Anda di halaman 1dari 5

Pasien Rawat Inap dari ED dan OPD tanpa

rencana tindakan CITO

Pasien dengan hasil skrining :


1. Anamnesis Gejala covid (+)
2. CXR atau CT-Scan Thorax GGO (+), Pnemonia (+)
3. Hasil serologi antibodi reaktif
4. Hasil swab antigen reaktif
5. ID Now Positif

Edukasi pasien untuk perawatan di ruang COVID-19


• General consent perawatan di ruang Covid
• Informed consent pemeriksaan RT-PCR
• Lapor petugas surveillance untuk melakukan
contact tracing pasien

Pasien setuju rawat inap :


• Registrasi menghubungi DM untuk rencana
transfer ke ruang covid-19
• Pasien dipindahkan ke area transit untuk
menunggu waktu transfer

Ketentuan untuk transfer pasien ke Perawatan Covid-19 :


1. Pasien menggunakan masker medis selama menunggu proses transfer;
2. Tidak ada penunggu pasien;
3. Proses transfer pasien ke Perawatan Covid-19 hanya bisa dilakukan pada
jam 12.00 – 13.00 dan setelah jam operasional OPD selesai, yaitu setelah
jam 19.00 – 06.00 pagi
Alur transfer pasien ke Perawatan COVID-19

Pre Transfer & Preparation


1. Duty Manager menghubungi Perawat Bangsal COVID untuk persiapan ruang rawat sesuai
tipe pasien;
2. Tim Covid area transit menyiapkan bed transfer set pasien covid;
3. Perawat bangsal covid melakukan konfirmasi ke Duty Manager jika ruangan sudah siap;
4. Duty Manager menghubungi Tim House Keeping untuk persiapan disinfeksi setelah
proses transfer pasien;
5. Duty Manager menghubungi Security untuk memastikan tidak ada aktifitas pasien
maupun staf di area loading dock, lift loading dock dan koridor Hall A-B lalu melaporkan
ke Duty Manager jika area sudah clear untuk transfer;
6. Jika ruangan sudah siap, jalur transfer clear, tim house keeping sudah standby, DM bisa
memberikan izin ke Tim Covid untuk transfer pasien ke bangsal Covid;
7. Proses transfer pasien dilakukan oleh Tim Covid ke Bangsal Covid dengan jalur Area transit
/ ED eksternal – jalan belakang rumah sakit – loading dock – lift barang – IPD lantai 2 –
bangsal covid.
8. Jika proses transfer tidak memungkinkan untuk dilakukan menggunakan jalur area
belakang maka transfer dapat dilakukan melalui area lobi dengan melakukan koordinasi
terlebih dahulu dengan area-area yang akan dilalui (ED, Radiologi, Lobi, Farmasi)
During Transfer
1. Pasien ditransfer menggunakan stretcher ED + penutup bed;
2. Pastikan pasien telah menggunakan masker medis;
3. Proses transfer dilakukan oleh Tim Covid menggunakan APD standar;
4. Tidak ada staf, pasien, dan pengunjung yang berada di area yang akan dilalui.
Post Transfer

1. Tim house keeping melakukan disinfeksi di sepanjang area yang dilalui pasien;
2. Tim covid mengembalikan bed transfer set dan dibersihkan untuk digunakan kembali;
3. Tim covid menginformasikan ke RMO jika pasien sudah ditransfer ke Bangsal Covid;
4. Setelah pembersihan area selesai Tim Housekeeping melakukan konfirmasi ke Duty
Manager;
5. Area sudah bisa dilalui kembali oleh staf maupun pengunjung;
Pengelompokan pasien Rawat Inap Bangsal
Covid-19
Pengelompokan pasien sesuai dengan kriteria berikut ini :

A B C D E F
Pediatrik
Kriteria klinis Covid-19 + - +/- + - +/-
Kriteria epidemiologis Covid-19 +/- +/- +/- +/- +/- +/-
CXR : GGO / pneumonia +/- - +/- +/- - +/-
Serologi Antibodi +/- + +/- +/- + +/-
Swab Antigen / ID NOW +/- - +/- +/- - +/-
PCR / NAAT Belum Belum Belum ada Belum Belum Konfirmasi
ada hasil ada hasil hasil ada hasil ada hasil Positif
Pediatrik - - + +/-
Hamil - - + + +/-
!! Penempatan kamar rawat pasien disesuaikan dengan kriteria. Pasien dengan kriteria berbeda tidak
boleh ditempatkan di dalam ruangan yang sama.

Kriteria Klinis dan Epidemiologis Covid-19 sesuai dengan Buku Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi ke 3
tahun 2020 adalah sebagai berikut :

KASUS SUSPEK KASUS PROBABEL KASUS KONFIRMASI


Kriteria Klinis Demam Akut >38 C atau Riwayat Memenuhi kriteria klinis Memenuhi kriteria
Demam kasus suspek. klinis kasus suspek dan
probabel
Batuk Anosmia atau ageusia Anosmia atau ageusia
3 gejala atau lebih dari : Asimtomatik
• Fatigue / kelelahan
• Nyeri kepala
• Myalgia
• Nyeri tenggorokkan
• Coryza/pilek/hidung tersumbat
• Sesak nafas
• Anoreksia/mual/muntah
• Diare
• Penurunan kesadaran
ISPA Berat
Kriteria Tinggal atau bekerja di tempat Riwayat kontak dengan
Epidemiologi beresiko tinggi penularan kasus probable atau
(14 hari konfirmasi
terakhir)
Tinggal atau bepergian di negara /
wilayah yang melaporkan transmisi
lokal
Bekerja di fasyankes
RT Antigen Positif / negatif Positif / negatif Positif / Negatif
PCR Belum ada hasil Belum ada hasil Positif
Patient Flow Covid – 19 di ED

1. Temuan pasien dengan status suspek / probabel / konfirmasi Covid-19 di ED ditempatkan di Area
transit / ED eksternal;
2. RMO ED menangani kondisi klinis pasien status suspek / probable / konfirmasi COVID-19 dan
melakukan konsultasi kepada DPJP yang sesuai dengan keluhan pasien;
3. Pasien dengan status suspek / probable / konfirmasi COVID-19 wajib untuk dikonsultasikan ke
Dokter Spesialis Paru;
4. Jika pasien sudah dikonsultasikan dan bisa ditransfer ke Bangsal Covid, pasien segera dilakukan
transfer ke bangsal sesuai alur transfer.
5. Pengantaran pasien dilakukan oleh tim covid.

Alur Pemulangan Pasien dari Bangsal Covid-19

Kriteria pemulangan: Pasien dapat dipulangkan dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi kriteria
selesai isolasi dan memenuhi kriteria klinis sebagai berikut: 1. Hasil kajian klinis menyeluruh termasuk
diantaranya gambaran radiologis menunjukkan perbaikan, pemeriksaan darah menunjukan perbaikan,
yang dilakukan oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang. 2. Tidak ada
tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit COVID-19 ataupun masalah
kesehatan lain yang dialami pasien.
Kriteria Selesai Isolasi: Kriteria pasien konfirmasi yang dinyatakan selesai isolasi, sebagai berikut: a. Kasus
konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik) Pasien konfirmasi asimtomatik tidak dilakukan pemeriksaan follow
up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak
pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. b. Kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang
Pasien konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR.
Dinyatakan selesai isolasi harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari
setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan. c. Pada kasus konfimasi gejala
sedang dengan komorbid dan/atau yang kemungkinan berpotensi terjadi perburukan dapat dilakukan
evaluasi ulang dengan RTPCR.

Anda mungkin juga menyukai