Anda di halaman 1dari 6

STANDAR UNIT: suatu alat pengendalian manajerial

STANDAR UNIT
Anggaran menetapkan standar-standar yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengevaluasi kinerja manajerial. Tetapi anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat, mereka
mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami oleh suatu
organisasi jika rencana-rencana berjalan sesuai harapan. Dengan membandingkan biaya aktual
dan pendapatan, dengan jumlah yang berhubungan, yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas
yang sama, maka muncullah suatu ukuran efisiensi manajerial. Pengendalian dapat ditingkatkan
mengembangkan standar untuk jumlah unit dan jumlah total. Biaya variabel input yang
dianggarkan per unit output adalah standar unit. standar unit adalah dasa atau fondasi tempat
anggaran fleksibel dibangun.

Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus
dibuat: (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), (2)
jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan standar
harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas
x standar harga.

BAGAIMANA STANDAR DIBUAT


Untuk standar kuantitatif, pengalaman historis, studi teknis dan output dari personil
operasional adalah tiga sumber potensial. Sementara untuk standar harga dengan memperhatikan
tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan akuntansi.

TIPE-TIPE STANDAR
Standar umumnya diklasifikasikan sebagai suatu yang ideal, maupun yang saat ini dapat
tercapai. Standar ideal (ideal standards) membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat
dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada kekurangan yang dapat
ditoleransi. Standar yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards) bisa dicapai
dengan beroperasi secara efisien.

MENGAPA SISTEM BIAYA STANDAR DITERAPKAN


1. Perencanaan dan Pengendalian
Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta
memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah yang fundamental bagi sistem anggaran
fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem
pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan
menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat
aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi
keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
2. Perhitungan Biaya Produk
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi: bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
ANALISIS VARIANSI
Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah
muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini dihasilkan dengan mengkalikan jumlah
input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Formula yang digunakan :
Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan : SP x SQ
Biaya input aktual : AP x AQ
Dimana :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan

Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan,
dengan rumus :
Variansi Total = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Dari diagram tiga cabang, biasanya total variansi dibagi dalam komponen harga dan efisiensi
untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi yang tidak ditoleransi
(Unfavorable Variance) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak
daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang
ditoleransi (Favorable Variance) diperoleh. Apakah variansi itu baik atau buruk tergantung pada
mengapa mereka muncul. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan
beberapa penyelidikan.

ANALISIS VARIANSI : Bahan Baku dan Tenaga Kerja


Variansi total mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja serta biaya
yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.

1. VARIANSI BAHAN BAKU LANGSUNG


Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi
penggunaan. Banyak yang berpendapat bahwa pendekatan grafis ini lebih mudah daripada
menggunakan rumus variansi.
Variansi harga bahan baku: Pendekatan Rumus. Variansi harga bahan baku dapat dihitung
secara terpisah. Variansi harga bahan baku (MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang
harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar. Rumusnya adalah :
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau secara faktor :
MPV = (AP – SP) x AQ
Dimana : AP = harga aktual perunit
SP = harga standar per unit
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku
Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen
pembelian. Diakui, bahwa harga bahan baku kebanyakan diluar kendalinya, tetapi variansi harga
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas, kuantitas diskon, jarang sumber dari pabrik,
dan lainnya. Faktor-faktor ini seringkali dibawah kendali agen.
Analisis Variansi Harga Bahan Baku
Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan apakah variansi signifikan atau
tidak. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah lebih jauh diperlukan. Jika variansi
signifikan, langkah selanjutnya adalah mencari tahu mengapa hal ini muncul.
Waktu Penghitungan Variansi Harga
Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan baku
dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Penghitungan
variansi harga pada titik pembelian lebih disukai.
Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan Rumus
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage varianve-MUV) mengukur perbedaan antara
bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsun yang seharusnya
digunakan untuk output aktual. Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)
Atau dengan pemfaktoran :
MUV = (AQ – SQ) x SP
Dimana : SP = harga standar perunit
SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk
output aktual
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan Baku
Manajer produksi secara umum bertanggung jawab pada penggunaan bahan baku.
Meminimalkan sisa, pembuangan dan pengerjaan kembali, semuanya adalah cara-cara manajer
untuk dapat memastikan bahwa standar akan terpenuhi. Tetapi kadangkala penyebab variansi
diakibatkan oleh hal lain selain area produksi. Seperti juga dengan variansi harga, menerapkan
variansi penggunaan untuk mengevaluasi kinerja dapat mengarah pada perilaku yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh, seorang manajer produksi yang merasakan tekanan untuk
menghasilkan variansi yang diinginkan dapat mengizinkan unit cacat ditransfer ke barang jadi.
Walau hal tersebut dapat menghindari masalah pemborosan bahan baku, hal tersebut
menimbulkan masalah pada hubungan pelanggan.

2. VARIANSI TENAGA KERJA LANGSUNG


Variansi tarif harga dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung baik dengan
menggunakan pendekatan kolom atau pendekatan rumus.
Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang
sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.
LRV = (AR x AH) – (SR x AH)
Atau dengan pemfaktoran :
LRV = (AR – SR) x AH
Dimana : AR = tarif upah aktual per jam
SR = tarif upah standar per jam
AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja
Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti pasar tenaga kerja dan
kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar. Ketika variansi
tarif tenaga kerja muncul, biasanya disebabkan karena tarif upah rata-rata digunakan sebagai tarif
standar, dan karena lebih banyak tenaga kerja yang memliki keahlian serta yang digaji lebih
tinggi, digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit. Lembur yang tidak
diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif tenaga kerja.
Penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi. Penggunaan pekerja yang
lebih ahli untuk mengerjakan tugas yang memerlukan keahlian lebih sedikit (atau kebalikannya),
adalah keputusan yang dibuat secara sadar oleh seorang manajer produksi.
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam
tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
Atau dengan pemfaktoran :
LEV = (AH – SR) x SR
Dimana : AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya
Digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Secara umum dapat dikatakan bahwa, para manajer produksi bertanggungjawab atas penggunaan
secara produktif tenaga kerja langsung. Tetapi,sebagaimana yang berlaku untuk semua variansi,
begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab dapat dibebankan ke bidang lain. Perilaku manajer
produksi bisa jadi tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional jika terlalu banyak penekanan
ditempatkan pada variansi efisiensi tenaga kerja.

3. VARIANSI BIAYA OVERHEAD


Variansi overhead total yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang aktual, juga
dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa banyak variansi komponen yang dihitung,
tergantung pada metode analisis variansi yang digunakan. Variansi total overhead variabel dibagi
menjadi dua komponen: variansi pengeluaran overhead variabel dan variansi efisiensi overhead
variabel. Dalam cara yang hampir sama, variansi total overhead tetap dibagi menjadi dua
kategori: variansi pengeluaran overhead tetap dan variansi volume overhead tetap.
Variansi Total Overhead Variabel
Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual dengan
yang dibebankan.
Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Variansi pengeluaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif
aktual overhead variabel (actual variable overhead-AVOR) dan tarif standar overhead variabel
(standar variable overhead rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel
aktual dibagi dengan jam aktual.
Perbandingan Variansi Harga Bahan Dan Tenaga Kerja
Jika satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah perubahan harga, maka
hal ini akan benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan dan tenaga kerja.
Sayangnya variansi pengeluaran juga dipengaruhi oleh seberapa efisiennya overhead digunakan.
Terbuang atau tidak efisiennya penggunaan overhead variabel akan meningkatkan biaya
overhead variabel yang aktual. Peningkatan biaya ini selanjutnya dicerminkan sebagai kenaikan
tarif verhead variabel aktual. Maka, meski harga aktual tiap bagian overhead sama dengan harga
yang dianggarkan atau standar, variansi pengeluaran overhead variabel yang tidak ditoleransi
masih dapat terjadi.
Tanggung Jawab PadaVariansi Pengeluaran Overhead Variabel
Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban. Jika
tingkat konsumsi overhead variabel dapat ditelusuri ke suatu pusat pertanggungjawaban, maka
tanggung jawab dapat dibebankan. Konsumsi bahan baku tidak langsung adalah suatu contoh
biaya overhead variabel yang dapat ditelusuri.
Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Jadi.
Overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang
digunakan. Variansi efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead
variabel, yang muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung.
Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus:
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH – SH) x SVOR
Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Variansi efisiensi overhead variabel secara langsung berhubungan dengan efisiensi tenaga kerja
langsung, atau variansi penggunaan. Jika overhead variabel benar-benar proporsional dengan
konsumsi tenaga kerja langsung, maka seperti variansi penggunaan tenaga kerja, variansi
efisiensi overhead variabel disebabkan oleh efisien atau tidak efisiennya penggunaan tenaga
kerja langsung.
Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Alasan untuk variansi efisiensi overhead variabel yang tidak ditoleransi sama dengan yang
dikemukakan pada variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak ditoleransi. Lebih banyak waktu
digunakan daripada standarnya karena waktu menganggur yang banyak bagi para pengawas dan
karena operator mesin digunakan sebagai pengganti para pengawas, tidak berpengalaman dalam
pemilihan. Informasi lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan tenaga kerja pada overhead
variabel tersedia dalam analisis lini-perlini tiap overhead variabel.

Variansi Overhead Tetap


Variansi Total Overhead Tetap
Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap
yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif
standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual. Jadi, overhead
tetap yang dibebankan adalah:
Overhead tetap yang dibebankan = tarif standar overhead tetap x jam standar
Variansi overhead tetap = overhead tetap aktual – overhead tetap yang dibebankan
Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap
aktual dan overhead tetap yang dianggarkan. Variansi pengeluaran dapat ditoleransi karena lebih
sedikit overhead tetap dikeluarkan daripada yang dianggarkan.
Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti gaji, penyusutan, pajak dan asuransi.
Banyak overhead tetap = investasi jangka panjang sebagai contoh, tidak berubah dalam jangka
pendek, akibatnya biaya overhead tetap sering diluar kendali langsung manajemen.
Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari
biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang
penyebab variansi pengeluaran.
Variansi Volume Overhead Tetap
Variansi volumen overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan
overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual
dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead
tetap.
Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap
dengan mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa
tanggun jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi. Tetapi,
kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat mengungkapkan
penyebabnya adalah faktor diluar kendali produksi.

Anda mungkin juga menyukai