ANGK AT AN II
K ELOM POK III
OLEH:
ARDIANSYAH, S.Pd.
NIP. 19911004 202012 1 003
OPTIMALISASI
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 14 TANJUNGPINANG
i
2021
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
Disusun oleh:
ARDIANSYAH, S.Pd.
NIP. 19911004 202012 1 003
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM TAHUN 2021
OPTIMALISASI PENGELOLAAN
PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 14 TANJUNGPINANG
Menyetujui,
Coach, Mentor,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang”. Laporan
aktualisasi ini berguna sebagai pemenuhan tugas Latihan Dasar Pemerintah Kota
Tanjungpinang tahun 2021.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan aktualisasi ini antara lain:
1. Ibu Hj. R. Khairani, S.Sos., M.M., selaku Kepala BKPSDM Kota
Tanjungpinang yang telah memberikan waktunya dalam merencanakan dan
melaksanakan latihan dasar CPNS di Kota Tanjungpinang.
2. Bapak Dedi Supriadi S.A.P., M.M., selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan
yang telah memberikan waktunya dalam merencanakan dan melaksanakan
latihan dasar CPNS di Kota Tanjungpinang.
3. Bapak Samsudi, S.Sos., M.H., selaku Penguji Hasil Laporan Aktualisasi dalam
Pelatihan Dasar CPNS Balai Pelatihan Kesehatan Tahun 2021 yang telah
memberikan masukan dan saran.
4. Bapak Dra. Marzulina, selaku Kepala SMP Negeri 14 Tanjungpinang dan
mentor yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
bimbingan selama penyusunan laporan aktualisasi ini
5. Bapak Afeldi Yelmon Zirman, S.Si. selaku Plt. Kepala SMP Negeri 14
Tanjungpinang dan mentor yang senantiasa meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Ibu Maria Magdalena, S.ST., M.Keb., selaku coach yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan selama
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
7. Seluruh widyaiswara, fasiliator, dan MoT yang menemani dan memfasilitasi
kegiatan belajar mengajar selama pelatihan dasar berbasis blended learning.
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan selama proses
pelatihan dasar berlangsung.
iii
9. Rekan sejawat di SMP Negeri 14 Tanjungpinang yang senantiasa memberikan
dukungan selama proses pelatihan dasar CPNS ini.
10. Rekan Golongan III Angkatan II Kelompok III Latsar CPNS Pemerintah Kota
Tanjungpinang 2021 yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat
selama periode latsar ini.
Ardiansyah, S.Pd.
NIP. 199110042020121003
iv
DAFTAR ISI
Kover ........................................................................................................................ i
Lembar Persetujuan ................................................................................................. ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi...................................................................................................................v
Daftar Tabel ........................................................................................................... vi
Daftar Diagram...................................................................................................... vii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Analisis Isu ........................................................................................................4
C. Rumusan Isu ....................................................................................................13
D. Identifikasi Sumber Isu ...................................................................................14
E. Analisis Dampak .............................................................................................16
F. Lembar Konfirmasi Isu ...................................................................................17
G. Judul Rancangan Aktualisasi ..........................................................................17
Bab II Rancangan Aktualisasi ............................................................................18
A. Rangkaian Aktualisasi ....................................................................................18
B. Jadwal Kegiatan ..............................................................................................30
C. Capaian Aktualisasi ........................................................................................36
D. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda II ...........57
E. Manfaat Terselesainya Isu ..............................................................................57
F. Rencana Tindak Lanjut ...................................................................................58
Bab III Penutup ....................................................................................................59
A. Simpulan .........................................................................................................59
B. Saran ...............................................................................................................59
Daftar Pustaka ...................................................................................................... viii
Lampiran ..................................................................................................................x
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR DIAGRAM
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
SMP Negeri 14 Tanjungpinang adalah sebuah sekolah menengah pertama
negeri yang terletak di Jalan Bunga Raya, Kampung Madung, Kelurahan Kampung
Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan
Riau. Sekolah ini dibangun pada awal tahun 2005. Aktivitas pembelajaran di
sekolah ini baru-dimulai pada tahun ajaran 2007/2008. Luas tanah SMP Negeri 14
Tanjungpinang yang merupakan milik SD Negeri 006 Tanjungpinang Kota
mencapai 1.862 m2. Di dalamnya terdapat ruang belajar SMP sebanyak 3 ruang.
Ruang kepala sekolah, tata usaha, dan majelis guru berada dalam satu ruangan 1
ruang bersekat. Ada sebuah musala yang dapat menampung 18 orang. Ada dua unit
kantin sekolah yang dinonaktifkan selama pandemi Covid-19. Ada sebuah ruang
Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Sekolah ini memiliki 1 kamar mandi guru dan 4
WC peserta didik.
Ada 30 sekolah menengah pertama negeri dan swasta di Kota Tanjungpinang.
Sekolah-sekolah tersebut merupakan pesaing eksistensi SMP Negeri 14
Tanjungpinang. Menyikapi kondisi tersebut, sekolah perlu melakukan upaya nyata
berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana
dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta
didik/wali peserta didik dan pihak terkait, dan mengadakan kegiatan pengembangan
diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
SMP Negeri 14 Tanjungpinang memiliki visi “Unggul dalam Prestasi
Berdasarkan Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan
Lingkungan”.
Misi SMP Negeri 14 Tanjungpinang adalah:
1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta
berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk
mencapai prestasi yang maksimal.
3. Mewujudkan peserta didik yang kreatif, inovatis, sehat, aktif, dan berkarakter.
1
4. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan
menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.
5. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan
berwawasan lingkungan.
Mengacu kepada visi dan misi sekolah, tujuan SMP Negeri 14
Tanjungpinang dalam mengembangkan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Menciptakan pribadi yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berguna bagi
masyarakat.
3. Menghasilkan lulusan yang bermutu, terampil, kreatif, dan berkarakter.
4. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah demi kenyamanan
warga sekolah.
5. Memupuk karakter peserta didik yang mempunyai wawasan yang luas.
SMP Negeri 14 Tanjungpinang juga mengembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah.
Nilai-nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan
lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata
pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran maupun kegiatan
pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih
bersifat keteladanan.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan
membantu sekolah dalam mencapai tujuan sekolah secara khusus dan tujuan
pendidikan pada umumnya. Di samping itu, dalam penjelasan Undang-undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa salah satu
sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah
perpustakaan.
Sebagai sumber belajar di sekolah, perpustakaan membantu tercapainya visi
dan misi sekolah. Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah, maka suatu
pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat perlu dipersiapkan dengan tepat
2
sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun, masalahnya
adalah jumlah perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang
profesional cukup banyak.
Sebagai suatu unit kerja, Perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang wajib
mempunyai program kerja. Program kerja tersebut diharapkan mampu
mengembangkan perpustakaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara
maksimal. Program kerja ini diharapkan menjadi pedoman kerja bagi pengelola
perpustakaan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Program kerja ini digunakan
untuk menilai hasil kerja dan masalah yang dihadapi dari masa ke masa.
Demi menciptakan perpustakaan sekolah yang berdaya-guna dan berhasil-
guna, perpustakaan yang menjadi sarana kegiatan belajar mengajar, dan
perpustakaan sebagai pendorong gemar membaca peserta didik, tujuan-tujuan
perpustakaan haruslah dilandasi dengan dasar hukum yang tepat. Berikut ini dasar
hukum mengenai perpustakaan.
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan;
4. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Perpustakaan.
SMP Negeri 14 Tanjungpinang sudah memiliki ruangan perpustakaan yang
bergabung dengan perpustakaan SD Negeri 006 Tanjungpinang Kota. Selama ini
pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang belum terlaksana secara
optimal. Penyusunan buku, rak, dan administrasi perpustakaan juga belum dikelola
dengan baik. Hal-hal tersebut memperlambat pencapaian visi dan misi sekolah.
3
B. ANALISIS ISU
1. Environmental Scanning
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan masyarakat tentu menemukan
masalah-masalah yang di lingkungan kerjanya baik isu yang berhubungan dengan
pribadi ASN dan unit kerja maupun masalah dari luar unit kerja. Ada beberapa
masalah yang ditemukan penulis selama tahap orientasi di unit kerja. Masalah ini
sedapat mungkin diselesaikan dengan segera sehingga kegiatan sekolah bisa
berjalan dengan kondusif. Penyelesaian masalah ini disesuaikan dengan
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Beberapa masalah di SMP Negeri 14
Tanjungpinang antara lain:
a. Belum optimalnya akses E-Rapor sehingga pengerjaannya hanya dapat
dikerjakan di sekolah
Salah satu isu yang muncul di SMP Negeri 14 Tanjungpinang adalah ketika
sudah memasuki masa pengolahan nilai rapor Penilaian Tengah Semester (PTS)
dan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil atau Genap, setiap guru akan mulai
menginput nilai para peserta didik ke dalam sebuah aplikasi pengolah nilai yang
disebut E-Rapor. E-Rapor ini merupakan aplikasi terpadu untuk menginput seluruh
nilai yang telah diperoleh peserta didik selama masa belajarnya satu semester.
Aplikasi ini memungkinkan guru mata pelajaran (mapel) dan wali kelas dapat saling
berhubungan namun terbatas pada nilai rapor saja. Selama ini pelaksanaan E-Rapor
di sekolah tidak mengalami kendala dan berjalan dengan lancarr. Namun, akses E-
Rapor tidak dapat dilaksanakan melalui gawai. E-Rapor hanya dapat diakses
melalui komputer atau laptop yang terhubungan server wifi tertentu di sekolah. E-
Rapor tidak dapat diakses melalui sebarang wifi. Inilah isu yang terjadi di SMP
Negeri 14 Tanjungpinang.
Melalui keterbatasan server wifi ini, guru-guru tidak melaksanakan
pengolahan nilai di mana saja. Semua pengolahan nilai hanya dapat dilaksanakan
di sekolah. Tidak hanya itu, server ini juga tidak dapat diakses oleh semua guru
dalam satu waktu bersamaan. Server akan lemah dan lambat dalam memproses
data. Apabila terjadi perubahan/perbaikan data nilai baik oleh guru maupun oleh
wali kelas, guru-guru tidak dapat mengubahnya di rumah dengan bantuan
wifi/hotspot sendiri. Guru harus datang ke sekolah dan mengerjakan pengolahan
4
nilai di sekolah sesuai jangkauan area wifi khusus E-Rapor tersebut.
Dari isu tersebut, ini merupakan penyimpangan terhadap salah satu jenis
penerapan WoG, yaitu pelayanan yang bersifat administratif. Berdasarkan jenis
penerapan WoG tersebut, sekolah seharusnya berinisiatif dan berupaya untuk
mencari cara untuk memudahkan pengaksesan E-Rapor di mana saja oleh guru dan
wali kelas. (Whole of Government)
b. Masih minimnya kesadaran pemenuhan administrasi guru sebagai
pemenuhan tugas dari kepala sekolah
Salah satu isu yang muncul di SMP Negeri 14 Tanjungpinang adalah masih
minimnya kesadaran guru dalam pemenuhan administrasi guru sebagai perintah
dari kepala sekolah. Beberapa guru masih mengantarkan administrasi dengan
lambat dan melebihi tenggang waktu yang telah ditentukan. Pada hakikatnya,
keterlambatan ini terjadi karena kekurangmanajemen waktu oleh seorang guru
untuk menyelesaikannya. Administrasi guru yang terdiri dari Buku 1, Buku 2, Buku
3, dan Buku 4 seharusnya diselesaikan sewaktu libur semester genap yang lalu
berlangsung, yaitu pada bulan Juni 2021 sehingga administrasi tersebut dapat
dikumpulkan tepat pada waktunya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan bagian dari Buku
1 administrasi guru adalah dokumen yang harus disiapkan oleh seorang pendidik
sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas tepatnya awal minggu pertama bulan
Juli 2021. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan pembelajaran dengan lebih
terorganisasi apabila RPP tidak disiapkan secara benar. Walau memang, ada
beberapa guru yang selalu mengutamakan kesadarannya untuk mengumpulkan
administrasi sebelum batas tanggal pengumpulan.
Berdasarkan fakta lapangan yang ditemukan, batas akhir pengumpulan
perangkat pembelajaran/administrasi guru adalah akhir Juli 2021. Namun, masih
ada beberapa guru yang belum mengumpulkan administrasi tersebut bahkan hingga
memasuki awal Agustus 2021.
Perilaku ini merupakan penyimpangan kewajiban seorang ASN dalam
melaksanakan manajemen ASN, yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab. Ini menunjukkan
bahwa guru-guru SMP Negeri 14 Tanjungpinang belum sepenuhnya mampu
5
menunjukkan sikap sadar dan tanggung jawab dalam memenuhi tugas dan
kewajibannya sebagai seorang pendidik. (Manajemen ASN)
c. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran oleh guru di kelas
Fakta di SMP Negeri 14 Tanjungpinang menunjukkan bahwa guru-guru telah
memakai media salindia (slide) untuk menampilkan materi pembelajaran di kelas
tatap muka ataupun kelas daring (online). Walau telah menggunakan salindia
Microsoft Powerpoint, namun pengefektifan dan pengefisienan tampilannya selalu
menjadi kendala. Ada beberapa salindia yang berisi teks yang panjang dengan
ukuran tulisan yang kecil sehingga susah dibaca oleh peserta didik. Ada beberapa
salindia yang hanya digerakkan dengan menggunakan panah 4 direksi pada papan
ketik (keyboard) sehingga tidak tampak menarik. Ada beberapa salindia yang
memunculkan animasi gerak tertentu sehingga fokus pembelajar hanya pada
gerakan animasi itu. Ada beberapa salindia yang animasi pertukaran dari satu
salindia ke salindia lainnya terlalu variatif sehingga memusingkan pembelajar.
Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ini merupakan
penyimpangan terhadap salah satu prinsip pengembangan profesionalisme
pelayanan publik, yaitu (1) Mengembangkan modernisasi, kualitas, efisiensi, dan
kepekaan dan (2) Sumber daya, keterampilan, dan komitmen staf adalah aset yang
terbaik di dalam memodernisasi pelayanan umum.
Berdasarkan prinsip pengembangan profesionalisme pelayanan publik itu,
seorang guru seharusnya mampu membuat salindia yang efektif dan efisien baik
dalam segi pemilihan kata kunci dalam salindia maupun efek kreatif di dalam
salindia. Semua hal itu bertujuan memudahkan peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan rasa ingin tahu dan menyenangkan. (Pelayanan Publik)
d. Belum optimalnya penggunaan model pembelajaran HOTS oleh guru di
sekolah
LOTS atau dikenal dengan istilah Low Order Thinking Skills adalah
pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman yang tidak membutuhkan
pemikiran yang sulit. Pembelajaran ini biasanya diperoleh bukan melalui
pemahaman melainkan penghafalan materi oleh peserta didik. Pembelajaran LOTS
juga selalu disandingkan dengan pembelajaran tradisional, yaitu ceramah tanpa
melakukan tanya jawab yang berarti atau diskusi. Inilah fenomena pembelajaran di
6
SMP Negeri 14 Tanjungpinang. Guru-guru masih menggunakan pembelajaran
dengan metode LOTS dan ceramah. Guru selalu harus menjelaskan materi pada
hampir seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. Ini yang membuat kebosanan
pada peserta didik. Tingkat berpikir peserta didik pun tidak berkembang melalui
pembelajaran seperti ini.
Pemerintah telah membuat terobosan. Setiap guru perlu mendesain
pembelajaran berbasis HOTS (High Order Thinking Skills) atau pembelajaran
berpikir tingkat tinggi di kelas. Ini bertujuan untuk membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupannya sehari-hari. Ini juga
berguna untuk membina kemandirian dan kepekaan peserta didik terhadap
lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran HOTS biasanya disandingkan dengan model-model
pembelajaran masa kini seperti Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based
Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning), dan
Pembelajaran berbasis Pengamatan (Discovey-Inquiry Learning). Pembelajaran ini
telah mulai diterapkan pada tiap sekolah untuk melatih logika peserta didik.
Pembelajaran ini juga tetap didukung oleh metode seperti ceramah, tanya-jawab,
diskusi, penugasan, dan presentasi. Walau ada ceramah, namun metode ini tidak
mengambil alih seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran.
Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ini merupakan
penyimpangan terhadap salah satu prinsip pengembangan profesionalisme
pelayanan publik, yaitu (1) Mengembangkan modernisasi, kualitas, efisiensi, dan
kepekaan dan (2) Sumber daya, keterampilan, dan komitmen staf adalah aset yang
terbaik di dalam memodernisasi pelayanan umum.
Berdasarkan prinsip pengembangan profesionalisme pelayanan publik itu,
seorang guru seharusnya mampu memberikan pembelajaran yang bermakna kepada
peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis HOTS. Walau
pembelajaran ini tidak serta merta dapat sukses pada awal percobaan, namun
peserta didik akan terus berkembang dari masa ke masa dan akan mulai terbiasa
untuk berpikir secara efektif. Inilah makna pelayanan publik seorang guru kepada
peserta didiknya, yaitu mengembangkan kualitas dan kepekaan. (Pelayanan
Publik)
7
e. Belum optimalnya pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang
Perpustakaan merupakan jantung pendidikan di sekolah. Melalui
perpustakaan, pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Setiap warga
sekolah dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang untuk membaca buku dan
koran, berdiskusi, atau sekadar menyelesaikan tugas tertentu. Keberadaan
perpustakaan sangatlah penting. Peran perpustakaan ini tidak dapat dilaksanakan di
SMP Negeri 14 Tanjungpinang. Kondisi perpustakaannya kumuh dan terbengkalai.
Buku-buku hanya bertumpuk di lantai dan tidak tertata rapi. Banyak kardus berisi
buku babon kurikulum terdahulu yang sebenarnya sudah menjadi “barang mati”
dalam proses pembelajaran. Karena kondisi inilah, pembelajaran di SMP Negeri 14
Tanjungpinang tergolong rendah. Peserta didik tidak bisa meminjam buku untuk
dibaca atau dipinjamnya pulang. Layanan perpustakaan seperti peminjaman dan
pengembalian buku tidak dapat berjalan.
Sikap kekurangoptimalan pengelolaan sarana prasarana dan layanan ini
merupakan penurunan kualitas pelayanan publik, yaitu kenyamanan lingkungan
dan beorientasi pada peningkatan/perbaikan. Oleh karena itu, sekolah diharapkan
mampu mengelola sarana perpustakaan yang ada untuk dapat memberikan layanan
kepada seluruh warga sekolah terutama peserta didik SMP Negeri 14
Tanjungpinang. (Pelayanan Publik)
Berikut ini data isu-isu yang diperoleh dari penugasan identifikasi dan
deskripsi manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik.
Tabel 1.1 Daftar Isu
Hubungan dengan Peran
No. Daftar Isu
dan Kedudukan ASN
Belum optimalnya jaringan E-Rapor sehingga
1 pengerjaannya hanya dapat dikerjakan di Whole of Government
sekolah
Masih minimnya kesadaran pemenuhan
2 administrasi guru sebagai pemenuhan tugas dari Manajemen ASN
kepala sekolah
8
Belum maksimalnya penggunaan media
3 Pelayanan Publik
pembelajaran oleh guru di kelas
Belum optimalnya penggunaan model
4 Pelayanan Publik
pembelajaran HOTS oleh guru di sekolah
Belum optimalnya pengelolaan perpustakaan
5 Pelayanan Publik
SMP Negeri 14 Tanjungpinang
9
2 Isu tersebut memiliki masalah kurang kompleks.
3 Isu tersebut memiliki masalah cukup kompleks
namun tidak perlu segera dicarikan solusi.
4 Isu tersebut memiliki masalah kompleks.
5 Isu tersebut memiliki masalah sangat kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3 Khalayak 1 Isu tersebut tidak menyangkut hajat hidup orang
banyak
2 Isu tersebut sedikit menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3 Isu tersebut cukup menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4 Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak.
5 Isu tersebut sangat menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4 Layak 1 Isu tersebut masuk akal.
2 Isu tersebut realistis.
3 Isu tersebut cukup masuk akal dan realistis.
4 Isu tersebut masuk akal dan realistis.
5 Isu tersebut masuk akal, realistis, dan relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan teknik APKL tersebut
dapat dilihat pada berikut.
Tabel 1.3 Analisis Isu Berdasarkan Teknik APKL
Indikator Priori
No. Daftar Isu Total
A P K L tas
Belum optimalnya jaringan E-Rapor
1 sehingga pengerjaannya hanya dapat 3 3 3 4 13 IV
dikerjakan di sekolah
Masih minimnya kesadaran pemenuhan
2 administrasi guru sebagai pemenuhan 3 3 3 3 12 V
tugas dari kepala sekolah
10
Indikator Priori
No. Daftar Isu Total
A P K L tas
Belum maksimalnya penggunaan media
3 4 4 5 5 18 III
pembelajaran oleh guru di kelas
Belum optimalnya penggunaan model
4 4 4 5 5 18 II
pembelajaran HOTS oleh guru di sekolah
Belum optimalnya pengelolaan
5 perpustakaan SMP Negeri 14 5 5 5 5 20 I
Tanjungpinang
11
Teknik USG tersebut menggunakan rentang 1-5 pada setiap kriteria yang
dapat diperincikan sebagai berikut.
Tabel 1.4 Indikator, Skor, dan Keterangan Teknik USG
No. Indikator USG Skor Keterangan
1 Urgency 1 Isu tersebut sangat tidak mendesak untuk dibahas.
2 Isu tersebut tidak mendesak untuk dibahas.
12
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan teknik USG tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.5 Analisis Isu Berdasarkan Teknik USG
Indikator
No. Daftar Isu Indikator Total Prioritas
U S G
Belum maksimalnya penggunaan media
1 4 4 3 11 III
pembelajaran oleh guru di kelas
Belum optimalnya penggunaan model
2 4 4 4 12 II
pembelajaran HOTS oleh guru di sekolah
Belum optimalnya pengelolaan perpustakaan
3 5 5 5 15 I
SMP Negeri 14 Tanjungpinang
C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan analisis dengan teknik tapisan APKL dan USG, maka diperoleh
isu utama, belum optimalnya pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang, untuk dicarikan solusi pemecahan masalahnya. Untuk mengatasi
masalah itu, penulis perlu melakukan konsultasi dan meminta izin dengan kepala
sekolah untuk melakukan kegiatan aktualisasi, penataan ruang perpustakaan,
penataan bahan bacaan, pembuatan administrasi perpustakaan (formulir daftar
pengunjung, buku peminjaman, buku pengembalian, surat masuk, dan surat keluar),
13
pembuatan kartu anggota perpustakaan, dan pembuatan spanduk dan banner
sebagai promosi media cetak dan akun-akun media sosial perpustakaan, dan
sosialisasi hasil aktualisasi pengelolaan perpustakaan kepada rekan sejawat dan
peserta didik SMP Negeri 14 Tanjungpinang. Melalui optimalisasi ini diharapkan
pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang menjadi lebih baik.
14
mengelola perpustakaan. Selain itu, supervisi pengawas sekolah belum terlalu fokus
pada masalah pengelolaan perpustakaan sehingga peningkatan pengelolaan petugas
perpustakaan menjadi minim.
Pada aspek keterampilan, minimnya pengelolaan perpustakaan ditimbulkan
oleh kemampuan menata ruang perpustakaan, kemampuan menata bahan pustaka,
dan kemampuan menyusun administrasi perpustakaan oleh petugas perpustakaan
SMP Negeri 14 Tanjungpinang masih minim.
Pada aspek sarana, minimnya pengelolaan perpustakaan ditimbulkan oleh
kondisi perpustakaan yang kurang teratur, kondisi kebersihan perpustakaan yang
juga masih minim, dan spanduk promosi perpustakaan yang belum tersedia.
Berdasarkan uraian tersebut, penjelasan singkat dapat dilihat memalui
diagram berikut.
Diagram 1.1 Analisis Isu Berdasarkan Teknik Analisis Fishbone
Lingkungan Sistem/Kebijakan
15
E. ANALISIS DAMPAK
Semua mata pelajaran sangat berkaitan erat dengan adanya perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Minat
baca peserta didik dan lingkungan literasi akan dipengaruhi oleh kehadiran
perpustakaan. Oleh karena itu, penataan perpustakaan sangat diperlukan.
Kondisi pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang masih
belum optimal. Apabila isu ini tidak diselesaikan, maka akan timbul berbagai
dampak, seperti:
1. Bagi peserta didik
a. Referensi bacaan peserta didik menjadi kosong.
b. Peserta didik tidak dapat belajar secara mandiri karena tidak memiliki
buku cetak yang dapat dipinjamnya melalui perpustakaan.
2. Bagi guru dan warga sekolah lain
a. Guru tidak dapat mencari referensi tambahan pembelajaran di kelas.
b. Warga sekolah lainnya juga tidak dapat menerima manfaat adanya
perpustakaan.
c. Kepala sekolah akan dinilai sebagai personal yang kurang mampu
mengembangkan SDM untuk mengelola perpustakaan.
3. Bagi Sekolah
a. Perpustakaan menjadi semakin kumuh dan tidak teratur.
b. Kondisi buku-buku akan semakin rusak oleh kelembapan dan rayap.
c. Sekolah akan kehilangan jati dirinya sebagai lembaga penyedia ilmu
pengetahuan.
d. Penilaian kualitas sekolah akan menurun.
e. Pencapaian visi dan misi sekolah akan terhambat.
16
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU
Laporan aktualisasi ini telah diperiksa dan disahkan oleh:
Coach, Mentor,
G. JUDUL AKTUALISASI
Berdasarkan hasil serangkaian analisis dan perumusan isu, judul yang
diangkat untuk aktualisasi ini adalah Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan
SMP Negeri 14 Tanjungpinang.
17
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. RANGKAIAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja
Unit kerja dalam rancangan aktualisasi ini adalah SMP Negeri 14
Tanjungpinang.
2. Identifikasi Isu
Salah satu jantung pendidikan di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan
dapat mewadahi pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Setiap warga
sekolah – kepala sekolah, guru, peserta didik, dan warga sekolah lainnya – dapat
memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang untuk membaca buku, diskusi, atau
sekadar menyelesaikan tugas tertentu.
Peran perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang belum dapat
dilaksanakan secara optimal. Pelayanan perpustakaan seperti aturan peminjaman,
pengembalian, dan tata tertib pengunjung juga tidak ada. Kondisi perpustakaannya
kumuh dan terbengkalai. Buku-buku bertumpuk di lantai dan kurang tertata rapi.
Buku-buku babon kurikulum terdahulu juga belum dikelola dengan optimal.
Kekurangoptimalan pengelolaan inilah yang turut memengaruhi pembelajaran di
SMP Negeri 14 Tanjungpinang. Akibatnya, peserta didik tidak dapat meminjam
buku untuk dibaca atau dipinjamnya pulang.
Pengelolaan sarana prasarana dan layanan tersebut mengakibatkan penurunan
kualitas pelayanan publik. Satu internalisasi dalam pelayanan publik yang perlu
dipertahankan adalah kenyamanan lingkungan dan beorientasi pada
peningkatan/perbaikan. Dari paparan deskripsi isu itulah, sekolah diharapkan
mampu mengelola perpustakaan untuk dapat memberikan layanan kepada seluruh
warga sekolah terutama peserta didik SMP Negeri 14 Tanjungpinang.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang, penulis melaksanakan berbagai rencana kegiatan. Rancangan
kegiatan tersebut antara lain mengonsultasi dan meminta izin pelaksanaan
aktualisasi, menata ruang perpustakaan dan bahan bacaan, membuat administrasi
18
perpustakaan (formulir daftar pengunjung, buku peminjaman, buku pengembalian,
surat masuk, dan surat keluar), mendesain dan mencetak kartu anggota
perpustakaan, dan mendesain dan mencetak spanduk dan banner sebagai promosi
media cetak dan akun-akun media sosial perpustakaan, dan menyosialisasi hasil
aktualisasi pengelolaan perpustakaan kepada rekan sejawat dan peserta didik SMP
Negeri 14 Tanjungpinang.
19
5. Rancangan Kegiatan
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Melakukan 1.1 Menghubungi Penetapan waktu untuk 1. Menggunakan bahasa Indonesia yang Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
konsultasi dan kepala sekolah untuk melakukan pertemuan baik dan benar (nasionalisme) visi SMP Negeri 14 dengan
meminta izin menentukan waktu 2. Menghubungi kepala sekolah dengan Tanjungpinang, yaitu Unggul pimpinan
dengan kepala melakukan bahasa yang santun (etika publik) dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
sekolah untuk pertemuan Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
melakukan Sehat, Berbudaya, serta komunikatif
kegiatan Berwawasan Lingkungan”. 2. Mengurus
aktualisasi Juga misi sekolah, yaitu: legalitas
1. Membangun komitmen dan kegiatan
loyalitas warga sekolah mencerminkan
melalui sinergitas dan nilai disiplin,
menjunjung nilai-nilai luhur kerja keras,
budaya bangsa. dan mandiri.
20
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1.2 Melakukan Pembahasan kegiatan 1. Hadir tepat waktu sesuai waktu yang 2. Menciptakan budaya
pertemuan dengan aktualisasi dan dukungan telah disepakati (anti-korupsi, sekolah yang santun, penuh
kepala sekolah dari kepala sekolah untuk akuntabilitas) rasa kekeluargaan, dan
terkait kegiatan melaksanakan kegiatan 2. Menggunakan Bahasa Indonesia berwawasan lingkungan.
aktualisasi aktualisasi (nasionalisme) dan berbicara dengan
sopan dan santun (etika publik),
ramah dan jelas (akuntabilitas)
1.3 Meminta masukan Kepala sekolah 1. Meminta masukan dari kepala sekolah
dari kepala sekolah memberikan masukan dengan menggunakan bahasa
terkait dengan mengenai kegiatan Indonesia yang baik dan benar
kegiatan aktualisasi aktualisasi dan keluar surat (nasionalisme), mudah dipahami,
izin aktulisasi sopan dan santun agar terjadi
koordinasi yang baik antara atasan
dan bawahan (etika publik)
2. Menerima masukan dari kepala
sekolah dengan lapang dada untuk
kegiatan aktualisasi yang lebih
sempurna (akuntabilitas,
nasionalisme)
21
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2 Melakukan 2.1 Mengumpulkan Terkumpulnya data awal Meminta data yang lama kepada guru Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
penataan ruang data lama peralatan tentang peralatan dan yang bertugas sebagai kepala visi SMP Negeri 14 dengan rekan
perpustakaan dan perlengkapan perlengkapan perpustakaan perpustakaan dan guru yang bertugas Tanjungpinang, yaitu Unggul sejawat
perpustakaan mengurus barang sekolah dengan bahasa dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
yang sopan dan santun (etika publik) Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
serta jelas sehingga mudah dipahami Sehat, Berbudaya, serta komunikatif.
(nasionalisme) Berwawasan Lingkungan”. 2. Bekerja dengan
2.2 Berkoordinasi Terjalinnya koordinasi 1. Melakukan koordinasi yang baik Juga misi sekolah, yaitu: jujur dan
dengan rekan kerja yang baik dengan rekan dengan rekan kerja (etika publik) 1. Membangun komitmen dan bertanggung
untuk mendata kerja. 2. Menggunakan bahasa Indonesia yang loyalitas warga sekolah jawab men-
peralatan dan baik dan benar (nasionalisme) melalui sinergitas dan cerminkan nilai
perlengkapan menjunjung nilai-nilai luhur jujur, kerja
perpustakaan budaya bangsa. keras,
2. Menciptakan budaya mandiri,
2.3 Melakukan Data peralatan dan Melakukan pendataan peralatan dan
sekolah yang santun, penuh komunikatif
pendataan peralatan perlengkapan perpustakaan perlengkapan perpustakaan dengan jujur,
rasa kekeluargaan, dan dan tanggung
dan perlengkapan sesuai dengan keadaan tidak membuat data palsu (anti-korupsi),
berwawasan lingkungan. jawab.
perpustakaan terkini. teliti sehingga bisa dipertanggung
jawabkan (akuntabilitas)
22
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2.4 Melaksanakan Peralatan dan perlengkapan Melaksanakan penataan peralatan dan
penataan peralatan perpustakaan tertata dengan perlengkapan perpustakaan dengan rasa
dan perlengkapan rapi. tanggung jawab (anti-korupsi)
perpustakaan
3 Melakukan 3.1 Mengumpulkan Seluruh bahan bacaan Secara teliti dan cermat (akuntabilitas) Kegiatan ini berkontribusi pada Melaksanakan
penataan bahan seluruh bahan terkumpul di satu ruangan serta bertanggung jawab (anti-korupsi) visi SMP Negeri 14 proses penataan
bacaan bacaan melakukan pengumpulan bahan bacaan Tanjungpinang, yaitu Unggul bahan bacaan
untuk diletakkan di suatu ruangan. dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
3.2 Mengelompokkan Pemisahan kondisi bahan Secara jujur (anti-korupsi) dan teliti Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai kerja keras,
bahan bacaan bacaan yang rusak, usang, mengelompokkan bahan bacaan sesuai Sehat, Berbudaya, serta komunikatif,
kurikulum lama, dan baik. dengan kondisi yang ada (akuntabilitas) Berwawasan Lingkungan”. kreatif, dan
3.3 Mengecap ulang Seluruh bahan bacaan telah Secara teliti dan cermat (akuntabilitas) Juga misi sekolah, yaitu: tanggung jawab.
bahan bacaan dicap ulang dengan stempel dan bertanggung jawab (anti-korupsi) 1. Membangun komitmen dan
baru mengecap bahan bacaan loyalitas warga sekolah
melalui sinergitas dan
menjunjung nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
2. Menciptakan budaya
sekolah yang santun, penuh
23
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
rasa kekeluargaan, dan
berwawasan lingkungan.
3.4 Mencari referensi Aplikasi/buku DDC Mencari buku atau aplikasi DDC dengan
pengategorian (Dewey Decimal penuh rasa tanggung jawab (anti-
bahan bacaan Classification) yang berisi korupsi)
klasifikasi bahan bacaan
3.5 Mengategorikan Bahan bacaan telah Secara teliti dan cermat (akuntabilitas)
bahan bacaan terkategorikan secara mengategorikan bahan bacaan sesuai
sesuai panduan umum sesuai DDC DDC secara umum
DDC secara umum
3.6 Melakukan Bahan bacaan yang baik Secara teliti dan cermat (akuntabilitas)
penataan bahan tertata dengan rapi sesuai menata bahan bacaan dengan rapi dan
bacaan dengan kategori umum dan diletakkan sesuai klasifikasi DDC pada
bahan bacaan rusak, usang, tempatnya (anti-korupsi)
dan kurikulum lama
dimasukkan dalam kardus.
24
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4 Membuat 4.1 Berkoordinasi Rencana penyusunan Berkerja sama dengan rekan Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
administrasi dengan kepala administrasi perpustakaan (akuntabilitas) dengan menggunakan visi SMP Negeri 14 dengan rekan
perpustakaan perpustakaan bahasa Indonesia baik dan benar dalam Tanjungpinang, yaitu Unggul sejawat
(formulir daftar dalam menyusun menyusun administrasi perpustakaan dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
pengunjung, buku administrasi (nasionalisme) Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
peminjaman, buku perpustakaan Sehat, Berbudaya, serta komunikatif.
pengembalian, 4.2 Meminta masukan Masukan tentang Meminta masukan dari kepala sekolah Berwawasan Lingkungan”. 2. Prosedur
surat masuk, dan dari kepala sekolah pembuatan administrasi dengan menggunakan bahasa yang sopan, Juga misi sekolah, yaitu: bekerja yang
surat keluar) dalam penyusunan perpustakaan dari kepala santun dan mudah dimengerti mengenai 1. Membangun komitmen dan terstruktur
4.3 Membuat 1. formulir daftar Membuat administrasi perpustakaan budaya bangsa. jawab, kerja
administrasi pengunjung (komitmen mutu) menggunakan bahasa 2. Menciptakan budaya keras, dan
perpustakaan 2. buku peminjaman Indonesia yang baik dan benar sekolah yang santun, penuh disiplin.
(akuntabilitas)
25
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
5 Membuat kartu 5.1 Berkoordinasi de- Masukan tentang desain Berkerja sama dengan rekan Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
anggota ngan kepala per- kartu anggota perpustakaan (akuntabilitas) dengan menggunakan visi SMP Negeri 14 dengan rekan
perpustakaan pustakaan dalam dari kepala perpustakaan bahasa Indonesia baik dan benar dalam Tanjungpinang, yaitu Unggul sejawat
desain kartu ang- memberikan masukan mengenai desain dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
gota perpustakaan kartu anggota perpustakaan Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
(nasionalisme) Sehat, Berbudaya, serta komunikatif.
5.2 Meminta masukan Masukan tentang desain Meminta masukan dari kepala sekolah Berwawasan Lingkungan”. 2. Prosedur
dari kepala sekolah kartu anggota perpustakaan dengan menggunakan bahasa yang sopan, Juga misi sekolah, yaitu: bekerja yang
dalam desain kartu dari kepala sekolah santun dan mudah dimengerti mengenai 1. Membangun komitmen dan terstruktur
anggota perpus- desain kartu anggota perpustakaan loyalitas warga sekolah mencerminkan
takaan (akuntabilitas, nasionalisme, etika melalui sinergitas dan nilai mandiri,
publik) menjunjung nilai-nilai luhur tanggung
5.3 Membuat kartu 1. Kartu Anggota Perpus- Membuat kartu anggota perpustakaan budaya bangsa. jawab, kerja
anggota perpus- takaan untuk peserta (komitmen mutu) menggunakan bahasa 2. Menciptakan budaya keras, dan
takaan didik Indonesia yang baik dan benar sekolah yang santun, penuh disiplin.
2. Kartu Anggota (nasionalisme) serta jelas sehingga rasa kekeluargaan, dan 3. Mendesain
Perpustakaan untuk memudahkan dalam pengisian berwawasan lingkungan. produk
warga sekolah (akuntabilitas) mencerminkan
nilai kreatif.
26
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
6 Membuat desain 6.1 Merancang desain Desain spanduk Mendesain spanduk perpustakaan Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
promosi spanduk 1. Tata Tertib (Tatib) (komitmen mutu) dengan menggunakan visi SMP Negeri 14 dengan rekan
perpustakaan Peminjaman Buku bahasa Indonesia yang baik dan benar Tanjungpinang, yaitu Unggul sejawat
2. Tatib Pengunjung (nasionalisme) dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
Perpustakaan Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
3. Selamat datang Sehat, Berbudaya, serta komunikatif.
4. Struktur organisasi Berwawasan Lingkungan”. 2. Prosedur
Juga misi sekolah, yaitu: bekerja yang
6.2 Merancang Template Instagram Mendesain template instagram
1. Membangun komitmen dan terstruktur
template Instagram (komitmen mutu) dengan menggunakan
loyalitas warga sekolah mencerminkan
bahasa Indonesia (nasionalisme)
melalui sinergitas dan nilai mandiri,
6.3 Berkoordinasi de- Desain spanduk dan Meminta masukan dari kepala sekolah
menjunjung nilai-nilai luhur tanggung
ngan kepala template Instagram yang dan kepala perpustakaan (akuntabilitas)
budaya bangsa. jawab, kerja
sekolah dan kepala telah dikoordinasikan dengan bahasa yang santun (etika
2. Menciptakan budaya keras, dan
perpustakaan dengan kepala sekolah dan publik) dalam menetapkan desain
sekolah yang santun, penuh disiplin.
mengenai media kepala perpustakaan spanduk dan template instagram
rasa kekeluargaan, dan 3. Mendesain
promosi perpustakaan
berwawasan lingkungan. spanduk dan
perpustakaan
27
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
6.4 Melakukan 1. Spanduk yang telah 1. Berkerja sama dengan rekan sejawat template
finalisasi media terpasang untuk memasang spanduk instagram
promosi dengan 2. Adannya Followers (akuntabilitas) mencerminkan
memasang spanduk Instagram 2. Mengunggah template Instagram nilai kreatif.
dan upload perpustakaan yang dengan penuh tanggung jawab (anti-
postingan bergabung dengan korupsi)
Instagram sekolah
7 Mengadakan 7.1 Berkonsultasi Penetapan waktu untuk 1. Menemui kepala sekolah dengan Kegiatan ini berkontribusi pada 1. Berkoordinasi
sosialisasi agenda dengan kepala kegiatan sosialisasi bahasa yang santun (etika publik) visi SMP Negeri 14 dengan
aktualisasi sekolah untuk 2. Berbicara menggunakan bahasa Tanjungpinang, yaitu Unggul pimpinan
waktu sosialisasi Indonesia yang baik dan benar dalam Prestasi Berdasarkan mencerminkan
hasil pengelolaan (nasionalisme) Iman dan Taqwa, Berperilaku nilai
perpustakaan Sehat, Berbudaya, serta komunikatif.
28
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
7.2 Membuat Undangan sosialisasi Membuat undangan sosialisasi kepada Berwawasan Lingkungan”. 2. Mengurus
undangan guru SMP Negeri 14 Tanjungpinang Juga misi sekolah, yaitu: legalitas
sosialisasi kepada dengan Bahasa Indonesia yang baik dan 1. Membangun komitmen dan kegiatan
guru dan peserta benar (nasionalisme) sesuai dengan loyalitas warga sekolah mencerminkan
didik mengirimkan waktu yang telah disepakati dengan melalui sinergitas dan nilai nilai
undangan melalui kepala sekolah (akuntabilitas) menjunjung nilai-nilai luhur disiplin, kerja
Whatsapp budaya bangsa. keras, dan
7.3 Mengadakan Sosialisasi hasil 1. Hadir tepat waktu sesuai dengan 2. Menciptakan budaya mandiri.
sosialisasi pengelolaan perpustakaan undangan sosialisasi (anti-korupsi). sekolah yang santun, penuh
mengenai agenda 2. Melakukan sosialisasi dengan bahasa rasa kekeluargaan, dan
aktualisasi Indonesia yang baik (nasionalisme) berwawasan lingkungan.
secara sopan dan santun (etika
publik)
29
6. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan AGENDA II
Tabel 2.3 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan ANEKA
Kegiatan
Jumlah
No. Mata Pelatihan Rencana Habituasi Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 per MP
1 Akuntabilitas 3 1 3 3 3 2 1 16
2 Nasionalisme 4 2 0 3 3 2 3 17
3 Etika Publik 3 2 0 1 1 1 2 10
4 Komitmen Mutu 0 0 0 1 1 2 0 4
5 Anti-Korupsi 1 2 4 0 0 0 1 8
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 11 7 7 8 8 7 7 55
30
B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
II III IV V I II
1 Melakukan konsultasi dan 1.1 Menghubungi kepala sekolah Penetapan waktu untuk melakukan
meminta izin dengan kepala untuk menentukan waktu pertemuan
sekolah untuk melakukan melakukan pertemuan.
kegiatan aktualisasi 1.2 Melakukan pertemuan dengan Pembahasan kegiatan aktualisasi dan
kepala sekolah terkait kegiatan dukungan dari kepala sekolah untuk
aktualisasi melaksanakan kegiatan aktualisasi
1.3 Meminta masukan dari kepala Kepala sekolah memberikan masukan
sekolah terkait dengan mengenai kegiatan aktualisasi
kegiatan aktualisasi
2 Melakukan penataan ruang 2.1 Mengumpulkan data lama Terkumpulnya data awal tentang
perpustakaan peralatan dan perlengkapan peralatan dan perlengkapan
perpustakaan perpustakaan
2.2 Berkoordinasi dengan rekan Terjalinnya koordinasi yang baik
kerja untuk mendata peralatan dengan rekan kerja.
dan perlengkapan
perpustakaan
31
Waktu Pelaksanaan
II III IV V I II
2.3 Melakukan pendataan Data peralatan dan perlengkapan
peralatan dan perlengkapan perpustakaan sesuai dengan keadaan
perpustakaan terkini.
2.4 Melaksanakan penataan Peralatan dan perlengkapan
peralatan dan perlengkapan perpustakaan tertata dengan rapi.
perpustakaan
3 Melakukan penataan bahan 3.1 Mengumpulkan seluruh bahan Seluruh bahan bacaan terkumpul di
bacaan bacaan satu ruangan
3.2 Mengelompokkan bahan Pemisahan kondisi bahan bacaan yang
bacaan rusak, usang, kurikulum lama, dan
baik.
3.3 Mencari referensi Buku DDC (Dewey Decimal
pengategorian bahan bacaan Classification) yang berisi klasifikasi
bahan bacaan
3.4 Melakukan penataan bahan Bahan bacaan yang baik tertata dengan
bacaan rapi sesuai dengan kategori umum dan
bahan bacaan rusak, usang, dan
32
Waktu Pelaksanaan
II III IV V I II
kurikulum lama dimasukkan dalam
kardus.
33
Waktu Pelaksanaan
II III IV V I II
5.2 Meminta masukan dari kepala Masukan tentang desain kartu anggota
sekolah dalam desain kartu perpustakaan dari kepala sekolah
anggota perpustakaan
5.3 Membuat kartu anggota 1. Kartu Anggota Perpustakaan
perpustakaan untuk peserta didik
2. Kartu Anggota Perpustakaan
untuk guru, tata usaha, dan kepala
sekolah
6 Membuat desain promosi 6.1 Merancang desain spanduk Desain spanduk
perpustakaan 1. Tata Tertib (Tatib) Peminjaman
Buku
2. Tatib Pengunjung Perpustakaan
3. Selamat datang
4. Struktur organisasi
6.2 Merancang template Template Instagram
Instagram
34
Waktu Pelaksanaan
II III IV V I II
6.3 Berkoordinasi dengan kepala Desain spanduk dan template
perpustakaan dan kepala Instagram yang telah dikoordinasikan
perpustakaan mengenai media dengan kepala sekolah dan kepala
promosi perpustakaan perpustakaan
6.4 Melakukan finalisasi media 1. Spanduk yang telah terpasang
promosi dengan memasang 2. Follower Instagram perpustakaan
spanduk
7 Mengadakan sosialisasi 7.1 Berkonsultasi dengan kepala Penetapan waktu untuk kegiatan
agenda aktualisasi sekolah untuk waktu sosialisasi
sosialisasi hasil pengelolaan
perpustakaan
7.2 Membuat undangan sosialisasi Undangan sosialisasi
kepada guru dan peserta didik
mengirimkan undangan
melalui Whatsapp
7.3 Mengadakan sosialisasi Sosialisasi hasil pengelolaan
mengenai agenda aktualisasi perpustakaan
35
C. Capaian Aktualisasi
1. Capaian Kegiatan 1
Tabel 2.5 Capaian Kegiatan 1
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 1, yaitu Melakukan konsultasi dan meminta izin dengan kepala sekolah untuk
melakukan kegiatan aktualisasi yang terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 1
1. Menghubungi kepala sekolah untuk menentukan waktu melakukan pertemuan.
2. Melakukan pertemuan dengan kepala sekolah terkait kegiatan aktualisasi.
3. Meminta masukan dari kepala sekolah terkait dengan kegiatan aktualisasi.
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
7 s.d. 11 September 2021 8 s.d. 9 September 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Menghubungi kepala sekolah untuk menentukan waktu melakukan pertemuan. Kegiatan menghubungi kepala
Penerapan Nilai Dasar ASN sekolah dilaksanakan menggunakan aplikasi berbasis aplikasi Whatsapp. Pesan disampaikan dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme). Pesan disampaikan dengan bahasa yang santun (etika publik).
2. Melakukan pertemuan dengan kepala sekolah terkait kegiatan aktualisasi. Pertemuan dilaksanakan pukul 09.00 pagi
sehingga perlu hadir tepat waktu (anti-korupsi) sesuai waktu yang telah disepakati (akuntabilitas). Pertemuan
tatap muka tersebut berlangsung dengan damai (nasionalisme). Penyampaian kegiatan aktualisasi dilaksanakan
dengan efektif (komitmen mutu). Peserta latsar berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia (nasionalisme)
yang sopan dan santun (etika publik), dan jelas (akuntabilitas).
36
3. Meminta masukan dari kepala sekolah terkait dengan kegiatan aktualisasi. Peserta latsar menyampaikan pemintaan
masukan dari kepala sekolah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme), mudah
dipahami dan santun (etika publik) agar terjadi koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan (komitmen mutu).
Kepala sekolah memberi masukan berupa kestabilan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan dalam waktu
sebulan aktualisasi tersebut. Peserta latsar menerima masukan dari kepala sekolah dengan lapang dada (komitmen
mutu) dan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) untuk kegiatan aktualisasi yang lebih sempurna. Peserta latsar
juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah atas masukan dan dukungannya dengan bahasa Indonesia
(nasionalisme) yang santun (etika publik).
4. Setelah memperoleh masukan dan dukungan kepala sekolah, peserta latsar memperoleh surat izin pelaksanaan
aktualisasi di SMP Negeri 14 Tanjungpinang (komitmen mutu).
Kendala Pelaksanaan kegiatan 1 tidak mengalami kendala baik dalam komunikasi maupun dalam perizinan kegiatan.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melakukan konsultasi dan meminta
Relevan izin dengan kepala sekolah untuk melakukan kegiatan aktualisasi adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti-korupsi.
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
37
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan pimpinan mencerminkan nilai komunikatif
2. Mengurus legalitas kegiatan mencerminkan nilai disiplin, kerja keras, dan mandiri.
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Penetapan waktu untuk melakukan pertemuan
2. Pembahasan kegiatan aktualisasi dan dukungan dari kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
3. Kepala sekolah memberikan masukan mengenai kegiatan aktualisasi
4. Surat izin pelaksanaan kegiatan aktualisasi di SMP Negeri 14 Tanjungpinang
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya perizinan kegiatan aktualisasi dari kepala sekolah.
2. Adanya dukungan dan masukan dari kepala sekolah mengenai ketepatan waktu pelaksanaan aktualisasi.
3. Terciptanya sinergitas antara kepala sekolah dan ASN dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak memiliki sopan, tidak bertanggung jawab, dan tidak berkolaborasi atas rancangan
kegiatan yang dibuat.
38
2. Capaian Kegiatan 2
Tabel 2.6 Capaian Kegiatan 2
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 2, yaitu Melakukan penataan ruang perpustakaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 2 1. Mengumpulkan data lama peralatan dan perlengkapan perpustakaan.
2. Berkoordinasi dengan rekan kerja untuk mendata peralatan dan perlengkapan perpustakaan.
3. Melakukan pendataan peralatan dan perlengkapan perpustakaan.
4. Melaksanakan penataan peralatan dan perlengkapan perpustakaan.
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
13 s.d. 18 September 2021 13 s.d. 18 September 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar meminta data yang lama kepada kepala perpustakaan dan guru yang bertugas mengurus barang
Penerapan Nilai Dasar ASN sekolah dengan bahasa yang sopan dan santun (etika publik) serta jelas sehingga mudah dipahami (nasionalisme).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu administrasi secara berkelanjutan sehingga gambaran perubahan
data dari waktu ke waktu terus kontiniu (komitmen mutu).
2. Peserta Latsar melakukan koordinasi yang baik dengan rekan kerja yaitu guru yang bertugas mengurus barang
sekolah (etika publik). Komunikasi yang disampaikan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(nasionalisme) sehingga terjadinya kepercayaan dan kejujuran dalam pelaksanaan pengumpulan data peralatan dan
perlengkapan perpustakaan (komitmen mutu).
39
3. Peserta Latsar melaksanakan pendataan peralatan dan perlengkapan perpustakaan dengan jujur, tidak membuat data
palsu (anti-korupsi), teliti sehingga bisa dipertanggung jawabkan (akuntabilitas) bersama dengan guru pengurus
barang sekolah (komitmen mutu).
4. Peserta Latsar melaksanakan penataan peralatan dan perlengkapan perpustakaan dengan rasa tanggung jawab (anti-
korupsi). Penataan peralatan perpustakaan diawali dengan memindahkan buku SMP dari rak-raknya ke dalam
sebuah kelas, yaitu kelas VIII. Buku-buku SD tetap berada di dalam rak untuk memudahkan peserta Latsar dalam
memilah pembagian rak buku SD dan rak buku SMP. Sebelum proses menata letak peralatan dan perlengkapan
perpustakaan, rak tertentu diangkat dan disusun kembali ke gudang yang telah dibenah lebih dahulu. Setelah melalui
proses penataan gudang, rak-rak buku SD dan SMP disusun sedemikian rupa sehingga terlihat lebih rapi dan
memudahkan siswa untuk bergerak leluasa dan fokus melihat koleksi buku. Pada bagian dalam, meja administrasi
dikeluarkan dari gudang untuk berfungsi sebagai meja sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
Beberapa lemari dialihfungsikan sebagai lemari penitipan tas dan rak administrasi perpustakaan. Beberapa kursi
siswa juga disusun untuk ruang baca sementara. Peserta Latsar juga menyediakan sebuah meja sebagai tempat
meletakkan map data pengunjung. Ini menunjukkan sikap peningkatan mutu secara berkelanjutan (komitmen
mutu). Pelaksanaan penataan peralatan dan perlengkapan ini dilaksanakan secara bekerja sama antara peserta Latsar
dan mahasiswa UMRAH yang sedang praktik di sekolah (komitmen mutu).
Kendala Pelaksanaan kegiatan 2 tidak mengalami kendala dalam proporsi waktu yang telah direncanakan.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melakukan penataan ruang
Relevan perpustakaan adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
40
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan pimpinan mencerminkan nilai komunikatif
2. Bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab mencerminkan nilai jujur, kerja keras, mandiri, komunikatif dan
tanggung jawab.
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Terkumpulnya data awal tentang peralatan dan perlengkapan perpustakaan.
2. Terjalinnya koordinasi yang baik dengan rekan kerja.
3. Data peralatan dan perlengkapan perpustakaan sesuai dengan keadaan terkini
4. Peralatan dan perlengkapan perpustakaan tertata dengan rapi.
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya dukungan dari rekan kerja mengenai waktu pelaksanaan aktualisasi.
2. Terciptanya sinergitas antara peserta latsar dan rekan kerja dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Peralatan perpustakaan semakin terjaga secara administrasi dan praktis.
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
41
3. Capaian Kegiatan 3
Tabel 2.7 Capaian Kegiatan 3
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 3, yaitu Melakukan penataan bahan bacaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan, antara lain:
1. Mengumpulkan seluruh bahan bacaan.
Kegiatan/Tahapan 3 2. Mengelompokkan bahan bacaan.
3. Mengecap ulang bahan bacaan.
4. Mencari referensi pengategorian bahan bacaan.
5. Mengategorikan bahan bacaan sesuai panduan DDC secara umum.
6. Melakukan penataan bahan bacaan.
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
20 s.d. 25 September 2021 20 s.d. 25 September 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar secara teliti dan cermat (akuntabilitas) serta bertanggung jawab (anti-korupsi) melakukan
Penerapan Nilai Dasar ASN pengumpulan bahan bacaan untuk diletakkan di suatu ruangan. Peserta Latsar meminta bantuan mahasiswa UMRAH
dengan sopan dan santun (etika publik) menggunakan bahasa yang baik dan benar (nasionalisme). Bersama
mahasiswa UMRAH, buku digotong menggunakan gerobak dari perpustakaan ke kelas VIII (komitmen mutu).
Buku dikumpulkan dalam tumpukan-tumpukan.
42
2. Secara jujur (anti-korupsi) dan teliti mengelompokkan bahan bacaan sesuai dengan kondisi yang ada
(akuntabilitas). Buku terbagi atas tiga kelompok, buku bacaan dalam kondisi baik diletakkan di lantai kelas, buku
cetak diletakkan terpisah dengan buku bacaan, dan buku rusak diletakkan di tempat terpisah. Ini untuk meningkatkan
mutu koleksi buku perpustakaan secara berkelanjutan (komitmen mutu).
3. Secara teliti dan cermat (akuntabilitas) dan bertanggung jawab (anti-korupsi) mengecap bahan bacaan. Bahan
bacaan yang digotong dari perpustakaan ke kelas tidak semuanya dicap oleh petugas perpustakaan terdahulu. Oleh
karena itu, petugas Latsar mengecap ulang bahan bacaan yang belum dicap. Ini bertujuan untuk memberikan
identitas kepemilikan yang jelas antara kepemilikan SD atau SMP. Buku-buku yang belum tercap itu dipsahkan
dengan buku-buku yang telah dicap oleh petugas perpustakaan yang terdahulu. Tindakan ini juga merupakan wujud
peningkatan mutu secara berkelanjutan oleh peserta Latsar (komitmen mutu).
4. Mencari buku atau aplikasi DDC dengan penuh rasa tanggung jawab (anti-korupsi). Peserta Latsar memperolehnya
dari fail perpustakaan yang pernah dimilikinya selama menjadi petugas perpustakaan di SMP Negeri 2
Tanjungpinang. Ini menunjukkan sikap efektif dan efisien peserta Latsar (komitmen mutu).
5. Secara teliti dan cermat (akuntabilitas) mengategorikan bahan bacaan sesuai DDC secara umum. Peserta Latsar
tidak mengategorikan buku di dalam kelas VIII karena keterbatasan ruangan. Peserta Latsar mengumpulkan
beragam buku sesuai dengan kategori tertentu. Setelah itu, meletakkannya secara rapi ke dalam rak-rak buku SMP.
Ini dilakukan oleh mengurangi waktu antara menata bahan bacaan dan mengategorikan sesuai klasifikasi DDC.
Perilaku ini menunjukkan sikap efektif dan efisien (komitmen mutu).
43
6. Dalam pelaksanaan pengembalian bahan bacaan dari kelas VIII ke perpustakaan, peserta Latsar secara teliti dan
cermat (akuntabilitas) menata bahan bacaan dengan rapi dan diletakkan sesuai klasifikasi DDC pada tempatnya
(anti-korupsi) di perpustakaan.
Kendala Pelaksanaan kegiatan 3 tidak mengalami kendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan penataan bahan bacaan adalah
Relevan akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu: Melaksanakan proses penataan
Organisasi bahan bacaan mencerminkan nilai kerja keras, komunikatif, kreatif, dan tanggung jawab.
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Seluruh bahan bacaan terkumpul di satu ruangan.
2. Pemisahan kondisi bahan bacaan yang rusak, usang, kurikulum lama, dan baik.
3. Seluruh bahan bacaan telah dicap ulang dengan stempel baru.
4. Aplikasi/buku DDC (Dewey Decimal Classification) yang berisi klasifikasi bahan bacaan.
5. Bahan bacaan terkategori melalui DDC.
44
6. Bahan bacaan yang baik tertata dengan rapi sesuai dengan kategori umum dan bahan bacaan rusak, usang, dan
kurikulum lama dimasukkan dalam kardus.
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya dukungan dari rekan kerja mengenai pelaksanaan aktualisasi.
2. Terciptanya sinergitas antara peserta latsar dan rekan kerja dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Bahan bacaan perpustakaan semakin terjaga secara administrasi dan praktis.
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
4. Capaian Kegiatan 4
Tabel 2.8 Capaian Kegiatan 4
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 4, yaitu Membuat administrasi perpustakaan (formulir daftar pengunjung,
buku peminjaman, buku pengembalian, surat masuk, dan surat keluar) yang terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 4
1. Berkoordinasi dengan kepala perpustakaan dalam menyusun administrasi perpustakaan.
2. Meminta masukan dari kepala sekolah dalam penyusunan administrasi perpustakaan.
3. Membuat administrasi perpustakaan.
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
27 September s.d. 02 Oktober 2021 27 September s.d. 01 Oktober 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
45
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar berkerja sama dengan rekan pengelola perpustakaan, yaitu kepala perpustakaan (akuntabilitas)
Penerapan Nilai Dasar ASN dalam bentuk diskusi (etika publik) dengan menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar (nasionalisme) dalam
menyusun administrasi perpustakaan yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan (komitmen mutu).
2. Peserta Latsar meminta masukan (etika publik) dari kepala sekolah dengan menggunakan bahasa Indonesia
(nasionalisme) yang sopan, santun (etika publik) dan mudah dimengerti (akuntabilitas) mengenai administrasi
perpustakaan yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan (komitmen mutu). Pada kegiatan ini, kepala sekolah
meminta semua administrasi perpustakaan menggunakan kop SMP Negeri 14 Tanjungpinang yang diikuti dengan
logo tut wuri handayani dan Kota Tanjungpinang serta logo SMP Negeri 14 Tanjungpinang pada bagian dalam
tabel.
3. Peserta Latsar membuat administrasi perpustakaan (komitmen mutu) secara dengan penuh tanggung jawab (anti-
korupsi) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme) serta jelas (akuntabilitas) sehingga
memudahkan pengisiannya secara efektif dan efisien (komitmen mutu).
Kendala Pelaksanaan kegiatan 4 tidak mengalami kendala dalam proporsi waktu yang telah direncanakan.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat administrasi
Relevan perpustakaan (formulir daftar pengunjung, buku peminjaman, buku pengembalian, surat masuk, dan surat keluar) adalah
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
46
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan pimpinan mencerminkan nilai komunikatif
2. Prosedur bekerja yang terstruktur mencerminkan nilai mandiri, tanggung jawab, kerja keras, dan disiplin.
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Rencana penyusunan administrasi perpustakaan
2. Masukan tentang pembuatan administrasi perpustakaan dari kepala perpustakaan
3. Masukan tentang pembuatan administrasi perpustakaan dari kepala sekolah
4. Tersedianya formulir daftar pengunjung
5. Tersedianya buku peminjaman
6. Tersedianya buku pengembalian
7. Tersedianya surat masuk dan keluar
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya dukungan dari rekan kerja mengenai kegiatan aktualisasi.
2. Terciptanya sinergitas antara peserta latsar dan rekan kerja dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Administrasi perpustakaan berlangsung dengan baik sejalan dengan aktivitas perpustakaan.
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
47
5. Capaian Kegiatan 5
Tabel 2.9 Capaian Kegiatan 5
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 5, yaitu Membuat kartu anggota perpustakaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 5
1. Berkoordinasi dengan kepala perpustakaan dalam desain kartu anggota perpustakaan
2. Meminta masukan dari kepala sekolah dalam desain kartu anggota perpustakaan
3. Membuat kartu anggota perpustakaan
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
27 September s.d. 02 Oktober 2021 27 September s.d. 01 Oktober 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar berkerja sama dengan rekan pengelola perpustakaan, yaitu kepala perpustakaan (akuntabilitas)
Penerapan Nilai Dasar dalam bentuk diskusi (etika publik) dengan menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar (nasionalisme) dalam
ASN memberikan masukan mengenai kartu anggota perpustakaan yang akan dipakai secara berkelanjutan (komitmen
mutu).
2. Peserta Latsar meminta masukan (etika publik) dari kepala sekolah dengan menggunakan bahasa Indonesia
(nasionalisme) yang sopan, santun (etika publik) dan mudah dimengerti (akuntabilitas) mengenai desain kartu
anggota perpustakaan yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan (komitmen mutu). Pada kegiatan ini, kepala
sekolah meminta peserta Latsar untuk memasukkan logo SMP Negeri 14 Tanjungpinang dalam tabel peminjaman
buku dan mengubah gambar figur pada kartu anggota perpustakaan untuk guru/kepala sekolah/staf tata usaha.
48
3. Peserta Latsar membuat kartu anggota perpustakaan (komitmen mutu) dengan penuh tanggung jawab (anti-
korupsi) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme) serta jelas (akuntabilitas) sehingga
memudahkan pengisiannya secara efektif dan efisien (komitmen mutu)
Kendala Pelaksanaan kegiatan 5 tidak mengalami kendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat kartu anggota
Relevan perpustakaan adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan rekan sejawat mencerminkan nilai komunikatif.
2. Prosedur bekerja yang terstruktur mencerminkan nilai mandiri, tanggung jawab, kerja keras, dan disiplin.
3. Mendesain produk mencerminkan nilai kreatif.
49
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Masukan tentang desain kartu anggota perpustakaan dari kepala perpustakaan
2. Masukan tentang desain kartu anggota perpustakaan dari kepala sekolah
3. Kartu Anggota Perpustakaan untuk peserta didik
4. Kartu Anggota Perpustakaan untuk warga sekolah
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
50
6. Capaian Kegiatan 6
Tabel 2.10 Capaian Kegiatan 6
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 6, yaitu Membuat desain promosi perpustakaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 6 1. Merancang desain spanduk
2. Merancang template Instagram
3. Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan kepala perpustakaan mengenai media promosi perpustakaan
4. Melakukan finalisasi media promosi dengan memasang spanduk dan upload postingan instagram
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
4 s.d. 9 Oktober 2021 4 s.d. 12 Oktober 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar secara mandiri (anti-korupsi) dan dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) mendesain
Penerapan Nilai Dasar ASN spanduk perpustakaan (komitmen mutu) dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(nasionalisme) menggunakan aplikasi Microsoft Publisher agar pengerjaannya dapat dilakukan secara efektif dan
efisien (komitmen mutu). Pada kegiatan ini, peserta mengukur ruang letak spanduk baik di dinding dalam
perpustakaan dan luar perpustakaan. Setelah memperoleh ukuran yang sesuai dan mengetahui letak penempatannya,
peserta mendesainnya di dalam laptop.
2. Peserta Latsar secara mandiri (anti-korupsi) dan bertanggung jawab (akuntabilitas) mendesain template
Instagram (komitmen mutu) dengan menggunakan bahasa Indonesia (nasionalisme). Desain template Instagram
51
dibuat dengan aplikasi Canva. Pada kegiatan ini, peserta latsar menggunakan gawai untuk mendesain secara praktis,
efektif, dan efisien (komitmen mutu).
3. Peserta Latsar meminta masukan (etika publik) dari kepala sekolah dan kepala perpustakaan (akuntabilitas)
dengan bahasa yang sopan dan santun (etika publik) dalam menetapkan desain spanduk dan template instagram
perpustakaan yang akan terus dibuat secara berkelanjutan (komitmen mutu).
4. Peserta Latsar berkerja sama dengan rekan sejawat untuk memasang spanduk (akuntabilitas). Pada kegiatan ini,
peserta Latsar menunjukkan rasa tanggung jawabnya (akuntabilitas) Pada kegiatan ini, spanduk selamat datang
diletakkan pada lisplang atap depan perpustakaan. Spanduk peraturan perpustakaan dan peraturan peminjaman
buku diletakkan berpasangan di dinding kiri dekat pintu masuk. Spanduk alur peminjaman buku dan alur
pengembalian buku perpustakaan diletakkan berpasangan di dinding belakang meja sirkulasi. Spanduk struktur
organisasi perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang diletakkan di dinding kanan dekat spanduk peminjaman
dan pengembalian buku di atas lemari administrasi perpustakaan.
5. Peserta Latsar mengunggah template Instagram secara mandiri (anti-korupsi) dan dengan penuh tanggung jawab
(akuntabilitas). Kegiatan ini juga ditambah dengan pengunggahan aktivitas-aktivitas perpustakaan seperti proses
diskusi dengan operator Instagram sekolah, keikutsertaan guru-guru, kondisi rak dan buku-buku, dan spanduk-
spanduk yang telah dipajang. Aktivitas ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan (komitmen mutu).
Kendala Pelaksanaan kegiatan 6 mengalami kendala dalam proses cetak spanduk. Karena keterlambatan selesainya spanduk,
proses pemasangan menjadi terkendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat desain promosi
Relevan perpustakaan adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
52
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan rekan sejawat mencerminkan nilai komunikatif.
2. Prosedur bekerja yang terstruktur mencerminkan nilai mandiri, tanggung jawab, kerja keras, dan disiplin.
3. Mendesain spanduk dan template instagram mencerminkan nilai kreatif.
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Desain spanduk (1) Tata Tertib (Tatib) Peminjaman Buku, (2) Tatib Pengunjung Perpustakaan, (3) Selamat datang,
dan (4) Struktur organisasi
2. Template Instagram
3. Desain spanduk dan template Instagram yang telah dikoordinasikan dengan kepala sekolah dan kepala perpustakaan
4. Spanduk yang telah terpasang
5. Adannya followers Instagram perpustakaan yang bergabung dengan sekolah
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya dukungan dari rekan kerja mengenai kegiatan aktualisasi.
2. Terciptanya sinergitas antara peserta latsar dan rekan kerja dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Promosi perpustakaan berlangsung tidak hanya melalui media cetak tetapi melalui media sosial.
53
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
7. Capaian Kegiatan 7
Tabel 2.11 Capaian Kegiatan 7
CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rangkaian kegiatan Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang terdapat kegiatan/tahapan 7, yaitu Mengadakan sosialisasi agenda aktualisasi yang terdiri dari beberapa
kegiatan, antara lain:
Kegiatan/Tahapan 7
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk waktu sosialisasi hasil pengelolaan perpustakaan
2. Membuat undangan sosialisasi kepada guru dan peserta didik mengirimkan undangan melalui Whatsapp
3. Mengadakan sosialisasi mengenai agenda aktualisasi
Tanggal Rencana Tanggal Realisasi
11 s.d. 14 Oktober 2021 04 s.d. 08 Oktober 2021
Pelaksanaan Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan dan Deskripsi tahapan kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut:
Teknik Aktualisasi 1. Peserta Latsar meminta izin bertemu dengan kepala sekolah menggunakan bahasa yang santun (etika publik) dan
Penerapan Nilai Dasar mengonsultasikan (etika publik) jadwal sosialisasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
ASN (nasionalisme).
2. Peserta Latsar secara bertanggung jawab (akuntabilitas) dan mandiri (anti-korupsi) membuat undangan sosialisasi
kepada guru SMP Negeri 14 Tanjungpinang dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme) sesuai
54
dengan waktu yang telah disepakati dengan kepala sekolah (akuntabilitas). Proses pembuatan surat ini merupakan
langkah efektif dalam membangun kebiasaan administrasi baik yang berkelanjutan (komitmen mutu).
3. Peserta Latsar secara disiplin (anti-korupsi) datang ke sekolah tepat waktu (akuntabilitas) sesuai dengan undangan
sosialisasi dan melakukan sosialisasi dengan bahasa Indonesia yang baik (nasionalisme) secara sopan dan santun
(etika publik). Penyampaian ide kreatif kepada rekan sejawat menunjukkan sistem kerja yang baik dalam
membangun komitmen jangka panjang untuk saling berbagi informasi (komitmen mutu).
Kendala Pelaksanaan kegiatan 7 mengalami percepatan waktu karena tidak adanya ketersediaan waktu pada minggu kedua
Oktober. Pada minggu kedua Oktober tersebut, pertemuan tatap muka terbatas (PTMT) telah dilaksanakan.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Mengadakan sosialisasi agenda
Relevan aktualisasi adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi.
Kontribusi terhadap Visi Kegiatan ini berkontribusi pada visi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu Unggul dalam Prestasi Berdasarkan
dan Misi Organisasi Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan Lingkungan”. Juga misi sekolah, yaitu:
1. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
2. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan berwawasan lingkungan.
Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi SMP Negeri 14 Tanjungpinang, yaitu:
Organisasi 1. Berkoordinasi dengan rekan sejawat mencerminkan nilai komunikatif.
2. Mengurus legalitas kegiatan mencerminkan nilai nilai disiplin, kerja keras, dan mandiri.
55
Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah:
1. Penetapan waktu untuk kegiatan sosialisasi
2. Undangan sosialisasi
3. Sosialisasi hasil pengelolaan perpustakaan
Manfaat/Hasil Ciptaan Manfaat kegiatan ini adalah:
1. Adanya dukungan dari kepala sekolah mengenai pelaksanaan aktualisasi.
2. Adanya rasa saling menghargai antarguru dan tata usaha dalam menerima informasi yang disampaikan.
Analisis Dampak Jika Nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai anti-korupsi, akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, dan komitmen mutu,
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak berkolaborasi atas kegiatan yang dibuat.
56
D. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Mata Pelatihan ANEKA
Tabel 2.12 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Mata Pelatihan ANEKA
Kegiatan Jumlah Kegiatan Jumlah
Rencana Habituasi Aktuali Realisasi Habituasi Aktuali
No. Mata Pelatihan
Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- sasi per Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- sasi per
1 2 3 4 5 6 7 MP 1 2 3 4 5 6 7 MP
1 Akuntabilitas 3 1 3 3 3 2 1 16 3 1 5 3 3 6 3 24
2 Nasionalisme 4 2 0 3 3 2 3 17 5 2 1 3 3 2 3 19
3 Etika Publik 3 2 0 1 1 1 2 10 4 2 1 3 3 2 3 18
4 Komitmen Mutu 0 0 0 1 1 2 0 4 4 5 5 4 4 6 2 30
5 Anti-Korupsi 1 2 4 0 0 0 1 8 1 2 5 1 1 3 2 15
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 11 7 7 8 8 7 7 55 17 12 17 14 14 19 13 106
57
5. Berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi sekolah.
58
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS merupakan salah satu langkah yang
harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Aparatur
Sipil Negara dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti-Korupsi, yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui pelatihan ini setiap ASN juga akan
mengetahui dan memahami peran dan kedudukannya dalam menjalan tugas dan
wewenangnya, seperti manajemen ASN, pelayanan publik, dan konsep Whole of
Government.
Berdasarkan pengalaman penulis selama lebih kurang 8 bulan di SMP Negeri 14
Tanjungppinang peserta menemukan beberapa isu yang dapat diangkat menjadi
permasalahan yang nantinya akan dipecahkan atau diminimalisasi. Isu yang diangkat
penulis adalah kurang optimalnya pengelolaan perpustakaan SMP Negeri 14
Tanjungpinang. Penulis mengangkat permasalahan ini untuk dihabituasi dengan
harapan akan berlanjut terus menerus dan dapat melakukan pengelolaan secara lebih
optimal. Melalui serangkaian kegiatan dan tahapan aktivitas, permasalahan tersebut
dapat teratasi. Setiap kegiatan juga didukung oleh berbagai pihak sehingga
pelaksanaannya dapat diselesaikan dengan baik walau beberapa waktu pengerjaan
perlu mengalami penyesuaian. Kondisi perpustakaan setelah melalui pengoptimalan
adalah peralatan perpustakaan tertata dengan rapi, koleksi buku tertata sesuai kategori
dan tersusun rapi, telah adanya kartu anggota perpustakaan untuk guru dan siswa, telah
adanya buku-buku administrasi perpustakaan, dan promosi perpustakaan lebih giat
dilaksanakan.
B. SARAN
Kegiatan aktualisasi ini memerlukan koordinasi yang baik antara semua
elemen, mulai dari pelaporan, perencanaan kegiatan, proses pelaksanaan kegiatan,
monitoring dan evaluasi. Karena tujuan akhir dari aktualisasi merupakan sebuah
habituasi yang dilaksanakan oleh semua pihak, maka diharapkan pengelolaan
perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang bisa menjadi lebih baik.
59
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan agar aktualisasi ini dapat
berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya.
1. Penulis harus menerapkan nilai-nilai ANEKA agar kegiatan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
2. Penulis perlu memahami dan melaksanakan peran dan kedudukan sebagai ASN
seperti mengerti manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of
Government.
3. Penulis dapat melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan maksimal untuk
menambahkan pemanfaatan ruang perpustakaan dan bahan bacaan lebih baik.
4. Peserta didik dan guru diharapkan dapat berperan aktif dalam rangkaian
kegiatan ini untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan
5. Instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Tanjungpinang diharapkan dapat mendukung kegiatan aktualisasi
agar dapat berjalan dengan lancar.
60
DAFTAR PUSTAKA
viii
Penggunaan Media Pembelajaran bangun Datar Kelas IV SD Negeri Tlogosari
Kulon 01 Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, 1-70.
ix
Lampiran
1. Dokumentasi Capaian Kegiatan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dan meminta izin dengan kepala sekolah untuk melakukan kegiatan aktualisasi
x
2 Melakukan pertemuan dengan kepala Melakukan pertemuan dengan kepala Pembahasan kegiatan aktualisasi dan 8 September 2021
sekolah terkait kegiatan aktualisasi sekolah dukungan dari kepala sekolah untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi
3 Meminta masukan dari kepala sekolah Meminta masukan dari kepala sekolah Kepala sekolah memberikan masukan 9 September 2021
terkait dengan kegiatan aktualisasi mengenai kegiatan aktualisasi dan
keluar surat izin aktualisasi
xi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 2: Melakukan Penataan Ruang Perpustakaan
xii
2 Berkoordinasi dengan rekan kerja untuk Berkoordinasi dengan rekan kerja Rekan kerja bersedia membantu proses 13-14 September 2021
mendata peralatan dan perlengkapan mendata peralatan dan perlengkapan
perpustakaan perpustakaan
3 Melakukan pendataan peralatan dan Melakukan proses pendataan Data terbaru peralatan dan perlengkapa 13-14 September 2021
perlengkapan perpustakaan perpustakaan
xiii
4 Melaksanakan penataan peralatan dan Melakukan penataan peralatan dan Peralatan dan perlengkapan 14 – 18 September 2021
perlengkapan perpustakaan perlengkapan perpustakaan perpustakaan tertata dengan baik
xiv
Sebelum Aktualisasi Setelah Aktualisasi
xv
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 3: Melakukan Penataan Bahan Bacaan
xvi
xvii
2 Mengelompokkan bahan bacaan Sedang mengelompokkan bahan Bahan bacaan telah dikelompokkan 22-23 September 2021
bacaan
xviii
3 Mengecap ulang bahan bacaan Melakukan proses pengecapan ulang Bahan bacaan telah dicap ulang 22-23 September 2021
xix
5 Mencari referensi pengategorian bahan Proses pencarian referensi DDC Aplikasi atau Buku DDC telah dimiliki 22 September 2021
bacaan
6 Mengategorikan bahan bacaan sesuai Bahan bacaan sedang dikategorikan Bahan bacaan telah terkategorikan 24 – 25 September 2021
panduan DDC secara umum secara umum sesuai DDC secara umum sesuai DDC
xx
xxi
7 Melakukan penataan bahan bacaan Bahan bacaan sedang ditata Bahan bacaan telah tertata 20 – 21 dan 24 – 25
September 2021
xxii
xxiii
xxiv
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 4: Membuat Administrasi Perpustakaan
xxv
2 Meminta masukan dari kepala sekolah Berkoordinasi dengan kepala sekolah Masukan tentang pembuatan 30 September 2021
dalam penyusunan administrasi administrasi perpustakaan dari kepala
perpustakaan sekolah
3 Membuat administrasi perpustakaan Proses pembuatan administrasi 1. formulir daftar pengunjung 27 s.d. 29 September dan 01
perpustakaan 2. buku peminjaman Oktober 2021
3. buku pengembalian
4. surat masuk dan surat keluar
xxvi
xxvii
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 5: Membuat Kartu Anggota Perpustakaan
xxviii
2 Meminta masukan dari kepala sekolah Berkoordinasi dengan kepala sekolah Masukan tentang desain kartu anggota 30 September 2021
dalam desain kartu anggota perpustakaan perpustakaan dari kepala sekolah
3 Membuat kartu anggota perpustakaan Proses pembuatan kartu anggota 1. Kartu Anggota Perpustakaan untuk 27 s.d. 29 September dan 01
perpustakaan peserta didik Oktober 2021
xxix
2. Kartu Anggota Perpustakaan untuk
warga sekolah (kepala sekolah,
majelis guru, dan staf tata usaha)
xxx
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 6: Membuat Desain Promosi Perpustakaan
xxxi
xxxii
2 Merancang template Instagram Merancang template Instagram Template Instagram 5 Oktober 2021
3 Berkoordinasi dengan kepala sekolah Berkonsultasi dengan kepala Masukan dari kepala perpustakaan 8 Oktober 2021
dan kepala perpustakaan mengenai perpustakaan
media promosi perpustakaan .
xxxiii
Berkonsultasi denngan kepala sekolah Masukan dari kepala sekolah
4 Melakukan finalisasi media promosi Proses pemasangan spanduk Spanduk terpasang 12 Oktober 2021
dengan memasang spanduk dan upload
postingan Instagram
xxxiv
xxxv
Template telah diunggah/upload ke
dalam Instagram
xxxvi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 7: Mengadakan Sosialisasi Agenda Aktualisasi
xxxvii
2 Membuat undangan sosialisasi Membuat undangan sosialisasi Undangan sosialisasi telah selesai 06 Oktober 2021
kepada guru dan peserta didik dibuat dan dikirimkan ke Whatsapp
mengirimkan undangan melalui
Whatsapp
xxxviii
3 Mengadakan sosialisasi mengenai Persiapan sosialisasi Penyampaian hasil sosialisasi 08 Oktober 2021
agenda aktualisasi kepada kepala sekolah, majelis
guru, dan tata usaha
xxxix
2. Surat Keputusan Pembaguan Tugas Guru sebagai Pengelola Perpustakaan
xl
xli
xlii
3. Surat Keterangan Izin Penelitian
xliii
4. Kartu Inventaris Ruangan
xliv
xlv
5. Surat Undangan Sosialisasi
xlvi
6.
7.
8.
9.
10.
xlvii
6. Aplikasi DDC
xlviii
xlix
7. Daftar Buku Lama Sampel Kotak Kardus 1
l
li
lii
liii
liv
8. Daftar Buku Rusak
lv
lvi
9. Buku Pengunjung Siswa
lvii
10. Buku Pengunjung Guru dan Tata Usaha
lviii
11. Buku Pengunjung Tamu
lix
12. Buku Peminjaman dan Pengembalian
lx
13. Buku Surat Masuk
lxi
14. Buku Surat Keluar
lxii
15. Kartu Anggota Perpustakaan Siswa
lxiii
16. Kartu Anggota Perpustakaan Kepala Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
lxiv
17. Resume Materi
Tutor : DWI RAHMANENDRA, S.Hut., M.Pd.
Angkatan : 2
Kelompok : 3
Ketua : Ardiansyah, S.Pd. (NDH : 09)
Anggota : 1. Nelson Saputra, S.Pd. (NDH : 05)
2. Achmad Ruslianto, S.Pd. (NDH : 10)
3. Abdul Rahman, S.Pd. (NDH : 07)
4. Elianus Telaumbanua, S.Pd. (NDH : 06)
5. Veny Dwi Anggraeni, S.Pd. (NDH : 08)
6. Delvia Afriliani, S.Pd. (NDH : 04)
7. Maya Aldapia, S.Pd. (NDH : 03)
8. Dewi Sartika, S.Pd.SD (NDH : 02)
9. Debbie Gustrini Aruan, S.Pd. (NDH : 01)
Nilai-nilai ANEKA merupakan landasan bagi seorang ASN untuk berperilaku dan
bertindak. Nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi
adalah dasar yang perlu ditanamkan oleh setiap ASN. Melalui nilai-nilai tersebut, tindak-
tindak penyelewengan jawaban dan kesewenang-wenangan dapat dihindari.
Berikut ini kami deskripsikan kasus pelanggaran nilai-nilai ANEKA yang sedang
aktual dibicarakan dan dilaporkan melalui media massa, elektronik, dan internet.
A. Identifikasi (Kronologi Kasus dan Aktor yang Terlibat)
1. Kronologi Kasus
Inilah kasus pelanggaraan nilai ANEKA oleh pejabat publik yaitu, Kasus Korupsi
Pengaturan Barang Kena Cukai dalam Pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018.
lxv
Sumber: Konferensi Pers KPK Bupati Bintan Berinisial AS Resmi Menjadi Tersangka
KPK (Diambil Minggu, 15 Agustus 2021 dari
https://batam.tribunnews.com/2021/08/12/bupati-bintan-apri-sujadi-langsung-ditahan-
kpk-usai-jadi-tersangka-kasus-cukai-rokok)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua orang pejabat Pemerintah
Kabupaten Bintan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengaturan barang kena
cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB)
wilayah Kabupaten Bintan tahun 2016-2018. Dua tersangka yang ditetapkan adalah pejabat
pejabat dengan inisial AS, Bupati Bintan periode 2016–2021 dan MSU, Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Bintan Wilayah Kabupaten Bintan.1
Awal kronologinya, pada 4 Desember 2015, Ditjen Bea dan Cukai mengirimkan
surat No. S-710/BC/2015 tentang Evaluasi Penetapan Barang Kena Cukai (BKC) ke
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Isi surat tersebut adalah pemberikan
teguran kepada Badan Pengusahaan (BP) Bintan terkait jumlah kuota rokok yang
diterbitkan oleh BP Bintan pada tahun 2015 lebih besar dari yang seharusnya. Kemudian
pada 17 Februari 2016, inisial AS dilantik menjadi Bupati Bintan, yang secara ex-officio
menjabat sebagai Wakil Ketua I Dewan Kawasan Bintan. Pada tahun yang sama AS
memerintahkan stafnya untuk mengumpulkan para distributor rokok yang mengajukan
kuota rokok di BP Bintan. Dalam pertemuan tersebut, diduga terdapat penerimaan sejumlah
uang oleh AS dari para pengusaha rokok yang hadir.
AS kemudian menginisiasi pribadi penggantian personel BP Bintan setelah
pertemuan tersebut. AS memerintahkan NB untuk mengangkat Az sebagai Kepala BP
Bintan dan MSU sebagai Wakil Kepala BP Bintan. Namun pada Agustus 2016, Az
mengajukan pengunduran diri, sehingga tugas sebagai Kepala BP Bintan dilaksanakan
sementara waktu oleh MSU. Lalu, atas persetujuan AS dilakukan penetapan kuota rokok
dan MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) sebanyak 290.760.000 batang dan kuota
MMEA. Pada Mei 2017 bertempat di salah satu hotel di Batam, AS kembali
memerintahkan untuk mengumpulkan serta memberikan pengarahan kepada para
distributor rokok sebelum penerbitan Surat Keputusan (SK) Kuota Rokok tahun 2017
dengan menerbitkan kuota rokok sebanyak 305.876.000 batang (18.500 karton) dan kuota
MMEA. Diduga dari kedua kuota tersebut ada distribusi jatah bagi AS sebanyak 15.000
karton, MSU sebanyak 2000 karton dan pihak lainnya sebanyak 1500 karton.
1
https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/08/12/18051501/kpk-tetapkan-
bupati-bintan-tersangka-dugaan-korupsi-pengaturan-barang-kena
lxvi
Pada Februari 2018, AS memerintahkan AH yang menjabat sebagai Kepala Bidang
Perizinan BP Bintan dan diketahui juga oleh MSU untuk menambah kuota rokok BP Bintan
tahun 2018 dari hitungan awal sebanyak 21.000 karton sehingga total kuota rokok dan
kuota MMEA yang ditetapkan oleh BP Bintan tahun 2018 sebanyak 452.740.800 batang
(29.761 karton). Penetapan kuota MMEA dan kuota rokok di BP Bintan dari tahun 2016
sampai 2018 diduga ditentukan sendiri oleh MSU tanpa mempertimbangkan jumlah
kebutuhan secara wajar.
KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara ini ke penyidikan
pada bulan Februari 2021, dengan menetapkan dua tersangka, yaitu AS dan MSU. Setelah
dilakukan pengumpulan informasi dan data serta ditemukan adanya bukti permulaan yang
cukup, kedua tersangka langsung ditahan untuk waktu 20 hari pertama terhitung sejak hari
ini sampai dengan 31 Agustus 2021 guna kepentingan penyidikan. Atas perbuatannya,
kedua tersangka disangkakan melanggar pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang (UU)
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
lxvii
B. Analisis dan Dampak terhadap Pelanggaran Nilai-Nilai Dasar ANEKA PNS
Berikut ini analisis dan dampak terhadap penerapan dan pelanggaran nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen, dan Antikorupsi (ANEKA).
1. Bentuk Pelanggaran Nilai-Nilai Dasar ANEKA PNS
a. Akuntabilitas
1) Tidak memiliki nilai kepemimpinan yang baik dengan memberikan contoh
buruk kepada bawahannya.
2) Penetapan kuota yang melanggar nilai transparansi yang dilakukan melalui
pertemuan rahasia dengan pengusaha rokok untuk menguntungkan pihak
tertentu.
3) Tidak mempunyai integritas terkait dengan kepatuhan terhadap aturan dan
prosedur dalam menentukan kebijakan yang berlaku bahkan setelah
mendapat teguran.
b. Etika Publik
1) Tidak memegang teguh nilai-nilai dan ideologi Pancasila dalam
melaksanakan kewenangannya.
2) Mengedepankan kepentingan pribadi (conflict of interest) dalam
melaksanakan tugasnya dengan motif memperkaya diri sendiri dan pihak-
pihak tertentu.
3) Menunjukkan ketidakprofesionalan dalam mengemban tugas sebagai
pejabat publik dan menyalahi kode etik dengan tidak
mempertanggungjawabkan sumpah jabatannya.
c. Anti-Korupsi
1) Mengambil keuntungan dalam penyelenggaraan kebijakan sehingga
merugikan keuangan negara.
2) Rendahnya kesadaran antikorupsi pejabat dalam menyelenggarakan tata
pemerintahan sehingga seseorang yang ikut menyukseskan program
antikorupsi malah menjadi tersangka kasus korupsi.
3) Memberikan pengaruh negatif dalam organisasi pemerintahan dengan
mengajak pihak tertentu untuk melakukan tindakan korupsi.
2. Dampak Pelanggaran Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Adapun dampak pelanggaran nilai-nilai dasar ANEKA yang dilakukan oleh pejabat
publik tersebut adalah:
a. Munculnya rasa tidak percaya masyarakat kepada pemimpinnya.
b. Memberikan citra buruk pada pemerintahan.
lxviii
c. Tindakan korupsi dapat merusak kehidupan keluarga pelaku.
d. Mengurangi kepercayaan akan profesionalisme pelakunya.
e. Menambah daftar hitam kasus penyalahgunaan wewenang dan jabatan oleh pejabat
publik.
f. Merugikan bangsa dan negara.
lxix
Angkatan : 2 (dua)
Kelompok : 3 (tiga)
NDH : 09
Nama Peserta : Ardiansyah, S.Pd.
Instansi : SMP Negeri 14 Tanjungpinang
lxx
4) Nama sekolah akan semakin jelek karena sikap tersebut.
5) Wali siswa dan masyarakat akan meragukan profesionalitas guru dalam membina,
mendidik, dan mengajar siswa.
lxxi
Berdasarkan pesan Whatsapp tersebut, dapat disimpulkan bahwa akhir pengumpulan
perangkat pembelajaran/administrasi guru adalah akhir Juli 2021. Namun, faktanya masing
ada beberapa guru yang belum mengumpulkan administrasi tersebut bahkan hingga
memasuki awal Agustus 2021.
Perilaku ini merupakan penyimpangan dari kewajiban seorang ASN, yaitu
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab. Ini menunjukkan bahwa guru-guru SMP Negeri 14 Tanjungpinang
belum sepenuhnya mampu menunjukkan sikap sadar dan tanggung jawab dalam memenuhi
tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik.
a. Dampak Isu
Adapun dampak isu tersebut jika tidak segera diselesaikan antara lain:
1) Kinerja kepala sekolah dalam mengecek dan mengoreksi administrasi guru menjadi
berkurang.
2) Pekerjaan kepala sekolah semakin menumpuk dan tidak terselesaikan sesuai jadwal
yang telah direncanakan.
3) Kinerja wakil kepala sekolah sebagai kontrol pengumpulan administrasi guru dinilai
tidak maksimal.
4) Wakil kepala sekolah akan terus-menerus mengingatkan guru-guru yang belum
mengumpulkan administrasi.
5) Pekerjaan wakil kepala sekolah urusan kurikulum akan menumpuk dan tidak
terselesaikan dengan cepat.
6) Guru-guru lain akan mulai mengikuti perilaku keterlambatan tersebut apabila tidak
ada teguran tegas dari kepala sekolah.
7) Pengawas sekolah akan menilai rendah terhadap kinerja kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan guru di SMP Negeri 14 Tanjungpinang.
lxxii
3. Pengadaan buku cetak bagi siswa yang masih belum berjalan sepenuhnya
Pengadaan/penyediaan buku oleh SMP Negeri 14
Tanjungpinang merupakan sebuah isu yang masih belum
dapat diselesaikan. Permintaan terhadap buku cetak
tersebut telah disampaikan oleh setiap guru mapel.
Namun, penyelenggaraannya masih belum dapat
direalisasikan dengan berbagai alasan. Salah satunya,
tidak teralokasinya penggunaan dana BOS untuk
pengadaan buku cetak bagi siswa. Hal ini telah terjadi
cukup lama semenjak saya menjadi guru CPNS di
sekolah tersebut, Januari 2021.
Kondisi ini diperparah dengan keadaan
perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang.
Perpustakaan dilokasikan pada ruangan gudang yang
tidak tertata, kumuh, dan bocor. Buku cetak yang ada di
perpustakaan SMP Negeri 14 Tanjungpinang sudah
tidak dapat digunakan karena isi kurikulumnya sudah berbeda dengan revisi terbaru.
Layanan penyediaan buku cetak itu memang menjadi masalah yang penting bagi
kelangsungan pembelajaran di masing-masing kelas mengingat pada saat itu pembelajaran
daring sedang dilaksanakan. Siswa-siswi menjadi susah memperoleh referensi bacaan.
Siswa juga tidak mampu membaca buku elektronik yang diberikan guru melalui pesan
Whatsapp karena gawai yang tidak mumpuni. Kekurangprimaan layanan sekolah melalui
penyediaan buku ini dapat menimbul berbagai dampak yang akan menjadi masalah serius
bagi siswa, guru, orang tua, dan pihak lainnya.
Sikap kekurangoptimalan manajemen layanan penyediaan buku bagi siswa ini
merupakan sikap buruk dalam menjalankan tugas ASN, yaitu memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Oleh karena itu, sekolah diharapkan mampu
melakukan manajemen yang baik dalam pengadaan buku cetak bagi siswa-siswi SMP
Negeri 14 Tanjungpinang.
a. Dampak Isu
Adapun dampak isu tersebut jika tidak segera diselesaikan antara lain:
1. Terjadi pengetahuan yang hilang (loss of knowledge) antara siswa dan guru ketika
terjadi proses pembelajaran.
2. Referensi bacaan siswa menjadi kosong. Siswa tidak dapat belajar secara mandiri
karena tidak memiliki buku cetak. Siswa lebih mudah belajar dengan media cetak
lxxiii
dibanding dengan buku elekronik yang hanya bisa diakses melalui gawai mereka.
3. Guru juga kesulitan untuk memantau kelanjutan materi yang telah diberikan kepada
siswa.
4. Jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir, keterbatasan buku ini menjadi satu
kendala ketidakmampuan guru lainnya untuk memberikan penugasan atau
melanjutkan materi kepada siswa.
5. Orang tua siswa tidak mampu memantau perkembangan pembelajaran anaknya di
rumah.
6. Kepala sekolah akan dinilai sebagai personal yang kurang mampu memberikan
layanan penyediaan buku cetak bagi siswa-siswinya
lxxiv
7. Profil Organisasi
PROFIL SEKOLAH
SMP NEGERI 14 TANJUNGPINANG T.P. 2021/2022
1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 14 TANJUNGPINANG
2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 201316104021 / 11001972
3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
4. Tahun Berdiri : 2005
5. Alamat Sekolah : Jl. Bunga Raya Kampung Madung
: (Kecamatan) Tanjungpinang Kota
6. Telepon/HP/Fax : -
7. Email : smpn14sataptpi@yahoo.com
8. Website : -
9. Status Sekolah : Negeri/Swasta
10. Nilai Akreditasi Sekolah : (C)
11. Data Siswa (empat tahun terakhir) :
Jumlah
Jml
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII +
Th. Pendaftar
IX)
Pelajaran (Cln Siswa
Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah
Baru) Siswa Rombel
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2018/2019 18 18 1 18 1 24 1 60 3
2019/2020 19 19 1 19 1 17 1 55 3
2020/2021 22 22 1 19 1 18 1 59 3
2021/2022 29 29 1 22 1 19 1 72 3
12. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jenis Masa Kerja
Kelamin Ka.
No Jabatan Nama Usia Pend. Akhir
Sekolah /
L P
Waka
Kepala 20 thn 10
1. Dra. Marzulina 1 54 S1
Sekolah bln
Wakil
Miftakhul Jannah,
2. Kepala 1 30 S1 2
S.Pd.
Sekolah I
Wakil
3 Kepala - - - - - -
Sekolah II
lxxv
Jumlah guru dengan latar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
belakang pendidikan sesuai Jumlah
TIDAK sesuai dengan tugas
No. Guru dengan tugas mengajar
mengajar
D1 D3/ D1 D3/
S1/D4 S2/S3 S1/D4 S2/S3
/D2 Sarmud /D2 Sarmud
1. IPA - - 1 - - - - - 1
2. Matematika - - 1 - - - - - 1
Bahasa - - 2 - - - - - 2
3.
Indonesia
Bahasa - - 1 - - - - - 1
4.
Inggris
Pendidikan - - 1 - - - - - 1
5.
Agama
6. IPS - - 1 - - - - - 1
7. Penjaskes - - 1 - - - - - 1
8. Seni Budaya - - 1 - - - - - 1
9. PKn - - - - - - 1 - 1
TIK/Keteram - - - - - - - -
10.
pilan
11. BK - - - - - - - - -
12. Prakarya - - - - - - 1 - 1
Jumlah - - 8 - - - 2 - 10
SMP Negeri 14 Tanjungpinang memiliki visi “Unggul dalam Prestasi
Berdasarkan Iman dan Taqwa, Berperilaku Sehat, Berbudaya, serta Berwawasan
Lingkungan”.
Misi SMP Negeri 14 Tanjungpinang adalah:
1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta
berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk
mencapai prestasi yang maksimal.
3. Mewujudkan peserta didik yang kreatif, inovatis, sehat, aktif, dan berkarakter.
4. Membangun komitmen dan loyalitas warga sekolah melalui sinergitas dan
menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.
5. Menciptakan budaya sekolah yang santun, penuh rasa kekeluargaan, dan
berwawasan lingkungan.
lxxvi
8. Data Diri Peserta, Mentor, dan Coach
Data Diri Peserta
Nama : Ardiansyah, S.Pd.
NIP : 199110042020121003
Tempat/Tgl Lahir : Tanjungpinang/4 Oktober 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pangkat/Golongan : Penata Muda / III/a
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMP Negeri 14 Tanjungpinang
Alamat : Jalan Sultan Mahmud Gang Bluntas II No. 25
RT.004/RW.006, Kel. Tg. Unggat, Kec. Bukit Bestari
Nomor Telepon : 0822-8818-5211 / (WA) 0878-3205-6446
Alamat Email : hondalovers34@gmail.com
Asal Pendidikan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas
Maritim Raja Ali Haji
lxxvii