Anda di halaman 1dari 33

PERBANKAN SYARIAH

HASAN MUKHIBAD

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BANK SYARIAH

 Berprinsip sesuai dengan syariah (berdasarkan


fatwa Dewan Syariah Nasional)
 Dilarang berprinsip bunga karena bunga
diharamkan (fatwa MUI).
 Prinsip pembagian keuntungan antara nasabah
penabung dengan bank syariah menggunakan
prinsip bagi hasil.
 Prinsip pembagian keuntungan dengan nasabah
pembiayaan dengan bank syariah menggunakan
prinsip bagi hasil, margin dan pendapatan sewa.
Bank Syariah VS Bank Konvensional

No Bank Islam Bank Konvensional


1 Melakukan investasi yang halal Investasi yang halal dan haram
saja
2 Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual Memakai perangkat bunga
beli dan sewa
3 Profit dan falah oriented Profit oriented

4 Hubungan dengan nasabah dalam Hubungan dengan nasabah


bentuk kemitraan dalam bentuk hubungan debitor-
kreditur
5 Penghimpunan dan penyaluran Tidak terdapat dewan sejenis
dana harus sesuai dengan fatwa
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
SIKLUS
SIKLUS DANA
DANA BANK
BANK SYARIAH
SYARIAH

BAGI HASIL

Proses Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana
Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Pengguna Dana

BAGI HASIL

Konsep Penyaluran Dana :


Konsep Penghimpunan Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah)
1. Al Wadiah 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna & Salam)
2. Mudharabah 3. Ujroh ( Ijarah Muntahiah Bitamlik)
4. Jasa bank (Rahn, Qardh & Hiwalah)
Alur Kerja
Pembayaran bagi hasil Bank Syariah Menerima pendapatan

Tergantung pendapatan / hasil yg diterima


Hanya dana mudharabah Bagi hasil / Margin

Shahibul maal Mudharib


Shahibul Maal Mudharib

Penyaluran
Penghimpunan dana
dana

Deposan Bank Nasabah


debitur
Membayar bunga tetap Menerima bunga tetap

Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima

BANK KONVENSIONAL
FUNGSI BANK SYARIAH
Fungsi Aplikasi produk

Penghimpunan dana :
MANAGER Prinsip wadiah yad dhamanah
INVESTASI Prinsip mudharabah

Penyaluran dana
Prinsip jual beli → Murabahah
INVESTOR Prinsip bagi hasil → Mudharabah
Prinsip sewa beli → Ijarah muntahiyyah
bittamlik

Produk jasa
JASA LAYANAN Wakalah, Kafalah, Sharf,
Ijarah, Wadiah yad Amanah

Dana kebajikan
SOSIAL Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Penghimpunan
dana

Prinsip  Wadiah yad amanah


wadiah  Wadiah yad dhamanah
Prinsip  Mudharabah mutlaqah
Mudharabah (Investasi Tidak Terikat /
Unrectricted Investment)
 Mudharabah Muqayyadah
(Investasi Terikat /
Restricted Investment)
Penghimpunan Dana

 Wadiah → Titipan murni dari satu pihak ke pihak


lain.
 Wadiah Yad Al-Amanah → pihak yg menerima tdk boleh
menggunakan/memanfaatkan uang/brg yg dititipkan.
 Wadiah Yad Adh-Dhamanah → pihak yg menerima
titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang
atau barang yg dititipkan.
 Mudharabah → merupakan dana investasi dari
nasabah. Jika bank mendapatkan pendapatan,
maka nasabah harus diberi bagi hasil. Aplikasi rek.
Tabungan dan deposito
Skema Wadiah Yad Al-Amanah

1. Titip Barang

Nasabah
Nasabah Bank
(Penitip) Bank
(Penitip) (Penyimpan)
(Penyimpan)
2. Bebankan Biaya Penitipan
Skema Wadiah Yad Adh-Dhamanah

1. Titip Barang
Nasabah
Nasabah Bank
(Penitip) Bank
(Penitip) (Penyimpan)
(Penyimpan)
4. Beri Bonus

2. Pemanfaatan
3. Bagi Hasil
Dana

User
UserOf
OfFund
Fund
(Dunia
(DuniaUsaha)
Usaha)
Penyaluran
dana

Prinsip jual beli  Murabahah


 Istishna, Istishna Paralel
 Salam, Salam Paralel
Prinsip bagi  Pembiayaan Mudharabah
hasil  Pembiayaan Musyarakah
Sewa  Ijarah, Ijarah Muntahia
Bittamlik
1 Mudharabah

 Mudharabah → akad kerjasama usaha antar 2


pihak dimana pihak pertama (shohibul maal)
menyediakan seluruh 100% modal sedangkan
pihak lain sebagai pengelola.
 Mudharabah Muthlaqah → bentuk kerjasama tdk
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan
daerah bisnis.
 Mudharabah Muqoyyadah → bentuk kerjasama ada
batasan oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan
daerah bisnis.
Skema Mudharabah

Perjanjian
Nasabah
Nasabah Bank
Bank
Bagi Hasil
(Mudharib)
(Mudharib) (Shohibul
(ShohibulMaal)
Maal)

Modal
Skill
100%

Proyek Usaha

Nisbah X% Nisbah Y% Pengembalian


Pembagian Pokok
Keuntungan

Sumber : Antonio, 2001 Modal


2 Musyarakah

 Musyarakah → akad kerjasama antara dua


pihak/lebih untuk usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dg kesepakatan bahwa keuntungan
dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
kesepakatan.
Skema Musyarakah

Nasabah
NasabahPartial
Partial Bank
BankSyariah
Syariah
Asset value Partial Pembiayaan
Asset value Partial Pembiayaan

Proyek Usaha

Keuntungan

Bagi hasil keuntungan sesuai dg


Porsi kontribusi modal (nisbah)

Sumber : Antonio, 2001


3 Murabahah
Sale and purchase

 Murabahah → jual beli barang pada harga asal


dengan tambahan keuntungan (mark-up) yang
disepakati.
 Pedagang eceran membeli komputer digrosir dg
harga 10jt, kemudian menambahkan
keuntungan 1jt dan dijual secara kredit 11jt.
 Umumnya si pedagang eceran tdk akan
memesan dr grosir sebelum ada pesanan dr
calon pembeli, menyepakati lama pembiayaan,
besaran keuntungan yg diambil dan besaran
angsuran jika akan dibayar secara angsuran
Skema Murabahah

1. Negosiasi&
Persyaratan

2. Akad Jual Beli


Bank
Bank Nasabah
Nasabah
6. Bayar

5. Terima barang
&Dokumen

3. Beli Barang Supplier


Penjual

Sumber : Antonio, 2001


4
Ijarah
Operational Lease and financial Lease

 Al-Ijarah merupakan akad pemindahan hak


guna atas barang/jasa melalui pembayaran
upah sewa tanpa diikuti dg pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.
 Al-Ijarah Muntahia Bittamlik merupakan sejenis
perpaduan antara akad sewa&jual beli atau
sewa yg diakhiri dg kepemilikan barang di
tangan penyewa.
Skema Al-Ijarah Muntahia Bit-tamlik
(Sewa-beli)

Penjual Obyek B. Milik


Penjual Sewa Nasabah
(Suplier) Nasabah
(Suplier)

A. Milik
3. Sewa Beli
2. Beli Obyek Sewa
1. Pesan Obyek
Sewa

Bank
Bank
Syariah
Syariah

Sumber : Antonio, 2001


5
Salam
 Salam merupakan bentuk jual beli dengan
penundaan penyerahan barang yg dibeli
sedangkan pembayaran dimuka.
 Disebut Salam paralel selain sebagai pembeli,
bank juga sebagai penjual.
 Karena penyerahan barang ditunda, maka
spesifikasi barang HARUS JELAS.
 Contoh transaksi adalah pembiayaan petani
 Bank sebagai pembeli beras dari petani
 Bank menjual kembali beras kepada misalnya Bulog
Skema Salam Paralel
4. Kirim Pesanan
Nasabah
Nasabah Nasabah
Nasabah
Penjual
Penjual Pembeli
Pembeli

5. Bayar
2. Pemesanan 3. Kirim Dokumen
Barang&Bayar Tunai 1. Negosiasi pesanan
Dg Kriteria

Bank
Syariah
6
Istishna
 Istishna merupakan kontrak penjualan antara
pembeli dan pembuat barang. Pembuat barang
menerima pesanan dr pembeli. Pembuat barang
lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat
atau membeli barang barang menurut
spesifikasi yg disepakati dan menjualnya kpd
pembeli akhir.
 Istishna Paralel jika bank sebagai penerima
kontrak (penjual) dan pembeli.
 Contohnya pada permintaan pembiayaan
perumahan.
Skema Istishna
Nasabah
Nasabah Produsen
Produsen
Konsumen
Konsumen Pembuat
Pembuat
(Pembeli)
(Pembeli)

1. Pesan
3. Jual 2. Beli/Pesan

Bank
Syariah

Sumber : Antonio, 2001


Jasa (Fee-Based Services)

 Wakalah
 Kafalah (Guaranty)
 Hawalah (Transfer
Service)
 Rahn
 Qard&Qardul Hasan
 Sharf.
 Wakalah → pelimpahan kekuasaan oleh
seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yg
diwakilkan.
 Aplikasi dlm perbankan Letter of Credit (LC), Transfer
 Kafalah → Memberikan jaminan atas diri
(Personal Guarantee). Contohnya seorang
nasabah mendapat pembiayaan dengan jaminan
nama baik/ketokohan seseorang/pemuka
masyarakat.
 Aplikasi dlm perbankan bank garansi
 Hawalah → pengalihan utang dari orang yg
berutang kepada orang lain yg wajib
menanggungnya.
 Aplikasi dlm perbankan adalah anjak piutang
 Rahn → menahan salah satu harta milik sipeminjam
(memiliki nilai ekonomis) sebagai jaminan atas pinjaman
yang diterimanya.
 Aplikasi dlm perbankan adalah gadai
 Qard/Qardul Hasan → Pinjaman kebajikan /
pinjam meminjam tanpa mengharapkan imbalan.
 Aplikasi perbankan → dana talangan & pinjaman Qardul
Hasan untuk pemberdayaan masyarakat miskin.
 Sasaran 8 asnaf.
Sharf
 Merupakan fasilitas bank untuk pertukaran
valas.
 Rupiah dg rupiah harus sama nilainya dan tunai.
 Rupiah dengan Dollar boleh tidak sama nilainya
asal tunai

Shahal Ash-Shawi : 2001


MEKANISME PENGHITUNGAN
SKIM JUAL-BELI
 Digunakan dalam akad Murabahah,
Salam, Istishna’
 Keuntungan bank berupa margin
 Margin bersifat tetap/fixed dan tidak
boleh berubah selama jangka waktu
pembiayaan
 Nasabah membayar angsuran/cicilan atas
harga jual-beli setiap bulan (Murabahah
& Istishna)
 Angsuran terdiri dari pokok + margin
MEKANISME PENGHITUNGAN
SKIM JUAL-BELI
Contoh : Pembelian Kendaraan
• Harga Kendaraan : Rp. 100.000.000
• Pembiayaan Bank : Rp. 70.000.000,- (70%)
• Margin Bank : 10% / tahun
• Jangka waktu : 3 tahun

Pembiayaan Bank :
- Margin Bank : Rp. 70.000.000 x 10% x 3 tahun
= Rp. 21.000.000
- Harga jual bank : Rp. 91.000.000
- Angsuran : Rp. 91.000.000 / 36 bulan = Rp. 2.527.777
MEKANISME PENGHITUNGAN
SKIM BAGI HASIL
• Digunakan dalam akad Mudharabah dan
Musyarakah
• Di awal perjanjian disepakati nisbah
sebagai dasar penghitungan bagi hasil.
• Bagi hasil dibayarkan setiap bulan atau
periode tertentu sesuai kesepakatan.
• Pokok pembiayaan dibayar pada akhir
jangka waktu pembiayaan atau setiap
periode ttt sesuai kesepakatan
MEKANISME PENGHITUNGAN
SKIM BAGI HASIL
Contoh : Pembiayaan Modal Kerja
• Pembiayaan Bank : Rp. 100.000.000
• Ekspektasi keuntungan bank : Rp. 10% / tahun
• Proyek pendapatan: Rp. 30.000.000 / tahun
• Jangka Waktu : 1 tahun.

Perhitungan Nisbah
• Ekspektasi Margin : Rp. 100 juta x 10% = Rp. 10 juta/th
• Nisbah Bank : Rp. 10 juta / Rp. 30 juta = 33,33 %
• Nisbah Nasabah : 100 % - 33,33 % = 66,67 %
• Pokok Rp. 100 juta dikembalikan pada bulan ke-12
MEKANISME PENGHITUNGAN
SKIM BAGI HASIL - REALISASI
Bulan Pendapatan (Riil) Bagi Hasil
1 1.500.000 499.950
2 2.000.000 666.600
3 2.500.000 833.250
4 2.250.000 749.925
5 1.000.000 333.300
6 3.000.000 999.900
7 1.300.000 433.290
8 2.750.000 916.575
9 2.300.000 766.590
10 2.800.000 933.240
11 4.500.000 1.499.850
12 5.000.000 1.666.500
Jml 30.900.000 10.298.970
Alhamdulillah…

Anda mungkin juga menyukai