Anda di halaman 1dari 13

KEWIRAUSAHAAN

MENCARI GAGASAN USAHA

Oleh:
Kelompok 8

1. Meilia Putri Alamanda (2019310036)


2. Devi Ramadhani Sekartaji (2019310365)
3. Raden Ajeng Dhea N. S. D (2019310392)
4. Dina Hidayatul Umma (2019310411)

STIE PERBANAS SURABAYA


TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
pengembangan kepribadian dan bakat minat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Kewirausahaan tentang Mencari Gagasa
Usaha ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 16 April 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Mengenal Panggilan Jiwa..............................................................................................2
B. Manusia Tipe “Dominan”..............................................................................................2
C. Manusia Tipe “Populer”.................................................................................................2
D. Manusia Tipe “Tenang”.................................................................................................2
E. Manusia Tipe “Konvensional”.......................................................................................3
F. Mactching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha...................................................................3
a. Orang Dominan, Kelompok Kreatif.........................................................................4
b. Orang Populis, Kelompok Konsultatif.....................................................................4
c. Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan...........................................................4
G. Bidang Usaha Kelompok Kreatif...................................................................................4
H. Bidang Usaha Kelompok Konsultif...............................................................................5
I. Bidang Usaha Kelompok Pelayanan...............................................................................6
J. Bidang Usaha Kelompok Analitis...................................................................................7
K. Ide Usaha Imitasi............................................................................................................7
a. Mempelajari Industri yang Sudah Ada....................................................................8
b. Mengkaji Input dan Output Industri........................................................................8
c. Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi...................................................8
d. Mengkaji Tren Ekonomi..........................................................................................8
e. Analisis Terhadap Perubahan Sosial........................................................................8
f. Mengkaji Pengaruh Aturan Baru.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Memilih produk yang profitable merupakan langkah penting dalam usaha baru.
Murphy, konsultan UKM di Amerika Serikat, menyimpulkan "kunci emas untuk sukses"
adalah "melakukan bisnis yang tepat pada saat yang tepat". Hal ini menunjukkan
penentuan jenis produk (dalam arti menguntungkan/profitable) dan memilih waktu
(dalam arti saat konsumen membutuhkan) sangat penting. Namun demikian, pendapat
umum menyatakan "mencapai sukses tidaklah mudah". Lihatlah, hanya sedikit ide baru
yang meraih sukses. Bahkan, ketika suatu produk baru (inovasi) diperkenalkan
perusahaan mapan pun, masih sering mengalami kegagalan. Majalah Business Week
dalam suatu diskusi yang dilakukan oleh A.T. Kearney, Inc, menegaskan adanya risiko
dalam setiap inovasi.

Supaya berhasil, seorang entrepreneur tidak cukup mengandalkan gagasan kreatif


dalam pembuatan produk saja. Dia memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang
tepat. Dengan kata lain, kita tidak bisa berusaha sendirian. Kita memerlukan gagasan-
gagasan pendukung, mulai dari ide sampai tahap komersialisasi. Jauh sebelum Kentucky
Fried Chicken dan McDonald's meraih sukses dengan kedai-kedainya di Indonesia, Pizza
Hut sudah lebih dulu masuk. Namun, itu tak lama karena saat itu pasar di Indonesia
belum siap mengonsumsi makanan seperti itu. Baru setelah KFC dan McDonald's sukses,
Pizza Hut berhasil masuk kembali karena konsumen Indonesia sudah mulai terbiasa
dengan makanan siap saji dengan selera "Barat". Konsumen mulai mengejar variasi
konsumsi.

Keberhasilan ditentukan banyak hal, tetapi yang paling penting adalah apakah
Anda benar-benar mengenal karakter Anda dan berada pada bidang yang Anda sukai dan
akrabi? Bukan tidak mustahil keberhasilan hanya soal waktu saja bagi orang-orang yang
benar-benar mencintai pekerjaannya. Kata para pengusaha, produk itu-betapa pun
sederhananya harus dikeloni-diajak berbicara, diberi perintah, dan diberi sentuhan
pribadi Anda. Mari kita kenali diri kita sebelum menemukan gagasan ide usaha yang
sebenarnya.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mencari gagasan baru?


2. Apa saya bidang usaha kelompok kreatif?
3. Apa saya bidang usaha kelompok konsultatif?
4. Apa saya bidang usaha kelompok pelayanan?
5. Apa saya bidang usaha kelompok analitis?
6. Bagaimana mengetahui ide usaha dari imitasi?
C. Tujuan

1. Mengetahui cara-cara mencari gagasan baru

1
2. Mengetahui bidang usaha kelompok kreatif
3. Mengetahui bidang usaha kelompok konsultatif
4. Mengetahui bidang usaha kelompok pelayanan
5. Mengetahui bidang usaha kelompok analitis
6. Mengetahui ide usaha dari imitasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Panggilan Jiwa

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenal panggilan jiwa. Mulai dari hal
apa yang disukai sampai hal apa yang dilakukan ketika memiliki waktu senggang.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut maka dapat di simpulkan bahwa kepribadian
manusia itu ada 2 yaitu introvert dan extrovert.

Kesuksesan setiap manusia memang tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Namun
dengan mengidentifikasi 3 faktor terpenting seperti kecocokan, akses dan potensial maka
dapat diupayakan sedini mungkin untuk mencapai kesuksesan.

Kecocokan yang dimaksud adalah skill dan kepribadian yang dimiliki sesuai
dengan minat. Sedangkan untuk akses yang dimaksud adalah proses tercapainya skill dan
kepribadian itu apakah mengalami kendala seperti lingkungan yang tidak mendukung.
Serta potensial yang dimaksud adalah apakah dari skill dan kepribadian yang dimiliki
apakah akan berpotensi menghasilkan uang untuk kedepannya.
B. Manusia Tipe “Dominan”

Manusia dengan tipe ini memiliki ciri-ciri seperti menyukai kebebasan dan
menyukai tantangan. Karena dengan adanya kebebasan maka manusia dengan tipe ini
dapat merealisasikan ide-ide nya dan dengan tantangan mereka akan banyak melakukan
hal-hal yang bervariasi. Biasanya manusia dengan tipe ini akan lebih mudah keluar dari
zona nyaman dan banyak melakukan aksi.
C. Manusia Tipe “Populer”

Tipe "P" menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat mendambakan


hubungan-hubungan yang hangat serta bersahabat dengan berbagai pihak. Seperti juga
orang tipe"D", orang-orang yang "Populis" menghendaki kebebasan, jauh dari aturan-
aturan ketat serta kendali-kendali yang terlalu rinci. Kreativitas menghendaki kebebasan,
begitu menurut mereka.

Sebagai konsekuensi dari sifatnya yang extrovert, orang "Pop" sangat menyenangi
pergaulan dan pintar bergaul. Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan
memotivasi siapa pun yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan
dalam bisnis atau kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribadi maupun di depan publik
sambil melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuannya yang
cukup spesifik. Itu semua menyebabkan mereka bergairah.

2
D. Manusia Tipe “Tenang”
Tipe “T” terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling menghargai. Mereka
juga “exprovert”, senang, dan pandai bergaul. Akan tetapi, mereka tidak mempunyai
ambisi besar dalam mencapai prestasi apapun. Semua dilakasanakan “biasa-biasa” saja.
Pembawaan mereka tenang, kalem, dan ramah tamah. Karena sifat yang demikian, jarang
sekali orang “T” yang dinilai sombong atau angkuh. Mereka bahkan dianggap sebagai
orang-orang yang mudah diajak berkonsultasi atau berdiskusi, terutama karena sebagian
di antaranya dianggap berotak besar. “Tenang” kurang menyukai tantangan yang
bervariasi. Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga kurang
berani mengambil risiko-risiko besar sehingga condong memilih lingkungan yang aman.
Bila ditempatkan ke dalam lingkungan baru yng masih asing, mereka akan butuh waktu
untuk menyesuaikan diri. Mereka selalu berusaha bertahan untuk selalu berada pada
lingkungan yan sudah dikenalnya dengan baik.
E. Manusia Tipe “Konvensional”

Orang-orang golongan “konvensional” atau orang tipe “X” biasanya bekerja


dengan acuan ketelitian, hasil yang benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang
sudah baku. Mereka termasuk “Introvert”, kurang peduli dengan lingkungan sosialnya
sehingga condong membatasi diri dalam berhubungan dengan manusia lain. Oleh karena
itu, mereka sangat teliti dalam pekerjaan, perfeksionis, selalu mengacu pada
kesempurnaan hasil akhir. Akan tetapi, karena terlalu teliti, mereka kurang
memerhatikan batas waktu, berharap adanya tuntutan yang jelas langkah demi
langkah,serta dukungan yang menyeluruh.

Seperti tipe “T” atau orang kalangan “Tenang”, orang-orang tipe “Konvensional”
ini juga mendambakan lingkungan yang aman-aman saja. Bisa bekerja dalam kelompok ,
dengan basis pemikiran bahwa resiko yang dihadapi ajan bisa ditekan sekecil mungkin
dan ditanggung Bersama. Karena “Introvert” -nya, mereka sering berharap untuk
mendapatkan tugas-tugas yang bisa “menenggelamkan” mereka ke dalam keasyikan
bekerja. Oleh karena itu, pekerjaan yang sesuai dengan tipe mereka ini adalah hal-hal
yang menumbuhkan keakuratan tinggi atau bidang-bidang penelitian.
F. Mactching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha

3
Pada kuadran I akan kita dapati orang-orang yang kecenderungan bisnisnya
dipengaruhi oleh sifat yang mendominasi, serta pembawaan yang introvert. Oleh karena
itu, pada daerah ini akan kita temui kelompok entrepreneur yang menonjol dalam hal
kreativitas. Kuadran I kita sebut "Daerah Kreatif". Kuadran II ditempati oleh mereka
yang perilakunya dipengaruhi oleh sifat mendominasi, serta pembawaan yang extrovert.
Pada daerah ini, kita jumpai kelompok wiraswastawan yang lebih cenderung
memberikan konsultasi dan pengarahan. Kuadran II kita sebut "Daerah Konsultatif".

Kuadran III merupakan tempat orang orang yang perilakunya dipengaruhi oleh
sifat condong melayani, terkombinasi dengan pembawaan "extrovert". Kelompok ini
lebih cenderung memberikan pelayanan kepada orang lain, menyukai persahabatan yang
tulus, dan tidak berusaha memengaruhi orang lain. Kuadran lII kita namakan "Daerah
Servis (Pelayanan)". Terakhir, kuadran IV adalah tempat orang-arang yang sifatnya
condong memberikan layanan, tapi pembawaannya tertutup, alias "introvert".
Kesukaannya lebih pada hal-hal yang rinci, mengupas masalah-masalah yang ruwet.
Oleh sebab itu, kuadran IV bisa disebut sebagai "Daerah Analitis". Dari keempat tipe
manusia di atas, jenis usaha apa saja yang kira-kira sesuai dengan jiwa mereka masing-
masing.
a. Orang Dominan, Kelompok Kreatif

Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan


kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang
baik. Biasa bekerja sendiri, tidak banyak bicara. Lebih baik mereka bergerak dalam
bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu. Di sini, semua ambisi,
kebebasan berkreasi, serta gagasan- gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Mereka
bisa mendirikan industri-industri besar, atau mencoba industri-industri rumahan
atau kerajinan.
b. Orang Populis, Kelompok Konsultatif

Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif, karena berpembawaan


extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik, dan pandai
berbicara. Orang konsultatif lebih sesuai berbisnis dalam bidang-bidang usaha
yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi. Misalnya, menjadi konsultan,
membuka kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik
dalam bidang-bidang distribusi dan perdagangan.
c. Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan

Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang


usaha yang memberikan layanan kepada pihak lain. Bidang usaha layanan (jasa)
bisa bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel otomotif, elektronik, rumah
makan, rumah sakit, sekolah, sampai berbagai usaha jasa lainnya.

4
G. Bidang Usaha Kelompok Kreatif

Selain mengetahui kepribadiannya, seseorang perlu mengetahui dia mempunyai


keterampilan khusus tertentu, menguasai ilmu pengetahuan tertentu, atau hobi yang khas.
Semua hal tersebut akan menjadi modal yang berharga bagi kelanjutan perwujudan dari
usaha mereka nantinya, Contoh-contoh bidang usaha dalam sector produksi, antara lain:
1. Bidang Makanan dan Minuman bidang ini sanagat bervariasi dan bisa
diwujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai dengan tingkat lapisan masyarakat
yang mereka tuju. Produk-produk makanan siap saji, bisa berupa kalengan, frozen
foods, atau makanan jajanan yang tumbuh dengan pesat. Bidang ini tumbuh pesat
sejalan dengan beralihnya kaum perempuan dari pekerjaan domestik (rumah
tangga) ke dunia kantor (kerja) jadi membutuhkan makanan dan minuman yang
cepat saji, hemat waktu, efisien dan efektif.
2. Bidang Kerajinan bidang ini selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang-
barang kerajinan Indonesia yang unggul juga menjadi kebutuhan di pasar ekspor.
Calon entrepreneur di berbagai daerah nusantara sebaiknya memikirkan /
menggali Kembali potensi daerahnya yang memiliki jenis-jenis kerajinan yang
bisa diketengahkan ke lingkup nasional maupun internasional. Dengan tentunya
menjaga mutu materialnya, menerapkan standard quality, membangun koneksi
pemasaran/marketing, mengkomunikasikan/mempromosikan lewat sosial media,
menjaga ketepatan waktu produksi, dan tentunya branding-nya.
3. Bidang Logam bentuk kreativitas yang bisa diwujudkan dalam bidang
industry. Dan di era asekarang masih diperlukan terobosan-terebosan baru/inovasi
pengusaha muda untuk meningkatkan mutu produk logam tersebut.
4. Bidang Pertanian dan Agrobisnis bidang yang merupakan sumber daya
palinh fundamental/dasar dari Indonesia. Bidang ini telah membuktikan sebagai
bidang usaha yang tidak saja kebal krisis, tetapi juga menangguk keuntungan yang
berlipat ganda. Serta tentunya menjanjikan pasar yang sangat luas yang menjamin
pontensi usaha dibidang ini.
5. Bidang Perternakan dan Hasil-Hasil Tambak bidang ini merupakan bidang
usaha yang sangat berpotensi untuk diekspor sehingga patut diperhitungkan
sebagai bisnis yang kebal krisis. Udang merupakan primadona dari bidang usaha
ini.
6. Bidang Rajutan, Bordir, dan Renda meski termasuk kedalam bidang
kerajinan, bidang ini bisa diberi perhatian ekstra karena condong melibatkan
tenaga-tenaga kaum perempuan. Dan berharap bisa berkembang pesat karena
memiliki potensi untuk menjadi kebutuhan nasional maupun internasional
sekalipun.
7. Bidang Sablon dalam bidang ini syaratnya adalah penjiwaan dan menjaga
kualitas dengan menggunakan bahan-bahan bermutu karena sablon berhubungan
erat dengan seni dan keindahan.
8. Bidang Penerbitan/Percetakan bidang ini penerbit juga bisa berpotensi
dengan usaha kecil-kecilan. Kalau pengusahanya juga memiliki kemampuan untul
menulis, usaha ini akan lebih ideal lagi.

5
9. Bidang Permainan Anak-Anak bidang inijuga cukup menjanjikan karena
jumlah anak-anak di Indonesia juga sangat banyak, memproduksi mainan anak
tidak perlu mewah dan mahal cukup menggunakan bahan yang ramah lingkungan
dan mudah didapatkan agar harga yang ditawarkan juga terjangkau untuk anak-
anak kemudian bisa dipasarkan ke sekolah taman kanak-kanak, dll.
10. Bidang Kartu Ucapan bidang ini walaupun keliatannya sepele, tapi memiliki
harapan masa depan yang cerah. Dengan kreativitas yang tinggi, berbagai model-
model terbaru dan mampu mengeruk keuntungan yang cukup besar.
11. Bidang Karya-Karya Intelektual bidang ini merupakan produk-produk yang
sepenuhnya merupakan hasil kerja otak dari kecerdasaran seseorang, termasuk
salah satu yaitu pembuatan perangkat lunak (software). Sukses dibidang ini
merupakan jaminan kesejateraan hidup dan Makmur terntunya.
H. Bidang Usaha Kelompok Konsultif

Untuk yang kalangan “extrovert” dominan, bidang usaha yang lebih sesuai adalah
bidang-bidang yang memungkinkan mereka berada pada posisi sebagai pemegang peran/
kendali. Berikut adalah jenis-jenis usaha yang cocok untuk kalangan kelompok konsultif,
ialah:

1. Jasa Konsultasi Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok ini


akan bisa menyalurkan pembawaannya yang dominan, langsung pada klien.
Untuk menjadi konsultan, sesorang harus mempunyai pengetahuan atau keahlian
tertentu yang dibutuhkan oleh pelanggannya.

2. Kursus-Kursus Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha


dalam bidang pendidikan dan pelatihan dengan keahlian dan ilmu yang ada bisa
dijadikan modal awal untuk menjadi wirausaha.

3. Pusat Kebugaran dan Pelatihan Olahraga Bagi mereka yang menyenangi


dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat menggunakan
kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara lain menjadi pelatih olahraga atau
membuka pusat kebugaran (fitness center).

4. Bidang Perdagangan Bidang ini merupakan bidang yang banyak diminati


entrepreneur dengan kepribadian “dominant extrovert”. Selain mudah dimasuki,
bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan mudah ditinggalkan.bisa ditempuh
melalui beberapa jalur, misalnya sebagai distributor, agen, pengecer, dll.
I. Bidang Usaha Kelompok Pelayanan
Kelompok ini termasuk “extrovert”, tetapi kepribadiannya berbeda dengan kelompok
konsulatatif. Oleh sebab itu, bidang-bidangnya yang sesuai dengan mereka antara lain
adalah:

1. Biro Jasa Banyak jenis biro jasa, misalnya jasa pengurusan surat-surat, seperti
perpanjangan SIM, STNK, dan seterusnya.

6
2. Biro Teknik Bidang usaha jasa karena melayani khalayak masyarakat yang
mengalami kesulitan dengan peralatan-peralatan teknik dan perawatannya, seperti
pompa air listrik, kompor listrik, kulkas, AC, serta instalasi listrik.
3. Jasa Pengetikan Mahasiswa yang sedang dalam tugas membuat skripsi dan
kantor-kantor yang harus mengerjakan laporan-laporan merupakan pelanggan
utama dari jasa pengetikan semacam itu.
4. Fotokopi dan Penjilidan Jasa ini memerlukan investasi yang lebih besar
daripada jasa pengetikan shingga perlu dipikirkan bagaimana mencari solusi yang
tepat untuk mengatasi persoalan modal. Perlu diketahui bahwa mesin fotokopi
bisa disewa untuk keperluan tersebut.
5. Sablon Pesanan Bidang usaha ini lebih ditekankan sistem pesanan sehingga
pelanggan memiliki kebebasan untuk menentukan rancangan dan motif yang
dikehendaki. Dalam keadaan bagaimanapun, harus diusahakan agar industri
sablon bisa melayani pesanan di samping produksi standar.
6. Perbengkelan Meski pada prinsipnya sama, perbengkelan bisa mencakup
berbagai bidang yang berbeda. Misalnya perbengkel elektronik, untuk menangani
pelayanan pemeliharaan dan pebaikan alat-alat elektronik, seperti AC, lemari es,
mesin cuci, pompa air, dan sebagainya.
7. Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan Peluang dalam bidang usaha ini
cukup bisa diharapkan. Permintaannya, bisa sangat bervariasi, mulai dari
perawatan yang ringan, seperti perbaiakn atap yang bocor dan pengecatan, sampai
yang besar, seperti renovasi total atau mendirikan bangunan baru.
8. Rumah Kos Untuk kebutuhan karyawan atau mahasiswa di kota-kota besar,
permintaan jasa akomodasi dalam bentuk rumah kos atau rumah kontrakan cukup
tinggi. Peluang ini perlu ditangkap karena masa depannya cukup cerah. Satu
kamar berukuran 15m² bisa dikenakan biaya sebesar Rp 350.000 per bulan.
9. Salon Kecantikan Mendirikan usaha ini pun relatif mudah karena tidak
memerlukan tempat yang terlalu besar, bisa mengambil tempat dilokasi manapun,
baik di kawasan bisnis atau daerah tempat tinggal. Untuk mendalami bidang usaha
ini, sekolah-sekolah atau kursus kecantikan banyak seklai dan mudah ditemui,
terutama di kawasan perkotaan.
10. Makelar Makelar adlaah bisnis mediator atau perantara yang mempertemukan
penjual dan peminat. Dari situ, makelar bisa mendapat fee (uang jasa) yang
lumayan. Makelar bisa berusaha dalam bermacam-macam komoditas, mulai daro
tanah, rumah, kendaraan, surat-surat berharga, dan sebagainya.
J. Bidang Usaha Kelompok Analitis

Bidang-bidang usaha semacam itu antara lain adalah:

1. Jasa Penerjemah Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada analis, dengan
intensitas yang memadai. Terjemahan-terjemahan banyak diperlukan oleh institusi-
institusi yang mempunyai hubungan erat dengan dokumen-dokumen, data-data, atau
aspek bisnis berlingkup internasional.

7
2. Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi Dua bidang
yang memberikan tantangan analitik yang besar adalah dunia elektronik serta
teknologi informasi. Bagi wirausaha yang berkepribadian "introvert” dan dedikatif,
"menenggelamkan diri" dalam keruwetan sistem yang canggih merupakan
kebahagiaan tersendiri. Maka, bidang ini juga bisa dijadikan alternatif pemilihan
bidang usaha. Tentu saja dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus
dikuasai.
3. Karya Intelektual Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita
dapatkan pada kaum kreatif karena kedua kelompok ini mempunyai komponen
pembawaan yang sama, yaitu "introvert".
4. Perancang Busana Bidang ini merupakan tempat bagi mereka yang benar-benar
ingin ber-"solo karier". Produk-produk yang dihasilkan biasanya tergantung dari
kepiawaian pengusaha yang bersangkutan. Mereka yang berhasil biasanya selain
menjadi mapan dalam hal ekonomi, juga bisa membuat mereka menjadi orang
terkenal.
5. Penatu/Laundry Bidang usaha ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang
di kawasan perkotaan. Berbagai perkembangan teknik dalam hal layanan penatu
sudah semakin canggih sehingga perlu dicermati dan dipelajari.
6. Jasa Penjahitan Baik di kawasan perkotaan maupun di daerah-daerah pedesaan
yang sudah cukup maju, menjalankan usaha penjahitan cukup menjanjikan masa
depan yang baik. Yang perlu dijaga adalah masalah ketepatan waktu serta mutu
pekerjaan yang baik.
K. Ide Usaha Imitasi

Anda bisa mengamati perilaku-perilaku usaha yang sudah ada, lalu mencari
kelemahan-kelemahan dan kekurangannya dan memperbaikinya. Namun, selalu gunakan
brand anda sendiri. Selanjutnya, ide-ide usaha akan muncul karena adanya informasi
yang mengindikasikan adanya kebutuhan. Pendekatan ini membutuhkan data dan
pertmbangan-pertimbangan. Kebutuhan tersebut mungkin sekarang belum dapat
terpenuhikarena produk yang terpenuhi karena produk yang tersedia masih sangat mahal
atau ada hal-hal lain yang belum terpenuhi. Oleh karena itu, kita perlu melakukan hal-hal
seperti ini:
a. Mempelajari Industri yang Sudah Ada
Banyak lembaga yang menyediakan informasi dan kajain lengkap mengenai
perusahan-perusahaan. Nama, alamat, tanggal berdiri, produk yang dihasilkan,
jumlah tenaga kerja dan sebagainya mudah diperoleh. Informasi ini dapat kita
analisis untuk mendapatkan:
1. Kebutuhan yang belum dipenuhi oleh industri lokal (misalnya produk yang
dihasilkan oleh perusahaan lokal). Ada banyak alasan, mengapa produk
tersebut tidak dihasilkan oleh industri lokal, misalnya keharusan untuk
menggunakn teknologi tinggi, bahan bakunya masih impor, dan sebagainya.
Hal ini dapat diperbaharui dan yakinlah bahwa konsumen telah berubah dan
kitalah orang yang pertama kali memanfaatkan perubahan tersebut.
2. Kebutuhan pasar tidak terpenuhi semua karena kebutuhannya amat bervariasi.

8
3. Men-support kebutuhan yang ada, misalnya: menyuplai komponen atau
peralatan pendukung. Usahakanlah untuk menyuplai produsen lama dengan
harga dan pelayanan yang bersaing.
b. Mengkaji Input dan Output Industri
Dalam mengkaji input dan output dapat dilakukan dengan cara mengecek
data industri yang ingin dikaji karena data sebuah industri merupakan acuan utama
untuk mengidentifikasi peluang usaha. Peluang usaha sendiri akan muncul jika
pengaadaan material dan komponen yang ada saat ini didatangkan dari jarak yang
jauh, waktu tunggunya lama dan transportasi mahal.
c. Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi
Kebutuhan setiap kelompok masyarakat akan berubah seiring berjalannya
waktu. Pengusaha harus melakukan analisis kepada kelompok masyarakat yang
dirasa akan menguasai pasar agar dapat menselaraskan produknya. Sebagai contoh
pada tahun 1990-an kebutuhan mengarah pada perlatan dan perlengkapan home
furnishing, karena populasi terbesar penduduk Indonesia adalah keluarga muda.
d. Mengkaji Tren Ekonomi
Tren ekonomi dapat menyebabkan perubahan kebutuhan sehingga
masyarakat akan membutuhkan barang baru yang dapat menjadi peluang usaha.
Sebagai contoh masyarakat dalam 2 dekade terakhir ini sangat menghargai waktu,
maka dari itu masyarakat membutuhkan produk-produk yang dapat menunjang
keefisien waktunya. Seperti membutuhkan produk oven, microwafe dan rice
cooker. Dengan produk seperti itu mayarakat dapat meminimalir waktu yang
dihabiskan karena dapat melakukan lebih dari 1 hal di waktu yang bersamaan.
e. Analisis Terhadap Perubahan Sosial
Seiring dengan berjalannya waktu maka akan terjadi perubahan sosial di
lingkungan masyarakat. Seperti contoh dengan maraknya kriminalitas maka
masyarakat dituntut untuk dapat melindungi dirinya sendiri. Dengan membawa
peralatan keamanan seperti pepper spray dan stunt gun. Pengusaha harus
melakukan analisis terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi agar dapat
menselaraskan produknya.
f. Mengkaji Pengaruh Aturan Baru
Pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan baru sebagai bentuk
penyesuaian dari kebijakan. Dari aturan-aturan tersebut akan memunculkan
peluang usaha baru. Pengusaha diharuskan untuk mengkaji pengaruh aturan baru
agar dapat menyesuaikan produknya. Inovasi dan kreasi adalah kunci dari
penyesuaian pengaruh aturan baru pemerintahan dengan produk yang dijual.

9
DAFTAR PUSTAKA

Team Dosen Kewirausahaan Bank Mandiri, 2010, Modul Kewirausahaan-Untuk Program


Strata 1, Yayasan Rumah Perubahan, Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai