Anda di halaman 1dari 15

PENGAUDITAN II

PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS
SALDO UTANG
USAHA
Dosen Pegampu: :
Drs. Muh. Ashari, M.SA.,AK.,CA.
Resti Agata Matande

ANGGOTA
A031211027

KELOMPOK Widaad Dzakiyyah Selang


A031211098

4: Rusmiati
A031211122
DAFTAR ISI Point materi yang akan
disampaikan dalam
presentasi.

01 Pengujian subtantif
atas saldo hutang 06 Pengujian Rincian
Transaksi

07
usaha Pengujian Rincian

02
Penentuan Risiko Deteksi Saldo
untuk Pengujian Rincian
08 Perbandingan Penyajian

03
Laporan Dengan GAAP
Perancangan Pengujian
Substantif 09 Jasa Bernilai
Tambah
04 Prosedur Awal

05 Prosedur Analitis
Pengertian Hutang Usaha
Hutang usaha merupakan kewajibaan lancar terbesar dalam
neraca dan merupakan faktor yang signifikan dalam
mengevaluasi solvensi jangka pendek Perusahaan.

Bila dibandingkan dengan audit atas saldo aktiva, audit atas


hutang usaha lebih ditekankan pada asersi kelengkapan
daripada asersi eksistensi atau kejadian.
Utang Lancar Aktiva Lancar
1. Pengujian substantif terhadap utang 1. Pengujian Subtantif terhadap aktiva
lancar ditujukan untuk menemukan lancar untuk menemukan penyajian
adanya penyajian utang lancar yang aktiva lancar yang tinggi dari jumlah
lebih rendah dari jumlah yang yang seharusnya
seharusnya. 2. Dalam pengujian substantif terhadap
2. Pengujian substantif terhadap utang aktiva lancar, auditor menghadapi
lancar, auditor menghadapi kewajiban masalah penentuan kewajiban nilai
perusahaan yang terjadi di masa lalu aktiva lancar (nilai bersih yang dapat
yang dalam jangka pendek harus direalisasikan) yang dicantumkan ke
dilunasi. dalam neraca.
3.

PERBEDAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF


ANTARA UTANG LANCAR DENGAN AKTIVA
LANCAR
TUJUAN
Memperoleh keyakinan tentang
keandalan catatan akuntansi yang

PENGUJIAN
bersangkutan dengan utang usaha.

SUBSTANTIF Membuktikan keberadaan utang usaha


dan keterjadian transaksi yang

TERHADAP
berkaitan dengan utang usaha yang
dicantumkan di neraca.

UTANG USAHA Membuktikan kelengkapan transaksi


yang dicatat dalam catatan akuntansi
dan kelengkapan saldo utang usaha
yang disajikan di neraca.
PENENTUAN RISIKO DETEKSI UNTUK PENGUJIAN RINCIAN

Hutang usaha dipengaruhi


oleh transaksi pembelian
yang menambah saldo
maupun oleh transaksi
pengeluaran kas yang
menurunkan saldo
tersebut.Risiko pengujian
rincian untuk asersi hutang
usaha dipengaruhi oleh
risiko inheren, risiko
prosedur analitis, dan
faktor-faktor risiko
pengendalian
PERANCANGAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF
Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap
asersi laporan keuangan yang signifikan dicapai dengan
mengumpulkan bukti dan pengujian rincian. Kerangka
kerja umum untuk mengembangkan program audit atas
pengujian substantif dapat digunakan dalam
merencanakan pengujian substantif untuk hutang
usaha.
PROSEDUR AWAL
Titik awal bagi setiap pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman
tentang bisnis dan industri klien. Pemahaman tentang signifikan siklus
pembelian dalam perusahaan menyediakan konteks untuk penilaian
risiko yang penting.

Prosedur awal lainnya untuk pengujian substantif atas hutang usaha


adalah menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan
menggunakan perangkat lunak audit tergeneralisasi dalam memeriksa
akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang tidak biasa, serta
untuk mengembangkan daftar jumlah yang terutang pada tanggal
neraca.
Membantu auditor dalam memahami
bisnis klien dan menemukan yang
memerlukan audit lebih intensif

PROSEDUR mengembangkan ekspektasi atas saldo

ANALITIS
akun hutang dan hubungan antar hutang
usaha dengan akun-akun kunci seperti
pembelian atau persediaan

dilakukan pada tahap akhir penugasan


untuk memastikan bahwa bukti yang
dievaluasi dalam pengujian rincian telah
konsisten
PENGUJIAN RINCIAN
TRANSAKSI
1 2 3 4
Menelusuri Hutang yang Melaksanakan Pengujian Melaksanakan Pengujian Melakukan Pencarian
Dicatat ke Dokumentasi Pisah Batas Pembelian Pisah Batas Pembelian Hutang yang Belum
Pendukung Tercatat
Konfirmasi Hutang Merekonsiliasi Hutang yang
Belum Dikonfirmasi dengan
Usaha Laporan Pemasok

bersifat oposional Dalam banyak kasus, para pemasok biasanya


risiko deteksi rendah, mengirimkan laporan bulanan yang bisa
terdapat kreditor individual dijumpai dalam file klien. Dalam kasus ini,
jumlah yang terutang kepada pemasok
dengan saldo yang relatif menurut daftar hutang klien dapat
besar, atau perusahaan direkomendasikan dengan laporan tersebut.
mengalami kesulitan dalam
memenuhi kewajibannya

PENGUJIAN RINCIAN SALDO


PERBANDINGAN PENYAJIAN
LAPORAN DENGAN GAAP

Penyajian dan pengungkapan manajemen


harus dibandingkan dengan persyaratan
GAAP
JASA BERNILAI TAMBAH
Setelah auditor menyelesaikan suatu audit
maka auditor telah memperoleh pemahaman
mengenai hal-hal berikut:

bisnis dan pengendalian


praktek bisnis bisnis dan internal
klien praktek bisnis perusahaan
klien
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai