Anda di halaman 1dari 9

TOILET TRAINING PADA ANAK

KELOMPOK 4
Febriana Wulandari 1020183141
Anis Widiarti 1020183126
Mohammad Nur Aditya 1020183122
Rahma Salsabella 1020183137
Vika Miftakhul Mukharomah 1020183118
Laili Zumrotin Hasanah 1020183134
PENGERTIAN
Toilet training dan defekasi merupakan salah
satu tugas perkembangan anal pada usia
toddler, dimana pada usia ini kemampuan untuk
mengontrol rasa ingin defekasi mulai
berkembang. Melalui toilet training anak akan
belajar bagaimana mereka mengendalikan
keinginan untuk buang air kecil dan besar,
selanjutnya mereka menjadi terbiasa
menggunakan toilet secara mandiri (Indanah
dan Azizah, 2014)
WAKTU DIMULAINYA TOILET TRAINING
Adalah ketika anak dan orang tua sama sama
siap, dimana anak sudah siap secara FISIK maupun
secara MENTAL dan orang tua juga bisa menyisikan
waktu untuk mengajari anak toilet training.
Tanda fisik anak telat siap menerima toilet
training antara lain:
1. Dapat duduk tegak
2. Mampu jongkok 5-10 menit tanpa berdiri dulu
3. Sudah memiliki jadwal BAK dan BAB secara teratur
4. Bisa tetap kering selama 2-3 jam
5. Anak berhasil bangun tidur tanpa ngompol
6. Dapat menaik-turunkan celananya sendiri
Lanjutan…
Beberapa ciri anak sudah siap mental untuk diberikan
toilet training:
1. Sudah mengenal rasa ingin berkemih
2. Bisa mengungkapkan rasa ingin berkemih baik
verbal dan non verbal
3. Merasa tidak nyaman dengan kondisi basah atau
kotor di celana dan segera ingin menggantinya
4. Dapat membedakan BAK dan BAB
5. Tertarik dengan kebiasaan dan kegiatan orang
dewasa di toilet
6. Minta di ajari menggunakan toilet
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN
ATAU KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK

1. MINAT
2. PENGALAMAN
3. LINGKUNGAN
TEHNIK MELAKUKAN TOILET TRAINING
1. Persiapan dasar
Saat anak sudah bisa memahami perintah dan mulai
mengerti sinyal tubuh bila ingin buang air.
2. Buat si kecil tertarik
Bisa dengan menempelkan beberapa stiker di tembok untuk
menarik perhatiannya.
3. Biasakan ke toilet
Ajarkan ia untuk buang air di toilet, anda dapat mengajaknya
ke toilet setiap 1 jam sekali atau 2 jam sekali.
4. Jangan memarahi si kecil
Bila si kecil tiba-tiba mengompol sebelum sempat ke toilet,
jangan memerahinya, karena akan membuatnya tertekan,
hingga takut untuk ke toilet.
5. Berikan pujian
Jika si kecil berhasil melakukan toilet training, berikan ia
pujian.
MASALAH-MASALAH DALAM TOILET
TRAINING

1. Anak menolak diajak pergi ke toilet


2. Anak hanya akan BAK di toilet jika diajak ke
toilet
3. Anak bersedia BAK di toilet tapi tidak dengan
BAB
4. Si kecil hanya bersedia BAK/BAB di toilet
rumah sendiri
5. Meski sudah pipis sebelum tidur anak tetap
mengompol di tempat tidur
HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM
TOILET TRAINING
1. Jelaskan pada anak tentang toilet training.
2. Ajari anak untuk mengucapkan kata-kata
yang berhubungan dengan BAK dan BAB.
3. Motivasi anak untuk melakukan rutinitas ke
kamar mandi.
4. Perhatikan siklus buang air anak.
5. Jangan marahi anak saat anak melakukan
toilet training.

Anda mungkin juga menyukai