Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH KEBIJAKAN

FISKAL DAN MONETER


TERHADAP
PEREKONOMIAN
KELOMPOK 5
DAN
BISNIS
NAMA KELOMPOK

1. Muhammad Syafiq 223402516258

2. Rio Efendi 223402516260

3. Nadita Putri Permata 223402516270

4. Ahmad Farid 223402516287

5. Ridho Afriandi 223402516290

6. Arip Priatna 223402516297

7. Andi Muhammad Rivai 223402516343


MATERI

01 Kebijakan Fiskal

02 Kebijakan Moneter

03 Perekonomian & Bisnis

Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter


04 Terhadap Perekonomian Dan Bisnis
01
KEBIJAKAN FISKAL
PENGERTIAN
kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan
pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara
yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi
TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL

Untuk memperluas lapangan kerja dan


1 3
mengurangi pengangguran atau
mengusahakan kesempatan kerja Untuk menstabilkan harga-
Untuk Meningkatkan Produksi
(mengurangi pengangguran), dan menjaga harga barang secara umum,
Nasional (PDB) dan pertumbuhan
kestabilan harga-harga secara umum. khususnya mengatasi
Ekonomi atau memperbaiki keadaan inflasi.
Ekonomi
02
KEBIJAKAN
MONETER
You can enter a subtitle here if you need it
PENGERTIAN
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan
perekonmian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar,
dalam analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat
output perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga. Uang yang beredar
terlalu tinggi tanpa disertai kegiatan produksi yang seimbang, akan ditandai
dengan meningkatnya harga-harga pada seluruh barang dalam perekonomian
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

Opersi Pasar Terbuka Penentuan Tingkat Bunga

Penentuan Cadangan Wajib Himbauan moral


Indikator & Orientasi Kebijakan
Moneter

1 2
Tingkat suku bunga Kebijakan Uang beredar Kebijakan moneter
moneter yang menggunakan suku yang menggunakan monetary
bunga sebagai sasaran antara akan aggregate atau uang beredar sebagai
menetapkan tingkat suku bunga sasaran menengah mempunyai
yang ideal untuk mendorong dampak positif berupa tingkat harga
kegiatan investasi. yang stabil.
03
PEREKONOMIAN &
BISNIS
PEREKONOMIAN & BISNIS
Perusahaan memproduksi barang dan jasa dari factor-faktor produksi yang disediakan oleh masyarakat, dan selanjutnya
para konsumen membeli barang dan jasa tersebut dengan demikian perusahaan berperan kepada pertumbuhan
perekonomian Negara. Sebuah ukuran kepada pertumbuhan ekonomi GNP, didefinisikan sebagai nilai pasar
keseluruhan dari barang-barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara pada suatu masa tertentu. Untuk
memproduksi barang dan jasa perusaahaan harus membeli komponen materi atau bahan setengah jadi dari produsen
lain, sehingga menciptakan permintaan terhadap hasil perusahaan lain. Perusahaan harus membayar gaji pekerjanya.
Gaji ini membentuk penghasilan dari tenaga kerja yang selanjutnya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi
pendapatan atau beban dari bisnis tersebut. Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja akan tinggi, dan
kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi.

PEREKONOMIAN & BISNIS
Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk.
Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan yang
mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang
mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu
membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam kondisi ini, maka
mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini sangat terpukul
karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu
memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan
seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.
04
Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Terhadap Perekonomian Dan Bisnis
Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Terhadap Perekonomian Dan Bisnis

Kebijakan fiskal dan moneter harus bekerja secara terkoordinasi tanpa


ada tumpang tindih dalam pelaksanaan kebijakannya. Koordinasi antara
lembaga yang yang bertanggung jawab melaksanakan baik kebijakan fiskal
maupun kebijakan moneter dapat dilakukan melalui skenario sebagai
berikut;1) kebijakan ekspansif pada kebijakan fiskal dan moneter; 2)
kebijakan moneter kontraktif dan kebijakan fiskal ekspansif; 3) kebijakan
moneterekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif; 4) kebijakanmoneter dan
fiskal kontraktif. Bauran kebijakan moneter dan fiskal di atas menggambar 4
skenario Skenario 1 adanya kebijakan yang ekpansif baik pada kebijakan
fiskal maupun moneter. Kebijakan ekspansif ini harus dikordinasikan ketika
terjadi resesi ekonomi dalam waktu yang agak lama, misalnya
terjadi krisis, maka dalam mengambil kebijakan pemerintah melakukan
koordinasi terkait kebijakan fiskal dan moneter yang akan diambil.
Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Terhadap Perekonomian Dan Bisnis

Pemerintah lewat kebijakan moneter mengontrol pergerakan suku bunga dengan


memperhatikan sektor riil, apabila suku bunga terlalu tinggi, sektor riil akan
terjadi perlambatan karena sektor investasi akan mengalami penurunan, dan
sebaliknya jika suku bunga rendah, masyarakat akan melakukan penundaan
menabung di perbankan dan akan cenderung melakukan berinvestasi.
Sementara itu jika bauran kebijakan moneter dan fiskal sama-sama kontraktif,
maka akan mempengaruhi laju ekspansi ekonomi. Skenario kebijakan fiskal dan
moneterditujukan salah satunya dalam meredam inflasi yangterus
meningkat. Sedangkan skenario 2 dan scenario 3 merupakan dua skenario yang
saling meniadakan atau memperlemah yanglain dan hasil dari kedua
kebijaka tersebut bergantung kepada kekuatan pengaruh dari
masing-masing kebijakan tersebut terhadap perekonomian secara
keseluruhan.
Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Terhadap Perekonomian Dan Bisnis

Skenario 2 dengan bauran kebijakan moneter kontraktif dan kebijakan fiskal


ekspansif justru saling meniadakan satu sama lain dan mendorong peningkatan
suku bunga sehingga dapat menghambatlaju pertumbuhan investasi (tabungan)
Masyarakat dan sektor swasta. Dengan semakin lesunya kegiatan investasi
(tabungan) masyarakat dan swasta, akibat peningkatan suku bunga maka sulit
diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Skenario 2
kecenderungannya akan memunculkan semangat berinvestasi pemerintah lewat
penggunaan anggaran negara yang ekspansifdan terus meningkat.
KESIMPULAN
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang
mempengaruhi kebijakan ekonomi makro. Penetapan kebijakan ekonomi
secara makro akan memberikan dampak pada pencapaian peningkatan
ekonomi. Agar pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang diharapkan,maka
kebijakan moneter dan fiskal harus berjalan saling beriringan dan saling
mendukung. Jika kedua kebijakan itu saling berlawanan dan tidak saling
mendukung, maka pertumbuhan ekonomi akan terganggu ataumalah mencapai
nol. Oleh karena itu diperlukan interaksi dan interkoneksi antara kebijakan
moneter dengan kebijakan fiskal. Kedua lembaga pemerintah yang berwenang
menangani masalah keduanya, baik Kementerian Keuangan sebagai
penanggung jawab kebijkan fiscal maupun Bank Indoensia sebagai
pemegang mandatdalam menetapkan kebijakan moneter, harus bisa
menyatukan kebijakan-kebijakan demi mendorong pertumbuhan ekonomi
yang mensejahterakan rakyat.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, ada beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi kebijakan bagi pemerintah
dalam memformulasikan kebijakan fiskal, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk meratakan (smooth) pengaruh siklus dalam perekonomian, maka
pemerintah harus mengubah arah kebijakan fiskal dari procyclical menjadi
countercyclical fiscal policy. Agar pengaruh kebijakan fiskal efektif, factor
krusial yang menentukan adalah adanya penilaian yang akurat tentang siklus
ekonomi dan dampaknya terhadap anggaran. Faktor lain yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya kerangka kerja kebijakan fiskal (fiscal policy
frameworks) sebagai mekanisme penting untuk mendorong disiplin
anggaran, antara lain dengan mengimplementasikan kerangka kebijakan
fiskal jangka menengah (medium-term fiscal frameworks) yang telah
ditetapkan. Hal ini akan membuka peluang bagi pelaksanaan kebijakan
fiskal countercyclical yang efektif dan kredibel.
SARAN
2. Pemerintah harus meningkatkan efektivitas penstabil otomatis (automatic stabilizers), dalam
rangka menjalankan fungsi stabilisasi kebijakan fiskal.Karena penstabil otomatis memiliki
beberapa keuntungan, yaitu : Pertama, dapat merespon perubahan siklus ekonomi dengan tepat
waktu (timely) dan dapat diprediksikan. Hal ini membantu para pelaku ekonomi untuk
membangun ekspektasi yang benar dan meningkatkan kepercayaan mereka. Kedua, bereaksi
dengan intensitas yang disesuaikan terhadap ukuran deviasi kondisi ekonomi dari yang
diharapkan ketika rencana anggaran disetujui. Ketiga, penstabil otomatis beroperasi secara
simetris dengan siklus ekonomi,sehingga mengontrol terjadinya ekonomi yang memanas
(overheating) pada waktu booms dan mendorong kegiatan ekonomi selama resesi. Upaya yang
dapat dilakukan antara lain melalui reformasi sistem perpajakan untuk
Mengurangi tax evasion pada pajak penghasilan. Upaya lain yang juga
mungkin dilakukan adalah dengan mengintroduksi skim jaminan
bagi pengangguran (unemployment insurance schemes).
THANK
S
ANY QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai