PT PLN (PERSERO)
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .
A. Tujuan
B. Ruang Lingkup
C. Pengertian
D. Referensi
II. PENGENDALIAN GRATIFIKASI
A. Ketentuan Umum
B. Kategori Gratifikasi
1. Penerimaan Gratifikasi .
a. Gratifikasi Yang Dapat Dianggap Suap ...
b. Gratifikasi Dalam Kedinasan
c. Penerimaan Gratifikasi Bukan Suap dan Bukan
Kedinasan .
2. Pemberian ..
3. Permintaan .
C. STANDAR NILAI ..
D. PENGELOLAAN GRATIFIKASI
E. IMPLEMENTASI ...
F. PROSES PELAPORAN ..
G. SANKSI ATAS PELANGGARAN .
H. KETENTUAN TAMBAHAN
LAMPIRAN ..
BAB I
UMUM
saling
menjalin
kerja
sama
yang
harmonis,
serasi
dan
A. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan arah dan
acuan bagi seluruh Insan PLN yang berkenaan dengan penerimaan,
pemberian, dan permintaan gratifikasi di lingkungan PLN agar sesuai dengan
prinsip Good Corporate Governance (GCG), sehingga dapat mendorong
terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan mencegah timbulnya benturan
kepentingan, kecurangan serta penyimpangan perilaku lainnya, sehingga
Insan PLN dapat terlindungi dari masalah hukum terkait gratifikasi.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Pengendalian Gratifikasi PT PLN (Persero)
adalah mengatur prinsip kehati-hatian yang terkait dengan etika dalam
penerimaan,
penolakan,
pemberian,
dan
permintaan
gratifikasi
dan
C. PENGERTIAN
1. Insan PLN adalah Direksi, Pegawai, Outsourcing yang bekerja untuk
dan atas nama PLN serta personil lainnya yang bekerja di lingkungan
PLN termasuk anggota keluarga inti (suami/ istri, anak).
2. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yaitu
meliputi
Corporate
Governance
(GCG)
adalah
prinsip
yang
adalah
melakukan
pemantauan,
pengelolaan
dan
D. REFERENSI
5
Undang-
Undang
Nomor
20
Tahun
2001
tentang
BAB II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
A. KETENTUAN UMUM
Semua Insan PLN dilarang untuk menerima atau meminta
secara langsung atau tidak langsung gratifikasi dari setiap pihak yang
memiliki
hubungan
bisnis
dengan
PLN,
yang
memberikan
penolakan
secara
sopan
dan
santun.
Apabila
(GCG) PLN.
B. KATEGORI GRATIFIKASI
Dengan mengetahui bentuk/ jenis yang bisa dikategorikan sebagai gratifikasi
merupakan upaya dini untuk mencegah agar setiap Insan PLN dapat
memahami dengan lebih mudah dan lebih tepat tentang kategori gratifikasi
sebagaimana dimaksud oleh undang-undang.
Agar lebih mudah memahami, akan diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan gratifikasi dan bagaimana Insan PLN menghindarinya dari aspek
hukum akibat gratifikasi tersebut sebagai berikut :
1. Penerimaan gratifikasi :
a. Gratifikasi yang dianggap Suap
b. Gratifikasi dalam Kedinasan
c. Gratifikasi yang Bukan Suap dan Kedinasan
2. Pemberian
3. Permintaan
1. Penerimaan Gratifikasi
a. Gratifikasi yang dapat Dianggap Suap
i. Contoh gratifikasi yang dianggap suap antara lain
termasuk namun tidak terbatas pada ;
1. Penerimaan uang terima kasih dari mitra sebelum,
selama dan selesaimya proses pengadaan barang
dan jasa atau proses lainnya pada pelayanan
pelanggan yang berhubungan dengan jabatan
penerima.
2. Penerimaan
hadiah
misalnya
uang,
fasilitas,
penerima
atau
karena
dapat
mempengaruhi
keputusan.
3. Penerimaan tidak resmi dalam bentuk uang,
barang, fasilitas atau akomodasi yang diterima
petugas/pejabat panitia pengadaan barang/ jasa
dari mitra penyedia barang dan jasa terkait proses
pengadaan
barang
dan
jasa
yang
sedang
dijalankan.
4. Penerimaan fasilitas perjalanan wisata oleh istri/
suami Insan PLN dari mitra.
5. Penerimaan fasilitas entertainment,
wisata,
berupa
potongan
harga
khusus
bisnis
dengan
PLN
dan
atau
pejabat
PLN
melaksanakan
pesta
pernikahan.
10. Penerimaan fasilitas akomodasi oleh Insan PLN
ditempat penugasan dimana fasilitas tersebut
atau
karena
dapat
mempengaruhi
keputusan.
11. Penerimaan hadiah misalnya uang/ barang atau
fasilitas lainnya kepada Insan PLN yang memiliki
kewenangan dan atau yang patut diduga diberikan
karena kewenangan yang berhubungan dengan
jabatan
penerima
mempengaruhi
atau
karena
keputusan
dapat
penerimaan/
penerima
mempengaruhi
atau
keputusan
karena
dapat
penilaian
kinerja
mengetahui
waktu
dan
lokasi
proses
berharga
serta
tidak
melebihi
batas
10
kondisi
tidak
dapat
dilakukan
penolakan
keikutsertaannya
didasarkan
pada
telah
tercantum
didalam
SPPD
kedinasan.
4. Penerimaan gratifikasi berupa uang sebagai
honor
sebuah
memberikan
materi
seminar
luar
di
pengajaran
PLN
yang
pada
mana
11
jasa)
sesuai
yang
tercantum
kontrak
berdasarkan
penunjukan
dan
nilainya
dibawah
batas
standar
nilai
(tujuh)
hari
kerja
sejak
12
atas
penempatan
dana
atau
umum
bagi
seluruh
peserta
dalam
rangka
perlombaan
(atau
event-event
hasil
dari
prestasi
13
10. Penerimaan
barang
promosi
dalam
suatu
bisnis
dengan
PLN
dan
tidak
saat
kedinasan
Insan
PLN
berdasarkan
melaksanakan
tugas
penunjukan
dan
2. Pemberian
Pemberian dengan tujuan suap atau gratifikasi yang dianggap suap
yaitu pemberian kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dalam hubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan tugas
14
yang
karena
jabatannya
dapat
mempengaruhi
keputusan.
b. Pemberian kepada pegawai negeri sipil atau penyelenggara
negara yang karena jabatannya untuk melakukan perbuatan/
tidak melakukan perbuatan dalam rangka kepentingan PLN.
c. Pemberian kepada pegawai negeri sipil atau penyelenggara
negara yang karena jabatannya untuk mempengaruhi pihak lain
untuk melakukan perbuatan/ tidak melakukan perbuatan dalam
rangka kepentingan PLN.
Namun
demikian
pemberian
kepada
pegawai
negeri
atau
setiap
pegawai
negara
discount
bunga,
dalam
bentuk
fasilitas
dan
akomodasi.
b. Pemberian kepada setiap pegawai negeri
sipil atau penyelenggara negara merupakan
pemberian gratifikasi yang berlaku umum
dan diberikan kepada setiap pegawai.
c. Pemberian
kepada
setiap
pegawai
perorangan baik pegawai negeri sipil atau
penyelenggara
negara
bukan
dalam
Pemberian
yang
diperbolehkan
diatas
sponsorship,
sumbangan
dan
instansi
pemerintah
termasuk
anak
kepada
instansi.
b. Pemberian tidak boleh dalam bentuk uang
atau setara uang, kecuali atas dasar
kerjasama kemitraan antara instansi dan
PLN, dengan menyalurkannya ke rekening
kas instansi.
c. Penerima pemberian
merupakan
wakil
dengan
yang
diperbolehkan
diatas
fasilitas,
dan
atau
secara
dan
berlaku
umum
dalam
kaitan
memenuhi
kelengkapan
dokumen
(proposal
17
3. Permintaan
Insan PLN apabila diminta untuk memberikan gratifikasi yang tidak
sesuai
dengan
ketentuan
pemberian,
hendaknya
melakukan
permintaan
pemaksaan
yang
menjurus
terkait
kepada
dengan
pemerasan
kelancaran
dan
proses
atau
operasi
C. STANDAR NILAI
Standar Nilai merupakan batasan nilai maksimum yang dianggap wajar
dalam pengendalian gratifikasi pada saat penerimaan, pemberian atau
pemanfaatan gratifikasi berbentuk fasilitas atau barang yang dinilai dalam
equivalency rupiah. Standar nilai dimaksud antara lain :
1. Standar nilai penerimaan setiap gratifikasi suap atau dianggap suap
dalam bentuk uang/ setara uang adalah Rp. 0,- (nol rupiah). Atau
dengan kata lain dilarang menerima suap atau gratifikasi dianggap
suap.
2. Standar nilai penerimaan dalam kedinasan dalam bentuk uang sebagai
honor maksimal Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) per
masing-masing pemberi.
18
19
rekomendasi
Internal
tindak
apabila
terjadi
lanjut
kepada
pelanggaran
Satuan
pedoman
diangkat
berdasarkan
Keputusan
Direksi,
dengan
tugas
20
Atas
penerimaan
gratifikasi
yang
telah
diputuskan
status
E. IMPLEMENTASI
Agar Pedoman ini dapat diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders), maka untuk setiap kegiatan PLN harus dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Mencantumkan
ketentuan
larangan
penerimaan
dan/
atau
kepada
seluruh
Insan
PLN
melalui
sosialisasi,
21
Unit
Induk
pelaksanaan/
implementasi
Pedoman
dan
Kepatuhan),
setelah
berkonsultasi
dengan
Komite
F. PROSES PELAPORAN
Insan PLN atau pihak mitra/ pelanggan yang mengetahui dan/ atau
menyadari adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang terdapat pada
pedoman ini, wajib segera melaporkan pelanggaran dimaksud sesuai
ketentuan yang berlaku di PLN kepada :
22
Bila
Insan
PLN
mengetahui
dan/ atau
menyadari
adanya
PLN
yang
dianggap
suap
dan
gratifikasi
dalam
Pembangunan/
pendukung
lainnya
Pembangkitan/
dilingkungan
Pusatpusat
PLN
untuk
dan
unit
selanjutnya
Pelaporan
Penerimaan
Gratifikasi
kepada
Komisi
23
Pusatpusat
Unit
dan
Induk
unit
Pembangunan/
pendukung
lainnya
secara
berkala
setiap
bulan
kepada
TPG
PLN
(menggunakan formulir 8)
H. KETENTUAN TAMBAHAN
1. Bahwa aturan ini sebagai pedoman
dalam
menghadapi dilema
24
-o0o-
25