LEMBAGA
KEUANGAN
LAINNYA
Atas dasar kekeliruan tsb dan kondisi krisis moneter dan perbankan , maka UU
No. 13 / 1968 diganti dengan UU No. 23 / 1999 tentang Bank Indonesia.
1. SEJARAH
2. STATUS DAN KEDUDUKAN
3. TUGAS
4. DEWAN GUBERNUR
5. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
6. HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN
Bank Sirkulasi
(De Javasche Bank NV)
1. Sejarah BI 7
Sept 45
Pusat Bank Indonesia Cikal bakal Bank Negara Indonesia
1949
De Javasche Bank = BS
-Menjaga stabilitas moneter
1953
-Mengedarkan uang
Bank Indonesia = BS
-Mengembangkan sistem perbankan
-Menjalankan fungsi bank komersial
-Tanggungjawab Kebijakan moneter ada pada pemerintah
1968
Bank Indonesia = BS -Fungsi Bank Komersil dihapuskan
-Agen Pembagunan - Kasir Pemerintah
-Banker’s bank - Dewan Moneter
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga
negara independen dalam melakanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
tangan pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur
dalam undang-undang.
LEMBAGA INDEPENDEN
9
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999
Bank Indonesia
BAB I Ketentuan Umum
Penjelasan tentang definisi dan pengertian yang dibahas di UU Bank Indonesia, serta
penggunaan rupiah (Rp) sebagai mata uang dan ketentuan penggunaannya.
Gubernur
Deputi
Gubernur Senior
Calon Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan
rekomendasi Gubernur.
Dewan Gubernur berwenang untuk menetapkan kebijakan prinsipil dan strategis (tidak
membedakan kebijakan moneter, perbankan, sist.pembayaran).
Dewan Gubernur secara keseluruhan bertindak sebagai Policy making body, sedang Deputi
Gubernur dan Direktur-Direktur bertindak sebagai executing body.
Kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai oleh DPR. 19
4. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH 20
21
5. AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN
22
OTORITAS JASA KEUANGAN
24
Latar Belakang Pembentukan OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) :
Lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011
yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor
perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.
OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Nomor 21 tersebut.
25
Latar Belakang Pembentukan OJK
OJK diharapkan :
Dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan secara menyeluruh
sehingga meningkatkan daya saing perekonomian.
Harus mampu menjaga kepentingan nasional meliputi sumber daya
manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa
keuangan dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.
OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang
baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
transparansi, dan kewajaran (fairness).
Visi dan Misi OJK 28
Misi OJK :
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
serta;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
29
Fungsi dan Tugas OJK
FUNGSI OJK :
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
manajemen risiko;
tata kelola bank;
prinsip mengenal nasabah dan anti-pencucian uang; dan
pencegahan pembiayaan terorisme dan
kejahatan perbankan; serta
pemeriksaan bank.
Wewenang OJK 33
2. Terkait Pengaturan Lembaga Jasa Keuangan (Bank dan Non-Bank)
meliputi: