Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

DI RUANG BOUGENVILLE II (ISOLASI)


RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh :

TOHERI
NIP. 199201262022031002

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANG


JL. Cibeber 1 Leuwiliang Kabupaten Bogor, 16640
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Klien An. A.Y.L Dengan Bronkopneumonia

I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk RS : 09.05.2022
Tanggal Pengkajian : 10.05.2022
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
No. Rekam Medik : 00.32.48.63
Ruangan : Bougenville 2

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : An. A.Y.L
Umur : 0 Tahun 3 bulan 25 Hari
Jenis Kelamin : Perempuan

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Bp. T Nama Ibu : Ny. A
Umur : 29 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Bahasa : Sunda Bahasa : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Pabuaran Alamat : Kp. Pabuaran
RT 02/03 RT 02/03

B. Keluhan Utama
Orang tua pasien mengatakan sesak nafas
C. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian, orang tua pasien mengatakan anaknya sesak
nafas, batuk-batuk berdahak tapi susah keluar, demam dan pilek sejak 2
minggu sebelum masuk RS.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Penyakit yang pernah diderita
Orangtua pasien mengatakan pernah sakit batuk, pilek, dan demam.
2. Riwayat operasi
Orangtua pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat operasi
3. Riwayat Alergi
Orangtua pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat alergi
seperti makanan, obat-obatan dan debu
4. Riwayat Imunisasi
Saat dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan anaknya rutin imunisasi
ke posyandu

Keterangan imunisasi
Jenis Waktu Reaksi setelah
NO Frekuensi
immunisasi pemberian pemberian
HB 0 (0-7 1-2 hari
1. 15-01-2022 Panas
hari)
2. BCG 10-03-2022 Panas 1-2 hari
3. Polio I 10-03-2022 Panas 1-2 hari
4. DPT/HB I 10-04-2022 Panas 1-2 hari
5. Polio II 10-04-2022 Panas 1-2 hari
6. DPT/HB II - Panas 1-2 hari
7. Polio III - Panas 1-2 hari
8. DPT/HB III - Panas 1-2 hari
9. Polio 4 - Panas 1-2 hari
10. Campak - Panas 1-2 hari

E. Riwayat Perinatal
1. Antenatal
Orangtua pasien mengatakan saat hamil setiap bulannya rutin kontrol ke
di bidan, saat usia kehamilan 1-4 bulan memiliki keluhan mual dan
muntah sehingga kurang makan nasi, hanya minum susu dan makan
buah-buahan. Dari bidan diberikan vitamin untuk menambah darah dan
agar tidak lemas.
2. Intra natal
Orangtua pasien mengatakan melahirkan di bidan dengan usia kehamilan
9 bulan, setelah lahir langsung menangis, kemudian diletakkan di atas
perutnya kira-kira selama ±20 menit. BB saat lahir 3400 gr dengan
panjang badan 50 cm.
3. Post natal (0-7 hari)
Orangtua pasien mengatakan 7 hari setelah melahirkan, membawa pasien
ke bidan untuk dilakukan penyuntikan imunisasi pada paha kanan dan
kirinya anaknya.

F. Riwayat Kesehatan Keluarga


Orangtua pasien mengatakan anggota keluarga lainnya jika sakit hanya
batuk, pilek dan pusing dengan berobat jalan ke pelayanan kesehatan, ayah
pasien suka merokok dirumah.

G. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


Pemeriksaan tingkat perkembangan berdasarkan hasil pemeriksaan DDST:
Hal yang Tingkat perkembangan yang Hasil pemeriksaan
di nilai sudah harus dicapai sesuai
tingkat usianya
Adaptasi 1. Menatap muka Positif
sosial 2. Membalas senyuman -
pemeriksa
3. Tersenyum sendiri Positif
4. Mengamati tangannya Positif
5. Berusaha mencari mainan -
6. Makan sendiri -
7. Tepuk tangan -
8. Menyatakan keinginan -
9. Daa-daa dengan tangan -
10. Main bola dengan -
pemeriksa
11. Menirukan kegiatan -
12. Minum dengan cangkir -
Motorik 1. Mengikuti ke garis tengah -
Halus 2. Mengikuti lewat garis -
tengah
3. Memegang icik-icik -
4. Tangan bersentuhan -
5. Meraih mainan -
6. Memindahkan 2 kubus -
7. Mengambil 2 kubus -
8. Memegang jari dengan ibu -
jari
9. Membenturkan dua -
kubus
10. Mencorat-coret -
Motorik 1. Gerakan seimbang -
Kasar 2. Mengangkat kepala Positif
3. Kepala terangkat Positif
4. Duduk kepala tegak -
5. Dada terangkat menumpu -
pada lengan
6. Membalik -
7. Bangkit kepala tegak -
Duduk tanpa pegangan -
8. Berdiri dengan pegangan -
9. Bangkit untuk berdiri -
10. Bangkit terus duduk -
11. Berdiri 2 detik -
12. Berdiri sendiri -
Bahasa 1. Bersuara Positif
2. Oooo/aak Positif
3. Tertawa -
4. Berteriak -
5. Menoleh ke benda icik-icik -
6. Menoleh ke arah suara Positif
7. Satu silabel -
8. Meniru bunyi kata-kata -
9. Papa/mama tidak spesifik -
10. Mengoceh -
11. Papa mama spesifik -
12. 1 kata -
13. 2 kata -
14. 3 kata -
15. 5 kata -

Perkembangan An. A :
Hal yang bisa dilakukan Usia
Tersenyum 2 bulan
Miring 3 bulan
Tengkurap dan bisa mengangkat kepala dengan tegak -
Duduk -
Merangkak -
Berdiri -
Berjalan dengan pegangan -

H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Orangtua pasien mengatakan tempat tinggal yang ditempati merupakan
tempat pemukiman pedesaan, antar rumah yang satu dengan yang satunya
tidak terlalu berdekatan. Lingkungan sekitar rumahnya masih banyak
pepohonan yang hijau dan bersih, air sumur yang digunakan juga bersih.

I. Pola Fungsi Kesehatan


No Pola fungsi SMRS Saat ini
kesehatan
1 Pola nutrisi
 Makan
- Frekuensi - ASI Eksklusif ± 5-6 - ASI Eksklusif per NGT
- Porsi makan x/hari 8x15cc
- Varian makan
 Minum
- Jenis minum - ASI Eksklusif ± 5-6 - ASI Eksklusif per NGT
- Frekuensi x/hari 8x15cc
2 Pola eliminasi
 BAK
- Frekuensi - ±4-5x /hari - ±5-6x /hari
- Warna - Kuning jernih (popok) - Kuning jernih (popok)
 BAB
- Frekuensi - 1-2x /hari - 2-3x /hari
- konsistensi - Lembek - Lembek-ampas
- Warna - Kuning (popok) - Kuning (popok)
3 Pola aktivitas - Berjemur di pagi hari - Sering menangis
- Digendong dan diajak - Tidur ditempat tidur
main keluarga pasien
- Tidur di tempat tidur
Bersama orangtua
4 Personal hygine
 Mandi
- Frekuensi - 2x /hari - Di seka 3-4x /hari
- Alat mandi - Sabun mandi bayi - Tidak menggunakan
dan handuk sabun mandi bayi dan
handuk, dengan tissue
basah
 Cuci rambut
- Frekuensi - 2x/hari - Tidak cuci rambut
- Alat mandi - Sampho bayi dan - Tidak cuci rambut
handuk
 Frekuensi ganti - 3-4x/hari - 4-5 x/hari
baju
 Gunting kuku - 1 minggu sekali - Sudah potong kuku
SMRS
 Lain-lain - Memakai bedak bayi - Memakai bedak bayi
dan minyak telon dan minyak telon
setelah mandi setelah di seka
5 Pola istirahat tidur
- Pola tidur - Nyenyak - Sering terbangun
- Durasi - 11 jam /24 jam - 8 jam /24jam
- Kebiasaan - Digendong dan di - Digendong dan di susui
sebelum tidur susui

6. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan


Orangtua pasien mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarganya yang
sakit maka keluarga akan memeriksakan kesehatannya ke pelayanan
kesehatan agar mendapatkan pengobatan.
7. Pola kognitif dan persepsi sensori
a. Pola kognitif : Pola kognitif tidak terkaji
b. Persepsi sensori
Saat diajak bermain pasien menatap orang yang mengajak bicara.
8. Pola konsep diri : tidak dapat terkaji
9. Pola Hubungan – Peran
Hubungan pasien dengan keluarga adalah anak kandung yang merupakan
anak ketiga dan setiap hari bersama dengan ibunya.
10. Pola Seksual – seksualitas
An. A.Y.L berjenis kelamin perempuan
11. Pola Mekanisme Koping : tidak dapat terkaji
12. Personal Nilai dan Kepercayaan : beragama islam

J. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan Umum
a. Keadaan Umum : sedang, tampak sakit
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : - Suhu : 38 o C
Nadi : 110 x/menit RR : 28 x/menit
SPO2 : 98-99 dengan nasal kanul 1 lpm, tanpa nasal canul 94
d. Antropometri
Panjang badan : tidak terkaji
Lingkar kepala : tidak terkaji
Lingkar dada : tidak terkaji
Lingkar lengan atas : tidak terkaji
Berat badan saat ini : 5 kg
BB/Umur : < -1SD
Berat badan ideal BBI =:(Usia dalam bulan + 9) : 2
BBI = (3 + 9) : 2 = 12 : 2
BBI = 6 kg
Status gizi : BB saat ini x 100%
BB ideal
: 5 kg x 100%
6 kg
: 83,33 % (gizi baik)

2. Kepala
a. Kepala rambut
Inspeksi : Bentuk kepala normochepal, rambut tipis, warna rambut
hitam, distribusi rambut merata, tidak terdapat benjolan,
tidak ada lesi, tidak ada jejas pada kulit kepala, kulit
kepala tampak bersih.
Palpasi : Rambut tidak mudah rontok, rambut teraba lembut, dan
kering
b. Mata
Inpeksi : Mata tidak ada masalah, tidak ada odema palpebra,
konjungtiva berwarna merah muda (tidak anemis) pupil
isokor, gerakan bola mata normal, reflek cahaya mata
kanan dan kiri positif, dan distribusi bulu mata merata.
Palpasi : Tidak teraba benjolan pada mata.
c. Hidung
Inpeks : Bentuk lubang hidung simetris, terdapat sekret yang
i keluar dari hidung, pilek, ada pernafasan cuping hidung,
dan tidak ada polip hidung, terpasang nasal canul 1 lpm,
terpasang NGT
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan
d. Telinga
Inpeks : tidak terdapat serumen, telinga luar tampak bersih
i
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan pada daun telinga
e. Mulut dan bibir
Inpeksi : Bentuk bibir simetris, bibir kering, mukosa bibir tampak
berwarna pink, lidah tampak bersih, gusi berwarna merah
muda, tidak ada kelainan konginetal seperti
labiopalatoskisis, batuk-batuk berdahak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bibir
3. Leher
Inpeks : tidak terdapat benjolan, tidak ada pembesaran vena
i jugularis, tidak ada luka ataupun jejas.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kaku kuduk,
vena karotid teraba kuat.
4. Thorax / dada
Paru Jantung
Inpeksi: Bentuk dada simetris Inpeksi: Bentuk dada simetris, iktus
dengan kordis tidak tampak, tidak
pengembangan dada ada luka, dan tidak ada
seimbang antara jejas
kanan dan kiri, tidak Palpasi: Iktus kordis tidak teraba di
ada retraksi dada dan ICS V midclavicula sinistra
penggunaan otot-otot
bantu pernafasan.
Palpasi: Tidak ada massa, Perkusi: Pekak pada jantung di
fokal fremitus tidak mulai dari ICS V
terkaji.
Perkusi: Sonor pada lapang Auskultasi: BJ I BJ II terdengar jelas
paru ICS 2 sampai ICS dan tidak ada suara
4 paru kiri dan ICS 2 jantung tambahan
sampai ICS 5 paru –
paru kanan.
Auskultasi: Terdengar suara
ronchi

5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, umbilikus simetris, tidak tampak asites.
Auskultas : Bising usus 10 x/menit
i
Perkusi : Bunyi timpani disemua lapang abdomen kecuali hepar
pekak
Palpasi : Tidak terdapat massa, abdomen supel, batas hepar tidak
teraba, turgor kulit menurun.
6. Keadaan punggung:
Inpeksi : Bentuk simetris, tidak ada kelainan bentuk seperti skoliosis
maupun lordosis.
Palpasi : Tidak teraba adanya spina bifida.

7. Genetalia & Anus


Vagina : tidak ada kelainan konginetal seperti hipospadia, epispadia,
ataupun fimosi
Anus : tidak terdapat atresia ani, terpasang popok
8. Ekstremitas
L : Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan
ekstremitas atas dan bawah maksimal, tidak ada polidaktil ataupun
sindaktil, terpasang infus pada tangan kiri, dan terpasang klip warna
kuning pada gelang identitas.
F : Tidak ada benjolan, tidak ada massa, CRT < 2 detik, akral hangat,
warna kulit kemerahan jika demam.
M : Pergerakan bebas, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5 baik
kanan maupun kiri
9. Pemeriksaan Neurologis :
No Nama Reflek Cara Pemeriksaan Hasil Normal Hasil
Pemeriksaan
1 Reflek moro mengendung bayi kemudian bayi  Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir Reflek moro
dikejutkan dengan cara akan merentangkan lengan, tangan, jari- positif
menggerakkan seperti akan di jari dan kaki.
jatuhkan atau dengan cara  Gerak refleks ini sering kali muncul
menepuk tangan dengan cara pada saat lahir dan berakhir pada saat
mengagetkan dengan suara keras bayi berumur 4 s/d 6 bulan.
yang secara tiba-tiba.  Reaksi negatif normal setelah usia 6
bulan
2 Reflek meletakkan jari atau bolpen ke  bayi akan menggenggam benda yang  Reflek grasping
grassping telapak tangan bayi, kita letakkan di telapak tangannya. positif
reflek ini akan hilang setelah usia 3-4
bulan.
 Setelah bayi berusia lebih dari 4 bulan
bayi akan meraih dan mencoba
menggenggam benda yang dilihatnya.
3 Reflek rooting mengusap pipi atau area disekitar  kepala bayi akan berusaha mencari  Reflek rooting
mulut dengan menggunakan jari sumber sentuhan dan mencari putting positif
atau putting ibu dan berusaha membuka mulutnya.
Refleks rooting akan menghilang setelah
bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
4. Reflek suching memasukkan putting ibu / ibu  bayi akan menghisap dengan baik,  Reflek suching
jari ke dalam mulut bayi. reflek ini akan hilang setelah 3-4 positif
bulan, tetapi dapat menetap sampai
usia 1 tahun.
5 Reflek babinski menggosok atau menggores  jari-jari bayi akan hiperekstensi dan  Reflek babinski
telapak kaki bayi sepanjang tepi reflek ini akan hilang di usia 4 bulan. positif
luar dari arah tumit ke arah atas
6. Reflek tonik Memiringkan kepala kesatu sisi  Saat kepala bayi digerakkan  Reflek tonik
neek maka bagian tubuh yang lain kesamping, lengan pada sisi tersebut neek positif
akan mengikuti akan lurus dan lengan yang
berlawanan akan menekuk, reflek ini
akan menghilang pada sekitar usia 5
bulan.
7 Reflek stepping Berdirikan bayi hingga kaki  Bayi akan menggerakan kaki seperti  Reflek stepping
menyentuh lantai melangkah ke depan. Refleks berjalan negatif
ini akan hilang sekitar usia 2 bulan
8 Reflek gallant menggosok satu sisi punggung  Respons normal adalah tubuh akan  Reflek gallant
sepanjang garis paravertebral 2-3 bergerak ke arah sisi yang digosok. negatif
cm dari garis tengah mulai dari Refleks galant secara normal hilang
bahu hingga bokong. setelah 2-3 bulan. Jika reflek ini
menetap hingga lewat 6 bulan,
dimungkinkan ada patologis.
9 Reflek glabellar Ketukan halus pada glabela  mata menutup dengan rapat  Reflek glabellar
(bagian dahi antara 2 alis mata) negatif
K. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium tanggal 09.05.2022
Jenis Nilai normal
Hasil
pemeriksaan Nilai Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 9,6-12,9 gr/dL 10,3
3 Leukosit 5,5-18 109/L 17,5
4 Hematokrit 31-43 % 32
5 Trombosit 229-553 109/L 399
6 Hitung jenis Eos/bas/bat/ % 3/0/2/34/55/6
seg/lim/mono
1-5/0-1/0-8/16-
60/20-70/1-11
7 LED 0-20 mm/jam 4

Jenis Nilai normal Hasil


pemeriksaan
IMUNOSEROLOGI

Jenis Swab nasopharing


spesimen Negatif Negatif
1
covid-19
antigen

L. Terapi
Hari / Terapi
Tanggal
Selasa Parenteral :
10.05.2022 IVFD RL 500 cc 8 tetes/menit macro
Inj Omeprazole 1x5 mg
Inj Dexametasone 3x1 mg
Inj Paracetamol infus 3x50 mg k/p
Inj Ceftriaxone 1x500 mg

Oral :
Cetirizine drop 1x0,3 cc
Mucopect drop 2x3 mg/ml

Inhalasi :
Nasal canul 1 Liter/menit
Nebulizer Ventolin ½ respul + Nacl 3cc/8jam

Diit
Susu Asi 8x15 cc per NGT
II. ANALISA DATA

No Data fokus Etiologi Problem


1 Data Subyektif : Faktor penyebab
Ibu klien mengatakan An.  volume cairan
S BAB mencret cair 3 kali, Masuk kesaluran cerna kurang dari
ada ampas berwarna  kebutuhan tubuh
kuning, ada muntah 2 Mengiritasi saluran cerna
kali 
Dinding usus terangsang
Data Obyektif : dengan adanya iritasi
1. Tampak klien mata 
cekung, turgor kulit Peristaltik usus 
menurun 
2. Tampak BAB cair, Gangguan absorbsi
warna kuning 
3. Tampak mukosa bibir Volume rongga usus 
kering 
4. Tampak Bising usus
Respon : BAB  lebih dari
10x/menit
3x

Diare

Cairan dan eletrolit
terbuang melalui feses

volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh
2 Data Subyektif: Infeksi bakteri, virus, dan
parasit Hipertermi
Ibu klien mengatakan An.

S demam naik turun Reaksi inflamasi
Data Obyektif : 
Aktivasi mikroorganisme
1. Tampak teraba panas dan makrofag
TTV 
Merangsang hipotalamus
2. Nadi 110 x/menit 
3. RR 26 x/menit Pelepasan mediator kimia:
prostaglandin
4. suhu 38 OC 
5. Leukosit = 11,6 set point hipotalamus

Suhu tubuh 

Demam

Hipertermi

3 Data Subyektif : Faktor penyebab


 Resiko gangguan
Ibu klien mengatakan An.
Masuk kesaluran cerna integritas kulit :
S BAB 3 kali, BAB cair  perianal
ada ampas berwarna Mengiritasi saluran cerna

kuning Dinding usus terangsang
dengan adanya iritasi

Data Obyektif : Peristaltik usus 
Tampak Frekuensi BAB 
Gangguan absorbsi
lebih 3 x/hari 
Volume rongga usus 

Respon : BAB  lebih dari
3x

Diare

Iritasi kulit pada daerah
perianal

Resiko gangguan
integritas kulit pada
perianal
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif


akibat diare
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Resiko gangguan integritas kulit : perianal berhubungan dengan frekuensi
BAB (Diare)
PERENCANAAN

Tujuan dan Kriteria


No Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
Hasil (NOC)
1 Kekurangan volume Setelah dilakukan 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Menentukan intervensi
cairan berhubungan asuhan keperawatan dehidrasi selanjutnya
dengan kehilangan selama 1 x24 jam, 2. Ukur TTV setiap 8 jam 2. Kekurangan cairan
cairan aktif akibat kebutuhan cairan 3. Observasi intake dan akan mempengaruhi
diare adekuat dengan output cairan setiap 8 TTV pasien
kriteria hasil: jam 3. Mengetahui
1. TTVdalam batas 4. Anjurkan keluarga keseimbangan cairan
normal untuk memberi pasien 4. Mengurangi cairan
- Suhu tubuh banyak minum yang hilang dan
(36,5-37,5 C)
O
5. Jelaskan pada keluarga mengganti cairan yang
- Nadi tanda-tanda kekurangan hilang
(60-120x/menit) cairan 5. Meningkatkan
- RR dalam rentang 6. Berikan terapi rehidrasi pengetahuan orang tua
normal 30-60 cairan 6. mengganti cairan yang
x/menit) hilang
2. Mukosa lembab
3. Turgor kulit normal
4. mata tidak
cekung/cowong

2 Hipertermi NOC NIC


berhubungan dengan Thermoregulasi Perawatan Demam
proses peradangan 1. Ukur tanda-tanda vital 1. Suhu 38,9-41,1oC
atau infeksi Setelah dilakukan setiap 8 jam menunjukkan proses
Tujuan dan Kriteria
No Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
Hasil (NOC)
asuhan keperawatan penyakit infeksius
selama 1 x24 jam, 2. Anjurkan kaluarga utuk akut.
suhu menjadi normal . memberikan minum yang 2. Mempercepat proses
dengan kriteria hasil banyak pada pasien penguapan melalui
a. Suhu tubuh dalam urine dan keringat,
rentang normal3. Berikan kompres hangat selain itu dimaksudkan
(36,5-37,5 OC) pada pasien untuk mengganti
b. Nadi dalam rentang 4. Ajarkan keluarga cara cairan tubuh yang
normal kompres yang baik dan hilang.
(60-120x/menit) benar 3. Memberikan efek
c. RR dalam rentang 5. Anjurkan keluarga untuk vasodilatasi
normal 30-60 memberikan kompres pembululuh darah.
x/menit) setiap pasien panas. 4. Meningkatkan tingkat
d. Akral hangat 6. Anjurkan keluarga untuk pengetahuan keluarga
e. Tidak menggigil tidak memakai selimut 5. Untuk mengurangi
dari pakaian yang tebal. panas pada pasien
7. Berikan terapi cairan 6. Untuk memudahkan
intravena dalam proses
8. Laksanakan hasil penguapan.
kolaborasi obat-obatan 7. untuk mengganti
sesuai dengan hasil cairan yang hilang
kolaborasi (obat anti 8. obat-obatan sebagai
piretik) preparat yang di
formulasikan untuk
penurunan panas.
3 Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan kulit 1. Untuk mengetahui
Tujuan dan Kriteria
No Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
Hasil (NOC)
integritas kulit : tindakan keperawatan daerah perianal kondisi dan tingkat
perianal selama 2 x 24 jam, 2. Anjurkan keluarga untuk keparahan kulit
berhubungan dengan integritas kulit menjaga kebersihan kulit 2. Mencegah timbulnya
frekuensi BAB (Diare) perianal baik, dengan penyakit kulit
anak khususnya daerah
kriteria hasil: 3. untuk mencegah atau
1. Elastisitas kulit baik perianal mengurangi iritasi
2. Tidak terjadi iritasi 3. Anjurkan keluarga untuk pada kulit
segera mengganti popok 4. membantu
jika BAB dan BAK memperbaiki sel yang
4. Berikan salep sesuai rusak
indikasi dan hasil
kolaborasi jika terjadi
iritasi pada kulit
IMPLEMENTASI

NAMA KLIEN : An. A NAMA MAHASISWA : Yayah Hudriyah


NO. REKAM MEDIK : 00.30.14.4 NIM : 0432950921073
DIAGNOSA MEDIS : Diare RUANG RAWAT : Matahari

No Hari / Implementasi Paraf /


DX Tanggal / Nama
Jam
1 Selasa 1. Mengobservasi TTV
18.01.2021 2. Memantau tetesan cairan infusan
16.00 3. Mengakji tanda-tanda dehidrasi
4. Menjelaskan tanda-tanda kekurangan
cairan pada keluarga Zr. Yayah
5. Mengobservasi intake dan output
cairan

2 1. Menganjurkan keluarga untuk


memberikan minum yang lebih
Selasa banyak kepada klien
18.01.2021 2. Memberikan kompres pada klien
16.00 3. Mengajarkan keluarga cara kompres Zr.Yayah
yang baik dan benar
4. Menganjurkan keluarga untuk tidak
memakai selimut dari pakaian yang
tebal kepada klien

3 Srlasa 1. Mengkaji keadaan kulit : Perianal


18.01.2021 2. Menganjurkan keluarga untuk segera
16.00 mengganti popok jika BAB/BAK

Zr.Yayah
EVALUASI

NAMA KLIEN : An. A NAMA MAHASISWA : Yayah Hudriyah


NO. REKAM MEDIK : 00.30.14.44 NIM : 0432950921073
DIAGNOSA MEDIS : Diare RUANG RAWAT : Matahari

No Hari / Evaluasi Paraf /


Dx Tanggal / Nama
Jam
1 Selasa S : Ibu klien mengatakan Anaknya
18.01.2021 masih mencret BAB cair
16.00 Ibu klien mengatakan muntah nya
berkurang
O : Tampak mata klien cekung, turgor Zr.Yayah
kulit tidak elastis, mukosa bibir
kering
Tampak BAB cair
A : Masalah kekurangan volume cairan
belum teratasi
P : Lanjukan intervensi :
1. Pantau dan catat intake dan
output cairan
2 Selasa S : Ibu klien mengatakan demam
18.01.2021 anaknya masih naik turun
16.00 O : Nadi = 110 x/menit
Fp = 26 x/menit
suhu = 38 0C
Zr.Yayah
Leokosit = 11,6
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjukan intervensi
1. 1. Memberikan kompres pada klien
bila demamnya naik
3 Selasa S : Ibu klien mengatakan anaknya
18.01.2021 masih mencret, BAB cair dan ada
16.00 ampas berwarna kuning
O : Tampak BAB cair dan berwarna
kuning Zr.Yayah
Tidak ada tanda-tanda iritasi pada
daerah kulit perianal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjukan intervensi :
1. 1. Menganjurkan keluarga untuk
segera mengganti popok jika
BAB/BAK

Anda mungkin juga menyukai