat.
Lingkungan juga mempunyai peran penting dalam kehidupan, Sebuah lingkungan
menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan
keluarga. Karena di dalam lingkungan keluarga banyak melakukan aktivitas-
aktivitasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Keluarga ?
2. Apa yang termasuk kedalam subsistem keluarga ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahaui apa itu system dalam keluarga serta
untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
“Bowen family systems theory is a theory of human behavior that views the family
as an emotional unit and uses systems thinking to describe the complex interactions in the
unit. It is the nature of a family that its members are intensely connected emotionally.
Often people feel distant or disconnected from their families, but this is more feeling than
fact. Families so profoundly affect their members’ thoughts, feelings, and actions that it
often seems as if people are living under the same “emotional skin.” People solicit each
other’s attention, approval, and support and react to each other’s needs, expectations, and
upsets”
Teori sistem keluarga Bowen adalah teori perilaku manusia yang memandang
keluarga sebagai unit emosional dan menggunakan pemikiran sistem untuk
menggambarkan interaksi kompleks dalam unit. Sudah menjadi sifat keluarga yang
anggotanya sangat terhubung secara emosional. Seringkali orang merasa jauh atau terputus
dari keluarga mereka, tetapi ini lebih terasa daripada fakta. Keluarga sangat mempengaruhi
pikiran, perasaan, dan tindakan anggota mereka sehingga sering kali seolah-olah orang
hidup di bawah "kulit emosional" yang sama. Orang-orang saling memohon perhatian,
persetujuan, dan dukungan serta bereaksi terhadap kebutuhan, harapan, dan kesedihan satu
sama lain.
8 Konsep Keluarga
1. Triangles
2. Differentiation of Self
Definisi lain dari sistem adalah kumpulan benda-benda yang terkait satu sama lain
oleh beberapa orang biasainteraksi atau saling ketergantungan (Webster). Keluarga
dianggap sistem karena merekaterdiri dari elemen atau tujuan yang saling terkait, mereka
menunjukkan perilaku yang koheren, merekamemiliki interaksi teratur, dan mereka saling
bergantung satu sama lain.
Memiliki batas dan dapat dilihat pada kontinum dari terbuka hingga tertutup.
Setiap sistem memiliki cara termasuk dan tidak termasuk elemen sehingga garis
antara mereka yang ada di dalam sistem dan mereka yang berada di luar sistem jelas
bagi semua. Jika sebuah keluarga adalah batas permeabel dan tidak jelas itu dianggap
"terbuka." Batas terbuka sistem memungkinkan elemen dan situasi di luar keluarga
untuk mempengaruhinya. Sistem batas tertutup mengisolasi anggotanya dari
lingkungan dan tampaknya terisolasi dan mandiri. Tidak ada sistem keluarga benar-
benar tertutup atau benar-benar terbuka.
Menggunakan pesan dan aturan untuk membentuk anggota. Pesan dan aturan adalah
hubunganperjanjian yang menentukan dan membatasi perilaku anggota keluarga dari
waktu ke waktu.Mereka berulang dan berlebihan. Mereka jarang, jika pernah,
eksplisit atau tertulisturun. Mereka memberi kekuatan; mereka menyebabkan rasa
bersalah; mereka mengendalikan atau membatasi perilaku; danmereka
melanggengkan diri dan bereproduksi. Sebagian besar pesan dan aturan dapat
dinyatakan dalam satu atau beberapa kata. Misalnya, Lebih banyak adalah baik ,
Jadilah yang bertanggung jawab , dan JadilahSempurna adalah semua contoh pesan /
aturan.
Memiliki subsistem. Setiap sistem keluarga berisi sejumlah kelompok kecil biasanya
terdiri dari 2-3 orang. Hubungan antara orang-orang ini adalah dikenal sebagai
subsistem, koalisi, atau aliansi. Setiap subsistem memiliki aturannya sendiri,batas,
dan karakteristik unik. Keanggotaan dalam subsistem dapat berubahlembur.
Sistem tidak terdapat dalam suatu yang vakum konteks dimana sistem
tersebutberfungsi menjadi kritis.
b. Sistem terbuka
Adalah suatu sistem yang terdapat dalam lingkungan yang dengannya sistemtersebut
berinteraksi antara keluarga dengan sistem lingkungan ataumasyarakat sekitarnya.3.
c. Sistem tertutup
Adalah tidak adanya hubungan atau interaksi anatara sitem yang ada
padalingkungan/masyarakat dengan keluarga. Keluarga merupakan sistem sosial yg
terbuka/hidup artinya dalam keluargaterdiri dari anggota keluarga, terjadi interaksi
antar anggota dan lingkungannya,terorganisir dan mempunyai tujuan/fungsi
sehingga setiap keluarga mempunyai ciriatau sifat yang berbeda dengan keluarga
lain.
Lingkungan
Umpanbalik
Gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Masukan atau input, terdiri dari : anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi
keluarga, aturan dari lingkungan (masyarakat) sekitar ( luas ) budaya, agama, dan
sebagainya.
b. Proses (throughput) merupakan proses yang terjadi dalam
c. melaksanakan fungsi keluarga.
d. Keluaran (output) adalah hasil dari suatu proses yang berbentuk prilaku keluarga :
perilaku sosial, perilaku kesehatan, perilaku keagamaan, perilaku sebagai warga
negara dan yang lainnya.
e. Umpan balik (feedback) adalah sebagai pengontrol dalam masukan dan proses yang
berasal dari perilaku keluarga yang ditampakkan pada lingkungan/masyarakat
disekitar.
5. Karakteristik keluarga sebagai sistem.
a. Pola komunikasi keluarga
1) Sistem terbuka
Langsung, jelas, spesifik, tulus, jujur, tanpa hambatan.
2) Sistem tertutup
Tidak langsung, tidak jelas, tidak spesifik, tidak selaras, sering menyalahkan,
kacau dan membingungkan.
b. Aturan keluarga
1) Sistem terbuka
Hasil musyawarah, tidak tertinggal zaman, berubah sesuai kebutuhan keluarga,
bebas mengeluarkan pendapat.
2) Sistem tertutup
Ditentukan tanpa musyawarah, tidak sesuai perkembangan, mengikat, tidak
sesuai, kebutuhan dan pendapat terbatas.
c. Perilaku anggota keluarga
1) Sistem terbuka
Sesuai dengan kemampuan keluarga, memiliki kesiapan, mampu berkembang
sesuai kondisi, harga diri : percaya diri, mengikat, dan mampu mengembangkan
dirinya.
2) Sistem tertutup
Memiliki sikap melawan, kacau, tidak siap ( selalu tergantung), tidak
berkembang, harga diri : kurang percaya diri, ragu-ragu dan kurang dapat
dukungan untuk mengembangkan diri.
c. Keluarga berada pada sistem yang lebih besar yaitu masyarakat disekitarnyaseperti
desa, kota atau wilayah yang lain;
Subsistem pada dasarnya adalah sistem di dalam sistem. Karena semua sistem dibuat
secara hierarkis, tidak dapat dihindari bahwa subsistem akan berkembang dalam sistem
yang lebih besar (von Bertalanffy 1968 ).
Seorang individu dapat menjadi bagian dari banyak subsistem. Subsistem umum
meliputi hubungan orang tua, saudara kandung, dan hubungan orangtua-anak. Subsistem
didefinisikan oleh batas-batas yang menunjukkan bahwa masing-masing subsistem berbeda
dari sistem yang lebih besar serta dari subsistem lainnya, sementara masih mengakui
keterkaitan mereka (Becvar dan Becvar 1999). Batas-batas tersebut tidak hanya
menentukan keanggotaan subsistem tetapi juga aturan interaksi antara anggota tersebut.
Misalnya, aturan yang mengatur pertukaran antara orang tua berbeda dari aturan yang
mengatur pertukaran antara saudara kandung atau pertukaran antara orang tua dan anak-
anak.
Contoh yang baik dari subsistem keluarga adalah salah satu di mana anggota
dikategorikan dalam kelompok yang mencakup unit perkawinan, orang tua dan saudara
kandung. Ini berarti bahwa seseorang yang termasuk dalam ayat saudara tidak dapat ikut
campur dalam urusan orang-orang di bagian perkawinan. Ketika campur tangan terjadi,
keluarga dikatakan mengalami masalah. Subsistem membantu setiap keluarga dalam
mendefinisikan tanggung jawab, batasan, dan hubungan anggota.
Subsistem pada dasarnya adalah sistem di dalam sistem. Karena semua sistem dibuat
secara hierarkis, tidak dapat dihindari bahwa subsistem akan berkembang dalam sistem
yang lebih besar (von Bertalanffy 1968 ).
Seorang individu dapat menjadi bagian dari banyak subsistem. Subsistem umum
meliputi hubungan orang tua, saudara kandung, dan hubungan orangtua-anak. Subsistem
didefinisikan oleh batas-batas yang menunjukkan bahwa masing-masing subsistem berbeda
dari sistem yang lebih besar serta dari subsistem lainnya, sementara masih mengakui
keterkaitan mereka (Becvar dan Becvar 1999). Batas-batas tersebut tidak hanya
menentukan keanggotaan subsistem tetapi juga aturan interaksi antara anggota tersebut.
Lalu dari pengertian diatas tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik keluarga dalah sebagai berikut :
1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi.
2. Anggoata keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial, suami, istri, anak, kakak, adik.
4. Mempunyai tujuan yaitu : menciptakan dan mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan sistem. Sebagai
sistem keluarga mempunyai anggota yaitu : ayah, ibu dan anak atau semua individu yang
tinggal didalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi,
intelerasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Daftar Pustaka
https://studfile.net/preview/4654252/page:10/
http://www.asjournal.org/tag/bowen-family-systems-theory/
http://thebowencenter.org/journal/
http://springer.iq-technikum.de/referenceworkentry/10.1007/978-3-319-15877-8_309-1
https://tchalus.weebly.com/blog/family-subsystems
https://www.reference.com/world-view/family-subsystem-f1f45d1dfb654720