Anda di halaman 1dari 6

KODE ETIK AKUNTAN SYARIAH

BANK MUAMALAT 2019

Nama : Rizky Mustika Anggraeni

NIM : 43218010088

Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana

2020
BANK MUAMALAT 2019

Bank telah memiliki kode etik yang berisikan standar perilaku, sistem nilai,
etika bisnis, etika kerja, komitmen dan penegakan terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan.
Disusun mengacu kepada Kode Etik Bankir Indonesia, Core Values Bank
Muamalat Indonesia dan Ittifaq serta berdasarkan best practice penerapan Good
Corporate Governance.

Pokok-Pokok Kode Etik Inti Kode Etik Bank Muamalat Indonesia


antara lain :

1. Kepatuhan terhadap ajaran Islam dan Peraturan Perundangundangan yang


berlaku.

2. Memastikan Kehalalan Sumber, Proses dan Hasil dari Pekerjaan, yaitu


mencakup pengaturan benturan kepentingan, hubungan dengan stakeholder,
kegiatan politik Karyawan.

3. Menunjukkan Perilaku Disiplin dalam Bekerja dan Menjalankan Ibadah.

4. Menjunjung Tinggi Etika Moral dan Sopan Santun.

5. Menjaga amanah yang diberikan, termasuk pengaturan perilaku untuk


menjaga nama baik Perusahaan, menjaga fasilitas Perusahaan, melayani
Nasabah dengan baik, dan mencegah tindakan pelanggaran.

6. Menjaga Kerahasiaan Informasi Nasabah dan Perusahaan.

Pengungkapan Kepatuhan bahwa Kode Etik Berlaku bagi Seluruh


Level Organisasi

Bank Muamalat Indonesia secara berkelanjutan mengimplementasikan


penerapan manajemen risiko yang menyeluruh untuk setiap lini kerja Bank, mulai
dari staff hingga level manajemen dengan tujuan agar dapat menghasilkan
pertumbuhan bisnis yang sehat, serta memaksimalkan nilai tambah bagi
pemegang saham dalam jangka panjang.

Sosialisasi dan Penyebarluasan Kode Etik

Bank Muamalat Indonesia senantiasa melakukan sosialisasi dari tahun ke


tahun melalui serangkaian training, menayangkan materi Kode Etik melalui
media Muamalat Human Power yang dapat diakses oleh seluruh Karyawan, serta
sosialisasi yang dilakukan melalui HC News. Sebagai perwujudan penerapan
Good Corporate Governance, seluruh Karyawan telah diwajibkan untuk
memberikan pernyataan kesanggupan menjalankan Kode Etik secara online
melalui aplikasi Muamalat Human Power.

Penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate
Governance (GCG) telah menjadi kebutuhan dunia usaha. GCG merupakan
prinsip-prinsip yang mendasari proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan
berlandaskan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta cerminan
dunia usaha yang beretika. Lebih jauh, GCG telah menjadi salah satu faktor
fundamental bagi investor dalam menilai kinerja perusahaan yang berkelanjutan
hingga masa-masa mendatang. Bank Muamalat Indonesia memiliki komitmen
untuk meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) sebagai salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan dan
keberlanjutan usaha. Penerapan GCG pada Bank Muamalat Indonesia dilakukan
secara berkelanjutan dimulai dengan proses internalisasi untuk memperoleh
kesepahaman pada semua unit kerja Bank tentang arti penting dari penerapan
GCG, masing-masing fungsi yang dijalankan diikuti dengan penerapan secara
benar dan konsisten. Dengan senantiasa berkomitmen dalam menjalankan bisnis
yang berlandaskan GCG, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan
nyata bagi seluruh pemangku kepentingan. Bank menerapkan kelima prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Profesional dan Kesetaraan/ Kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip GCG Bank
Muamalat diuraikan dalam tabel berikut ini:

Transparansi “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


(hak/informasi) kepada yang berhak menerimanya”. (QS. An-Nisa: 58).

Keterbukaan (Transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure)


dan penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas dan akurat dan
dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan
masyarakat. Bank Muamalat Indonesia dan segenap jajaran Manajemen selalu
berupaya untuk menjamin adanya keterbukaan dalam menyampaikan informasi
materiil dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan mengenai Bank Muamalat Indonesia serta mudah diakses oleh
stakeholders sesuai dengan haknya. Kebijakan Bank Muamalat Indonesia dibuat
secara tertulis dan dikomunikasikan kepada segenap stakeholders yang berhak
memperoleh informasi mengenai hal tersebut. Keterbukaan tidak hanya
mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan, tetapi juga hal penting dalam proses pengambilan keputusan sesuai
dengan ketentuan syariah, tanpa mengurangi kewajiban Bank untuk memenuhi
ketentuan kerahasiaan organisasi sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Akuntabilitas “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-


hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu pengetahuan)” (QS
Fathir: 28). “Adakah sama orang yang berilmu pengetahuan dengan yang tidak
berilmu pengetahuan” (QS Az-Zumar: 9). “Allah mengangkat derajat orang yang
beriman di antara kamu dan orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu lakukan” (QS Al-
Mujaadilah: 11).

Akuntabilitas (Accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi dalam


organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya sehingga pengelolaannya
berjalan secara efektif. Manajemen Bank Muamalat Indonesia
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu
bisnis Bank Muamalat Indonesia harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan pelaku bisnis dengan tetap memperhitungkan kepentingan
para pemangku kepentingan.

Responsibilitas “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah


diperbuatnya”(QS Al-Muddatsir: 38). Responsibility “Every soul, for what it has
earned, will be retained.” (QS Al-Muddatsir: 38).

Pertanggungjawaban (Responsibility) mengandung unsur kepatuhan terhadap


peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal serta tanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat
menjamin terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan
mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik/good corporate citizen.
Bank Muamalat Indonesia dan segenap Jajaran Bank Muamalat Indonesia dalam
bertindak selalu berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan bank yang sehat,
dengan tetap menyadari segala risiko dan implikasi negatif yang mungkin
ditimbulkan oleh tindakannya. Bank Muamalat Indonesia dan Jajaran Bank
Muamalat Indonesia harus selalu mengingat kepentingan seluruh pemangku
kepentingan dalam menjalankan fungsinya dan menetapkan kebijaksanaan atau
mengambil keputusan.

Profesional “Barangsiapa meniru-niru suatu kaum, maka ia termasuk


golongan mereka” (HR Abu Daud). “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang
apabila mengerjakan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara profesional (itqon)”
(HR Abu Ya’la dan dishahihkan oleh Albany).

Profesional yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan


bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun (independen), bebas dari
benturan kepentingan serta memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengembangkan Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia dan
seluruh Jajaran Manajemen menjamin bahwa Bank Muamalat Indonesia dikelola
secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan dan dapat menghindari
pengaruh/tekanan dari pihak manapun (independen) yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat. Implementasi prinsip profesional dan kemandirian dilaksanakan oleh Bank
Muamalat Indonesia.

Kesetaraan dan Kewajaran “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu


untuk berlaku adil dan berbuat kebaikan” (QS An-Nahl: 90). “Wahai orang-orang
yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum
kerabatmu...” (QS An-Nisa:135).

Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan yang adil


dan kesempatan yang sama sesuai dengan proporsinya dalam memenuhi hak-hak
pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kesetaraan mengandung unsur kesamaan perlakuan dan
kesempatan, sehingga senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham,
nasabah dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan
kesetaraan dari masing-masing pihak yang bersangkutan antara lain: 1. Bank
Muamalat Indonesia menerapkan prinsip kewajaran yang diimplementasikan
sebagai keadilan dan kesetaraan (equal treatment) di dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 2. Bank Muamalat Indonesia menjamin bahwa setiap
pemangku kepentingan akan mendapatkan perlakuan yang setara tanpa
diskriminasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlau.

Anda mungkin juga menyukai