Anda di halaman 1dari 4

RMK ETIKA BISNIS DAN PROFESI

PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

I NYOMAN SUTAPA (1391661013)


I GUSTI AGUNG KRISNA LESTARI (1391661014)
NI LUH KADE MERTA SARI (1391661018)
PUTU DITA MAHAYANI (1391661024)
MARIA FITRIANI ASSO (1391661031)

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014

ANALISIS BIAYA-MANFAAT
ANALISIS ETIS UNTUK PEMECAHAN MASALAH

Perusahaan masa kini mempertimbangkan kelompok Shareholder dan kelompok diluar


shareholder, dimana kedua kelompok tersebut menjadi pembentuk dari sebuah stakeholder yang
menjadi Company Respond. Jika kehilangan salah satu unsur stakeholder atau disebut primary
stakeholder. Hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak dapat berpotensi secara penuh, dan
mungkin dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Investor yang etis mengembangkan
jaringan formal dan informal melalui kegiatan perusahaan mereka. Mereka juga memutuskan
bagaimana untuk memilih wakil-wakil mereka, serta bagaimana pendekatan ke direktur agar
mereka memperhatikan dan tetap pada ruang lingkup atas perlindungan terhadap lingkungan.

Saat ini tidak ada perusahaan yang dapat mengklaim dirinya “etis”, kecuali menunjukkan
kepedulian terhadap lingkungan hidup. Fokus dari konferensi ini adalah pada alat analisis etika
dan pemecahan masalah yang dapat memberikan kerangka kerja praktis bagi tindakan. Sebelum
menyelesaikan keputusan bisnis, eksekutif harus mengajukan serangkaian pertanyaan untuk
memastikan pilihan terbaik yang akan dipilih untuk para pemegang saham, serta pemangku
kepeentingan lainnya.

Pertanyaan ini harus diajukan dalam urutan sebagai berikut untuk meneliti nilai-nilai yang
ditampilkan:

1 Apakah menguntungkan? (nilai pasar)

2 Apaah legal (atau sah)? (nilai hukum)

3 Apakah adil? (nilai sosial)

4 Apakah benar (nilai pribadi)

5 Apakah pengembangan tersebut akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)

Fokus pada nilai-nilai menjadi sangat penting untuk analisis yang tepat dari keputusan bisnis
karena moralitas, yang menjadi makin penting untuk kesehatan perusahaan dan masyarakat.
Fokus ini bergantung pada sistem nilai pemimpin perusahaan dan karyawan. Saat ini tidak aman
untuk menilai tindakan yang akan datang hanya pada kontribusinya terhadap laba, karena
tindakan tersebut mungkin tidak sah di mata hukum, bahkan jika hal tersebut sah dan
menguntungkan di mata hukum, masyarakat akan menghukum perusahaan jika tindakan tersebut
dianggap tidak adil dan benar.

a. Beberapa perbedaan penting

Sangat penting bahwa kita membuat perbedaan penting yaitu (a) antara manajemen dan
kepemimpinan dan (b) antara menjadi sah menurut hukum dan bersikap etis. Adanya perbedaan
yang jelas di area ini banyak menimbulkan pikiran yang membingungkan dalam etika bisnis.

Ketika para manajer sukses, biasanya itu karena mereka adalah individu yang memiliki energi
yang sangat tinggi, dan berkemauan yang keras yang tahu cara bermain dengan aturan
permainan. Mereka secara efesien dan berfikir sendirian berupaya untuk mencapai tujuan
organisasi. Akan tetapi mereka bisa jadi pemimpin dan bisa juga tidak.

Manajer sering merasa tidak berdaya untuk bertindak diluar peran yang ditentukan untuk
mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki wewenang memengaruhi sistem. Otoritas
perusahaan dapat memberi sanksi atas perilaku tidak etis. Dibutuhkan otoritas moral dari seorang
pemimpin untuk mengubah sistem, dan hal ini sering dilihat sangat kurang dalam politik dan
bisnis.

b. Penilaian Keputusan

Penilaian menunjukkan karakteristik berikut dihasilkan dari orang-orang yang memiliki nilai-
nilai jelas atau tidak jelas beberapa nilai yang termasuk kedalam nilai yang tidak jelas yaitu:
apatis, tidak bertanggung jawab, tidak konsisten, tidak dapat mengambil keputusan. Sedangkan
yang termasuk kedalam nilai yang jelas yaitu memiliki sikap positif, penuh tujuan, antusias,
dapat mengambil keputusan. Baik secara individu maupun korporat adalah menguntungkan bagi
kita untuk mengembangkan seperangkat nilai yang jelas, karena nilai-nilai yang membingungkan
akan menghasilkan keputusan etis yang membingungkan.

c. Aturan-aturan Etika

Analisis etika membawa kita pada dua konsep etika dasar, yang akan berlaku dalam studi kasus
saat ini. Pertama adalah aturan etika, dimana tingkat aturan etika berikutnya terdiri atas aturan
atau prinsip-prinsip yang keluar dari tradisi moral kita.
d. Utilitarianisme atau Etika Titik Akhir

John Stuar Mill mengatakan bahwa, “untuk menentukan apakah suatu tindakan benar atau salah,
seorang harus berkonsentrasi pada kosekuensi yang mungkin terjadi pada titik akhir atau hasil
akhir. Hal ini mengarahkan pada analisis biaya-manfaat. Apakah manfaat membenarkan biaya?.
Dan untuk analisis resiko manfaat: apakah manfaat tidak membenarkan resiko bisnis?

Kebanyakan para pelaku bisnis mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para pemilik atau
para pemegang saham, pandangan ini merupakan pendekatan secara tradisional. Pendekatan
secara tradisional ini dimodifikasi menjadi dua cara, pertama asumsi bahwa seluruh stakeholder
hanya ingin meaksimalkan keutungan jangka pendek. Kedua, hak dan kewajiban dari beberapa
kelompok non-shareholder seperti karyawan, konsumen atau klien, supplier, kreditor, tokoh
masyarakat dan pemerintah memiliki kepentingan dari hasil keputusan yang dibuat dan juga
tujuan dan perusahaan itu ikut dipertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai