Anda di halaman 1dari 13

SIKLUS PENGELUARAN (PENGUJIAN

PENGENDALIAN) DAN AUDIT-SIKLUS PENGELUARAN


(PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO HUTANG USAHA)
NAMA KELOMPOK

Tantia Rahmawati Dian Rachmah


(190302029) (190302030)
Pengertian Piutang Usaha

Hutang usaha termasuk sebagai unsur utang lancar. Hutang lancar meliputi
semua kewajiban yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek (satu tahun
atau kurang dari tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan).
Seperti halnya dengan piutang usaha, hutang usaha biasanya juga dipengaruhi
oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah
saji. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan audit atas saldo aktiva, audit atas
hutang usaha lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi
atau kejadian.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Utang Lancar di
Neraca

Setiap jenis utang usaha lancarharus Utang kpd perusahaan afiliasi, pemegang
1 disajikan secara terpisah, jika jumlahnya
2 saham dan karyawan perusahaan harus
material. dipisahkan dari utang kpd pihak ketiga yg
independen.

Aktiva yang dijaminkan dlm penarikan Aktiva dan utang tidak boleh digabungkan
3 utang lancar harus diungkapkan dalam 4 dalam jumlah neto.
laporan keuangan.
Perbedaan Krakteristik Utang Lancar dengan Aktiva Lancar

Aktiva Utang
Lancar Lancar
Klien berkecenderungan
Klien tidak menghadapi
umum untuk
penilaian unsur-unsur
menyatakan aktiva
utang lancar per tanggal
tersebut lebih tinggi dari
neraca.
jumlah yang real.

Umumnya tidak
Klien menghadapi
mencatat utang lancar
masalah penilaian
sehingga terdapat utang
unsur-unsur aktiva
lancar yang tidak
lancar per tanggal
tercatat dalam laporan
neraca.
keuangan (neraca).
Perbedaan Pengujian Substantif Antara Utang Lancar
dengan Aktiva Lancar

Aktiva Lancar Auditor menghadapi Utang lancar ditujukan


masalah penentuan untuk menemukan adanya
penyajian utang lancar
kewajiban nilai aktiva yang lebih rendah dari
lancar (nilai bersih

Utang Lancar
jumlah yang seharusnya,
yang dapat sedangkan aktiva lancar
direalisasikan) yang untuk menemukan
dicantumkan ke penyajian aktiva lancar
dalam neraca. yang tinggi dari jumlah
yang seharusnya.
Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Utang Usaha

2.

1. Membuktikan keberadaan utang


usaha dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan utang usaha yang
Memperoleh keyakinan tentang keandalan dicantumkan di neraca.
catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
utang usaha.

3.
Membuktikan kelengkapan transaksi
yang dicatat dalam catatan
akuntansidan kelengkapan saldo utang
usaha yang disajikan di neraca.
Penentuan Resiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian

Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah


saldo maupun oleh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo
tersebut. Jadi, risiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha
dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor
risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi
tersebut. Auditor menggunakan metodologi untuk menghubungkan
penilaian risko pengendalian yang tepat atasasersi kelompok transaksi guna
mencapai penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo akun
hutang usaha.
Prosedur Awal

Pemahaman atas pemicu dan penggerak ekonomi perusahaan,


termin perdagangan standar, dan seberapa luas konsentrasi bisnis
dengan pemasok tertentu menyediakan konteks untuk
mengevaluasi hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian,
dan pengujian substantif.

Prosedur awal lainnya untuk pengujian substantif atas hutang


usaha adalah menelusuri saldo awal kertas kerja tahun
sebelumnya, dan menggunakan perangkat lunak audit
tergeneralisasi dalam memeriksa akun buku besar untuk melihat
setiap ayat jurnal yang tidak biasa, serta untuk mengembangkan
daftar jumlah yang terutang pada tanggal neraca .
Pada tahap awal pengujian substantive
terhadap utang usaha, pengujian analitis
dimaksudkan untuk membantu auditor
dalam memahami bisnis klien dan
menemukan bisang yang memerlukan
audit lebih intensif. Selain itu, tujuan

Prosedur
auditor menerapkan prosedur analitis
adalah untuk mengembangkan ekspektasi
atas saldo akun hutang dan hubungan

Analitis antar hutang usaha dengan akun-akun


kunci seperti pembelian atau persediaan.
Prosedur analitis akan dilakukan pada
tahap akhir penugasan untuk memastikan
bahwa bukti yang dievaluasi dalam
pengujian rincian telah konsisten dengan
gambaran menyeluruh yang dilaporkan
dalam laporan keuangan.
Pengujian Rincian Transaksi

Dalam melaksanakan pengujian rincian


transaksi, auditor terutama akan menitik
beratkan pada pendeteksian kurang saji hutang
yang dicatat serta hutang yang belum tercatat.
Seberapa luas setiap pengujian tersebut
dilakukan akan bervariasi menurut tingkat
risiko deteksi spesifik yang diterima untuk
asersi-asersi terkait.
Pengujian Rincian Saldo

Dua pengujian yang termasuk


dalam kategori ini, yaitu :

1. Konfirmasi 2. Mekonsiliasi
Hutang Usaha Hutang
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai