Anda di halaman 1dari 23

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Investasi
dan Portofolio
Penilaian dan Strategi Investasi Obligasi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Ekonomi & Bisnis Manajemen S1 MK10230 Tim Dosen

Abstract Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman • Mampu menjelaskan metode
yang lebih baik mengenai metode penialian obligasi
penilaian obligasi, hubungan antara • Mampu menjelaskan hubungan
harga obligasi dan bunga obligasi, natara harga obligasi dan bunga
dan perbedaan maturitas juga durasi obligasi
dalam obligasi. • Mampu menjelaskan perbedaan
maturitas dan durasi dalam obligasi
Instrumen yang sering digunakan dalam berinvestasi dalam pasar modal yakni
instrumen surat kepemilikan yang dikenal dengan saham dan instrumen surat hutang yang
dikenal dengan obligasi. Di antara kedua jenis instrumen tersebut, investasi dalam pasar
obligasi saat ini mulai mengalami peningkatan perdagangan dari tahun ke tahun. Walaupun
demikian, perkembangannya masih cukup lambat jika dibandingkan dengan saham. Hal ini
disebabkan oleh tidak optimalnya kondisi pasar obligasi yang digunakan oleh pelaku pasar
modal serta terbatasnya pemahaman terkait instrumen obligasi di berbagai kalangan
masyarakat luas.
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga
dengan nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi
bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.
Utang pemerintah kepada masyarakat yang diberikan melalui penerbitan obligasi
jauh lebih baik daripada utang pemerintah kepada Bank Indonesia yang berasal dari
pencetakan utang baru, karena pencetakan uang baru dapat berakibat fatal yaitu jatuhnya
nilai rupiah. Namun demikian, penerbitan obligasi ini membutuhkan persyaratan berupa
pendapatan yang stabil bagi penerbit obligasi (bondissuer). Pendapatan yang stabil ini
adalah syarat mutlak agar obligasi dapat dilunasi dan harga obligasi akan diterima baik oleh
pasar. Perusahaan yang menggunakan dana obligasi untuk membiayai bidang usaha yang
sifat pendapatannya tidak stabil atau terpengaruh oleh siklus ekonomi, akan terancam gagal
dalam melunasi kupon dan/atau pokok nilai obligasinya.

OBLIGASI

Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana bagi
perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik modal untuk melakukan
penempatan dananya. Obligasi merupakan bentuk pengakuan hutang dari penerbit obligasi
(issuer) kepada pemegang obligasi dimana penerbit obligasi wajib untuk membayar kupon
dan nilai pokok (par) obligasi sesuai dengan waktu yang telah disyaratkan dalam obligasi
tersebut. Jangka waktu obligasi ini pada umumnya lebih panjang dari pinjaman yang
diperoleh dari perbankan sehingga bagi issuer yang mempunyai proyek berjangka panjang,
pendanaan melalui penerbitan obligasi menjadi lebih sesuai. Bagi investor yang
menanamkan dananya pada obligasi tidak perlu harus menunggu sampai suatu obligasi
jatuh tempo, apabila di tengah periode obligasi ingin mencairkan dananya investor bisa
menjual obligasi tersebut kepada investor lain dengan tingkat harga tertentu yang
disepakati. Di sini akan timbul risiko apabila harga jual yang disepakati ternyata lebih rendah
dari harga jualnya setelah ditambah penghasilan dari kupon.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Selain sektor swasta, sektor pemerintah juga menjadikan instrument obligasi sebagai
salah satu alternatif penghimpunan dana untuk mendukung kinerja pemerintah. Dengan
demikian masyarakat luas mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam
mendukung berjalannya pemerintahan disamping masyarakat mendapatkan keuntungan
dari kupon yang telah ditetapkan. Penerbitan obligasi pemerintah saat ini sudah
berkembang pesat sehingga menjadi alternatif utama penghimpunan dana masyarakat yang
ditujukan untuk mendanai program-program pemerintah. Target investor juga mengalami
peningkatan tidak hanya masyarakat dalam satu negara tetapi telah menjangkau
masyarakat internasional. Beberapa jenis obligasi perusahaan yang memiliki karakteristik
berbeda, yaitu:

1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)


Obligasi dengan jaminan adalah obligasi yang diterbitkan perusahaan menggunakan
jaminan suatu asset (real). Hal ini untuk mengantisipasi bila perusahaan gagal
memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak mengambil alih asset
tersebut.

2. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond)


Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu
jaminan asset (real) tertentu.
3. Obligasi konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham pada perusahaan dengan harga
yang telah ditetapkan. Sehingga pemegang obligasi memiliki kesempatan untuk
memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dan pembelian saham.
4. Obligasi yang disertai Warrant
Obligasi yang disertai warrant adalah memberikan hak kepada pemegang saham
untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan.
5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
Obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang memberikan pembayaran bunga.
obligasi tanpa kupon biasanya ditawarkan pada harga di bawah nilai parinya (ada
discount) sehingga investor mendapat keuntungan dari nilai perbedaan harga pasasr
dan nilai pari obligasi saat obligasi tersebut dibeli.
6. Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Obligasi Dengan Tingkat Bunga Mengambang adalah obligasi yang memberikan
tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan menggunakan kupon yang dihitung

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
sebesar persentase tertentu dari suku bunga deposito atau bisa juga dikombinasikan
dengan suku bunga tetap.
7. Putable Bond
Putable Bond adalah jenis obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk menerima pelunasan obligasi sebelumwaktu jatuh tempo dan sesuai dengan nilai
par.
Putable bond akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi jika tingkat bunga
pasar mengalami kenaikan atau harga obligasi yang turun, maka pemegang obligasi
boleh meminta pelunasan perusahaan, tujuannya agar pemegang obligasi dapat
menginvestasikan kembali dananya dengan tingkat bunga yang sesuai denga tingkat
bunga pasar yang berlaku.
8. Junk Bond
Junk Bond adalah jenis obligasi yang memberikan keuntungan (kupon) yang tinggi,
namun juga mengandung resiko yang tinggi pula. Junk Bond diterbitkan oleh
perusahaan yang bersiko tinggi atai oleh perusahaan yang ingin membiayai suatu
rencana merger atau akuisi.
9. Sovereign Bonds
Sovereign Bonds adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dengan
mata uangnya sendiri namun dijual di negara lain menggunakan mata uang negara
tersebut.

1) Kode Obligasi
Obligasi yang tercatat di pasar modal di beri kode. Kode obligasi ini dimaksudkan
untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi lain, utnuk kepentingan pencarian dan
organisasi data di komputer dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Misalnya
untuk pasar modal Bursa Efek Surabaya (BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang 12
karakter. Kode obligasi ini adalah sebagai berikut:
a) AAAA : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi
b) BBB : kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan
c) CC : suku bunga (jika mempunyai beberapa suku bunga) dan opsi-
opsi turunan.
d) D : tipe obligasi, yaitu B (Bonds), C (Convertible Bonds), W(Bonds
With Warrants), T (Medium Term Notes, Y (Money Market), dan M
(Miscellaneous).
e) E : tipe dari suku bunga, yaitu F (Fixed
Rate), Z (Zero Rate/Discount) dan V (Variable dapat berupa Floating Rate,
Revenue sharing, fixed and floating rate,, dll)

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
f) FG : Kode dari scriptless. (Jogiyanto, 2014:184)
2) Obligasi Seri dan Termin
Jogiyanto (2014,185) mengidentifikasikan bahwa obligasi (bond) dapat berupa serial
bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau kombinasi keduanya. Serial
bond (obligasi seri) adalah suatu kelompok obligasi yang obligasi-obligasinya akan jatuh
tempo berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo periode berikutnya setelah
satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo (misalnya setiap satu tahun, setiap dua tahun
dan seterusnya). Term bond (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh tempo
bersamaan waktunya. misalnya adalah obligasi yang diterbitkan oleh Bank BP I pada tahun
2003 dengan kode BABP01XXBFTW. Obligasi ini akan jatuh tempo bersamaan pada
tanggal 25 April 2006.

YIELD OBLIGASI

Dalam obligasi terdapat dua istilah yang berkaitan dengan pendapatan obligasi, yaitu
yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate).
Bunga obligasi atau kupon obligasi (coupon interest rate) adalah harga atau imbalan
yang dibayarkan oleh pihak yang meminjam dana yaitu emiten (penerbit) obligasi, kepada
pihak yang memberikan pinjaman dana (investor obligasi) sebagai kompensasi karena
meminjamkan dananya. Biasanya bunga obligasi ini bersifat tetap hingga obligasi tersebut
jatuh tempo.
Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima investor,
yang bersifat tidak tetap karena merupakan tingkat return yang disyaratkan oleh investor.
Yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor adalah nominal yield, current yield, yield
to maturity (YTM), yield to call (YTC) dan realized (horizon) yield.
Kegunaan ukuran masing-masing yield adalah:
Ukuran Yield Kegunaan
Nominal Yield Mengukur tingkat kupon
Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang
Yield to Maturity Mengukur tingkat return yang diharapkan jika
obligasi disimpan sampai waktu jatuh
temponya
Yield to Call Mengukur tingkat return yang diharapkan jika
obligasi dilunasi (call) sebelum jatuh tempo
Realized (horizon) Yield Mengukur tingkat return yang diharapkan
untuk obligasi yang akan dijual sebelum
jatuh tempo. Dihitung dengan asumsi tingkat

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
reinvestasi dan harga jual obligasi

NOMINAL YIELD
atau disebut juga tingkat kupon adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan
pada pemegang obligasi.

Tingkat kupon =

Contoh soal
Seorang investor membeli obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000,000. Tingkat kupon
adalah 12% dibayar dua kali setahun. Berapakah besarnya bunga per periode pembayaran
bunga?
Jawab:
Investor akan menerima bunga sebesar Rp 60,000 (1,000,000 x (12%/2))

CURRENT YIELD
Adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi. Nominal
yield didasarkan pada nilai nominal yang selalu berjumlah tetap, sedangkan current yield
didasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-ubah.

Current Yield =

Contoh soal
Sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp 1,000,000 dengan tingkat kupon 12% dibayar
dua kali per tahun. Apabila investor A membeli dengan harga 95 (artinya adalah 95% dari
nilai nominal dan investor B membeli dengan harga 105, maka berapakah current yield
investor A dan B?
Jawab:
Current yield investor A: (12% x 1,000,000) / (95% x 1,000,000) = 12.63%
Current yield investor B: (12% x 1,000,000) / (105% x 1,000,000) = 11.43%

YIELD TO MATURITY
Adalah tingkat return majemuk yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga
pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Untuk menghitung YTM
digunakan persamaan berikut:

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Contoh Soal
Sebuah obligasi yang tidak callable akan jatuh tempo 10 tahun lagi, nilai parnya Rp 1,000
dam tingkat kuponnya adalah 18%. Diasumsikan obligasi tersebut saat ini dijual dengan
harga di bawah par yaitu Rp 917.69. Dengan menggunakan rumus diatas adalah

YTM = = 19.73%

YIELD TO CALL
Adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable). Obligasi yang
callable artinya adalah emiten bisa melunasi atau membeli kembali obligasi yang telah
diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut, sebelum jatuh tempo.
Yield to Call biasanya yield yang mengukur return yang diharapkan dari suatu obligasi, pada
saat obligasi tersebut dilunasi oleh penerbit. Umumnya obligasi yang mempunyai peluang
besar untuk dilunasi sebelum jatuh tempo adalah obligasi yang dijual pada harga premi
(kupon tinggi dan mempunyai harga pasar diatas nilai par). Untuk menghitung YTC
digunakan persamaan berikut:

Contoh Soal:
Sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 20 tahun lagi dan kupon yang diberikan adalah
18%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp 1,000 dan saat ini dijual pada harga Rp 1,419.5.
kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5 tahun lagi dengan call price
sebesar Rp 1,180 sehingga YTC untuk obligasi adalah:

YTC =

REALIZED (HORIZON) YIELD


Adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut
dijual kembali oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Yield horizon dapat juga
digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang dapat diperoleh investor dengan
menggunakan strategi perdagangan tertentu.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Contoh Soal
Sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000 umur 20 tahun dank upon 16%, dijual pada
harga Rp 750. Investor mengestimasi bahwa dalam dua tahun mendatang suku bunga yang
berlaku akan turun, sehingga diperkirakan harga obligasi akan naik. Estimasi harga obligasi
pada dua tahun mendatang pada saat suku bunga turun adalah Rp 900, sehingga yield
yang terealisasi dari obligasi tersebut diperkirakan sebesar:

YR =

PENILAIAN OBLIGASI

Penilaian atau valuation suatu obligasi digunakan untuk menentukan harga obligasi.
Penilaian ini memperhitungkan nilai uang terhadap waktu atau menggunakan konsep nilai
sekarang (present value).
Hasil perhitungan ini disebut dengan nilai intrinsik. Nilai (intrinsik) obligasi bisa
diestimasi dengan ‘mendiskonto’ semua aliran kas yang berasal dari pembayaran kupon,
ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par, pada saat jatuh tempo.
Rumus nilai intrinsik obligasi:

2n C
i/2 P p

P t
 2n
t(1
1 
r/2)(
1 
r/2)
Keterangan:
P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp= nilai par dari obligasi
Contoh soal
Diketahui obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun yang akan datang. Obligasi tersebut
memiliki nilai par sebesar Rp 1,000 dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun serta
pembayaran dilakukan dua kali dalam setahun. Jika diasumsikan bahwa tingkat bunga
pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah:
Jawab:

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Pembayaran kupon:
Pembayaran kupon 16% per tahun, sehingga pembayaran kupon setiap tahunnya adalah
Rp 160 (Rp1,000 x 16%). Apabila pembayaran dua kali dalam satu tahun, maka
pembayaran kupon setiap 6 bulan adalah Rp 80 (Rp 160/2) dan periode sebanyak 40 (20
tahun x 2 kali pembayaran kupon per tahun). Apabila dihitung nilai sekarang yaitu
PVIFA(8%,40) sebesar 11.925. Sehingga nilai kupon selama 20 tahun adalah Rp 80 x 11.925 =
Rp 954.
Pada akhir tahun ke 20, maka investor akan kembali mendapatkan hasil investasi Rp 1,000
yang disebut dengan pelunasan, namun apabila dihitung nilai sekarang yaitu PVIF (8%,40)
sebesar 0.046. Sehingga nilai pelunasan di tahun ke 20 adalah Rp 1,000 x 0.046 = Rp 46.
Sehingga nilai obligasi sebesar Rp 954 + Rp 46 = Rp 1,000.
Dapat disimpulkan apabila nilai kupon yang diberikan sama dengan tingkat bunga pasar,
maka nilai obligasi akan sama dengan nilai par yaitu Rp 1,000

Contoh Soal
Dengan menggunakan contoh soal diatas, apabila diketahui tingkat bunga pasar sebesar
10%, maka nilai obligasi sebesar Rp 1,372.72 (Rp 80 x 17.159) + Rp 142 (Rp 1,000 x
0.1420) = Rp 1,514.72.

TIPE OBLIGASI
Terdapat beberapa tipe obligasi. Tandelilin membagi tipe obligasi menjadi tiga yaitu
premium bonds, discount bonds dan par bonds.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Contoh:
Premium Bonds: sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000,000 dijual pada nilai 103,
maka harga obligasi adalah Rp 1,030,000 (103% x Rp 1,000,000)
Discount Bonds: sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000,000 dijual pada nilai 96,
maka harga obligasi adalah Rp 960,000 (96% x Rp 1,000,000)
Par Bonds: sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp 1,000,000 dijual pada nilai 100, maka
harga obligasi adalah Rp 1,000,000 (100% x Rp 1,000,000)

TINGKAT BUNGA DAN HARGA OBLIGASI


Karena adanya hubungan terbalik antara harga obligasi dan yield. Maka investor
perlu memperhatikan pula tingkat suku bunga dapat berfluktuasi secara substansial. Saat
suku bunga naik dan turun, pemegang obligasi mengalami kerugian dan keuntungan modal.
Keuntungan atau kerugian ini menghasilkan pendapatan tetap investasi berisiko, bahkan jika
pembayaran kupon dan pokok dijamin, seperti dalam kasus ini kewajiban Treasury.
Mengapa harga obligasi merespons fluktuasi suku bunga? Ingatlah itu dalam persaingan
pasar semua sekuritas harus menawarkan investor tingkat pengembalian yang diharapkan
adil. Jika obligasi diterbitkan dengan kupon 8% bila imbal hasil kompetitif 8%, maka akan
dijual dengan nilai nominal. Jika pasar suku bunga naik menjadi 9%, namun, siapa yang
akan membeli obligasi kupon 8% dengan nilai nominal? Itu harga obligasi harus turun
sampai imbal hasil yang diharapkan meningkat ke tingkat kompetitif 9%. Sebaliknya, jika
harga pasar turun menjadi 7%, kupon obligasi 8% lebih menarik dibandingkan hasil investasi
alternatif. Sebagai tanggapan, investor yang menginginkan pengembalian itu akan menawar
harga obligasi di atas nilai parnya sampai tingkat pengembalian total jatuh ke tingkat pasar.
Harga obligasi sangat terkait dengan besarnya nilai r , yaitu tingkat keuntungan yang
disyaratkan atau yield obligasi.
Contoh hubungan antara harga obligasi dan yield untuk obligasi dengan umur 20
tahun dan kupon sebesar 16% :

Yield (%) Harga obligasi (Rp)


8 1.791,44
10 1.514,72
16 1.000,00
18 892,56
20 804,32
24 670,52

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
 Selain menunjukkan adanya hubungan yang terbalik antara yield dengan harga
obligasi, gambar tersebut juga mencerminkan adanya empat hal penting lainnya,
yaitu:
1. Jika yield di bawah tingkat kupon, harga jual obligasi akan lebih tinggi
dibanding nilai parnya (harga premi).
2. Jika yield di atas tingkat kupon, maka harga obligasi akan lebih rendah dari
nilai parnya (harga diskon).
3. Jika yield sama dengan tingkat kupon yang diberikan maka harga obligasi
tersebut akan sama dengan nilai parnya.
4. Hubungan antara harga-yield tidak berbentuk garis lurus tetapi membentuk
sebuah kurva cekung.

Harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bung ada pasar dan
yield yang disyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan. Namun seberapa besar
sensitivitas perubahan harga suatu obligasi akibat perubahan tingkat bunga tersebut akan
dipengaruhi oleh beberapa variable tertentu, terutama faktor nilai kupon dan maturitasnya.

Interest Rate Sensitivity


Sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga pasar jelas menjadi
perhatian besar kepada investor. Untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang faktor
penentu risiko suku bunga berikut ini gambar yang menyajikan persentase perubahan harga
terkait dengan perubahan yield to maturity untuk obligasi yang berbeda menurut tingkat
kupon, hasil awal hingga jatuh tempo, dan waktu untuk jatuh tempo. Dengan contoh harga
obligasi kupon 16% (nilai par Rp 1,000) dan pembayaran dilakukan dua kali setahun.
Harga Obligasi pada tingkat bunga dan
Maturitas
maturitas yang berbeda (Rp)
(tahun)
6% 10% 16% 18% 20%

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
1 1,185.36 1,106.68 1.00 967.20 936.60
5 1,426.40 1,231.76 1.00 935.44 877.60
10 1,744.16 1,373.96 1.00 908.32 830.12
15 1,980.00 1,460.76 1.00 896.93 811.16
20 2,156.20 1,514.72 1.00 906.56 804.32
25 2,286.40 1,547.48 1.00 897.66 802.20
Tabel diatas penting sebagai pedoman investor dalam mengelola investasi obligasi.
Obligasi tersebut menggambarkan bahwa harga obligasi turun saat menghasilkan
naik, dan kurva harga cembung, yang berarti penurunan hasil memiliki dampak yang lebih
besar pada harga daripada kenaikan hasil dengan besaran yang sama. Sehingga dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Harga dan hasil obligasi berbanding terbalik: seiring dengan kenaikan hasil, harga
obligasi turun; sebagai imbal hasil turun, harga obligasi naik.
2. Peningkatan imbal hasil obligasi hingga jatuh tempo menghasilkan penurunan harga
yang lebih kecil daripada kenaikan harga terkait dengan penurunan hasil yang sama
besarnya.
3. Harga obligasi jangka panjang cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suku
bunga daripada harga obligasi jangka pendek.
4. Sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan hasil meningkat pada tingkat yang
menurun kematangan meningkat. Dengan kata lain, risiko suku bunga kurang dari
proporsional jatuh tempo obligasi
5. Risiko suku bunga berbanding terbalik dengan tingkat kupon obligasi. Harga kupon
tinggi obligasi kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga dibandingkan harga
kupon rendah obligasi
6. Sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan imbal hasil berbanding terbalik
dengan imbal hasil hingga jatuh tempo di mana obligasi saat ini dijual.
Enam proposisi ini menegaskan bahwa jatuh tempo adalah penentu utama risiko
suku bunga. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa jatuh tempo saja tidak cukup untuk
mengukur sensitivitas suku bunga. Sebagai contoh, obligasi B dan C pada Gambar 2
memiliki jangka waktu yang sama, tetapi dengan kupon yang lebih tinggi obligasi memiliki
sensitivitas harga yang kurang terhadap perubahan suku bunga. Jelas, kita perlu tahu lebih
dari jatuh tempo obligasi untuk mengukur risiko suku bunganya.
Untuk melihat mengapa karakteristik obligasi seperti tingkat kupon atau yield to
maturity memengaruhi bunga tingkat sensitivitas, mari kita mulai dengan contoh numerik
sederhana. Tabel 1 memberikan harga obligasi untuk obligasi kupon setengah tahunan 8%
dengan imbal hasil berbeda hingga jatuh tempo dan waktu jatuh tempo,T [Suku bunga

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
dinyatakan sebagai tingkat persentase tahunan (APR), artinya benar hasil enam bulan
digandakan untuk mendapatkan hasil tahunan yang dinyatakan.] Obligasi jangka pendek
jatuh dalam nilai kurang dari 1% ketika tingkat bunga meningkat dari 8% menjadi 9%.
Obligasi 10 tahun turun 6,5%, dan obligasi 20 tahun lebih dari 9%. Sekarang mari kita lihat
perhitungan serupa menggunakan obligasi tanpa kupon daripada 8%. kupon obligasi.
Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2. Perhatikan bahwa untuk setiap jatuh tempo, harganya
dari obligasi tanpa kupon jatuh dengan jumlah proporsional yang lebih besar daripada harga
8% kupon obligasi. Karena kita tahu bahwa obligasi jangka panjang lebih sensitif terhadap
suku bunga pergerakan daripada obligasi jangka pendek, pengamatan ini menunjukkan
bahwa dalam beberapa hal merupakan nol obligasi mewakili obligasi jangka panjang dari
obligasi kupon waktu sama hingga jatuh tempo. Faktanya, wawasan tentang kematangan
efektif ini adalah salah satu yang berguna yang dapat kita buat secara matematis tepat.

Gambar 2.
Tabel 1 Harga dari Kupon 8% Obligasi

Tabel 2 Harga dari Zero Obligasi

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Untuk memulai, perhatikan bahwa waktu jatuh tempo kedua obligasi dalam contoh ini
tidak sempurna mengukur sifat obligasi jangka panjang atau pendek. Obligasi 20 tahun 8%
menghasilkan banyak pembayaran kupon, yang sebagian besar dilakukan bertahun-tahun
sebelum tanggal jatuh tempo obligasi. Setiap pembayaran ini dapat dianggap memiliki
"tanggal jatuh tempo" sendiri, dan tanggal jatuh tempo efektif obligasi oleh karena itu
semacam rata-rata dari jatuh tempo semua arus kas yang dibayarkan dengan ikatan.
Sebaliknya, obligasi tanpa kupon hanya melakukan satu pembayaran pada saat jatuh
temponya waktu menuju kematangan, oleh karena itu, merupakan konsep yang terdefinisi
dengan baik

TINGKAT KUPON DAN HARGA OBLIGASI


Perubahan harga obligasi karena adanya perubahan tingkat bunga juga tergantung
pada tingkat kupon yang diberikan oleh obligasi tersebut.
Bila terjadi perubahan tingkat bunga maka harga obligasi yang mempunyai tingkat
kupon yang lebih rendah akan relatif lebih berfluktuasi dibandingkan dengan harga obligasi
yang tingkat kuponnya lebih tinggi.

DURASI
Frederick Macaulay menyebut konsep jatuh tempo efektif selama jangka waktu
obligasi Durasi Macaulay dihitung sebagai waktu rata-rata tertimbang untuk setiap kupon
atau pembayaran pokok yang dilakukan dengan obligasi. Berat yang terkait dengan setiap
waktu pembayaran jelas harus terkait dengan "pentingnya" pembayaran itu dengan nilai
obligasi. Oleh karena itu, bobot yang diterapkan pada setiap waktu pembayaran harus
menjadi proporsi dari total nilai obligasi yang diperhitungkan dengan pembayaran itu.
Proporsi ini hanyalah nilai sekarang dari pembayaran dibagi dengan harga
obligasi.Perubahan harga obligasi, akibat perubahan tingkat bunga pasar, dipengaruhi oleh
maturitas dan tingkat kupon dari obligasi.
Bila terjadi kenaikan (penurunan) tingkat bunga maka harga obligasi yang
mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan (kenaikan) harga yang lebih
besar dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai maturitas yang lebih pendek, ceteris
paribus.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Durasi merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa mengembalikan harga
pembelian obligasi tersebut. Durasi diukur dengan menghitung rata-rata tertimbang
maturitas aliran kas obligasi, berdasarkan konsep nilai sekarang (present value).

PENENTUAN DURASI
 Untuk menghitung besarnya durasi dapat digunakan persamaan berikut:
n
PV(CFt )
Durasi Macaulay = D = t 1 P
t

Keterangan
t = periode dimana aliran kas diharapkan akan diterima
n = jumlah periode sampai jatuh tempo
PV(CFt) = nilai sekarang dari aliran kas pada periode t yang didiskonto
pada tingkat YTM
P = Harga pasar obligasi

FAKTOR PENENTU DURASI


Lama durasi suatu obligasi akan ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

1. Maturity obligasi
2. Pendapatan kupon
3. Yield to maturity

Dari ketiga faktor tersebut, hanya faktor maturitas saja yang mempunyai hubungan searah
dengan durasi.

ARTI PENTING DARI KONSEP DURASI

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Hubungan harga obligasi Malkiel, yang telah kita bahas di bagian sebelumnya, mencirikan
penentu sensitivitas suku bunga. Durasi memungkinkan kita mengukur sensitivitas itu, yang
sangat meningkatkan kemampuan kami untuk merumuskan strategi investasi. Misalnya jika
kita ingin berspekulasi tentang suku bunga, durasi memberi tahu kami seberapa kuat
taruhan yang kami buat. Sebaliknya, jika kita ingin tetap "netral" pada suku bunga, dan
hanya menyesuaikan sensitivitas suku bunga dari indeks pasar obligasi yang dipilih, durasi
memungkinkan kita untuk mengukur sensitivitas itu dan meniru itu dalam portofolio kami
sendiri. Untuk alasan ini, sangat penting untuk memahami faktor penentu durasi, dan
nyaman memiliki rumus untuk menghitung durasi beberapa umumnya sekuritas yang
ditemui. Oleh karena itu, pada bagian ini, kami menyajikan beberapa “aturan” yang
merangkum sebagian besar sifat penting dari durasi.
1. Konsep durasi tersebut bisa menjelaskan kepada kita mengenai perbedaan antara
umur efektif berbagai alternatif pilihan obligasi.
2. Konsep durasi dapat digunakan sebagai salah satu strategi pengelolaan investasi,
terutama strategi imunisasi
3. Durasi dapat digunakan sebagai ukuran yang lebih akurat untuk mengukur
sensitivitas harga obligasi terhadap pergerakan tingkat bunga, karena durasi sudah
mengkombinasikan kupon dan maturitas obligasi

DURASI MODIFIKASIAN
Untuk menghitung persentase perubahan harga obligasi karena adanya perubahan tingkat
bunga tertentu, maka kita bisa menggunakan durasi yang sudah dimodifikasi dengan cara
berikut:
Durasi modifikasian  D  D (1 r)
Keterangan:
D* = durasi modifikasian
r = YTM obligasi
Durasi modifikasian dapat digunakan untuk menghitung persentase perubahan harga suatu
obligasi akibat adanya perubahan tingkat bunga pasar:
-D*
%Perubahan harga   %perubahan dalam r
1 r

HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN HARGA OBLIGASI DAN PERUBAHAN TINGKAT


BUNGA DENGAN MENGGUNAKAN DURASI MODIFIKASIAN

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Gambar 4
Sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga pasar dipengaruhi oleh tiga
faktor kunci: waktu jatuh tempo, tingkat kupon, dan yield to maturity. Sensitivitas harga
sangat penting untuk manajemen portofolio pendapatan tetap.
Aturan ini adalah juga diilustrasikan pada Gambar.4, di mana jangka waktu obligasi dengan
berbagai tingkat kupon, menghasilkan jatuh tempo, dan waktu untuk jatuh tempo diplot.
Aturan 1 untuk Jangka Waktu Durasi obligasi dengan kupon nol sama dengan waktu jatuh
tempo. Obligasi kupon memiliki durasi lebih rendah dari nol dengan sama jatuh
tempo karena kupon di awal masa obligasi menurunkan waktu rata-rata
tertimbang obligasi sampai pembayaran. Ini menggambarkan properti umum
lainnya:

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


17 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Aturan 2 untuk Durasi Memegang jatuh tempo konstan, durasi obligasi lebih tinggi ketika
tingkat kupon lebih rendah. Properti ini sesuai dengan hubungan kelima Malkiel
dan dapat diatribusikan ke dampak pembayaran kupon lebih awal terhadap rata-
rata jatuh tempo pembayaran obligasi. Itu semakin tinggi kupon ini, semakin
tinggi bobot pada pembayaran awal dan semakin rendah jatuh tempo rata-rata
tertimbang pembayaran. Bandingkan plot pada Gambar 4 dari jangka waktu
kupon 3% dan obligasi kupon 15%, masing-masing dengan hasil yang sama
sebesar 15%. Plot durasi obligasi kupon 15% terletak di bawah plot yang sesuai
untuk kupon obligasi 3%.
Aturan 3 untuk Durasi Memegang tingkat kupon yang konstan, durasi obligasi umumnya
meningkat seiring waktu hingga jatuh tempo. Jangka waktu selalu meningkat
seiring dengan jatuh tempo penjualan obligasi di par atau di premium ke par.
Aturan 4 untuk Jangka Waktu Dengan menganggap faktor lain konstan, durasi obligasi
kupon adalah lebih tinggi ketika imbal hasil obligasi hingga jatuh tempo lebih
rendah. Aturan 4, yang merupakan hubungan harga obligasi keenam di atas,
berlaku untuk obligasi kupon. Untuk nol, tentu saja, durasi sama dengan waktu
hingga jatuh tempo, terlepas dari hasil hingga jatuh tempo. Akhirnya, kami
mengembangkan beberapa aturan aljabar selama sekuritas dengan minat
khusus. Aturan-aturan ini diturunkan dari dan konsisten dengan rumus untuk
durasi yang diberikan persamaan 16.1 tetapi mungkin lebih mudah digunakan
untuk obligasi jangka panjang.
Aturan 5 memperjelas bahwa maturity dan durasi bisa sangat berbeda. maturity tidak
terbatas, sedangkan durasi instrumen dengan hasil 10% adalah hanya 11 tahun.
Arus kas tertimbang nilai saat ini sejak awal kehidupan selama-
lamanyamendominasi perhitungan durasi.
Aturan 6 untuk Durasi anuitas level sama dengan berikut ini:

Aturan 7 untuk Durasi obligasi kupon sama

Aturan 8 untuk Jangka Waktu Untuk kupon obligasi yang dijual dengan nilai nominal, aturan
7 disederhanakan menjadi rumus berikut untuk durasi:

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


18 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Gambar yield dari surat berharga Indonesia

Contoh soal Durasi Macaulay:


Diketahui obligasi senilai Rp 1,000 dengan kupon 16% serta tingkat diskonto sama dengan
kupon dan jatuh tempo 5 tahun. Obligasi tersebut akan memberikan aliran kas sebesar Rp
Rp 160 per tahun kecuali di tahun ke lima sebesar Rp 1,160 (1000+160). Maturitas obligasi
tersebut adalah selama 5 tahun, namun kurang dari lima tahun tercapai nilai sebesar harga
pembelian.
Dengan menggunakan rumus durasi Macaulay, akan didapat durasinya:

PV Aliran
Kas/ Harga
Tahun Aliran Kas PV Factor PV Aliran Kas Pasar Durasi
1 160 0.8621 137.93 0.1379 0.1379
2 160 0.7432 118.91 0.1189 0.2378
3 160 0.6407 102.51 0.1025 0.3075
4 160 0.5523 88.37 0.0884 0.3535
5 1,160 0.4761 552.29 0.5523 2.7615
Durasi 3.798

Angka Durasi yang didapat adalah 3.798 tahun (dibulatkan 3.8 tahun) lebih cepat 1,2 tahun
dari maturitasnya.

Contoh Soal Durasi yang Dimodifikasi:

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


19 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Dengan menggunakan contoh sebelumnya dimana didapatkan hasil durasi sebesar 3.797
dan YTM sebesar 16%, maka durasi yang dimodifikasi adalah:
D* = 3.797 / (1+0.16) = 3.273
Jika diasumsikan terjadi perubahan tingkat bunga pasar sebesar 3% yaitu dari 10% menjadi
13%, maka perubahan harga obligasi akan mendekati:
-3.273 x (+3%) = - 9.82%

STRATEGI INVESTASI OBLIGASI

Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam


pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini, pembaca
diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai:
 Pasar obligasi.
 Struktur tingkat bunga
 Struktur risiko tingkat bunga
 Strategi pengelolaan obligasi yang meliputi strategi pasif, imunisasi, dan aktif.

PASAR OBLIGASI
Pasar obligasi umumnya akan menarik bila kondisi ekonomi cenderung menurun.
Dalam pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat bunga akan cenderung turun dan harga
obligasi akan naik. Penurunan pertumbuhan ekonomi juga akan menyebabkan
berkurangnya kesempatan investasi sehingga akan meningkatkan permintaan obligasi. Hal
ini akan menyebabkan harga obligasi naik dan yield obligasi turun.
Dalam kondisi ekonomi yang mengalami peningkatan inflasi, suku bunga akan
cenderung mengalami peningkatan. Tingkat inflasi nantinya akan mempengaruhi tingkat
bunga pasar dan selanjutnya tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi harga dan yield
obligasi. Jika investor mengestimasi adanya kenaikan inflasi, maka investor akan meminta
kompensasi yang lebih besar karena adanya penurunan nilai riil aliran kas yang diperoleh
dari obligasi. Sehingga, pada kondisi dimana inflasi diestimasikan naik, harga obligasi akan
turun tetapi yield akan meningkat.

STRUKTUR TINGKAT BUNGA


Struktur tingkat bunga adalah hubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield
untuk suatu kategori obligasi tertentu pada waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu
obligasi, maka risiko ketidakpastian juga akan semakin tinggi, sehingga tingkat bunga yang
diharapkan juga akan semakin tinggi.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


20 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Kurva yield cenderung berubah setiap saat, tergantung dari maturitas obligasi
tersebut. Untuk menjelaskan besarnya slope dan perubahan yang terjadi pada kurva hasil
tersebut dapat digunakan tiga teori struktur tingkat bunga yaitu teori harapan (expectation
theory), teori preferensi likuiditas (liquidity preference theory) dan teori preferensi habitat
(preference habitat theory).

Teori Harapan
Tingkat bunga obligasi jangka panjang selama n-periode, akan sama dengan nilai
rata-rata bunga jangka pendek dari obligasi tersebut selama n-periode yang sama. Struktur
bunga akan akan melibatkan penentuan tingkat bunga yang akan diterima kemudian
(forward rate) dan tingkat bunga sekarang (spot rate).
Rumus untuk menghitung forward rate:
(1+tSn) = [(1+tS1)(1+t+1F1)…(1+t+(n-1)F1)]1/n - 1
Contoh Soal:
Misalkan yield obligasi satu tahun adalah 11% dan yield obligasi dua tahun adalah 12%.
Berdasarkan teori ekspektasi, berapakah yield obligasi satu tahun pada satu tahun
mendatang?
Jawab:
(1+tSn) = [(1+tS1)(1+t+1F1)…(1+t+(n-1)F1)]1/n – 1
(1+0.12) = [(1+0.11) (1+t+1F1)]1/2 – 1
t+1F1 = 13.009%.

Teori Preferensi Likuditas


Tingkat bunga akan mencerminkan jumlah tingkat bunga sekarang dan tingkat bunga
jangka pendek yang diharapkan ditambah dengan premi likuiditas (risiko).
Perbedaan antara teori preferensi likuiditas dan teori harapan adalah ketidakpastian
tingkat bunga yang diharapkan di masa yang akan datang. Forward rate dan estimasi tingkat
bunga adalah dua hal yang berbeda karena adanya perbedaan jumlah premi likuiditas yang
diberikan.

Teori Preferensi Habitat


Investor mempunyai preferensi terhadap sektor maturitas (habitat) tertentu dan
mereka akan beralih ke maturitas lain jika terdapat imbalan yang memadai. Teori preferensi
hampir sama dengan teori struktur bunga lainnya yaitu teori segmentasi pasar. Teori
segmentasi menganggap bahwa investor tidak akan beralih ke sektor maturitas lain
meskipun return yang diperoleh relative lebih besar.

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


21 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
STRUKTUR RISIKO TINGKAT BUNGA
Struktur risiko tingkat bunga biasanya disebut dengan yield spread, yang diartikan
sebagai hubungan antara yield obligasi dan karakteristik tertentu yang dimiliki obligasi,
seperti kualitas, callability, kupon dan mudah tidaknya obligasi diperjualbelikan
(marketability). Besarnya yield spread dipengaruhi oleh:
1. Perbedaan kualitas
2. Perbedaan dalam bentuk call provision
3. Perbedaan tingkat kupon yang diberikan
4. Perbedaan kemudahan diperdagangkan

STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI


1. Strategi Pengelolaan Pasif
 Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar dalam kondisi yang efisien,
sehingga harga-harga sekuritas dipasar sudah ditentukan secara tepat sesuai
dengan nilai intrinsiknya.
 Return dan risiko yang dihasilkan oleh strategi pasif relatif lebih kecil
dibandingkan dengan strategi aktif
 Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi
adalah strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing) pasar
2. Strategi Imunisasi
 Strategi ini berusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga
dengan cara saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga,
yaitu risiko harga dan risiko reinvestasi.
 Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi
dengan horison investasi.
 Horison investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan investor untuk tetap
mempertahankan invetasi obligasinya

3. Strategi Durasi
Strategi durasi akan berusaha menyamakan durasi dengan horison investasi.
4. Strategi Maturitas
Strategi maturitas akan berusaha menyamakan waktumaturitas dengan horison
invetasi.

STRATEGI AKTIF
 Mengestimasi perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan
mempengaruhi harga obligasi dengan arah yang terbalik

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


22 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
 Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer portofolio
obligasi melaksanakan strategi bond swaps atau interests rate swaps

Mengestimasi perubahan tingkat bunga.


Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi harga obligasi dengan arah yang terbalik.
Sensitivitas perubahan harga obligasi terhadap tingkat bunga akan dipendaruhi oleh tingkat
kupon dan maturitas obligasi tersebut. Maka, strategi dilakukan dengan melakukan
penyesuaian terhadap tingkat kupon dan maturitas obligasi tersebut.
Estimasi besarnya tingkat bunga dilakukan dengan melihat perkembangan kondisi ekonomi
dan tingkat inflasi di masa yang datang.

Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi (Mispricing).


Mengidentifikasi obligasi yang harganya tidak sesuai dengan nilai intrinsik yang sebenarnya
(undervalued atau overvalued).
Bond swaps, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif yang berusaha untuk meningkatkan
tingkat return portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi adanya kesalahan penetapan
harga pada suatu obligasi di pasar.
Interests rate swaps, yaitu sebuah kontrak antara dua pihak untuk saling mempertukarkan
aliran kas dua sekuritas yang berbeda.

Daftar Pustaka

Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Prof Dr. Eduardus Tandelilin, MBA, CWM,
Kanisius, 2017
Manajemen Portofolio dan Investasi, Zvie Bodi, Alex Kane, Alan J. Marcus, Penerbit Salemba
Empat McGraw Hill, 2014

‘20 Analisis Investasi dan Portofolio Biro Akademik dan Pembelajaran


23 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai