Anda di halaman 1dari 24

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL

DAN PEMBAYARAN KEMBALI


Nama kelompok 9 :
andini tri oktaviani 7211418028
Indah nur andini 7211418098
muhammad akmal 7211418173
genada dara oktaviana 7211418175
matakuliah auditing 2
2

Empat karakteristik siklus akuisisi modal


dan perolehan kembali mempengaruhi
secara signifikan akun – akun berikut
1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi
setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material.
2. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material.
3. Terdapat hubungan legal antara entitas usaha klien dan pemegang
saham, obligasi, atau dokumen – dokumen kepemilikan yang
serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun dividen dan bunga serta
utang dan ekuitas.
Akun-akun dalam 3

siklus
Akun-akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis
yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana operasi tersebut dibiayai. Berikut adalah akun –
akun yang seringkali ditemukan di dalam siklus itu:

✖ Wesal bayar ✖ Kelebihan modal disetor atas nilai pari


✖ Kontrak yang masih harus dibayar ✖ Modal Sumbangan
✖ Hutang hipotik ✖ Laba ditahan
✖ Hutang obligasi ✖ Pencadangan laba ditahan
✖ Beban bunga ✖ Saham tresuri
✖ Bunga yang masih harus dibayar ✖ Dividen yang diumumkan
✖ Kas bank ✖ Utang dividen
✖ Modal saham – saham biasa ✖ Akun modal – perusahaan perseorangan
✖ Modal saham – saham preferen ✖ Akun modal – perusahaan persekutuan
4

Penilaian risiko kesalahan penyajian


Material dan pengendalian internal
entitasnya
Dalam tahap perencanaan audit diperlukan penentuan materialitas sesuai dengan
Standar Audit (‘SA’) 315 berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
mengidentifikasi dan menilai resiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian
internal entitas.
Hal ini dilakukan auditor untuk dapat memahami transaksi-transasi yang terjadi di
entitas yang diaudit. Kemudian auditor harus menentukan tingkat materialitas dari akun-
akun yang ada dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali sebelum melakukan
proses audit. Dalam hal ini akunnya dalam laporan keuangan yaitu wesel bayar, ekuitas
dan dividen.
5

Penerapan konsep materialitas dalam perencanaan dan pelaksanaan


audit atas laporan keuangan Sesuai dengan Standar Audit (SA) 320.
Dalam penentuan materialitas akun-akun yang ada dalam siklus
akuisisi modal dan pembayaran kembali oleh auditor dibutuhkan
pertimbangan profesional, dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang
kebutuhan informasi keuangan oleh para pengguna laporan keuangan. Lalu
sesuai dengan SA 265, hasil identifikasi dikomunikasikan dengan tepat
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola yaitu pada
manajemen.
Wesel 6

bayar
Kewajiban hukum kepada
kreditor yang tidak dijamin
atau dijamin oleh aset., dan
mengenakan bunga. Pada
umumnya wesel, diterbitkan
untuk suatu periode antara 1
bulan dan 1 tahun, tetapi
terdapat juga wesel jangka
panjang yang lebih dari
setahun.
Pengendalian intern
7

Wesel bayar

Pengendalian
Otorisasi yang
yang mencukupi Dokumen Verifikasi
memadai atas dan catatan indepeden
atas pembayaran – catatan secara
penerbitan pokok memadai periodik
wesel baru pinjaman dan
bunga
Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas
Transaksi
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait
harus menekankan pada pengujian empat pengendalian internal.

Sebagai tambahan, seorang auditor harus melakukan verifikasi


pencatatan yang akurat terhadap bukti penerimaan dari pencairan
wesel dan pembayaran pokok dan bunga.
PROSEDUR ANALITIS 9

PADA SA 520
✖ Stadar Audit (“SA”) ini mengatur penggunaan prosedur • Prosedur Analitis yang terkait dengan
analitis auditor sebagai pengujian substansif (“prosedur materi ini yaitu prosedur analitis pada
analitis substansif”). SA ini juga mengatur tanggung wesel bayar dengan beberapa
jawab auditor untuk melakukan prosedur analitis pada prosedur analitis nya dan juga
tahap akhir audit yang akan membantu auditor pada menampilkan salah saji yang
waktu merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas mungkin terjadi.
laporan keuangan.
• Salah saji yang mungkin terjadi
✖ Untuk tujuan SA, istilah “prosedur analitis” berarti berkaitan dengan SA 315 yang
pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang mencakup penggunaan prosedur
dilakukan melaui analisis hubungan antara data keuangan analitis sebagai prosedur penilian
dan data non keuangan. risiko.
10

Dalam Standart Audit (SA) 500 tujuan auditor adalah untuk merancang dan
melaksanakan prosedur audit guna memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
dapat menarik kesimpulan yang memadai sebagai basis opini auditor.
Jadi untuk mendapatkan bukti yang tepat diperlukan pelaksanaan prosedur yang
tepat, dari perolehan bukti yang tepat dapat dibuktikan risiko kesalahan penyajian atas
entitas yang diaudit sesuai Standar Audit (‘SA’) 315.
Selanjutnya auditor merancang dan menerapkan respons terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor dalam suatu
audit atas laporan keuangan sesuai dengan ISA 330.
Penilaian risiko kesalahan penyajian dalam prosedur analitis diperlukan agar
auditor dapat memperoleh bukti yang relevan dan andal.
11

Prosedur
Analitis
Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar

Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi

Menghitung ulang beban bunga atas dasar suku Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau
bunga rata-rata dan wesel bayar bulanan secara penghapusan wesel bayar yang beredar.
keseluruhan.

Membandingkan setiap wesel yang beredar Penghapusan atau salah saji wesel bayar.
dengan tahun sebelumnya.

Membandingkan total saldo wesel bayar, beban Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau
bunga, dan bunga akrual dengan tahun-tahun wesel bayar.
sebelumnya.
12

Pengujian atas Rincian Saldo


 Dalam menentukan pengujian perincian saldo untuk wesel bayar, auditor
mempertimbangkan resiko bisnis, salah saji yang dapat diterima, resiko bawaan, resiko
pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dan hasil
prosedur analitis.

 Oleh karena siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali biasanya terdiri dari hanya
sedikit transaksi, maka resiko pengendalian dan hasil pengujian substantif atas transaksi
menjadi tidak terlalu penting dalam mendesain pengujian perincian saldo akun seperti wesel
bayar. Untuk kebanyakan transaksi dalam siklus, pertimbangan utama auditor adalah bahwa
setiap transaksi telah diotorisasi dengan benar.
13
14

Ekuitas Pemilik
✖ Tujuan Audit Ekuitas Pemilik:
1. Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah
memadai.
2. Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar, seperti didefinisikan
oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
3. Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefinisikan oleh
delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta
diungkapkan secara layak, seperti didefinisikan oleh empat tujuan yang
berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik
✖ Untuk akun ekuitas pemilik lainnya diverifikasi dengan cara yang
kurang lebih sama dengan cara diatas.
15

Pengendalian Internal Ekuitas Pemilik


✖ Otorisasi Transaksi yang Tepat.
Jenis transaksi yang biasanya memerlukan otorisasi khusus yaitu:
Penerbitan Modal Saham; Pembelian Kembali Modal Saham; Pengumuman
Dividen.
✖ Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat
Pengendalian Internal harus memadai untuk memastikan bahwa: pemilik
aktual saham diakui dalam catatan perusahaan; Jumlah dividen yang benar
dibayar ke pemegang saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan
dividen; potensi misapropriasi atau penyalahgunaan aset telah
diminimalisasi.
16

.....Pengendalian Internal Ekuitas Pemilik


✖ Panitera Independen dan Agen Transfer Saham.
Setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham, diwajibkan memiiki
panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham
yang tidak tepat. Tanggung jawab independen adalah memastikan bahwa saham
diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan
dan diotorisasi dewan direksi.
Kebanyakan perusahaan berukuran besar juga menggunakan jasa agen transfer saham
untuk menyimpan catatan pemegang saham, termasuk mendokumentasikan transfer
kepemilikan saham.
SA 265 tentang pengkomunikasian dalam 17

pengendalian internal kepada pihak yang


bertanggung jawab
✖ Standar Audit ("SA") ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk
mengomunikasikan dengan tepat kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola dan manajemen tentang defisiensi pengendalian internal yang diidentifikasi
oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan. Auditor diharuskan untuk
memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal yang relevan dengan audit
pada saat mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material.
✖ Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, dan terkait materi ini yaitu penilaian
risiko salah saji dalam prosedur analitis wesel bayar, ataupun pengendalian internal
terhadap modal saham dan dividen (ekuitas pemilik), auditor mempertimbangkan
pengkomunikasian pengendalian internal untuk merancang prosedur audit yang
tepat sesuai dengan kondisi yang bersangkutan.
18

Audit Modal Saham dan Modal Disetor


Auditor memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham
dan agio saham antara lain:
1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat (tujuan yang berkaitan
dengan transaksi-kelengkapan)
2. Transakso modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat
secara akurat (tujuan yang berkaitan dengan transaksi-keterjadian dan
keakuratan)
3. Modal saham telah dicatat secara akurat (tujuan yang berkaitan
dengan saldo-keakuratan)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan secara layak (keempat
tujuan penyajian dan pengungkapan)
19

... Audit Modal Saham dan Modal Disetor


✖ Transaksi Modal saham yang Ada ✖ Transaksi Modal Saham yang
telah Dicatat Dicatat Memang Terjadi dan
Tujuan ini dapat dengan mudah Dicatat Secara Akurat
dipenuhi apabila panitera atau agen Akan diperlukan audit yang ekstensif
transfer digunakan. Auditor dapat atas transaksi yang melibatkan
mengkofirmasikan apabila setiap penerbitan modal saham seperti
transaksi modal saham memang perhatian modal saham baru secara
terjadi serta keakuratan transaksi tunai, merger dengan perusahaan lain
yang ada dengan mereka dan melalui pertukaran saham, saham
kemudian menentukan apakah setiap sumbangan, dan pembelian saham
transaksi telah dicatat. treasuri.
20

... Audit Modal Saham dan Modal Disetor


✖ Modal Saham Dicatat Secara ✖ Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan Secara
Akurat Layak
Harus sesuai dengan keempat tujuan penyajian dan
Tujuannya terkait dengan akurasi
pengungkapan. Sumber informasi paling penting
saldo. dalam menentukan apakah modal saham telah
Saldo akhir dalam akun modal diungkapkan secara memadai adalah akta pendirian
diverifikasi, mula-mula dengan perusahaan, notulen rapat dewan direksi dan analisis
menentukan jumlah saham beredar auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham.
pada tanggal neraca Auditor harus yakin bahwa terdapat penjelasan yang
mencukupi untuk setiap golongan saham, termasuk
Pertimbangan penting dalam
informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan
penilaian modal saham adalah dan yang beredar dan hak khusus dari setiap jenis
verifikasi terhadap jumlah saham saham tertentu.
yang digunakan dalam menghitung
laba per lembar saham.
21

Audit Dividen
Tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen, termasuk yang berkaitan
dengan hutang dividen:
1. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian).
2. Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan).
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (keakuratan).
4. Dividen yang dibayar kepada pemegang saham adalah benar ada
(keterjadian)
5. Hutang dividen telah dicatat (kelengkapan).
6. Hutang dividen telah dicatat dengan akurat (keakuratan).
22

AUDIT SALDO LABA


 Auditor pertama kali perlu menganalisis saldo laba perusahaan
sepanjang tahun.

 Untuk memenuhi audit atas pengkreditan saldo laba untuk laba bersih
tahun berjalan (atau debet untuk kerugian), auditor dapat menelusuri
jurnal pada saldo laba ke laba bersih dalam laporan laba rugi.

 Fokus utama auditor adalah untuk menentukan apakah tujuan


penyajian dan pengungkapan saldo laba dipenuhi khususnya yang
berkaitan dengan pengungkapan restriksi atas pembayaran deviden.
23

AUDIT ATAS LABA DITAHAN


 Analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun yang bersangkutan
(meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi laba
ditahan).

 Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba
tahun yang bersangkutan dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam
laba ditahan ke dalam laba bersih pada penghitungan laba rugi,
menentukan apakah transaksi telah dicantumkan dan dicatat secara
akurat.

 Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan


dengan benar dalam neraca adalah keberadaan pembatasan-
pembatasan terhadap pembayaran dividen.
24

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai