ENTREPRENEURSHIP
Disusun Oleh:
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
”Keuntungan Dan Merubah Paradigma Berpikir”.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada berbagai sumber yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
BAB III
PENUTUP........................................................................................................................... 11
KESIMPULAN................................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur sukses memang butuh proses yang tidaklah
instan, bisa jadi waktunya cukup panjang. Banyak hal-hal baru yang bisa jadi tidak diduga
sebelumnya, yang muncul ketika kita terjun langsung kedalam dunia bisnis.
Jumlah pencari kerja setiap tahun semakin bertambah. Para mahasiswa kita tidak
disiapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, tetapi justru dibiarkan untuk mencari
pekerjaan. Akibatnya, dalam alam bawah sadar mereka, yang hanya terpikirkan adalah
bagaimana mencari pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi, dan menjadi seorang
sarjana. Bila itu dibiarkan, maka bila tidak siap bersaing mereka akan menjadi pengangguran
terdidik. Pengangguran yang bergelar sarjana. Bahkan banyak diantaranya dari perguruan
tinggi ternama.
Kenyataan di lapangan membuktikan, begitu banyak para pencari kerja yang bergelar
sarjana. Setiap kali lowongan kerja dibuka, maka akan diserbu oleh ribuan orang pencari
kerja.
Padahal posisi atau tempat yang dibutuhkan sangatlah terbatas. Terjadilah persaingan
yang begitu besar dan tajam. Siapa yang tak siap bersaing, dan bertanding, maka dia akan
tergeser dengan sendirinya.
Merubah mindset dari pencari kerja ke pengusaha tidaklah mudah. Dibutuhkan sebuah
perjuangan nyata dari dalam diri untuk berani mencoba, dan berani menemui kegagalan.
Sebab kegagalan awal dari sebuah kesuksesan.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Robert T Kiyosaki mengatakan Untuk memiliki kebebasan finansial, kita mutlak harus
memiliki Kecerdasan Finansial/FC (Financial Quotient).
Pada kuadran kiri atau 1 dan 2, orang memilih untuk mendapatkan keamanan. Karena
menurut mereka, jika setiap bulan menerima penghasilan akan aman.
Jadi yang diperoleh sebenarnya adalah keamanan kerja bukan keamanan penghasilan.
Pada kuadran kanan atau 3 dan 4, orang memilih untuk mendapatkan kebebasan. Bebas
berusaha untuk mendapatkan penghasilan berapapun yg mereka inginkan. Jadi dia bisa
mendapatkan kebebasan penghasilan dan waktu.
B. Strategi Investasi
Strategi investasi umumnya ada dua macam, yaitu strategi aktif (active strategy) dan
strategi pasif (passive strategy). Seperti yang dijelaskan oleh Tandelilin (2001:199)
ada dua strategi yang dapat dilakukan investor dalam pembentukan portofolio, yaitu
sebagai berikut.
6
1. Strategi pasif
Merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham dan
hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Strategi pasif
mendasarkan diri pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak melakukan mispricing, dan (b)
meskipun terjadi mispricing, para pemodal berpendapat bahwa mereka tidak bisa
mengidentifikasikan dan memanfaatkannya. Tujuan daridari strategi pasif ini adalah
memperoleh return portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal
mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan.
a. Strategi beli dan simpan maksudnya adalah investor melakukan pembelian sejumlah
saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan dilakukannya
strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang
biasanya terlalu tinggi.
2. Strategi aktif
Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli
saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai
mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan return portofolio
saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari strategi pasif.
Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio
saham :
a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan analisis
pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return
dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternative lainnya. Analisis ini
mendasarkan pada pendekatan analisis fundamental guna mengetahui prospek saham
tersebut pada masa datang.
b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara, yaitu
sebagai berikut.
(a) Melakukan investasi pada sahamsaham yang bergerak pada sector tertentu untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari.
7
(b) Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham
pada sektor industri yang berbeda-beda.
c. Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar
saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan.
Dalam hal ini investor akan mencari waktu yang tepat, pada saat perubahan harga
yang terjadi bisa memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual
atau membeli saham. Cahyono (2002: 219) berpendapat bahwa dalam dunia nyata tidak
ada pasar yang efisien sempurna. Salah satu sebabnya adalah karena adanya partisipasi
pemodal ritel yang dalam berinvestasi sering melibatkan emosi, terpengaruh suasana, dan
lain-lain.
Menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur sukses memang butuh proses yang tidaklah
instan, bisa jadi waktunya cukup panjang. Banyak hal-hal baru yang bisa jadi tidak diduga
sebelumnya, yang muncul ketika kita terjun langsung kedalam dunia bisnis.
Jumlah pencari kerja setiap tahun semakin bertambah. Para mahasiswa kita tidak
disiapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, tetapi justru dibiarkan untuk mencari
pekerjaan. Akibatnya, dalam alam bawah sadar mereka, yang hanya terpikirkan adalah
bagaimana mencari pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi, dan menjadi seorang
sarjana. Bila itu dibiarkan, maka bila tidak siap bersaing mereka akan menjadi pengangguran
terdidik. Pengangguran yang bergelar sarjana. Bahkan banyak diantaranya dari perguruan
tinggi ternama.
Kenyataan di lapangan membuktikan, begitu banyak para pencari kerja yang bergelar
sarjana. Setiap kali lowongan kerja dibuka, maka akan diserbu oleh ribuan orang pencari
kerja.
Padahal posisi atau tempat yang dibutuhkan sangatlah terbatas. Terjadilah persaingan
yang begitu besar dan tajam. Siapa yang tak siap bersaing, dan bertanding, maka dia akan
tergeser dengan sendirinya.
Merubah mindset dari pencari kerja ke pengusaha tidaklah mudah. Dibutuhkan sebuah
perjuangan nyata dari dalam diri untuk berani mencoba, dan berani menemui kegagalan.
Sebab kegagalan awal dari sebuah kesuksesan.
Teramat sayang jika mimpi besar Anda hanya menjadi seorang karyawan, ada pepatah
mengatakan “ Gantungkan cita-citamu setinggi langit” bukan gantungkan cita-citamu setinggi
eternit.
8
Biasakan tidak membatasi pola pikir Anda dengan cita-cita kecil (setinggi eternit) sebagai
karyawan saja, namun ubah mindset Anda untuk memiliki mimpi besar (setinggi langit)
dengan menjadi pengusaha.
Lalu, bagaimana caranya mengubah mindset karyawan menjadi pengusaha? Tentu ini
bukan pekerjaan mudah, karena pola pikir kita sejak dulu sudah dibentuk untuk menjadi
seorang karyawan.
Orang tua mana yang tidak bangga bila anak-anaknya bekerja di perusahaan bonafit, atau
di instansi pemerintahan, sehingga secara otomatis pola pikir kita mulai terbentuk untuk
menjadi seorang pegawai.
Belum lagi instansi pendidikan di negara kita yang masih minim memberikan ilmu
tentang kewirausahaan, sehingga mindset entrepreneur kita masih sangat kurang.
Padahal dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan
yang kedua adalah mindset ilustrasi mindset entrepreneur 250×175 Mengubah Mindset
Karyawan Menjadi Pengusahaentrepreneur.
Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam
menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk
selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yang
menguntungkan.
Cara mudah untuk membentuk mindset entrepreneur bisa dilakukan dengan beberapa
tahapan berikut.
1. Pertama, lihatlah potensi diri Anda. Buat daftar potensi yang Anda punya,
kemudian kembangkan semua potensi yang ada, untuk menciptakan inovasi baru.
2. Kedua, belajarlah dari kisah para pengusaha sukses yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol. Dengan begitu Anda akan terinspirasi dan
termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis.
3. Ketiga, ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu Anda
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya, yang bisa Anda
jadikan sebagai prospek bisnis.
4. Bila perlu, lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses operasional sebuah
usaha. Dan yang paling utama dari ketiga langkah tersebut adalah Anda harus
tetap “Action!”, karena tanpa action, maka mimpi kita tentu tidaklah akan menjadi
sebuah kenyataan.
Kenyataan-kenyataan di atas mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir yang dimiliki
oleh kebanyakan para pekerja dan pekerja lepas. Kita jangan bekerja semata-mata untuk
untuk mendapatkan uang sehingga menjadi terikat terhadap uang atau tamak akan uang,
tetapi bekerjalah untuk belajar cara menguasai uang.
9
Belajar cara menguasai uang akan membebaskan kita dari rasa takut dan tamak akan
uang, tidak menjadi budak uang bahkan bisa menjadi tuan atas uang yang dimilikinya. Pola
pikir seperti itu bukan saja membebaskan pekerja dan pekerja lepas dari ketakutan dan
ketamakan akan uang, tetapi bisa mencapai keamanan finansial sebagaimana yang
didambakan. Banyak hal yang dapat dipelajari oleh seorang pekerja dan pekerja lepas dari
sebuah perusahaan agar bisa menguasai uang dan menjadi tuan uang atau mewujudkan
keamanan finansial.
Bekerja adalah untuk belajar dengan mempelajari cara-cara yang dilakukan oleh
perusahaan dan orang-orang sukses dalam menghasilkan pemasukan, mengatur pengeluaran,
mengelola utang (liabilitas) dan membesarkan harta (aset) yang dimilikinya.
Pembelajaran tersebut bukan tidak mungkin akan mampu mengantarkan seorang pekerja
dan pekerja lepas mendapatkan kebebasan finansial (financial freedom) dengan pendapatan
yang berasal dari penghasilanpasif (passive income).
Penghasilan pasif adalah penghasilan yang diperoleh secara terus menerus tanpa
keharusan untuk bekerja mendapatkan uang, karena uang yang dimilikinya telah ”bekerja”
menghasilkan uang untuk pemiliknya.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seorang Pekerja mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir yang dimiliki oleh
kebanyakan para pekerja. Kita jangan bekerja semata-mata untuk untuk mendapatkan uang
sehingga menjadi terikat terhadap uang atau tamak akan uang, tetapi bekerjalah untuk belajar
cara menguasai uang. Bekerja adalah untuk belajar dengan mempelajari cara-cara yang
dilakukan oleh perusahaan dan orang-orang sukses dalam menghasilkan pemasukan,
mengatur pengeluaran, mengelola utang (liabilitas) dan membesarkan harta (aset) yang
dimilikinya. Pembelajaran tersebut akan mampu mengantarkan seorang pekerja mendapatkan
kebebasan finansial (financial freedom) dengan pendapatan yang berasal dari penghasilan
pasif (passive income).
11
DAFTAR PUSTAKA
Suharno, Bambang. 2004. Langkah awal menjadi Entrepreneur sukses. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo
12