Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


MENJAGA KESEHATAN GIGI SELAMA PANDEMI
COVID-19 MELALUI MEDIA VIDEO
DI PUSKESMAS PAKUALAMAN
KOTA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH
Nama : Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.
Angkatan : VII
Nomor Presensi : 23

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATANVII


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI 
REGIONAL YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga


kesehatan gigi selama pandemi COVID-19 melalui media video di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta

DISUSUN : Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.


OLEH
NO. : 23
PRESENSI
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Yogyakarta, ………………. 2021


Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar

COACH PESERTA

Andri Tri Kuncoro, MA Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.


NIP. NIP. 199207142020122016
198204192009121001
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri
Regional Yogyakarta

Ir. R Agus Irawan, MP


NIP. 19660814 199903 1 001.

I
BERITA ACARA SEMINAR UJIAN/SEMINAR
LAPORAN AKTUALISASI

Pada Hari : .........................


Tanggal : ........................ 2021
Pukul : ............-............ WIB
Tempat : PPSDM Regional Yogyakarta
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VII

Judul : Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan


gigi selama pandemi COVID-19 melalui media video di Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta
Disusun : Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.
oleh
No. : 23
Presensi
Instansi : Pemerintah Kota Yogyakarta
Jabatan : Perawat Gigi Terampil

Dan telah mendapat pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji, Mentor dan
Coach/Moderator.

Coach Peserta

Andri Tri Kuncoro, MA Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.


NIP. 198204192009121001 NIP. 199207142020122016

Penguji Mentor

Imelda Kun Wahyuningtyas. SH. drg. Nieke Indrawati


M.Si NIP. 197206092006042003
NIP. 196608191994032001

II
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMASPAKUALAMAN

Jl. Jayeng Prawiran No. 13Yogyakarta Kode Pos : 55112 Telp.(0274) 547303 Fax (0274)
547303
EMAIL : puskpa@jogjakota.go.id
HOTLINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id
WEBSITE : www.jogjakota.go.id

SURAT PERNYATAAN MENTOR

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : drg.Nieke Indrawati


NIP : 197206092006042003
Jabatan : Kepala Puskesmas Pakualaman
Instansi : Pemerintah Kota Yogyakarta

Mendukung atau menyetujui Rancangan Aktualisasi dari:

Nama : Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G.


NIP : 199207142020122016
Jabatan : Perawat Gigi Terampil
Instansi : Pemerintah Kota Yogyakarta
Judul : Pemberian edukasi tentang menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19
melalui media video di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 6 Juni 2021

   MENTOR

                  drg. Nieke Indrawati


                                                     NIP. 197206092006042003

III
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang  tak terhingga penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi yang berjudul “Pemberian edukasi tentang menjaga kesehatan gigi
selama pandemi COVID-19 melalui media video di Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.” ,yang merupakan  syarat untuk menyelesaikan pelatihan dasar CPNS golongan
II.
Selama pelaksanaan sampai dengan penulisan, penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih 
kepada: 
1. Orang tua, atas doa, perhatian, pengorbanan dan  semangat  yang  telah diberikan.
2. Bapak Ir. R. Agus Irawan, MP selaku kepala PPSDM Kemdagri Regional Yogyakarta.
3. Bapak Andri Tri Kuncoro, selaku coach / pembimbing.
4. Ibu drg. Nieke Indrawati selaku Mentor dan Kepala Puskesmas Pakualaman Kota
Yogayakarta.
5. Suami dan kedua buah hati tercinta yang telah melimpahkan kasih sayang dan selalu
memberikan semangat
6. Seluruh panitia penyelenggara latihan dasar CPNS 2021.
7. Rekan-rekan kerja di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta
8. Rekan-rekan  seperjuangan  peserta  latihan dasar CPNS 2021.
Penyusun berharap Laporan Aktualisasi ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai penerapan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Penyusun menyadari bahwa Laporan
Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, mohon kiranya
dapat memberikan saran yang membangun sehingga laporan ini dapat disempurnakan dan
dapat bermanfaat bagi kita semua demi perbaikan di masa depan. Demikianlah yang dapat
disampaikan, bila terdapat kekurangan penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 6 Juni 2021


Penulis,

Heptarina Rika Yulianti, A.M.K.G

IV
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN I
BERITA ACARA SEMINAR II
SURAT PERNYATAAN MENTOR III
KATA PENGANTAR IV
DAFTAR ISI V
DAFTAR GAMBAR VI
DAFTAR TABEL VII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi 6
1. Tujuan Aktualisasi 6
2. Manfaat Aktualisasi 7
C. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi 7
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Deskripsi Organisasi 5
B. Tugas Unit Kerja 6
C. Tugas Peserta 7
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu Terpilih 14
B. Matrik Rancangan Aktualisasi 16
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 23

V
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema isu 6

Gambar 2. Lokasi Puskesmas Pakualaman 8


Gambar 3. Struktur organisasi Puskesmas Pakualaman kota Yogyakarta 11

VI
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Analisis Isu dengan Metode APKL 4

Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Metode USG 5

Tabel 3. 1 Matrik Rancangan Aktualisasi 16

Tabel 4.1 Jadwal Atualisasi 23

VII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Di dalam Undang-Undang tersebut, pegawai ASN memiliki peranan
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana
Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk tugas
ASN menurut UU ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Negara, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aparatur Sipil Negara (ASN), memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka pemerintah menetapkan Undang-
Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, serta Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS menjelaskan dalam rangka
penyelenggaraan Manajemen ASN yang berdasarkan Sistem Merit, maka diperlukan
pengaturan Manajemen PNS. Pengaturan Manajemen PNS bertujuan untuk
menghasilkan PNS yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam rangka
pelaksanaan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan
tertentu. Serta dalam rangka menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam Manajemen PNS diperlukan sistem informasi pengembangan
kompetensi, sistem informasi pelatihan, sistem informasi manajemen karier, dan sistem
informasi manajemen pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN PNS memegang peranan yang sangat besar
dalam kelancaran pemerintahan serta pembangunan maka dalam hal ini kedudukan
pegawai negeri menjadi sangat penting, sebab lancar atau tidak lancarnya pemerintah dan
pembangunan negara tidak terlepas dari peranan dan keikutsertaan pegawai negeri. Hal

1
ini sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negera (ASN) tentang
kewajiban CPNS dalam menjalani masa percobaan. Dalam melaksanakan tugas sebagai
ASN, pegawai diwajibkan melaksanakan tugas berdasarkan nilai-nilai ANEKA yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Maka dari
itu, dalam rangka penguatan 8 kompetensi ANEKA, CPNS harus melalui pelatihan dasar
untuk mencapai tahap ASN sepenuhnya.
Calon pegawai negeri sipil diwajibkan mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil sebelum melaksanakan tugas sebagai seorang ASN. Untuk dapat
membentuk sosok ASN yang profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksankanan
pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Dalam Peraturan Kepala
LAN RI Nomor 12 Tahun 2018, ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis
untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut di
atas adalah Pelatihan Dasar CPNS.
Mencermati fungsi ASN sebagai pelayan publik dalam kaitannya kegiatan
pelayanan umum dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah  fasilitas publik di bidang
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan pemeriksaan pasien di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok
Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu-
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya. Di Indonesia pengertian dari WHO telah diartikan sebagai, “ Upaya untuk
meningkatkan kemampuana masyarkata dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyakarat sesuai sosial budaya masyarakat setempat dan didukung oleh
kebijakan publik berwawasan kesehatan.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat
diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan dalam

2
bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi.
Survei WHO menyebutkan 75% negara anggota WHO mengatakan layanan gigi
telah terganggu seluruhnya atau sebagian selama masa pandemi ini. Ia juga menyatakan
kekhawatiran atas proteksi personal para dokter gigi selama bekerja di masa pandemi ini.
(ScienceAlert/JA/hm06). Pandemi COVID-19 tidak dapat dipastikan kapan berakhir,
sementara masyarakat tetap membutuhkan pelayanan kesehatan terutama di Fasilitas
kesehatan tingkat pertama, kususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
(Jenewa, i-News.id) WHO meminta tenaga medis untuk menunda perawatan gigi
rutin serta pemeriksaan yang tidak penting sampai kasus COVID-19 mereda karena,
percikan atau aerosol yang keluar dari mulut pasien bisa membahayakan bagi dokter atau
sebaliknya, namun untuk perawatan yang mendesak atau darurat yang penting demi
menjaga fungsi mulut seseorang, menghilangkan rasa sakit yang parah harus tetap
dilakukan.
Riskesdas 2018 menunjukkan data yang komprehensif tentang pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yakni dari 57,6% penduduk Indonesia yang bermasalah
kesehatan gigi dan mulut, terdapat 10,2% penduduk terlayani. Kemudian ada 2,8%
penduduk Indonesia berusia 3 tahun ke atas dengan perilaku menyikat gigi yang benar.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut mempunyai arti penting, karena gigi dan mulut
yang sehat membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi yang masuk dapat
terserap dengan baik dan dapat meningkatkan imunitas sehingga tubuh tidak mudah
tertular berbagai penyakit termasuk virus COVID-19. Sehingga selama pandemi ini
pelayanan yang dilakukan menitik beratkan pada pelayanan promotif dan preventif
kesehatan gigi.
Pandemi covid seperti sekarang ini membuat pelayanan yang ada di Puskesmas
Pakualaman lepas dari isu atau masalah. Beberapa contoh permasalahan yang ada di
Puskesmas Pakualaman yaitu meliputi:
Pertama, selama pandemi COVID-19 kegiatan UKGS belum optimal. Karena
pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring. Pandemi menyebabkan
kegiatan menjadi terhalang. Kesehatan gigi merupakan salah satu komponen kesehatan
secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada tingkat sekolah dasar.
Sebelum pandemi kegiatan UKGS seperti sikat gigi bersama dapat dilakukan setiap satu
bulan sekali. Kegiatan skrining atau pemeriksaan gigi juga tidak optimal karena wali
siswa banyak yang tidak mengisi aplikasi mobscreen, aplikasi mobscreen dapat diisi oleh

3
wali siswa sebagai pengganti formulir pendataan kesehatan peserta didik yang dilakukan
secara rutin setiap tahun yang nantinya data siswa akan dilakukan analisis sebagai
penentu untuk dasar dilakukannya tindakan. Jumlah siswa yang mendapatkan perawatan
dipuskesmas sejumlah 14 orang atau sebanyak 1,22%. Seharusnya kegiatan UKGS harus
tetap dilaksanakan karena untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta
didik guna memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal
menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Masa anak usia sekolah
merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia
yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas
sumber daya manusia.
Kedua, belum optimalnya kegiatan skrining COVID-19 sebelum yang merupakan
langkah penting dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini.
Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien
yang datang ke rumah sakit. Tindakan ini menentukan langkah selanjutnya, apakah
pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan COVID-19 , perlu menjalani
tes permulaan, atau bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan. Prosedur ini
penting demi keamanan pasien itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya,
termasuk petugas medis yang menangani. Dalam skrining, diperlukan kerja sama dari
pasien demi mendapatkan hasil yang valid. Ketidakjujuran dalam pemberian keterangan
akan berakibat fatal karena berpotensi menyebarkan virus corona ke orang-orang yang
berinteraksi dengan pasien, khususnya dokter dan perawat. Oleh karena itu perlu
dioptimalnya skrining COVID-19 sebelum dilakukannya perawatan.
Ketiga, banyaknya komplain pasien mengenai terbatasnya tindakan yang dapat
dilakukan. Pasien yang datang tidak dapat langsung diberikan perawatan, pasien yang
akan melakukan perawatan gigi harus melakukan perjanjian terlebih dahulu. Demi
keamanan dan kenyamanan dari semua pihak. Tindakan yang dapat dilakukan hanya
sebatas tindakan yang darurat, perawatan yang dapat dilakukan juga tindakan yang tidak
menghasilkan aerosol. Sehingga perlu dilakukan edukasi terkait hal tersebut. Selama
pandemi COVID-19 pelayanan yang dapat dilakukan menitikberatkan pada pelayanan
promotif kesehatan gigi yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan
masyarakat di wilayah Puskesmas Pakualaman.
Keempat, kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat di Kemantren Pakualaman
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19. Padahal
menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan mulut dan sehat dapat

4
membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi yang masuk dapat terserap dengan
baik dan meningkatkan imunitas tubuh. Bila imunitas tubuh baik maka tidak akan mudah
tertular penyakit termasuk virus COVID-19.

Dari identifikasi isu tersebut, kemudian dilakukan analisis isu dengan


menggunakan alat bantu penetapan kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Adapun beberapa isu yang berkembang di Puskesmas Pakualaman adalah sebagai
berikut : 
1) Belum optimalnya kegiatan UKGS di Lingkungan Puskesmas Pakualaman selama
pandemi COVID-19. Dengan cakupan siswa yang mendapatkan perawatan 1,22%.
2) Belum optimalnya pelaksanaan skrining COVID-19 di Puskesmas Pakualaman.
3) Banyaknya komplain pasien karena tindakan perawatan gigi yang dapat dilakukan
di Puskesmas Pakualaman di masa pandemi sangat terbatas.
4) Rendahnya kesadaran masyarakat di Kemantren Pakualaman untuk menjaga
kesehatan gigi selama pandemi COVID-19.

Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat dan diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan Kelayakan)
dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Identifikasi penentuan kelayakan isu
dilihat dari APKL pada tabel 1.1. sebagai berikut :

Tabel 1.1 Analisis Isu dengan Metode APKL


No  Isu di Unit Kerja Indikator Keterangan 

A P K L
1. Belum optimalnya kegiatan UKGS di Lingkungan Puskesmas + + + + Memenuhi

5
Pakualaman selama pandemi COVID-19. Cakupan hanya 1,22% Syarat

2. Belum optimalnya pelaksanaan skrining COVID-19 di + + + + Memenuhi


Puskesmas Pakualaman. Syarat

3. Banyaknya komplain pasien karena tindakan perawatan gigi + + + + Memenuhi


yang dapat dilakukan di Puskesmas Pakualaman di masa Syarat
pandemi sangat terbatas.

Rendahnya kesadaran masyarakat di Kemantren Pakualaman + + + + Memenuhi


4. untuk menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19. Syarat

Keterangan : + (memenuhi syarat), - (tidak memenuhi syarat)


Dari hasil analisis isu menggunakan metode APKL didapatkan isu yang
dinyatakan memenuhi kriteria, kemudian prioritas isu ditentukan dengan mengukur
urgensinya (Urgency), tingkat keseriusan masalah (Seriously), dan perkembangan
apabila isu tersebut tidak dipecahkan (Growth), atau yang dikenal dengan USG. 
Metode analisis USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan perkembangan masalah yang semakin besar dengan menentukan skala
nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat
ditarik kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer.

Hasil analisis USG terkait isu-isu di Puskesmas Pakualaman disajikan dalam


tabel 1.3. berkut ini :
Tabel 1.2. Analisis Isu dengan Metode USG
No Isu di Unit Kerja Parameter Total

U S G

1. Belum optimalnya kegiatan UKGS di Lingkungan Puskesmas 3 4 5 12


Pakualaman selama pandemi COVID-19. Dengan cakupan siswa
yang mendapatkan perawatan 1,22%.

2. Belum optimalnya pelaksanaan skrining COVID-19 di Puskesmas 5 3 5 13


Pakualaman.

6
3. Banyaknya komplain pasien karena tindakan perawatan gigi yang 4 4 4 12
dapat dilakukan di Puskesmas Pakualaman di masa pandemi sangat
terbatas.

4. Rendahnya kesadaran masyarakat di Kemantren Pakualaman untuk 5 4 5 14


menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19.

Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti
dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil
perumusan isu yang terpilih mendapatkan prioritas tertinggi adalah isu final (core issue)
adalah Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat di Kemantren Pakualaman mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19. Apabila isu tersebut tidak
segera diatasi maka akan megakibatkan, antara lain :
a. Meningkatnya penyakit gigi dan mulut selama pandemi COVID-19.
b. Rendahnya pengetahuan pasien dapat menimbulkan komplain, karena
pandemi membuat keterbatasan tindakan.
c. Bila kesehatan gigi terganggu maka proses pencernaan juga akan terganggu,
dan imunitas tubuh juga ikut berpengaruh.
Berikut adalah mind map skema terbentuknya isu yang terjadi di Puskesmas
Pakualaman : 

7
Gambar 1.1. Skema Isu di Puskesmas Pakualaman

Berdasarkan skema isu di Puskesmas Pakualaman ditemukan akar masalah dari


rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi selama pandemi yaitu:
kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai arti pentingnya menjaga kesehatan
gigi, belum tersedianya media edukasi yang efektif yang bisa dijangkau oleh semua kalangan
masyarakat, kurangnya intervensi petugas dalam melakukan edukasi karena pandemi
membatasi petugas untuk melakukan penyuluhan secara tatap muka secara langsung, serta
kurangnya sarana pendukung promosi kesehatan gigi. Berdasarkan gagasan kreatif dan tujuan
tersebut, maka penulis merumuskan judul aktualisasi yaitu : “Peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19 melalui
media video di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta.”

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1. Tujuan Aktualisasi.

Kegiatan aktulisasi ini secara umum bertujuan untuk menanamkan sikap perilaku PNS
dan nilai dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Selain itu juga sebagai sarana untuk menerapkan fungsi

8
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta pemererat dan pemersatu
bangsa. Dengan perwujudan kegiatan aktualisasi yang mengubah teori menjadi praktik,
menjadikan ide atau gagasan menjadi action/kegiatan dan menerjemahkan konsep menjadi
konstruk. Manfaat aktualisasi CPNS pada kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Dalam mewujudkan fungsi ASN sebagai pelayan
publik yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai
dasar yaitu: 1) Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya, 2) kemampuan mengedapankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, 3) kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, 4) kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya,
5) kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya.

Tujuan aktualisasi secara khusus yakni berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan
dalam latar belakang, yaitu tentang rendahnya kesadaran masyarakat di Kemantren
Pakualaman untuk menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19.. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19. Karena
selama pandemi COVID-19 tindakan yang dapat dilakukan sangat terbatas, demi mencegah
penularan COVID-19 yang menular melalui aerosol. Setelah pemberian edukasi tentang
penyakit dan kelainan gigi serta tentang cara menjaga kesehatan gigi diharapkan masyarakat
dapat menerapkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam perilaku kehidupan sehari-
hari. Kesehatan gigi mempunyai arti penting karena gigi dan mulut yang sehat dapat
membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi dapat terserap dengan optimal akan
menjadikan imunitas tubuh yang baik dan tidak mudah tertular virus termasuk COVID-19.

2. Manfaat Aktualisasi 
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini yaitu :
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS 
Mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat gigi, khususnya
sebagai pemberi pelayanan promotif sebagai upaya peningkatan kesehatan gigi
di masa pandemi sesuai dengan nilai dasar ASN. Pada masa pandemi COVID-
19 seperti saat ini pelayanan menitikberatkan pada pelayanan promotif.
Kesehatan gigi mempunyai arti penting karena gigi dan mulut yang sehat

9
dapat membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi dapat terserap
dengan optimal menjadikan imunitas tubuh yang baik dan tidak mudah
tertular virus termasuk COVID-19.
b. Bagi Puskesmas Pakualaman
1) Mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas Pakualaman.
2) Mendukung fungsi pokok Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak
pembagunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
serta pusat pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
1) Mendapatkan pelayanan yang optimal dan bermutu.
2) Menambah pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan gigi.
3) Memotivasi dan membimbing individu, masyarakat untuk membiasakan
pelihara diri dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan
keluarganya.
4) Dapat menjalankan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi diri
sendiri, dan keluarganya.
5) Dapat mengenal adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin kemudian
mencari sarana pengobatan yang tepat dan benar.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini berada di lingkungan
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dengan kegiatan diantaranya:
1) Pembuatan rancangan satuan acara penyuluhan edukasi kesehatan gigi saat
pandemi COVID-19 dengan menggunakan media video
2) Membuat instrumen evaluasi edukasi pretest dan postest ke dalam bentuk
google form, untuk mengurangi kontak langsung kepada pasien dalam
rangka pencegahan penularan virus COVID-19.
3) Membuat media edukasi berupa  video  tentang cara menjaga kesehatan
selama pandemi.
4) Mengunggah konten video di laman youtube untuk responden yang tidak
melihat secara lengkap.
5) Melakukan pelaksaan kegiatan edukasi kegiatan peningkatan pengetahuan
tentang cara menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19.

10
6) Melakukan kegiatan evaluasi hasil setelah intervensi pemberian pelayanan
promotif dalam bentuk edukasi kesehatan gigi .
7) Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi (habituasi) tersebut  di mulai dari tanggal
9 Juli 2021 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2021.

11
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Deskripsi Organisasi

1. Kondisi Geografis
Puskesmas Pakualaman terletak di wilayah kecamatan Pakualaman, tepatnya di Jalan.
Jayeng Prawiran no.13, kelurahan Purwokinanti. Kecamatan Pakualaman memiliki batas-
batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara      : Kecamatan Danurejan
Sebelah Selatan   : Kecamatan Mergangsan
Sebelah Barat       : Kecamatan Gondomanan
Sebelah Timur      : Kecamatan Umbulharjo
Luas wilayah ±0,63km2 yang terbagi dalam 2 wilayah kelurahan yaitu Kelurahan
Purwokinanti terdiri dari 10 RW dengan 47 RT dan Kelurahan Gunungketur terdiri dari 9
RW dengan 36 RT.

Gambar 2 lokasi puskesmas Pakualaman


2. Ketenagaan
Informasi ketenagaan atau sumber daya manusia diperlukan utuk perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan serta pengelolaan kepegawaian. Jumlah tenaga kesehatan di
Puskesmas Pakualaman tahun 2019  yang seharusnya ada sesuai anjab (berdasarkan
Keputusan Walikota No. 411 tahun 2017) adalah 51 orang terdiri dari 2 jabatan struktural,

12
24 jabatan fungsional umum dan 25 jabatan fungsional khusus. Sedangkan jumlah tenaga
yang ada sebanyak 41 orang terdiri dari 15 orang jabatan fungsional umum dan 25 orang
jabatan fungsional tertentu serta 1 jabatan rangkap Kepala Puskesmas, sehingga jumlah
kekurangan pegawai sesuai anjab adalah 10 orang
3. Sarana dan Prasarana
Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas BLUD sejak November 2014. Jenis
pelayanan yang terdapat di Puskesmas Pakualaman yaitu :
a. Poliklinik Umum (Balai Pengobatan Umum)
b. Poliklinik Anak
c. Poliklinik Lansia
d. Poliklinik Gigi (Balai Pengobatan Gigi)
e. Poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB
f. Laboratorium
g. Farmasi
h. Klinik Konsultasi Gizi dan Konseling ASI/ Menyusui
i. Klinik Konsultasi Psikologi
j. Klinik Konsultasi Berhenti Merokok
k. Klinik Konsultasi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Visi-Misi Puskesmas Pakualaman
Visi :
Menjadi Puskesmas yang Mampu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
dan Terpadu menuju Masyarakat Sehat Mandiri
Misi :
1) Mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan
memperhatikan keselamatan pasien
2) Mendorong dan meningkatkan pemberdayaan serta kemandirian masyarakat di
bidang kesehatan
3) Mengembangkan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam
mewujudkan masyarakat sehat mandiri
5. Nilai Organisasi
Puskesmas Pakualaman mempunyai tata nilai organisasi “PUSPA” dan motto
“Mendampingi di kala Sehat melayani di kala Sakit”, nilai organisasi dari PUSPA yaitu
Profesional, Ungul, Santun, Peduli, Adil. Sebagai seorang ASN yang bekerja
diPuskesmas Pakualaman harus memegang teguh menanamkan nilai moral dan

13
melakukan nilai budaya organisasi dalam menjalankan tugas sebagai pelayanan publik.
Dari Tata Nilai tersebut mempunyai makna sebagai berikut,
Profesional :Melakukan pelayanan sesuai dengan profesi dan kompetensi.
Unggul :Melakukan pelayanan yang lebih memuaskan dan
kompetitif.
Santun :Melakukan pelayanan dengan ramah,menghargaidan
berbudaya.
Peduli :Melakukan pelayanan dengan rasa empati dan sungguh-
sungguh.
Adil :Melakukan pelayanan yang proporsional dan tanpa
membedakan.

14
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PAKUALAMAN

Gambar 3 Struktur organisasi puskesmas Pakualaman

15
16
B. Tugas Unit Kerja

a. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014


tentang Puskesmas, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Puskesmas menyelenggarakan
fungsi:
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam penyelenggaraan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk :
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang berkerjasama dengan sektor
lain terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit.

17
Dalam menjalankan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, dan masyarakat.
d) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
e) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi.
f) Melaksanakan rekam medis.
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses pelayanan kesehatan.
h) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesahatan.
i) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
j) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan

C. Tugas Peserta

Berdasarkan Permenpan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi
dan Angka Kreditnya:
a) Melakukan pemeriksaan obyektif pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
b) Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
c) Melakukan identifikasi dan penegakan diagnosa keperawatan gigi pada
individu, kelompok/masyarakat;
d) Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
pada individu, kelompok/masyarakat;
e) Melaksanakan komunikasi therapeutik;
f) Melaksanakan pembersihan karang gigi;

18
g) Menyusun rencana/jadwal penyuluhan kesehatan gigi dan mulut;
h) Menerima konsultasi dari tenaga kesehatan lain;
i) Mendokumentasikan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut;
j) Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawah upaya yang
bertujuan untuk peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
k) Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut.
Perawat gigi berdasarkan landasan tersebut mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi pelayanan promotif, preventif dan kuratif terbatas.
Karena saat ini pandemi COVID-19 sedang melanda seluruh negeri maka pelayanan asuhan
menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif. Pelayanan tindakan perawatan gigi
sangat terbatas dan hanya tindakan hanya untuk kasus darurat saja. tindakan perawatan gigi
sangat berpotensi untuk penularan virus COVID-19.
Tindakan yang dapat dilakukan selama pandemi ini adalah pemberian obat,
penambalan sementara, dan pencabutan gigi tanpa penyulit. Sehingga peran pelayanan
promotif-preventif perlu ditingkatkan untu pencegahan penyakit gigi dan mulut untuk
meningkatkan pengetahuan serta derajat kesehatan gigi masyarakat yang saat ini begitu
penting karena gigi yang sehat dapat membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi
yang masuk dapat diserap oleh tubuh dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.

19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu Terpilih 

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah  fasilitas publik di bidang


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan pemeriksaan pasien di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok
Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat
diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan dalam
bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi.
Promosi Kesehatan merupakan kegiatan utama yang dilakukan, namun masih sulit
dilaksanakan. Promosi Kesehatan adalah upaya mendorong kemandirian,
mengembangkan kegiatan berbasis masyarakat yang sesuai dengan sosial budaya
setempat, dan didukung oleh kebijakan yang berorientasi pada kesehatan masyarakat.
Selain itu, promosi kesehatan dipandang sebagai penyampaian informasi terkait
kesehatan untuk mempengaruhi nilai-nilai, sikap, dan motivasi seseorang / kelompok
serta mengubah perilaku kesehatannya. Penyampaian pesan promosi kesehatan kepada
masyarakat Puskesmas diharapkan dapat membantu menyampaikan informasi terkait
kesehatan kepada pasien dan pengunjung. Termasuk menciptakan sikap yang baik dan
positif untuk membina dan mengembangkan suasana yang sesuai untuk memperoleh
ilmu yang relevan.
Kesehatan gigi dan mulut mempunyai arti penting, karena gigi dan mulut yang
sehat membantu dalam proses pencernaan sehingga nutrisi yang masuk dapat terserap
dengan baik dan dapat meningkatkan imunitas sehingga tubuh tidak mudah tertular

20
berbagai penyakit termasuk virus COVID-19. Dengan adanya pandemi menyebabkan
tindakan pelayanan menjadi terbatas.
Tugas di unit kerja penulis pada saat pandemi seperti sekarang ini menitik beratkan
pada pelayanan asuhan dibidang promotif dan preventif kesehatan gigi. Isi dari kegiatan
edukasi tentang cara menjaga kesehatan gigi selama pandemi. Karena gigi yang sehat
dapat mempengaruhi imunitas tubuh supaya tubuh terhindar atau tidak mudah tertular
virus COVID-19, meliputi: kelainan atau penyakit yang ada dirongga mulut, makanan
yang baik dan merusak gigi, kondisi darurat gigi, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
dimasa pandemi, kegiatan promotif tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar, serta
skema penyebaran virus COVID-19. Setelah mendapatkan pelayanan promotif, preventif
kesehatan gigi dan mulut diharapkan masyarakat dapat memahami dengan baik dan
merapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga gigi menjadi sehat dan imunitas tubuh
menjadi kuat.
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini berada di lingkungan
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dengan kegiatan diantaranya:
1. Membuat rancangan satuan acara penyuluhan edukasi kesehatan
gigi saat pandemi dengan menggunakan media video
2. Membuat media edukasi berupa  video  tentang cara menjaga
kesehatan selama pandemi.
3. Membuat google form pretest dan post test
4. Kegiatan edukasi dilaksanakan melalui Memasang media edukasi
di ruang tunggu pasien Video tentang pelayanan promotif (edukasi)
tersedia diruang tunggu puskesmas termasuk di area pendaftaran,
kasir, poli KIA, poli umum, laboratorium dan farmasi. Dimana
video yang dihasilkan berisi musik, gambar dan kata-kata.
5. Melakukan evaluasi hasil menggunakan instrumen kuesioner untuk
pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan pretest dan postest
6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

21
B. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 1.3 Matrik Rancangan Aktualisasi di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta

N Kegiatan Tahap Kegiatan Out Put/ Keterkaiatan dengan Keterkaitan dengan Penguatan Nilai-
o Hasil ANEKA Visi/Misi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Membuat Menyusun rancangan Rancangan Akuntabilitas: Mendukung Profesional:
1. rancangan Satuan Acara SAP memiliki kejelasan pelaksanaan Upaya melaksanakan
satuan acara Penyuluhan(SAP): target dalam melakukan perbaikan mutu rancangan
penyuluhan penyusunan rancangan. pelayanan dan gagasan dalam
1. Menetapkan tujuan
Nasionalisme: peningkatan kerja pelayanan sesuai
2. Menentukan
Membuat rancangan dengan profesi
sasaran
SAP demi kepentingan dan kompetensi
3. Menyusun materi
bersama Peduli:
4. Memilih metode
Etika publik: cermat berkomitmen
yang tepat
dan disiplin dalam untuk
5. Menentukan alat
melakukan penyusunan meningkatkan
peraga
rancangan Satuan acara mutu pelayanan
6. Menentukan alat
penyuluhan dengan sungguh-
evaluasi
Komitmen mutu: sungguh
7. Menentukan
menggunakan waktu
pelaksanaan
dengan efektif dan

22
efisien dalam
penyusunan rancangan
satuan acara
penyuluhan
Anti korupsi:
Mengerjakan rancangan
satuan acara
penyuluhan dengan
kerja keras dan mandiri

2. Pembuatan 1. Membuat konsep Video Akuntabilitas: Mewujudkan Profesional:


video media video edukasi edukasi Membuat video masyarakat yang sehat dalam membuat
edukasi dengan matang tentang berdasarkan referensi dan mandiri media edukasi
2. Mencari bahan pentingnya yang sesuai agar dapat supaya pesan
untuk pembuatan menjaga menyampaikan tersampaikan
video kesehatan informasi dengan benar. dan dapat
3. Menyusun gigi selama Nasionalisme: diterima
pembuatan video pandemi membuat media edukasi masyarakat
edukasi kesehatan demi kepentingan unggul:
gigi selama bersama media dibuat
pandemi Etika publik: berbeda dari

23
4. Mengevaluasi memperhatikan standar yang telah ada
video yang telah etikan dalam sebelumnya
dibuat sebelum menyampaikan pesan Peduli: dibuat
digunakan pada video dan karena peduli
menggunakan gambar dengan
dan bahasa yang santun masyarakat
Komitmen mutu: Adil: dapat
Membuat video edukasi dilihat oleh
dengan menarik dan semua
mudah dipahami masyarakat yang
sehingga efektif dan berkunjung di
tepat sasaran dalam Puskesmas
pemberian informasi.
Anti korupsi:
Kerja keras dalam
membuat media edukasi
kesehatan gigi sehingga
hasil yang diperoleh
tepat waktu
3. Pembuatan 1. Membuat kuisioner Tersedianya Akuntabilitas: Mendukung Unggul:
google form pretest instrumen kerja yang jujur dan pelaksanaan Upaya Pembuatan
untuk 2. Membuat kuisioner evaluasi bertanggung jawab perbaikan mutu kuisioner

24
evaluasi post test berupa sehingga hasil yang pelayanan dan sebagai sarana
kuisioner diperoleh tepat waktu. peningkatan kerja. untuk
pretest dan Nasionalisme: Peduli mengurangi
post test dengan lingkungan kontak langsung
karena dengan kepada
menggunakan kuisioner responden dalam
melalui google form hal ini dapat
secara tidak langsung mencegah
penulis berusaha untuk penularan virus
mengurangi COVID-19
penggunaan kertas dan
mendukung gerakan
penghijauan.
Etika publik:
Membuat soal pada
google form dengan
sopan dan santun
Komitmen mutu:
Efektif dan efisien
dalam penggunaan
google form karena
data akan terekap

25
secara langsung.
Anti korupsi:
Hemat karena
instrument tidak
menggunakan kertas
4. Menyampai 1. Mengunggah Video dapat Akuntabilitas: 1. Mendukung Profesional:
kan media konten video ditayangkan kejelasan target dalam pelaksanaan dalam
edukasi edukasi ke laman di Ruang menyampaikan pesan UKM/ UKP menyampaikan
kepada youtube. tunggu selama penayangan 2. Mendorong edukasi
masyarakat 2. Melalui Puskesmas video Edukasi dan kesehatan gigi
pemasangan video Pakualaman, Nasionalisme : mewujudkan Unggul: karena
edukasi di ruang Video Video edukasi masyarakat media edukasi
tunggu Puskesmas edukasi dapat ditayangkan demi sehat dan berbeda dengan
3. Melalui whatsapp diakses kepentingan bersama mandiri yang ada
grup Kader UKGM melalui untuk seluruh 3. Memberikan sebelumnya
laman masyarakat. pelayanan Peduli: video
youtube Etika publik: kesehatan dibuat karena
Berkoordinasi dengan khususnya di peduli kepada
kader UKGM untuk bidang masyarakat
dapat menjadi kesehatan gigi Adil: dapat
responden. sesuai standar dilihat oleh
Komitmen mutu: semua

26
melakukan inovasi bermutu masyarakat yang
sosialisasi secara tidak berkunjung di
langsung Puskesmas
Anti korupsi:
Adil karena video dapat
diberikan untuk semua
masyarakat
5. Melakukan 1. Melakukan pretest Hasil pretest Akuntabilitas : 1. Mendukung Profesional:
evaluasi dan Post test pada dan post test bertanggungjawab pelaksanaan Dalam
pasien peserta, kritik dalam melaksanakan Upaya melakukan
2. Meminta masukan/ dan saran setiap kegiatan Kesehatan evaluasi kepada
kritik dan saran sebagai Nasionalisme: Mayaraka pasien
dari peserta evaluasi menerima kritik dan 2. Memberikan Santun: dalam
kegiatan dan saran dari pasien pelayanan berinterkasi
rekomendasi Etika publik: cermat kesehatan kepada pasien
untuk dalam memperhatikan sesuai standar Peduli: dalam
pelaksanaan umpan balik dari pasien danbermutu memperhatikan
kegiatan Komitmen mutu: 3. Mendorong respon pasien
selanjutnya, memberikan pelayanan dan Adil: tidak
hasil analisis promotif, preventif mewujudkan membeda-
data kesehatan gigi dengan masyarakat bedakan pasien.
efektif dan efisien. yang sehat dan

27
Anti Korupsi: mandiri
sederhana karena setiap
proses dilakukan tanpa
pemborosan anggaran
6. Melakukan 1. Mempersiapkan Adanya Akuntabilitas: Mendorong dan Profesional:
analisis data semua data yang peningkatan Mampu memberikan mewujudkan Dalam
sudah terkumpul, pengetahuan kejelasan dalam masyarakat yang sehat melakukan
mengecek masyarakat pencapaian target dan mandiri analisis data
kelengkapan data akan peningkatan
atau isi instrumen pentingnya pengetahuan
dalam menjaga Nasionalisme:
pengumpulan data kesehatan Bekerja dengan jujur
2. Mengolah data dari gigi dan transparan
kuesioner kedalam Etika publik:
bentuk tabel Melaksanakan tugas
3. Menyajikan hasil dalam menganalisis
data dalam bentuk data dilakukan dengan
tabel jujur, cermat dan
disiplin.
Komitmen mutu:
Melaksanakan tugas
dengan efektif dan

28
efisien sehingga dapat
selesai tepat waktu dan
tercapainya tujuan
Anti korupsi:
Kerja keras dalam
bekerja , serta jujur
dalam pemberian nilai
pada analisis data

C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 1.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi-Habituasi


Latsar CPNS di Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta
Tahun 2021

No. Kegiatan Juli Agustus Bukti kegiatan

29
Pekan Peka Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
2 n3 4 1 2 3 4
1. Menyusun rancangan 9 Juli Terbentuknya SAP, kuesioner
edukasi Satuan acara
Penyuluhan(SAP).
2. Membuat media promosi 10-12 Video edukasi kesehatan gigi
kesehatan gigi dalam bentuk Juli
video.
3. Pembuatan instrumen 13 Link google form pretest dan post
evaluasi melalui google form Juli test
4. Melakukan pengunggahan Link laman youtube
konten video edukasi ke
laman youtube.
5. Pelaksanaan kegiatan 14 Juli- 14 Agustus Screenshoot hasil koordinasi
edukasi mengenai cara dengan kader UKGM, dan hasil
menjaga kesehatan gigi kuisioner google form pretest dan
selama pandemi COVID-19 post test
pada
6. Membuat laporan 15 Laporan evaluasi
pelaksanaan aktualisasi

30
31
BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi selama pandemi Covid-19 di Puskesmas Pakualaman kota
Yogyakarta dimulai pada tanggal 9 Juli 2021. Dalam hal ini kegiatan dilakukan di
ruang tunggu Puskesmas Pakualaman. Rangkaian kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli 2021-14 Agustus 2021 diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Membuat satuan acara penyuluhan(SAP).
Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan(SAP) ini dilaksanakan
oleh penulis yang berlangsung pada tanggal 9Juli 2021. Kegiatan ini
bertempat di rumah peserta. Hal pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan
pembuatan SAP yaitu: mencari referensi terkait dengan tema edukasi
kesehatan gigi di masa Pandemi COVID-19. Dalam tahapan ini penulis
mencari refensi dari sumber yang valid. Kemudian dilanjutkan untuk mencari
bahan dan membuat SAP.
Saat melakukan kegiatan pembuatan SAP, penulis berusaha untuk
menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA yang tertulis pada matrik diantaranya.
a. Akuntabilitas penulis berusaha untuk memiliki kejelasan target dalam
melakukan penyusunan rancangan.
b. Nasionalisme, penulis dalam membuat rancangan SAP demi kepentingan
bersama
c. Etika publik: dalam pembuatan SAP penulis melakukan dengan cermat
dan disiplin dalam melakukan penyusunan rancangan Satuan acara
penyuluhan
d. Komitmen mutu: menggunakan waktu dengan efektif dan efisien dalam
penyusunan rancangan satuan acara penyuluhan
e. Anti korupsi:
Mengerjakan rancangan satuan acara penyuluhan dengan kerja keras dan
mandiri
2. Membuat media edukasi berupa Video
Kegiatan pembuatan video edukasi kesehatan gigi dilaksanakan pada
tanggal 10-12 Juli 2021. video edukasi dibuat oleh penulis, dirumah.

32
Pembuatan video edukasi dibuat berdasarkan acuan dari SAP. Pengumpulan
sumber data atau referensi diperoleh dari internet.
Konsep dimulai dari menulis ide yang akan dituangkan kedalam
konten visual. Story telling menceritakan kepada penyimak baik dalam bentuk
kata, gambar, foto maupun suara. Kemudian membedah tulisan kedalam story
board supaya maksud dan tujuan dapat tersampaikan dengan baik. Proses story
board sangat penting karena karena akan membantu dalam proses
penyampaian pesan kepada responden.
Pembuatan video edukasi menggunakan sebuah software (perangkat
lunak) sparkol video scribe untuk membuat whiteboard animation ( animasi
papan tulis ), jadi dengan konsep papan tulis yang menggunakan gambar
tangan dan seolah-olah sedang menggambar atau menulis di papan tulis.
Sebelum memulai pembuatan video kita harus menginstal aplikasi video
scribe terlebih dahulu. Aplikasi ini mampu menyajikan konten pembelajaran
dengan memadukan gambar, suara dan desain yang menarik sehingga
responden mampu menikmati proses edukasi. Selain itu media videoscribe
termasuk media audio-visual yang memiliki kelebihan diantaranya mampu
memusatkan perhatian responden pada saat kegiatan edukasi berlangsung
sehingga pesan dapat tersampaikan dengan lebih efektif, mampu memberikan
stimulus yang baik bagi siswa, dapat dilakukan pengulangan, memperjelas
hal-hal abstrak dan memberikan penjelasan lebih realistik, serta pesan yang
disampaikan cepat dan lebih mudah diingat.
Pembuatan video menggabungkan video scribe pertake lalu
digabungkan dengan filmora. Pengeditan suara menggunakan filmora.
Animasi menyikat gigi menggunakan aplikasi blender 3D.
Pengeditan merupakan proses akhir dalam pembuatan video yang
semua video kedalam komputer kemudian melakukan pengeditan. Dalam
proses pengeditan menggunakan banyak software. Pada proses ini dilakukan
penggabungan, memotong, menambahkan dan memberikan efek sesuai
kebutuhan. Lalu menggabungkan lagu dengan video.

Saat melakukan kegiatan pembuatan media edukasi berupa video, penulis


berusaha untuk menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA yang tertulis pada
matrik diantaranya.

33
a. Akuntabilitas
Membuat video berdasarkan referensi yang sesuai agar dapat
menyampaikan informasi dengan benar.
b. Etika Publik
Memperhatikan standar etika dalam menyampaikan pesan pada video
dan menggunakan gambar dan bahasa yang santun.
c. Nasionalisme
Penulis berusaha untuk bersikap tidak pilih kasih atau diskriminatif
dalam pemberian informasi melalui laman youtube dan group
whatsapp yang dapat diakses oleh semua responden.
d. Komitmen Mutu
Membuat video edukasi dengan menarik dan mudah dipahami
sehingga efektif dan tepat sasaran dalam pemberian informasi.
e. Anti korupsi
Kerja keras dalam membuat media edukasi kesehatan gigi sehingga
hasil yang diperoleh tepat waktu

3. Membuat google form


Kegiatan ini dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 12 Juli 2021 di
rumah penulis. Pada rancangan aktualisasi tahapan ini belum tertulis karena
untuk instrumen evaluasi sudah termasuk dalam pembuatan lembar satuan
acara penyuluhan. Penulis menambahkan kegiatan ini karena pada bulan Juli
2021 sedang terjadi tren peningkatan kasus COVID-19. Dengan alasan untuk
mengurangi kontak ke pasien, maka dibuatlah kuisioner melalui google form
Langkah pembuatan google form : 1) membuka aplikasi google form
dengan terlebih dulu login ke akun google, 2) membuat judul evaluasi
kegiatan edukasi dengan aplikasi google form, 3) setting awal evaluasi
pembelajaran dengan aplikasi google form, 4) membuat soal pada aplikasi
google form, 5) membuat kunci jawaban dan penskoran pada aplikasi google
form, 6) menganalisis hasil jawaban dari responden
Responden diminta untuk mengisi soal pretest dengan maksud untuk
mengetahui apakah ada diantara peserta yang sudah mengetahui mengenai
materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan sebagai kegiatan
menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang akan

34
disampaikan, kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran
diberikan. Adapun manfaat dari diadakannya pre test adalah untuk mengetahui
kemampuan awal peserta mengenai pelajaran yang disampaikan. Kuisioner
pretest mengacu pada tujuan kegiatan edukasi. Bentuk soal berupa pilihan
ganda dengan jumlah soal sebanyak 5 butir, setiap butir soal bila dijawab
dengan benar akan mendapatkan skor 20 dan bila salah 0.mempunyai maka
membuat lebih praktis dan nilai peserta langsung dapat direkap. Selanjutnya
kegiatan post test adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah proses edukasi
selesai dilaksanakan. Post test merupakan bentuk evaluasi akhir dari edukasi
yang telah diterima oleh responden. Tujuan post test adalah untuk mengetahui
keberhasilan proses edukasi dan mengukur tingkat penguasaan materi dari
responden. Soal post test berupa soal pilihan ganda yang bentuk
pertanyaannya sama dengan soal pre test. Sehingga penulis dapat memperoleh
data hasil edukasi responden dengan membandingkan antara nilai keduanya.
Dengan demikian diharapkan nilai post test akan meningkat jika responden
dapat memhami dengan baik dari proses edukasi yang telah diberikan.
Saat melakukan kegiatan pembuatan kuisioner melalui google form
penulis berusaha untuk menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA yang tertulis
pada matrik diantaranya.
a. Akuntabilitas

Penulis berusaha untuk bertanggungjawab dalam melaksanakan


kegiatan dengan baik.

b. Etika Publik
Penulis berusaha untuk menerapkan prinsip sopan santun dalam
pembuatan kuisioner.
c. Nasionalisme
Peduli dengan lingkungan karena dengan menggunakan kuisioner
melalui google form secara tidak langsung penulis berusaha untuk
mengurangi penggunaan kertas dan mendukung gerakan penghijauan.
d. Komitmen Mutu
Penulis memilih sarana google form memiliki tampilan yang simpel
sehingga mudah digunakan oleh responden serta dapat dibagikan
secara online dan menghemat pengeluaran berupa kertas dan tinta.

35
e. Anti korupsi
Aplikasi google form bersifat aman sehingga penulis jujur, dan setiap
form yang masuk akan tersimpan secara otomatis di google drive.
Dalam pembuatan google form mencegah terjadinya manipulasi data

4. Pelaksanaan kegiatan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi


selama Pandemi COVID-19
Penyampaian media edukasi video dilaksanakan pada tanggal 14 Juli
2021 sampai dengan tanggal 4 September 2021. Edukasi kesehatan gigi dan
mulut ini berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya
masyarakat yang ada di wilayah kemantren Pakualaman yang berkunjung ke
atau berobat ke Puskesmas Pakualaman. Publikasi video edukasi dilakukan
dengan pemasangan media edukasi di ruang tunggu dan mengunggah konten
video ke laman youtube. Pemasangan video diruang tunggu Puskesmas
dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2021 dengan memasukkan ke komputer
yang disitu tergabung dengan nomor antrian pasien dibagian tepi dan ditengah
layar berguna untuk edukasi. Kemudian mengunggah video edukasi kelaman
youtube.
Kegiatan edukasi selanjutnya dilaksanakan melalui whatsapp grup
kader Upaya kesehatan gigi masyarakat (UKGM) Puskesmas Pakualaman.
Kader UKGM diharapkan dapat membina masyarakat agar mereka membantu
tenaga kesehatan menyampaikan kepada masyarakat mengenai pembinaan
kemampuan untuk pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut masyarakat
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Dan meningkatkan status
kesehatan gigi masyarakat secara optimal melalui upaya promotif dan
preventif . Kegiatan yang diberikan kepada para kader UKGM dilakukan
dengan cara membagikan link pretest, link youtube untuk mengakses video
dan link post test untuk mengevaluasi hasil akhir setelah pemberian edukasi.
Kegiatan pretest dilaksanakan dengan jumlah responden sebanyak 62
orang, namun responden ada yang tidak mengirimkan post test dan ada juga
yang mengirimkan pretest sebanyak 2 kali. Jadi sampel responden yang dapat
dievaluasi sebanyak 37 orang. Didalam spreadsheet tidak bisa dihapus tetapi
dalam perekapan responden yang tidak masuk kriteria dapat dihapus.

36
Saat melakukan kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi penulis
berusaha untuk menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA yang tertulis pada
matrik diantaranya.

a. Akuntabilitas
Penulis berusaha untuk menyampaikan informasi pada
responden dengan kejelasan target dalam
menyampaikan pesan selama penayangan video
Edukasi.
b. Nasionalisme
Penulis berusaha untuk bersikap tidak pilih kasih atau
diskriminatif dalam pemberian informasi melalui layar
di ruang tunggu puskesmas dan laman youtube melalui
group whatsapp yang dapat diakses oleh semua
masyarakat oleh kader UKGM dan video edukasi
ditayangkan demi kepentingan bersama untuk seluruh
masyarakat.
c. Etika Publik
Melakukan koordinasi dengan kader UKGM untuk
dapat menjadi responden dengan sopan dan santun.
d. Komitmen Mutu
Penulis memilih sarana laman youtube yang dapat
diakses lebih mudah oleh responden. Dengan
membagikan link melalui whatsapp pada saat
koordinasi di dengan kader UKGM melalui whatsapp
group UKGM.
e. Adil
Penulis berusaha untuk bersikap tidak pilih kasih atau
diskriminatif dalam pemberian informasi melalui laman
youtube dan group whatsapp yang dapat diakses oleh
semua masyarakat khususnya di wilayah kerja
puskesmas Pakualaman.

37
5. Membuat laporan aktualisasi
Laporan aktualisasi dibuat pada tanggal 3-4 september 2021, kegiatan ini
dilaksanakan oleh penulis di rumah. Dalam pembuatan laporan penulis
berusaha mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN.

Akuntabilitas
Mengerjakan laporan aktualisasi dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme
Mengerjakan laporan sesuai dengan sila ke-1 yaitu bekerja dengan jujur
karena Tuhan maha mengetahui.
Etika publik
Mengerjakan laporan dengan cermat dan teliti
Komitmen mutu
Mengerjakan laporan dengan efektif dan efisien karena nilai dapat
langsung keluar dengan menggunakan aplikasi kuis di google form,
sehingga dapat menghemat waktu.
Anti korupsi
Mengerjakan laporan dengan kerja keras dan mandiri.

B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi


Aktualisasi kegiatan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
selama pandemi Covid-19 yang sedang dilaksanakan telah menghasilkan beberapa
output, kontribusi pencapaian visi-misi serta penguatan nilai organisasi di Puskesmas
Pakualaman kota Yogyakarta. Ketiga hal tersebut diuraikan menjadi sebagai berikut
1. Membuat satuan acara penyuluhan.

Kegiatan membuat satuan acara penyuluhan(SAP) menghasilkan output


berupa Satuan acara penyuluhan yang digunakan sebagai dasar pembuatan media
edukasi dalam bentuk Video. Membuat SAP merupakan rangkaian kegiatan yang
harus dilaksanakan sebelum pemberian pelayanan asuhan promotif. Dalam rangka
meningkatkan penegtahuan masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas
Pakualaman. Dalam pembuatan SAP mendukung penguatan nilai organisasi
Puskesmas Pakualaman yaitu melakukan pelayanan sesuai dengan profesi

38
kompetensi penulis sebagai perawat gigi khususnya dibidang pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi di bidang promotif.
2. Membuat media edukasi berupa Video
Kegiatan pembuatan video edukasi menghasilkan output berupa video
edukasi. Dalam pembuatan media edukasi berupa video tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19 mendukung penguatan
nilai misi Puskesmas Pakualaman yaitu mendorong dan meningkatkan
pemberdayaan serta kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. Walaupun
di masa pandemi seperti sekarang ini kegiatan berkumpul dilarang tetapi
kegiatan pelayanan promotif secara online dapat dioptimalisasikan. Dengan
adanya pembuatan video edukasi diharapkan membantu masyarakat dapat
mengaksesnya secara mandiri.

3. Membuat kuisioner melalui google form


Membuat instrumen pengukuran tingkat pengetahuan sebelum dan
sesudah pemberian edukasi dengan menggunakan kuisioner google form.
Sebelum diberikan edukasi responden diminta untuk mengisi soal pretest
dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara peserta yang sudah
mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan
sebagai kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang
akan disampaikan, kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran
diberikan. Kegiatan ini mendukung visi-misi Puskesmas Pakualaman yaitu
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dengan memberikan
memperhatikan keselamatan pasien.
4. Publikasi Video edukasi

Kegiatan publikasi video edukasi dilakukan dengan cara pemasangan


video edukasi di ruang tunggu puskesmas dan melalui koordinasi di Whatsapp
grup dengan kader UKGM. Para kader UKGM Diruang tunggu terdapat 3
layar yang berada disebelah timur untuk deretan ruang tunggu yang
menghadap kearah kasir, laboratorium dan poli KIA. Layar yang berada
dibagian barat menghadap ke arah poli umum, poli anak, lansia dan farmasi.
Sedang layar yang terakhir terdapat di poli ISPA/IGD. Dengan adanya video
edukasi diharapkan membantu masyarakat dapat mengaksesnya secara

39
mandiri dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terpadu menuju masyarakat sehat mandiri.
5. Membuat laporan aktualisasi
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan
edukasi yang dilaksakanan Pakualaman kota Yogyakarta. Dengan dibuatnya
laporan kegiatan aktualisasi mendukung nilai organisasi Puskesmas
Pakualaman yaitu sesuai dengan motto” mendampingi masyarakat di kala
sehat “. Karena masa pandemi seperti sekarang ini menitik beratkan pada
pelayanan promotif-preventif. Dengan harapan terjadinya peningkatan
pengetahuan setelah diberikan intervensi yaitu berupa video edukasi kesehatan
gigi. Dan diharapkan dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk
menjalankan kegiatan dan menjadikan kebiasaan sehari-hari. Seperti
menggosok gigi sesudah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur
menggunakan pasta gigi berfluoride serta mengkonsumsi makanan sehat yang
baik untuk kesehatan, mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket dan
mengganti dengan konsumsi buah
dan sayur.

40
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasaran uraian kegiatan aktualisasi yang telah dilakanakan penulis antara tanggal 9
9 Juli – 4 September 2021 di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dapat disimpulkan
bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
selama pandemi COVID-19 dapat meningkatkan tingkat pengetahuan responden. Responden
dapat mengetahui atau menangkap dari edukasi yang telah diberikan baik secara langsung
melalui video edukasi di ruang tunggu puskesmas maupun melalui youtube. Dengan
demikian pelaksanaan kegiatan edukasi dapat ikut serta mewujudkan visi, misi dan budaya
kerja yang selama ini diterapkan di puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta.

Rangkaian kegiatan edukasi meningkatkan keterampilan penulis dalam menginovasi


dan mengkreasikan kegiatan edukasi bagi masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas
Pakualaman. Selain itu, pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan edukasi tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu cara bagi penulis untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai landasan untuk menjalankan tugas
pokok dan fungsi sebagai seorang ASN dengan jabatan perawat gigi yang harus tetap
menjalankan kewajibannya walaupun di masa pandemi seperti sekarang ini.

Kegiatan aktualisasi edukasi dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang


pentingnya menjaga kesehatan gigi di masa pandemi COVID-19 dapat terlaksana dengan baik
berkat bantuan dari beberapa pihak seperti mentor yang selalu memberikan masukan dan
dukungan saat kegiatan konsultasi berlangsung, rekan- rekan teman tenaga kesehatan yang
membantu dalam proses pendokumentasian. Selain itu peran aktif para responden
mendukung terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan edukasi. Karena kesehatan gigi yang
baik dapat mendukung dalam proses pencernaan sehingga nutrisi dapat terserap dengan
optimal dan menghasilkan imunitas tubuh yang baik sehingga tubuh tidak mudah terinfeksi
virus, termasuk COVID-19.

B. Saran

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran


berikut.

1. Untuk penulis, diperlukan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai ANEKA untuk


meningkatkan kualitas pelayanan dan membentuk ASN yang berkarakter.

41
2. Untuk unit kerja, kegiatan pembuatan video edukasi dapat dikembangkan sebagai untuk
upaya meningkatkan pengetahuan siswa melalui UKGS secara daring.

3. Untuk unit kerja, perlunya kegiatan inovatif, kreatif dan menarik untuk meningkatkan
tingkat pengetahuan masyarakat khususnya tentang kesehatan gigi di masa pandemi .

42
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Jakarta.

43
LAMPIRAN

a. TOPIK: Cara menjaga kesehatan gigi selama pandemi COVID-19


b. SASARAN: Pasien/pengunjung puskesmas Pakualaman
c. TUJUAN
1) Tujuan intruksional umum:
Setelah diberikan edukasi diharapkan responden dapat mengetahui cara menjaga
kesehatan gigi selama pandemi COVID-19
2) Tujuan khusus
Setelah diberikan edukasi diharapkan responden dapat mengetahui:
a) Pentingnya menjaga kesehatan gigi
b) Dampak yang timbul bila tidak menjaga kesehatan gigi
c) Gejala penyakit gigi dan mulut
d) Kondisi kedaruratan gigi
e) Tindakan perawatan gigi yang dapat dilakukan pada masa pandemi
f) Resiko perawatan gigi saat pandemi
g) Cara menjaga kesehtan gigi dan mulut selama pandemi COVID-19
d. Materi:
1) Pentingnya menjaga kesehatan gigi
Mulut, Awal Kesehatan Seluruh Tubuh
Mulut adalah gerbang menuju bagian dalam tubuh. Oleh karena itu, kesehatan
gigi dan mulut dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kebersihan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kebersihan tubuh yang
tidak dapat diabaikan. Menjaga kebersihan gigi, perawatan gigi rutin, dan gaya
hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan kesehatan
secara umum. Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi dapat
meningkatkan sistem imunitas tubuh. Mulut merupakan salah satu media
transmisi dan berkembangnya virus dan bakteri, termasuk virus
corona (SARS-CoV-2), sehingga selain memastikan kebersihan tangan,
penting pula untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-
19. Kebersihan rongga mulut yang buruk akan menyebabkan peningkatan
jumlah mikroba sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan dan
berpotensi terjadi komplikasi ketika terkena virus corona. Penelitian

44
menunjukkan bahwa kebersihan mulut yang baik dapat mencegah infeksi
pernafasan pada pasien, terutama pada usia di atas 70 tahun. Penyakit
periodontal dapat meningkatkan 25 persen risiko penyakit jantung, tiga kali
risiko diabetes, dan 20 persen risiko tekanan darah tinggi. Faktor risiko ini
dapat meningkatkan keparahan Covid-19.
Gigi yang sehat dapat membantu dalam sistem pencernaan sehingga nutrisi
yang masuk dapat diserap sempurna oleh tubuh dan menghasilkan imunitas
tubuh yang baik jadi tubuh tidak mudah terserang atau tertular penyakit
termasuk virus covid-19.
2) Dampak yang timbul bila tidak menjaga kesehatan gigi

a) Karies atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi yang paling
umum. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja di segala kalangan usia.
Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan lansia yang jarang
merawat kebersihan giginya dengan baik.Sisa makanan, plak, dan bakteri
yang dibiarkan terus menumpuk dapat menyebabkan struktur dan lapisan
gigi mengalami kerusakan. Kerusakan ini diawali dengan terkikisnya lapis
terluar gigi (enamel) yang kemudian menyebar sampai ke lapisan tengah
gigi (dentin) dan bahkan akar gigi. Lubang yang semula kecil lama-lama
bisa semakin besar dan menyebabkan rasa sakit tak tertahankan. Dalam
kasus yang parah, gigi berlubang juga bisa menyebabkan infeksi serius
yang berujung pada gigi tanggal atau copot.
b) Malas gosok gigi juga da menyebabkan penyakit gingivitis, yaitu
peradangan dan pembengkakan gusi akibat infeksi.Peradangan pada gusi
dapat berujung pada infeksi gusi serius yang dinamai penyakit gusi.
Penyakit gusi dalam istilah medis dinamai dengan periodontitis atau
penyakit periodontal. Biasanya orang yang mengalami kondisi ini akan
mengalami gejala khas seperti gusi mudah berdarah, bau mulut yang
persisten, gigi renggang yang membuat sulit makan, hingga abses (gusi
bernanah). Jika tidak segera diobati, infeksi serius ini merusak jaringan
lunak dan tulang penyokong gigi. Hal ini membuat gigi goyang dan lebih
mudah untuk tanggal atau lepas. Kondisi ini pun lama-lama bisa
melemahkan sistem imun sehingga membuat penderitanya lebih sulit
untuk melawan infeksi

45
3) Gejala gigi berlubang
a) Lubang terlihat pada gigi
b) Noda coklat/hitam pada gigi
c) Ngilu hingga nyeri saat mengkonsumsi makanan / minuman
manis/asam/dingin/panas
d) Gigi sakit dan sensitif
e) Timbulnya rasa nyeri saat menggigit
4) Gejala radang gusi(Gingivitis)
a) Gusi merah
b) Mudah berdarah

5) Kondisi kedaruratan gigi


a) Nyeri hebat
b) Pembengkakak pada gusi yang menjalar hingga ke pipi
c) Sariawan lebih dari 2minggu
d) Perdarahan pasca pencabutan
e) Sakit ringan yang memperparah
f) Gigi yang patah
g) Gigi lepas
h) Trauma pada wajah dan rahang
i) Perdarahan yang tidak terhenti atau terkontrol
6) Kondisi non darurat
a) Sakit gigi ringan
b) Sakit pada gigi bungsu
c) Gigi sensitif dan gusi berdarah
d) Sakit saat menggigit
e) Sariawan kurang dari 10hari
f) Gigi patah sebagian
g) Gigi tiruan yang tidak nyaman

7) Tindakan perawatan gigi yang dapat dilakukan pada masa pandemi


a) Pemberian obat
b) Penambalan sementara
c) Pencabutan gigi goyah/tanpa penyulit

46
8) Resiko perawatan gigi saat pandemi
a) Resiko tinggi transmisi covid-19
b) Tindakan menghasilkan aerosol
c) Tindakan membutuhkan komunikasi tatap muka, tidak dapat melakukan
physical distancing
d) Tindakan berhubungan dengan air liur, darah, dan cairan tubuh lainnya
9) Cara menjaga kesehtan gigi dan mulut selama pandemi COVID-19
a) Menyikat gigi 2x sehari diwaktu pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur. Lanjut cara menyikat gigi: pilih sikat gigi yang
ujungnya kecil, gunakan pasta gigi berfluoride
b) Menghindari makanan yang manis dan asam serta lengket/ mudah
melekat di gigi seperti permen,biskuit, cemilan,eskrim, dan minuman
bersoda. Anda dapat mengganti cemilan dengan buah-buahan segar
atau kacang-kacangan. Buah-buahan segar mengandung vitamin dan
mineral yang baik untuk tubuh. Makanan yang mengandung vitamin c
baik untuk gusi, buah –buahan segar yang berair dan berserat dapat
membersihkan gigi juga( self cleansing). Makanan yang mengandung
kalsium seperti susu, keju yoghurt baik untuk kekuatan gigi terhadap
asam. Pilih susu atau yoghurt yang tawar yaa.
c) Mengurangi makanan yang manis dan lengket, setelah mengkonsumsi
makanan manis sebaiknya anda berkumur-kumur menggunakan air
putih
d) Jangan lupa ganti sikat gigi minimal 3 bulan sekali
e. Metode : audio-visual
f. Waktu: 14Juli-14 agustus 2021
g. Tempat: Ruang tunggu Puskesmas Pakualaman
h. Evaluasi: kuesioner pretest-postest.

47
Kegiatan pembuatan video berupa menyusun serangkaian story board yang dilaksanakan oleh
penulis pada tanggal 10 Juli 2021 di Rumah penulis.

48
Kegiatan pembuatan video edukasi yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 12 Juli 2021
Jjjj

49
Kegiatan pembuatan google form
Link google form

50
51
52
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang dimaksud Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat
persatuan dan kesatuan Bangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang  professional diperlukan pembekalan kepada PNS
dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar akuntabilitas, yaitu:
a. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen yang tinggi
dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan
keyakinan kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan
yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya.
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki
pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015b).
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
segala sesuatu sebagaimana mestinya.

53
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat visi dan
arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen
mutu seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih baik di
masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk pencapaian standar mutu.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan melawan hukum
dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

54
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat
diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.

55

Anda mungkin juga menyukai