DIKI CANDRA
RIVA JULIA ASTUTI
PENILAIAN OBLIGASI
PENGERTIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima
pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan
pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Obligasi dapat juga diartikan sebagai surat berharga yang
dijual kepada publik, dimana disana dicantumkan berbagai
ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai
nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit
dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam
undang-undang yang disahkan oleh lembaga terkait.
JENIS- JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian
obligasi (bond indenture) antara pembeli dam penjual obligasi. Dan macam
obligasi ditentukan oleh kontrak perjanjian tersebut, macam-macam
obligasi antara lain :
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya dapat dibagi atas 3 jenis :
1.) Obligasi domestik (Domestic Bond)
Diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negri dan dipasarkan didalam negri. Misalnya obligasi
PLN yang dipasrkan didalam negri (Indonesia).
2.) Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu Negara dimana obligasi
tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee Bond dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Hongkong dan sebagainya.
E. Dari segi pemeringkatjika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3
jenis, yaitu :
1.) Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk di
investasi (investment grade).yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA.AA, dan A menurut
standards dan Poor’s atau peringkat Aaaa,Aa dan A menurut Moody’s.
2.) Non-Grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk di
investasi (Non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan B menurut
standards dan Poor’s atau Bbb, Bb dan B menurut Moody’s.
PENILAIAN OBLIGASI
Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari
aliran kas yang diharapkan dari obligasi tersebut. Dengan demikian,
sesuai dengan prinsip penghitungan nilai sekarang (present value),
nilai atau harga obligasi bisa diketahui dengan ‘mendiskontokan’
semua aliran kas yang berasal dari pembayaran kupon obligasi,
ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai yang akan diterima pada
saat jatuh tempo, dengan yield yang disyaratkan invest
Current yield = 170.000.000
980.000.000
= 17%
98%
= 17,34%.
LANJUTAN…
2. Yield to maturity adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor
apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para
pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut :
Contoh soal :
Obligasi PT BNI dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16%
dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007
C = 16%
N = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3,853 tahun
R = redemption
P = 100%
Menurut Fabozzi dalam Maria Immacuatta, ada beberapa resiko yang dihadapi oleh
investor dalam obligasi yaitu sebagai berikut :
c. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan
waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami Call Risk dimana tanggal tertentu perusahaan
penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default Risk
Default risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami
kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki default risk dalam perdagangan di pasar obligasi
mempunyai harga yang rendah di bandingkan dengan U.S Treasure Securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam
perdagangan dipasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari Treasury Bond.
e. Inflation Risk
Peningkatan inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima
investor akibat dampak adanya security dua inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate
sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk
Obligasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti.
Nilai obligasi dalam mata uang local baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman
terjadi.
TERIMA KASIH