Anda di halaman 1dari 3

Identifikasi Isu di Tempat Kerja dan Analisis Penyebab Masalah/Core Issue serta Gagasan

Kreatif Pemecahan Masalah/Isu

INSTANSI PESERTA : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


UNIT KERJA : RSUD PAMEUNGPEUK GARUT
NAMA PESERTA : dr. Rizal Zulham Bachtiar
ANGKATAN / NDH : 26 / 16

A. Identifikasi Isu
Proses identifikasi isu dapat dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya dengan
environmental scanning yaitu proses mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi dengan memetakan permasalahan dan
menganalisis hubungan kausalitas permasalahan tersebut. Dalam environmental
scanning, faktor teknologi dan sosial budaya merupakan dua faktor yang penting untuk
dicermati baik dari elemen internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil environmental
scanning, isu yang ditemukan di tempat kerja antara lain:

No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang


Diharapkan
1 Kurangnya Manajeme Dari observasi masih Petugas medis
n ASN
kepatuhan petugas melihat ada sebagian memakai APD yang
medis dalam petugas medis yang sesuai dengan
memakai Alat belum memakai APD penggunaan yang
Pelindung Diri yang sesuai dan benar.
(APD) yang sesuai menggunakkannya
dan benar dengan benar.
pemakaiannya.
2 Kurangnya Manajeme Dari observasi, masih Semua dokter
kepatuhan dokter n ASN ada dokter yang mengisi kelengkapan
dalam mengisi belum lengkap rekam medis pasien
kelengkapan rekam mengisi rekam medis sesuai dengan
medis pasien pasien standar
3 Kurangnya Pelayanan Dari observasi, masih Tidak ada
kapasitas bed rawat publik melihat adanya delay penundaan
inap pasien non- pemindahan pasien pemindahan pasien
covid yang lebih dari 6 jam ke ruang perawatan
di IGD

B. Penetapan isu terpilih


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan
rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Keterangan Teknik USG

URGENCY (U) SERIOUSNESS (S) GROWTH (G)


Paling Mendesak : 5 Fatal : 5 Sangat Cepat : 5
Sangat Mendesak : 4 Sangat Gawat : 4 Cepat : 4
Mendesak : 3 Gawat : 3 Agak Cepat : 3
Biasa : 2 Biasa : 2 Biasa : 2
Tidak Mendesak : 1 Tidak Gawat : 1 Lambat : 1

Penapisan Isu (Analisis USG)

Kriteria
No Masalah/Isu Urgency Seriousnes Growth Total
(U) (S) (G)
1 Kurangnya kepatuhan petugas
medis dalam memakai Alat 5 5 5 15
Pelindung Diri (APD)
2 Kurangnya kepatuhan dokter
dalam mengisi kelengkapan 4 5 4 13
rekam medis pasien
3 Kurangnya kapasitas bed rawat
inap pasien non-covid sehingga 4 4 4 12
ada delay pemindahan pasien

Berdasarkan ketiga permasalahan/isu di atas yang telah didapatkan dan dinilai,


ditetapkan isu yang paling prioritas yaitu “Kurangnya kepatuhan petugas dalam memakai
Alat Pelindung Diri (APD)” dengan perolehan skor USG 15.

C. Analisis Penyebab
Petugas medis yaitu dokter dan perawat merupakan sumber daya paling penting untuk
berperan melakukan pelayanan kepada pasien. Mereka bertanggung jawab dalam melakukan
pelayanan berupa pemeriksaan, pengobatan ataupun tindakkan medis kegawat daruratan
ataupun tindakkan medis lainnya. Untuk itu, khususnya di dalam masa pandemi Covid-19
ini yang masih melanda Indonesia, para petugas medis harus memastikan bahwa mereka
aman diri dahulu dengan memakai APD yang sesuai dan benar, sebelum menghadapi pasien,
tentunya sebagai upaya petugas medis supaya terhindar dari penularan virus Covid-19.
Dari analisis di lapangan faktor yang menyebabkan petugas medis kurang mematuhi
penggunaan APD yang sesuai dan benar yaitu karena faktor individual yaitu pengetahuan
petugas sendiri tentang pentingnya APD dan fktor lingkungan yaitu durasi kerja dan
kenyamanan memakai APD, banyak petugas medis yang mengeluhkan terasa panas dan
dehidrasi setelah memakai APD dalam jangka waktu tertentu. Apabila petugas sudah taat
semua dengan SOP pemakaian APD yang benar hal ini tentunya berkontribusi dalam usaha
mengurangi angka kesakitan dan kematian nakes yang terpapar virus Covid-19 serta
pelayanan kesehatan yang diberikan akan semakin baik.

D. Gagasan Pemecahan Isu (Solusi Kreatif)


Berdasarkan penetapan isu yang telah dilakukan, maka diperlukan suatu gagasan untuk
menyelesaikannya. Adapun gagasan yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan upaya meningkatan kepatuhan terhadap
SOP Pemakaian APD, yang terdiri dari :
1. Melakukan supervisi kepatuhan SOP periodik setiap 2 minggu
2. Melakukan kajian ilmiah tentang manfaat pemakaian APD
3. Malakukan modifikasi perputaran petugas jaga dalam setiap shift supaya tidak
memakai APD terlalu lama.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala
5. Mensosialisasikan SOP pemakaian APD secara rutin dan berkala

Anda mungkin juga menyukai