Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Busana Industri


KD :
3.10 Menganalisis pola kemeja secara manual dan digital dengan system
grading.
4.10 Membuat Pola Kemeja secara manual dan digital dengan system
grading.

A. Pengertian Kemeja
Kemeja adalah sebuah baju yang biasanya di kenakan oleh kaum pria. Pada
umumnya kemeja menutupi bagian lengan, dada, bahu, berkerah dam menutupi tubuh
sampai bagian perut. Kemeja biasanya dibuat menurut selera orang yang mengenakannya,
kadang kemeja bisa dibuat berlengan panjang maupun berlengan pendek. Biasanya kemeja
terbuat dari bahan katun, linen dan yang lainnya. Kerah dalam kemeja biasanya di beri
kancing depan.

Dalam bahasa Portugis, Kemeja sring disebut Camisa. Nama lain dari kemeja


adalah Kamisa yang di ambil dari bahasa portugis. Yang hampir sama dengan kemeja
sering kita sebut dengan istilah Blus untuk kemeja wanita yang di ambil dari bahasa
Perancis dan Han  dari bahasa Belanda.

Kemeja merupakan salah satu kebutuhan sandang yang dapat di pakai oleh semua
kalangan. Semenjak  awal sekolah dari taman kanak-kanak sampai perkuliahan bahkan
dalam dunia kerja juga memakai kemeja. Hingga saat ini  kemeja pada aktivitas kampus
jarang dipakai, kebanyakan dari mereka lebih suka berpenampilan santai seperti
mengenakan kaos, terkecuali pada saat moment-moment tertentu seperti saat menhadapi
persidangan ataupun saat melamar pekerjaan yang mewajibkan mereka memakai Kemeja.

Kemeja sering di sebut pakaian yang terlalu formal atau resmi, sehingga kebanyakan
masyarakat jarang mengenakannya pada kegiatan sehari-hari., akan tetapi sekarang ini
banyak model-model kemeja yang terlihat tidak resmi, tergantung bagaimana kita untuk
memadupadankannya dengan pakaian lain.

Sekarang ini Kemeja tidak hanya di pakai oleh kebanyakan kaum Adam, kaum
hawapun banyak yang mulai memakai kemeja dikarenakan tuntutan pekerjaan atau bidang-
bidang tertentu yang mereka geluti. Bahkan banyak model-model kemeja yang lebih
simple dan unik untuk dikenakan sehari-hari.1

1
https://delaroppa.wordpress.com/2014/06/21/apa-itu-kemeja/
B. Jenis Kemeja Berdasarkan Bentuk Dan Kegunaannya
1. Camp shirt

Merupakan istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan kemeja lengan


pendek atau blue sederhana yang dilengkapi dengan sebuah saku pada bagian
samping kiri. Jenis kemeja ini sangat sesuai jika dikenakan dengan celana jeans
atau jaket untuk memberikan kesan yang tidak terlalu formal.

2. Dress shirt

Merupakan sejenis kemeja formal yang memiliki bentuk dan desain lebih baku
tidak seperti kemeja kasual yang memiliki banyak variasi, corak dan warna yang
berani oleh sebagian besar pria pakaian ini juga digunakan sebagai salah satu
simbol maskulinitas yang dapat memberikan kesan elegan.
3. Dinner shirt

Sesuai dengan namanya kemeja ini memang dirancang khusus untuk dikenakan
bersama pakaian malam pria seperti misalnya dasi berwarna hitam atau putih.
Tampilannya yang terkesan rapi dan bersih menjadikan dinner search shirt sebagai
salah satu jenis pakaian pesta yang sangat sesuai jika dikombinasikan dengan jas
berwarna hitam.

4. Winchester shirt

Kemeja bergaris yang dihiasi dengan kerah dan manset berwarna putih ini lazim
digunakan sebagai pegawai kantoran untuk memberikan tampilan yang terkesan
lebih rapi namun tetap dinamis. Di samping itu kemeja ini juga bisa dibentuk
menjadi kemeja formal maupun kasual dengan cara menggulung bagian lengannya
sampai siku tangan.

5. Guayabera
Guayabera merupakan sebuah kemeja bersulam atau bordir yang dilengkapi dengan
4 saku pada bagian depannya. Saat ini bisa menjumpai model guayabera yang
diadaptasi sebagai baju koko atau pakaian muslim pria walaupun bentuk kerahnya
dibuat sedikit berbeda.

6. Poet shirt

Kemeja berpotongan longgar atau blus dengan lengan uskup penuh ini biasanya
dilengkapi dengan hiasan besar pada bagian depan dan manset item fashion ini
biasa digunakan oleh para wanita yang ingin tampil casual namun tetap terlihat
rapi.2

C. Model – model Kemeja


1. Kemeja Chambray
Chambray berbeda dengan denim meskipun banyak yang mengira sama karena

wujudnya. Chambray menggunakan tenunan polos (plain weave) dalam konstruksinya,


yang menghasilkan kain yang lebih ringan daripada tenunan kepar (twill weave)  yang
digunakan dalam pembuatan kain denim. Ini membuat kemeja chambray menjadi pilihan
yang bagus jika Kamu menyukai tampilan denim tetapi mencari bahan yang lebih ringan.

2
https://fitinline.com/article/read/jenis-kemeja-berdasarkan-bentuk-dan-kegunaannya/
2. Kemeja Oxford Button-Down

Namanya diambil dari kain Oxford yang menjadi bahan kemeja ini, kemeja pria
klasik ini telah menjadi basic dari gaya berpakaian pria selama lebih dari 120 tahun.
Tekstur kainnya cukup tebal sehingga memberikan kesan kasual. Kancing kerah dan
gantungan di bagian belakang kuk (bagian belakan di bawah kerah) menjadi ciri khas
desain kemeja Oxford yang umum.

3. Kemeja Formal (Dress Shirt)

Kemeja formal biasanya dijahit dari bahan kain Marcella, yang awalnya dipilih
karena kemampuannya menahan pati (starch) untuk menjaga kain supaya tetap kaku dan
tidak lecek. Biasanya juga terdapat beberapa treatment di beberapa bagian kemeja di
mana kain diperkuat agar menjaga bentuknya ketika dikenakan. Bentuk kerah
kemeja dress  biasanya berbentuk sayap, kerah runcing atau kerah cutaway.
4. Kemeja Hawaii (Kemeja Pantai)

Kemeja ini mulai dilirik kembali berkat kebangkitan mode era 50’s saat ini,
dimana tren old-school yang sedang digemari saat ini. Sebutan ‘Hawaii’ mengacu pada
kerah kemeja yang terbuka, yang membuatnya ideal untuk menghirup udara di tempat
beriklim tropis. Selain itu, sebagian besar kemeja kerah Hawaii juga dilengkapi
dengan fit yang mengotak (boxy) yang bersiluet lurus dari atas ke bawah dengan kancing
depan.

5. Kemeja Overshirt

Overshirt merupakan pakaian yang serbaguna di segala cuaca. Bisa menjadi jaket
ringan yang cocok ketika cuaca sedang cerah dan hangat. Atau bisa dijadikan penghangat
pada hari-hari yang lebih dingin seperti ketika hujan dan ketika beraktivitas di luar pada
waktu sore sampai malam hari.
6. Kemeja Flanel

Kebanyakan terbuat dari kain berbahan wol. Kemeja flanel yang ketebalan kainnya
sedang atau tebal nyaman dipakai ketika cuaca berubah menjadi lebih dingin. Kemeja
dengan style klasik ini bagus dikenakan untuk pakaian luar dan dapat dipakai dengan
kancing terbuka di atas t-shirt atau kemeja polos berbahan lebih tipis yang dikancing.
7. Kemeja Kantor

Tekstur kain seperti twill, oxfords, dan herringbones menjadi pilihan sempurna


untuk gaya kemeja yang lebih kasual dan menarik jika tanpa dasi. Tetapi untuk suasana
bisnis yang rapi, bersih, dan berkesan tanpa basa-basi, memakai kemeja poplin putih
polos atau biru pucat yang rapi dengan dasi menjadi pilihan yang bagus untuk kemeja
kantor.
8. Kaos Lengan Pendek Klasik
Dalam beberapa tahun terakhir, di negara-negara empat musim, kemeja lengan
pendek ini menjadi tren saat musim panas. Tentunya di Indonesia kemeja ini cocok
dipakai di negara beriklim tropis ini.
9. Kemeja Denim

Pakaian klasik ini dapat menyuntikkan outfit kamu dengan dosis maskulinitas


tambahan dan memberikan kesan kasual ketika dikenakan dengan outer yang tidak
formal, atau bahkan setelan lengkap jika kamu merasa berani. Untuk kemeja denim
carilah bahan denim yang tidak terlalu tebal supaya tidak mengganggu gerakmu dan
tidak membuat gerah seharian.

10. Kemeja Linen

Linen merupaka bahan yang ringan, longgar, dan berpori sehingga tidak membuat
pemakai merasa gerah. 3

3
https://medium.com/@goatpost/tipe-kemeja-pria-e01f05f2ceaa
D. Bahan Yang Digunakan Untuk Kemeja
Bahan utama yang digunakan untuk membuat kemeja yaitu bahan kain. Namun, jenis kain
yang digunakan berbeda-beda sehingga membuat kemeja mempunyai berbagai
macam model dan karakteristik. Berikut beberapa jenis bahan kain untuk membuat kemeja.
1. Katun
Jenis kain katun atau cotton merupakan jenis kain rajut (knitting) yang terbuat dari
berbahan dasar serat kapas. Kain ini memiliki karakteristik tidak mudah kusut saat
dicuci, tidak luntur untuk bahan berwarna, sedikit kaku namun terasa dingin dan
menyerap keringat sehingga sangat nyaman saat digunakan sebagai bahan kemeja.
2. Oxford
Jenis kain ini merupakan sejenis bahan kain yang biasa digunakan untuk kemeja
kantoran, seragam kerja, dan seragam sekolah. Tekstur kainnya halus dan memiliki
tampilan seperti titik-titik pixel dalam resolusi gambar menjadikan kemeja yang dibuat
dari bahan oxford tetap terasa nyaman saat digunakan untuk gaya casual maupun
formal.
3. Chambray
Jenis kain ini memiliki tampilan fisik seperti bahan denim namun terkesan lebih halus
dan lembut kerena diciptakan dari serat alami berupa kapas merupakan salah satu jenis
bahan yang cukup populer untuk membuat kemeja. Permukaan kainnya yang lembut
mampu memberikan rasa nyaman tersendiri saat dikenakan sebagai pakaian musim
panas.
4. Denim
Jenis kain ini merupakan sejenis bahan kain yang terbuat dari katun twill namun
terkesan lebih halus dan tipis. Selain dimanfaatkan sebagai bahan celana, rok, maupun
tas, kain denim ini juga dapat digunakan sebagai bahan kemeja. Bahkan pada
perkembangannya kain denim yang terkesan keras juga dijadikan bahan untuk membuat
busana batik.
5. Flanel
Jenis kain ini merupakan sejenis bahan kain yang memiliki permukaan lembut dan halus
karena dibuat melalui serangkaian proses pemanasan dan penguapan. Bahan kain flanel
sendiri memiliki karakteristik yang cukup tebal sehingga mampu memberikan rasa
hangat kepada pemakainya.4

E. Bagian Bagian Dalam Kemeja


1. Kerah / Collar
Bagian yang satu ini merupakan yang paling penting dari kemeja, ada berbagai jenis
tipe kerah/collar seperti button down collar,, spread collar, pin & tab collar
serta lainnya. Masing-masing tipe kerah/collar menentukan level formalitas dari suatu
acara dan juga disesuaikan dengan bentuk wajah.
2. Lengan
Kemeja memiliki 2 jenis lengan pada umumnya yaitu lengan pendek dan lengan
panjang. kemeja berlengan pendek itu biasanya dikenakan untuk acara kasual, tetapi

4
https://www.dictio.id/t/apa-saja-bahan-yang-digunakan-untuk-membuat-kemeja/24526
kemeja lengan panjang belum tentu untuk acara formal.

3. Cuff
Walaupun bentuknya kecil, bagian yang satu ini sangat penting. Selain
kerah, cuff adalah salah satu bagian yang terlihat ketika kita mengenakan jas/jacket
untuk ke acara resmi atau formal. Ukuran cuff  harus lebih panjang sekitar 1-1,5 inchi
dari jas/jacket kamu. Ada beberapa model cuff  yang bisa kamu coba, mulai dari yang
standar ataupun variasi lainnya.
4. Placket
Placket merupakan bagian dari sebuah kemeja maupun t-shirt yang berbentuk
memanjang secara vertika dibagian depan dan biasa difungsikan sebagai patokan untuk
penempatan lubang kancing beserta kancingnya. Placket digunakan untuk
mempermudah melepaskan pakaian yang garis lehernya tidak terlalu besar.
5. Yoke
Yoke adalah bagian kemeja berupa bahan yang menghubungkan kemeja bagian depan
dan belakang, selain itu yoke juga berfungsi untuk menutupi tulang bahu kita. Ada dua
model yoke, yaitu one-piece yoke dan two-piece yoke. Kemeja formal biasanya
menggunakan one-piece yoke.
6. Pleat
Seperti kita ketahui, punggung seorang pria tidaklah rata. Oleh karena itu banyak bagian
belakang kemeja yang didesain dengan pleat yang berfungsi untuk menyesuaikan
postur punggung kita. Ada 2 macam pleat yang bisa ditemui, yaitu box pleat dan side
pleat. Namun banyak juga kemeja yang didesain tanpa pleat.5

F. Alat dan Bahan Yang digunakan Untuk Membuat Pola Kemeja

Berikut di bawah iniadalah alat dan bahan yang biasa digunakan untuk
menggambar pola kemeja
1. Pensil dua warna
2. Skala
3. Kertas Kopi
4. Kertas dorslag merah biru
5. Spidol / ballpoint / pensil
6. Penggaris Siku
7. Gunting,
8. Lem kertas / isolasi,

5
https://www.wadezig.com/enam-bagian-penting-pada-kemeja/
G. Ukuran Standar Kemeja Pria

No. Keterangan S M L XL Selisih


1. Panjang Badan 70 72 73 75 2
2. Pundak 44 46 48 50 2
3. Lebar Dada 52 54 56 58 2
4. Lebar Bawah 52 54 56 58 2
5. Panjang ( Lengan Panjang ) 58 59 60 61 1
6. Panjang Lengan Pendek 24 25 26 27 1
7. Lingkar Tangan Atas 42 44 46 48 2
8. Lingkar Bawah Lengan Panjang 27 28 29 30 1
9. Lingkar Bawah Lengan Pendek 34 36 38 40 2
H. Rumus Pola Kemeja
 Pola kemeja system praktis
Ukuran Standar M
 Lebar pundak : 42 cm
 Panjang kemeja : 72 cm
 Lebar dada : 108 cm
 Panjang lengan : 59 cm
 Manset : 23 cm
Keterangan Pola
 A–D : Panjang kemeja + 1 cm ( garis TM )
 A - A¹ = D - D¹ : ¼ lebar dada
 A–B : 6 cm, Tarik garis lurus mendatar
 B : Turun 2 cm
 A - C¹ : 7 cm tetap
 B - B¹ : ½ lebar pundak
 B – E = B¹ - E¹ : ¼ lingkar dada -10 cm
 F : ½ E – D (-3 cm)
 F - F¹ : ¼ lingkar dada (-1)
 A–X : masuk 1 cm, Tarik garis lurus ke bawah, (garis TB)
 B – Bº : A - C¹
 G - Bº : 11 cm
 A–H : B - B¹
 H - B¹ : 7 cm (tetap) sama dengan pola leher depan
 I : turun 2 cm
 C¹ - K : 21 cm
 E–L : 6 – 7 cm
 B–I : ukuran standar M : 11
L : 12
XL: 13, dst.
Pola Lengan Kemeja Sistem Praktis
 A - A¹ : ½ llingkar kerung lengan
 A–B : panjang lengan + 1 cm – ( manset )
 A–C : 10 cm, (tinggi puncak)
 A–D :½A–B
 D–D : 17 / 18 cm
 B - B¹ : 2,5 cm untuk lipatan
 B¹ - Bº : lingkar Manset
 Pembuatan Pola Kemeja
Pola Kerah Kemeja
 Lingkar Leher : 40 Cm
Keterangan
 A–B : 7 Cm
 B–C : 3,5 Cm
 C - C¹ : ½ lingkar leher - ½ cm
 C - Cº : 1/3 C - C¹

I. Grading Pola Secara Manual Dan Digital6


1. Pengertian Grading
 Kata grading berasal dari bahasa inggris yaitu “GRADE” yang artinya tingkatan.
 Grading dalam busana artinya membuat tingkatan ukuran pola busana yaitu
ukuran S, M, L, XL baik secara manual maupun digital.
 Pola yang dapat di grading yaitu rok, celana, blus, dan sebagainya.
 Grading pada umumnya sering digunakan dalam industry garmen atau konveksi.

2. Manfaat Grading Dalam Busana Industri :


 Menyingkat waktu pembuatan pola.
 Mempermudah untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan keinginan dari
pola baku yang ada.
 Dapat memproduksi busana minimal 3 ukuran yaitu S, M, L
6
Paper grading
3. Sistem Grading

Contoh Sumbu Tangga Untuk Membesarkan Pola

Contoh Sumbu Tangga Mengecilkan Pola


Contoh Hasil Jadi Membesarkan Dan Mengecilkan Pola Lengan
Contoh Hasil Jadi Membesarkan Dan Mengecilkan Pola Badan
Contoh Table Penggeseran Pola
4. Sistem Grading Digital

Contoh Sistem Grading Digital Menggunakan Software CC Lite

Perbedaan Pengerjaan Grading Secara Manual Dan Digital

Grading Manual Grading Digital


Grading secara manual pengerjaannya lebih
Pengerjaan lebih cepat
lama.
Cenderung tidak praktis Lebih praktis karena dikerjakan di computer.
Membutuhkan keterampilan dan ketelitian
Hasil lebih akurat dan rapi.
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai