PENYELENGGARAAN SISTEMPENGENDALIAN
INTERNAL (SPIP)
Bulan Januari s/d Maret 2021
0
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH SULAWESI SELATAN
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB JENEPONTO
Alamat : Jln. Muh. Ali Gassing No. 179, Jeneponto 92316 Telp. 0419-21003.
Laman: www.rutanjeneponto.com Email : jenepontorutan@yahoo.co.id
30 Maret 2021
Yth,
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi manusia Sulawesi Selatan
Di –
Makassar
SURAT PENGANTAR
Nomor : W23.PAS24.UM.01.01-353
NASKAH DINAS
NO YANG BANYAKNYA KETERANGAN
DIKIRIMKAN
1 Daftar : Laporan 1 ( satu ) rangkap Dikirim dengan
Penyelenggaraan SPIP hormat untuk
Triwulan Ke-I pada Rutan dijadikan periksa
Kelas IIB Jeneponto
Kepala,
30 Maret 2021
Yth;
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan
Di –
Makassar.
A. Pendahuluan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan
berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara. Untuk menindaklanjuti kebijakan SPIP tersebut maka
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada
pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP.
2
Dalam mengemban amanat PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP
diperlukan langkah-langkah dan perencanaan yang stategis dalam upaya
mengintegrasikan konsep SPIP ke dalam kegiatan dan tindakan di lingkungan Kanwil
Kemenkumham Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Latar Belakang
Sebagaimana amanat PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP merupakan suatu
kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang wajib dibuat oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Oleh karenanya, Rutan Kelas IIB
Jeneponto sebagai instansi pemerintah daerah berkomitmen untuk
mengimplementasikan penyelenggaraan kebijakan SPIP tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I No 33 Tahun
2013 Tanggal 31 Desember 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan SPIP secara terintegrasi, maka
diperlukan suatu Rencana Tindak Pengendalian (RTP) guna menjadi acuan kepada
para penyelenggara tugas pokok di Rutan Kelas IIB Jeneponto lingkungan
Kementerian Hukumdan Hak Asassi Manusia R.I.
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan uraian mengenai desain
rencana tindak (action plan) penguatan SPIP dalam bentuk pembangunan
lingkungan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Rutan Kelas IIB Jeneponto
sehingga diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Jeneponto.
3
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
RUTAN KELAS IIB JENEPONTO TAHUN 2021
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebagaimana amanat PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP merupakan
suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang wajib dibuat oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Oleh karenanya, Rutan
Kelas IIB Jeneponto sebagai instansi pemerintah daerah berkomitmen untuk
mengimplementasikan penyelenggaraan kebijakan SPIP tersebut
sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I No 33 Tahun 2013 Tanggal 31 Desember 2013 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan SPIP secara terintegrasi, maka diperlukan
suatu Rencana Tindak Pengendalian (RTP) guna menjadi acuan kepada para
penyelenggara tugas pokok di Rutan Kelas IIB Jeneponto.
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan uraian mengenai
desain rencana tindak (action plan) penguatan SPIP dalam bentuk
pembangunan lingkungan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Rutan
4
Kelas IIB Jeneponto sehingga diharapkan dapat mendukung pencapaian
tujuan, misi dan visi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Jeneponto.
2. Dasar Hukum
Dasar hukum implementasi penyelenggaraan SPIP pada Rutan Kelas IIB
Jeneponto adalah:
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor 33 Tahun
2013 dan Tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan atas peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-02.PW.02.03 Tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
3. Maksud dan Tujuan
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) dimaksudkan untuk memberikan
acuan bagi pimpinan dan para pegawai di lingkungan Rutan Kelas IIB Jeneponto
untuk mengenali kondisi lingkungan pengendalian, risiko, dan tindakan
pengendalian yang diperlukan untuk mencegah kegagalan/penyimpangan
dan/atau mempercepat keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Pada saat ini, penyusunan RTP diprioritaskan pada desain rencana
tindak atas kegiatan peningkatan keamanan dan ketertiban dan Pembinaaan
Kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan, dengan tujuan meningkatkan
Pelayanan Pemasyarakatan.
4. Manfaat
Manfaat penyusunan dokumen RTP di Rutan Kelas IIB Jeneponto antara
lain sebagai berikut :
a. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh hingga
tercipta keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan lingkungan
pengendalian dalam aktIitas dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Jeneponto.
5
b. Menjadi dasar dalam membangun instrumen pengendalian sebagai bagian
dari penyelenggaraan SPIP.
c. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP serta pemantauan dan
pengukuran kemajuan penyelenggaraan SPIP.
5. Ruang Lingkup
Penyusunan RTP Rutan Kelas IIB Jeneponto diarahkan pada pencapaian
tujuan Program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Tujuan tersebut meliputi seluruh tahapan proses manajemen, yaitu:
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, penatausahaan
anggaran, dan pelaporan/pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
B. Gambaran Umum SPIP
Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern (SPI)
didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem
Pengendalian Intern (SPI) wajib diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
1. Tujuan SPIP
7
a. Mengintegrasikan unsur-unsur SPIP pada setiap tindakan dan kegiatan
pelaksanaan tugas pokok.
b. Melaksanakan penerapan unsur-unsur SPIP sebagai suatu proses yang
melekat dalam kegiatan pelaksanaan tugas pokok.
c. Menerapkan unsur-unsur SPIP secara dinamis, yaitu melakukan
penyempurnaan efektifitas pengendalian intern apabila terdapat risiko- risiko
yang diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan Unit Pelaksana
Teknis.
8
Kelemahan Lingkungan RTP atas Perbaikan Lingkungan
No
Pengendalian Pengendalian
Jumlah petugas pengamanan saat ini Diharapkan adanya penambahan
1. hanya 16 orang/regu pengamanan jumlah pegawai khusus petugas
sedangkan penghuni berjumlah pengamanan
kurang lebih 327 orang
CCTV pada Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Jeneponto saat ini belum Diharapkan adanya penambahan
2.
semuanya menjangkau titik yang Kapasitas CCTV yang ada saat ini .
masih rawan
9
RTP atas perbaikan
No Risiko Pencapaian Tujuan
lingkungan
pengendalian
Kemampuan untuk memantau kondisi
keamanan tidak dapat dilaksanakan Diharapkan adanya penambahan
1
secara maksiman karena kurangnya petugas pengamanan
petugas pengamanan
CCTV Rumah Tahanan Negara
CCTV pada Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Jeneponto belum
2 Kelas IIB Jeneponto seharusnya
memadai untuk mengantisipasi
dapat memantau di kira kira 12 Titik
gangguan keamanan
dan ketertiban
Lampu sorot dan lampu jalan tidak Diharapkan adanya penambahan daya
3 terpasang didepan kantor dan didalam sehingga lampu sorot dan
blok warga binaan penerangan jalan dapat dipasang
untuk meminimalisir gangguan
keamanan
Diharapkan adanya pengadaan genset
4 Antisipasi pemadaman listrik PLN
baru
10
4. Pemantauan
Pemantauan bertujuan memberikan keyakinan memadai bahwa
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) beserta informasi dan komunikasinya,
dapat dilaksanakansesuai rencana yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi
bertujuan menilai efektIitas pelaksanaan kegiatan pengendalian dalam
mendukung pencapaian tujuan prioritas. Pemantauan dilakukan dalam bentuk
pemantauan melekat oleh atasan langsung secara kontinyiu terhadap proses
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (on going monitoring), maupun
pemantauan berupa evaluasi terpisah oleh Inspektorat. Metode pemantauan
dan rencana jadwal berkaitan RTP atas perbaikan lingkungan pengendalian
serta RTP atas Program Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan disajikan
pada Lampiran.
5. Penutup
Dokumen desain penyelenggaraan SPIP berupa Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) Rutan Kelas IIB Jeneponto tahun 2021 ini bersifat fleksibel
dan dinamis, yang senantiasa dapat disesuaikan dengan perkembangan dan
kondisi untuk perbaikan penyelenggaraan SPIP secara berkelanjutan
berkaitan pencapaian tujuan prioritas atas kegiatan program pembinaan
Warga Binaan Pemasyarakatan.
Dokumen RTP Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Jeneponto berlaku
sejak tanggalditetapkan, apabila terdapat perubahan ketentuan dan peraturan
perundang- undangan yang berlaku ataupun apabila terdapat kekeliruan,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jeneponto
Pada Tanggal : 30 Maret 2021
Kepala,
11
DESAIN KEGIATAN PENGENDALIAN
Pernyataan Detektif
Pengendalian Efektif/
Resiko/ Pengendalian Waktu (D) / Sub Unsur
yang sudah kurang
No Penyebab yang harus ada pelaksanaan Preventif Pengendalian
Kelemahan LP ada efektif
(P)
1 2 3 4 5 6 7 8
- Tersedianya - Kesiapan/
sarana untuk siaganya
Adanya Kurangnya mengantisipasi petugas kamtib
gangguan
1 kontrol petugas terjadinya Efektif perlu Tahun 2021 P Kepala Rutan
keamanan yang blok saat gangguan ditingkatkan
muncul saat
bertugas keamanan - Kontrol keliling
bertugas
- Pemeriksaan di lingkungan
kamar yang kantor
rutin
dilaksanakan
Petugas
Mengusulkan
Tidak keamanan Tidak
penambahan/
2 terpenuhinya kurang tanggap / tersedianya Efektif Tahun 2021 P Kepala Rutan
pengadaan
sarana antisipasi CCTV pada
CCTV
pemantauan terhadap tempat- tempat
keamanan gangguan tertentu
keamanan
12
MANAJEMEN RESIKO
Skor Total
No Pernyataan Resiko Pemilik Resiko Penyebab Dampak pada Skor
Kemungkinan Skor
capaian Tujuan Dampak
terjadi (6X7)
1 2 3 4 5 6 7 8
Petugas keamanan
Terlambatnya
kurang tanggap /
1 penanganan gangguan Kepala Kesatuan Pengamanan 2 2 4
antisipasi terhadap
keamanan yang muncul Pengamanan kurang optimal
gangguan
saat bertugas keamanan
Terhambatnya Diharapkan petugas
2 penanganan ganguan Kepala Kesatuan keamanan tanggap Pengamanan 2 2 4
yang muncul saat Pengamanan antisipasi ganguan kurang maksimal
bertugas keamanan
13
DESAIN KEGIATAN PENGENDALIAN
Efektif/ Pengendalian
Pernyataan Pengendalian Waktu Detektif (D)/ Sub Unsur
No kurang yang harus ada
Resiko/Kelemahan yang sudah pelaksanaan Preventif (P) Pengendalian
Penyebab efektif
LP ada
1 2 3 4 5 6 7 8 9
14
DESAIN KEGIATAN PENGENDALIAN
15
MANAJEMEN RESIKO
Skor
Dampak pada Total
No Pernyataan Resiko Pemilik Resiko Penyebab Kemungkinan Skor
capaian Skor
terjadi Dampak
Tujuan (6X7)
1 2 3 4 5 6 7 8
16
DESAIN KEGIATAN PENGENDALIAN
UNIT ORGANISASI : SEKSI PENGELOLAAN
KEGIATAN : KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
TUJUAN KEGIATAN : PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Efektif/ Pengendalian
Pernyataan Pengendalian Waktu Detektif(D) Sub Unsur
No Penyebab kurang yang harus pelaksanaan
Resiko/Kelemahan yang sudah / Preventif Pengendalian
efektif ada
LP ada (P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Diusulkan agar
Rendahnya Kurangnya pegawai
pendidikan para Jenjang Subsi Umum
akses melanjutkan
1 pegawai pendidikan Efektif Tahun 2021 P
Perguruan pendidikan
rendah
Tinggi setingkat lebih
tinggi
17
MANAJEMEN RESIKO
Skor
Dampak pada Total
No Pernyataan Resiko Pemilik Resiko Penyebab capaian Tujuan Kemungkinan Skor
Skor
terjadi Dampak
(6X7)
1 2 3 4 5 6 7 8
Ditetapkan di : Jeneponto
Pada tanggal : 30 Maret 2021
Kepala,
18